• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan - SIMAKIP"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio ibuprofen:-siklodekstrin untuk menghasilkan kompleks inklusi dengan jumlah ibuprofen terlarut yang optimal. Hasil uji kelarutan menunjukkan tidak ada peningkatan kelarutan kompleks inklusi pada media disolusi pH 7,4 dan 1,5, sedangkan pada media distilasi menunjukkan peningkatan kelarutan kompleks inklusi dibandingkan dengan ibuprofen murni. Kompleks inklusi dengan rasio molar 1:1, menunjukkan jumlah optimal ibuprofen terlarut dibandingkan dengan variasi rasio lainnya.

Cara lain untuk meningkatkan kelarutan obat yang sulit larut dalam air adalah melalui kompleks inklusi sehingga dapat meningkatkan laju disolusi, absorpsi, bioavailabilitas dan stabilitas kimiawi obat (Loftsson & Brewster, 1996). Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kompleks inklusi ibuprofen dengan variasi rasio ibuprofen :-siklodekstrin dapat meningkatkan kelarutan ibuprofen. Mencapai rasio ibuprofen:-siklodekstrin yang menghasilkan kompleks inklusi dengan jumlah optimal ibuprofen terlarut.

Salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan ibuprofen dalam air adalah dengan membentuk kompleks inklusi sehingga dapat meningkatkan laju disolusi, absorpsi, bioavailabilitas dan stabilitas kimia obat. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk mengetahui rasio ibuprofen:-siklodekstrin, yang membentuk kompleks inklusi terlarut dengan jumlah optimal ibuprofen terlarut.

TINJAUAN PUSTAKA

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membentuk kompleks inklusi, antara lain: metode pengadukan dan metode penguapan pelarut. Dalam larutan, molekul air dalam rongga siklodekstrin dengan mudah digantikan oleh molekul non-polar atau bagian non-polar dari molekul tamu (obat) dan bergerak bolak-balik menuju kompleks inklusi inang-tamu. Siklodekstrin mampu membentuk kompleks inklusi dengan banyak obat yang mempengaruhi sifat fisikokimia obat, seperti kelarutan dan laju disolusi.

Differential Scanning Calorimetry (DSC) digunakan untuk menentukan fluks panas masuk dan keluar dari sampel dan untuk menentukan suhu termal selama sampel. Difraktometri sinar-X digunakan untuk mempelajari struktur bahan kristal dan digunakan secara ekstensif untuk mengkarakterisasi padatan farmasi. Kristalologi sinar-X digunakan untuk penentuan fase kristal di mana kristal tunggal biasanya diperiksa dengan metode ini.

Kelarutan ibuprofen praktis tidak larut dalam air dan dalam etil asetat, sangat larut dalam etanol, metanol, aseton dan dalam kloroform. Dari berbagai penelitian yang ada, pembentukan kompleks inklusi dengan siklodekstrin terbukti dapat meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air (Hiremath et al, 2008).

Tabel 1. Sifat-sifat Fisik Siklodekstrin Alam(Rowe,Sheskey, & Owe.2006)
Tabel 1. Sifat-sifat Fisik Siklodekstrin Alam(Rowe,Sheskey, & Owe.2006)

METODE PENELITIAN

Kompleks inklusi untuk ibuprofen dan beta-siklodekstrin dibuat dengan rasio molar dan 1:5 menurut berat molekul masing-masing zat. Hasil spektrum inframerah ibuprofen, β-siklodekstrin dan kompleks inklusi direkam menggunakan spektrofotometer FT-IR dengan metode pelet KBr. Pola XRD Ibuprofen, β-siklodekstrin dan kompleks inklusi direkam menggunakan difraktometer sinar-X dengan tabung anoda Cu pada interval 5-700/2θ.

Tambahkan larutan buffer fosfat pH 7,4 sampai tanda untuk mendapatkan cairan induk dengan konsentrasi 1000 µg/ml. Pipet larutan induk sebanyak 10 ml ke dalam labu ukur 50 ml dan tepatkan dengan buffer fosfat pH 7,2 sampai tanda batas, kocok hingga homogen. Timbang hati-hati 100 mg ibuprofen, masukkan ke dalam labu ukur 100 ml lalu tambahkan Buffer Phosphate pH 7,4 sampai tanda.

Jenis kompleks inklusi ditentukan dengan membuat diagram kelarutan fasa menggunakan data konsentrasi ibuprofen terlarut sebagai sumbu Y dan konsentrasi -siklodekstrin (ligan) sebagai sumbu X. Data hasil uji kelarutan (kandungan) dianalisis menggunakan analisis non parametrik (Friedman) karena data tidak berdistribusi normal dan homogen.

Table 2. Formula kompleks inklusi
Table 2. Formula kompleks inklusi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan kompleks inklusi dilakukan melalui orientasi pre-comparison, dimana tidak semua perbandingan terjadi dengan kompleks inklusi. Kompleks inklusi tidak berhasil pertama kali, tidak ada padatan yang terbentuk akibat interaksi antara larutan ibuprofen dan beta siklodekstrin. Pembentukan kompleks inklusi dilanjutkan pada proses evaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu rendah 400C dan tekanan 170 bar.

Kompleks inklusi yang dihasilkan setelah evaporasi berbentuk serbuk yang kemudian dikeringkan dalam desikator, diharapkan silika dalam desikator akan menyerap sisa H2O yang masih terdapat pada kompleks inklusi yang dihasilkan. Persentase menunjukkan hasil kompleks inklusi yang diperoleh dan angka pembobotan antara betasiklodekstrin dan ibuprofen, hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi betasiklodekstrin, semakin sedikit hasil kompleks yang diperoleh. Pembentukan kompleks inklusi akan terlihat pada pola spektrum yang berbeda antara hasil ibuprofen, beta siklodekstrin dan kompleks inklusi.

Kesamaan yang sangat terlihat terjadi pada hasil spektrum beta siklodesktrin dan hasil kompleks inklusi dimana terdapat kesamaan bentuk spektrum. Hasil kompleks inklusi menunjukkan adanya beta-siklodekstrin dan ibuprofen pada masing-masing kelompok, menunjukkan bahwa hasil kompleks inklusi mengandung ibuprofen dan beta-siklodekstrin. Dengan setiap hasil kompleks inklusi, terjadi pembentukan puncak baru dan penurunan intensitas ibuprofen dan beta-siklodektrin.

Intensitas puncak dengan bertambahnya jumlah beta-siklodekstrin menunjukkan jumlah puncak yang lebih banyak, hal ini menandakan bahwa pada formula 1 terjadi kompleks inklusi akibat adanya pengikatan ibuprofen dan beta-siklodekstrin sehingga puncak pada formula 1 dan 2 tidak terlalu banyak, namun dengan peningkatan jumlah beta-siklodekstrin maka puncak lebih jelas terlihat hingga formula 5, namun tidak menutupi puncak ibuprofen yang ada. Penurunan ketinggian intensitas puncak menunjukkan adanya perubahan struktur sehingga bentuk kompleks inklusi yang dihasilkan bersifat amorf (Pamudji et al, 2014; Barmi et al, 2018). Pada saat ini, hasil kompleks inklusi akan dikarakterisasi dan terlihat hasilnya dengan ibuprofen dan beta-siklodekstrin.

Pada semua hasil kompleks inklusi, tidak terjadi dehidrasi dalam prosesnya, yang biasanya terjadi pada suhu sekitar 100°C karena hilangnya titik leleh ibuprofen dan munculnya hanya titik leleh betasiklodekstrin. Pada hasil kompleks inklusi untuk semua formula dari formula 1 sampai dengan formula 5 yang diuji dengan scanning electron mikroskop terlihat bahwa tidak ada bentuk yang mirip dengan ibuprofen dan beta-siklodekstrin, bahkan hampir semuanya. bentuknya tidak beraturan. Namun dari hasil yang diperoleh dari masing-masing formula, terdapat aglomerasi atau penggumpalan yang disebabkan oleh intrusi tamu (ibuprofen) ke dalam rumah (beta-siklodekstrin), yang diduga merupakan hasil dari kompleks inklusi.

Dari hasil tersebut belum jelas bahwa terbentuknya kompleks inklusi disebabkan oleh bentuk kompleks hasil inklusi yang tidak beraturan dibandingkan dengan bentuk morfologi beta siklodekstrin dan ibuprofen, hal ini juga terlihat dari hasil analisis termal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan beta siklodekstrin pada kompleks inklusi pada larutan pH 7,4 dan larutan pH 1,5 menghasilkan kelarutan tipe B1 yang artinya tidak ada peningkatan kelarutan dengan penambahan beta siklodekstrin pada awal perbandingan dan 1:5).

Tabel 4. Hasil orientasi pembuatan kompleks inklusi  Beta  siklodekstrin
Tabel 4. Hasil orientasi pembuatan kompleks inklusi Beta siklodekstrin

KESIMPULAN DAN SARAN

LUARAN YANG DICAPAI

The influence of the preparation method on the uptake of model drugs in a β-cyclodextrin cavity. This study aimed to obtain a ratio between ibuprofen and -cyclodextrin that results in an inclusion complex with an optimal amount of dissolved ibuprofen. The inclusion complex results were characterized by X-ray diffraction, FTIR, SEM and DTA.

The solubility test results showed no increase in the solubility of ibuprofen by the inclusion complex in the medium solution with pH 7.4 and pH 1.5, whereas in the aquades medium there was an increase in the solubility of the inclusion complex compared to pure ibuprofen. Based on the results, it can be concluded that the inclusion complex with a molar ratio of 1:1, which shows the optimal amount of dissolved ibuprofen compared to other ratio variations in the aquades medium. In this study, organic solvents are used that are relatively toxic, so it will leave a residue on the results of the solid dispersion of ibuprofen.

Another way to improve the solubility of drugs that are difficult to dissolve in water is through the inclusion complex, so that it can improve the rate of dissolution, absorption, bioavailability and chemical stability of the drug (Loftsson & Brewster, 1996). Inclusion complex is a form of inserting non-polar compounds (substrates) into a container of another compound (ligand) (Ketan et al, 2012). Based on the above explanation, this study will yield an inclusion complex with a variation of the ibuprofen : -cyclodextrin ratio using the solvent evaporation method to increase the solubility of ibuprofen.

The DTA will characterize the solid state interaction of the inclusion complex, beta-cyclodsktrin and ibuprofen. The decrease in height of peak intensity indicates a change in structure such that the inclusion complex results are amorphous (Pamudji et al, 2014; Barmi et al, 2018). In the inclusion complex results, all of the formulas do not appear to have a shape similar to ibuprofen and beta-cyclodesktrin, in fact almost all of them are irregular in shape (Figure 4).

The results showed that the addition of beta-cyclodextrin to the inclusion complex at solution of pH 7.4 and the pH 1.5 follows the type BI diagram which means that there is no increase in the solubility of ibuprofen with the addition of beta-cyclodextrin against ' n ratio of and 1: 5. In curve Bs shows the formation of a complex which increases the total solubility of the compound (similar to a type A diagram). More addition of complexing agent produces the solubility of the complex is reached and as additional compound goes into solution some solid complex precipitates.

Statistical analysis of the solubility test results showed that sig ˂ 0.05 so it can be concluded that the 2 variables (ratio of ibuprofen: beta-cyclodextrin and the type of medium) gave different solubility results. The inclusion complex was unable to increase the solubility of ibuprofen on a dissolution medium of pH 7.4 and pH 1.5.

Table 1. Formula of Inclusion Complex
Table 1. Formula of Inclusion Complex

Gambar

Gambar 1. Struktur -Siklodekstrin (Loftsson 2005)
Tabel 1. Sifat-sifat Fisik Siklodekstrin Alam(Rowe,Sheskey, & Owe.2006)
Table 2. Formula kompleks inklusi
Tabel 3. Hasil orientasi kelarutan beta siklodesktrin  Betasiklodekstrin  Volume air  Suhu  Kelarutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

To establish a limited number of beam positions with the goal of improved image reconstruction in an automated and time efficient fashion, two optimization algorithms employing