• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan - SIMAKIP"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) memiliki nilai gizi yang baik sebagai sumber pangan terutama protein hewani. Sumber protein yang baik ini menjadikan cacing sebagai pakan alami alternatif bagi ikan budidaya pengganti pelet. Kualitas pakan ikan ditentukan oleh kandungan komponen gizi di dalamnya, khususnya antara lain sumber karbohidrat, dedak halus, tepung jagung dan bungkil kelapa sebagai sumber karbohidrat dan protein nabati, tepung ikan sebagai sumber protein hewani dan kepala udang sebagai sumber mineral.

Sumber protein hewani untuk pakan ikan yang selama ini berasal dari bahan baku tepung ikan menghadapi beberapa kendala, antara lain kenaikan harga dan masalah bahan baku. Keadaan ini menjadi permasalahan yang membutuhkan solusi untuk mencari alternatif sumber protein hewani sebagai pengganti tepung ikan. Oleh karena itu, diperlukan sumber protein yang tersedia melimpah dan tidak bersaing dengan manusia dalam penggunaannya (Fahmi et al. 2009).

Alternatif tepung ikan antara lain penggunaan larva black soldier fly (BSF), yang termasuk dalam formulasi pakan sebagai sumber protein hewani. Sebagai agen biokonversi, belatung black soldier fly dapat mereduksi sampah organik hingga 56%, sehingga dapat mengatasi permasalahan sampah organik di perkotaan. Setidaknya ada tiga produk yang bisa didapatkan dengan meningkatkan belatung black soldier fly sebagai sarana biokonversi sampah organik.

Mengingat banyaknya manfaat belatung lalat prajurit hitam, sangat penting untuk mengeksplorasi penggunaannya sebagai sumber protein alternatif untuk menggantikan tepung ikan.

Tujuan Penelitian

Apakah ada perbedaan kandungan protein larva Hermetia illucens (Black Soldier Flies) yang berasal dari sumber sampah organik yang berbeda. Apakah ada perbedaan pertumbuhan ikan yang diberi pakan larva Hermetia illucens (Black Soldier Flies) dibandingkan ikan lain yang diberi pakan lele (Clarias batrachus) dan ikan nila (Oreochromis nilotius).

Urgensi

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, antara lain identifikasi masalah dalam penelitian ini. Larva lalat ini hidup pada limbah tumbuhan dan hewan dengan cara merombak bahan organik.Sebagai agen biokonversi, cacing lalat black soldier mampu mereduksi sampah organik hingga 56% sehingga dapat mengatasi permasalahan sampah organik di perkotaan. Jadi lalat ini merupakan salah satu bioconverting agent dari sampah organik menjadi protein hewani yang dibutuhkan ikan.

Potensi maggot lalat tentara hitam dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah kualitas pangan bagi masyarakat. Produksi larva maggot/black soldier fly (Hermetia illucens) yang kaya protein sebagai alternatif pengganti tepung ikan yang merupakan bahan baku utama pelet ikan. Pemanfaatan larva maggot/black soldier fly (Hermetia illucens) sebagai solusi mengatasi melimpahnya sampah organik yang berdampak sangat negatif terhadap lingkungan.

State of The Art

Landasan Teori

  • Sampah
  • Pakan Ikan
  • Lalat Tentara Hitam (Hermetia illusence)
  • Maggot Lalat Tentara Hitam (Hermetia illusence) sebagai Pakan Ikan

Buah merupakan bahan organik yang menjadi bahan baku penting karena serat, protein dan vitamin yang dikandungnya. Tumpukan limbah buah di pasar tradisional dan grosir merupakan hal yang lumrah. Bekatul merupakan hasil sampingan dari pemisahan beras dari kulit ari (kulit) dalam bulirnya, yang telah dikeringkan dengan proses pemisahan penggilingan atau penghancuran yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Bekatul sebagai pakan ternak harus dibatasi karena bekatul memiliki minyak mentah yang tinggi, kandungan protein kasar yang rendah dan mengandung nutrisi anti fitat yang mempengaruhi ketersediaan P dan Ca, selain itu bekatul juga memiliki sifat pencahar yang dapat menyebabkan diare pada kambing. Formulasi pakan ikan yang ideal untuk perkembangan ikan harus mengandung nutrisi antara lain protein, karbohidrat, lemak dan mineral. Sumber energi bagi ikan, terutama jika komponen lemak dan karbohidrat dalam pakan tidak dapat memenuhi kebutuhan energi.

Ikan menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, membentuk struktur sel "prekursor", dan menjaga integritas biomembran yang berperan dalam transportasi antar sel nutrisi yang larut dalam lemak, seperti sterol dan vitamin. Selain berfungsi sebagai sumber energi bagi ikan, karbohidrat juga berperan menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi. Persyaratannya bervariasi dari 2-5% Kandungan vitamin dalam pakan buatan tergantung dari bahan baku yang digunakan dan bahan yang ditambahkan.

Sebagian besar vitamin akan rusak akibat penanganan yang tidak hati-hati, baik selama produksi maupun penyimpanan pakan. Dalam hal penyimpanan vitamin sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan sejuk serta terlindung dari pengaruh sinar matahari atau cahaya yang berlebihan. Serangga lalat tentara hitam, yang disebut dalam bahasa Latin Ilusi Hermetia (lalat prajurit hitam), dapat ditemukan di mana-mana, tersebar hampir di seluruh wilayah.

Ciri-ciri morfologi lalat prajurit hitam (Hermetia illucens) merupakan jenis serangga dalam famili lalat yang secara fisik lebih tinggi dan ramping dibandingkan jenis lalat pada umumnya, badannya mengkilat, gerakannya lamban, jika dikembangbiakkan secara khusus jumlahnya mendominasi lalat lain seperti lalat rumah, lalat hijau dan lalat buah, mereka akan berpindah satu arah. Umur dewasa lalat prajurit hitam kurang dari delapan hari, yang dikhususkan untuk mencari pasangan dan bertelur. Kandungan gizi maggot BSF menurut Fahmi (2015) masing-masing mencapai 45-50% dan 24-30% untuk protein dan lemak yang dapat digunakan sebagai pengganti tepung ikan atau pakan alternatif.

Gambar 1. HermetIa  iillucens
Gambar 1. HermetIa iillucens

Roadmap Penelitian

Bagan Alir Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dengan 4 ulangan untuk setiap jenis ikan, yaitu 5 ikan bawal air tawar di setiap unit penelitian dan 5 ikan lele di setiap unit penelitian. Jumlah ikan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 120 ikan lele (Clarias sp.) dan 120 ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum).

Prosedur Penelitian 1. Persiapan Aquarium

Penebaran Ikan

Persiapan Pakan Maggot dan Pelet

Kemudian pakan berupa larva dan pelet sebanyak 2 – 4% dari bobot tubuh ikan dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari, setiap pukul 10.00 WIB dan 17.00 WIB. Suhu diukur dua kali sehari, setiap pagi dan sore, sedangkan TDS dan pH diukur sekali sehari.

Parameter yang diuji

Tingkat Kelangsungan Hidup

Wt : rata-rata berat ikan pada akhir penelitian (cm) Wo : rata-rata berat ikan pada awal penelitian (cm). Rasio efisiensi pakan adalah persentase jumlah pakan yang digunakan ikan untuk menjadi biomassa tubuh. Wt = Biomassa ikan uji pada akhir penelitian (g) Wo = Biomassa ikan uji pada awal penelitian (g) Wd = Biomassa ikan mati (g).

Teknik Analisis Data

Deskripsi Wilayah Penelitian

Hasil dan Pembahasan Pertumbuhan Ikan

Berdasarkan uji Anava, pemberian cacing BSF berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan bobot mutlak ikan lele (Clarias sp..) pada taraf nyata 1% setelah 28 hari pemeliharaan. Berdasarkan uji Anava, pemberian larva BSF tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot ikan kolosal air tawar (Colossoma macropomum) setelah 28 hari pemeliharaan. Kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang terdapat pada kombinasi pelet BSF dan pakan cacing pada perlakuan P1 diyakini optimal untuk pertumbuhan bobot ikan lele.

Pertambahan bobot tertinggi pada P1 diduga dipengaruhi oleh pemberian maggot BSF 30% dalam pakan, karena maggot BSF mengandung protein yang rata-rata lebih tinggi dibandingkan pelet. Lambung BSF merupakan makanan yang disukai karena hampir seluruhnya dimakan lele selama percobaan. Perilaku pemberian pakan dan kecukupan kebutuhan nutrisi berupa pelet BSF dan maggot dinilai menjadi faktor pertumbuhan bobot ikan lele yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan bawal air tawar.

Pertambahan bobot relatif cacing air tawar tertinggi terdapat pada perlakuan P. Diduga kandungan nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) yang terdapat pada kombinasi pelet BSF dan pakan cacing cukup komposisi yang diberikan pada perlakuan P untuk meningkatkan bobot cacing air tawar. Kebutuhan protein tombak air tawar percobaan diberikan sebagai pelet tipe 781-2 yang mengandung sekitar 31-33% protein dan 4-5% lemak. Asam amino pada cacing BSF dapat memenuhi kebutuhan asam amino tubuh ikan bawal antara lain tirosin, valin, treonin, isoleusin, histidin, arginin, leusin dan lisin (Lochmann, 2004).

Jumlah protein pada pelet dan larva BSF memenuhi kebutuhan pakan, namun tidak memberikan perbedaan yang nyata pada pertambahan bobot mutlak dan pertambahan bobot relatif ikan bawal air tawar. Hasil pengukuran kualitas air selama 28 hari pertumbuhan sesuai dengan kondisi fisik yang diperlukan untuk pertumbuhan ikan lele dan bawal. Berikut adalah hasil efisiensi pakan dan sintasan lele (Clarias sp.) dan bawal air tawar (Colossoma macropomum).

Berdasarkan uji Anava, aplikasi maggot BSF berpengaruh sangat nyata terhadap rasio efisiensi pakan ikan lele (Clarias sp.) pada taraf nyata 1% setelah 28 hari pemeliharaan. Berdasarkan uji Anava, aplikasi maggot BSF berpengaruh nyata sebesar 5% terhadap rasio efisiensi pakan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Rasio efisiensi ikan sebanding dengan pertumbuhan bobot lele dan ikan bawal air tawar.

Tabel 1. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Relatif  Ikan Lele (Clarias sp.)  Perlakuan
Tabel 1. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Relatif Ikan Lele (Clarias sp.) Perlakuan

Kesimpulan

Saran

Laporan Status Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penggantian tepung ikan dengan tepung cacing untuk retensi nutrisi, komposisi tubuh dan efisiensi pakan ikan bandeng (Chanos chanos Forskal).

Efektivitas penggantian tepung ikan dengan tepung maggot pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele (Pangaisius pangaisius). Kajian kecernaan pakan buatan berbasis limbah tepung ikan nila Oreochromis niloticus.

Gambar

Gambar 2. Siklus hidup Hermetia illucens
Gambar 1. HermetIa  iillucens
Tabel 2. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Relatif  Ikan Bawal  Air Tawar  (Colossoma macropomum)
Tabel 1. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Relatif  Ikan Lele (Clarias sp.)  Perlakuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

DECISION TABLE Works Approval / Licence section Condition number W = Works Approval L= Licence Justification including risk description & decision methodology where