• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SURVEY HOME INTERVIEW KELURAHAN TAMBUN

N/A
N/A
14@MUHAMMAD ABDUH SYUKUR

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN SURVEY HOME INTERVIEW KELURAHAN TAMBUN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SURVEY HOME INTERVIEW KELURAHAN TAMBUN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi

DOSEN PENGAMPU : AFRIYANTI, M.Sc.

KELAS : TD 2.7

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA–

STTD PROGRAM STUDI DIV TRANSPORTASI DARAT TAHUN AJARAN 2022/2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Survey Home Interview pada Kelurahan Tambun dengan tepat waktu. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi. Tujuan lain dari laporan ini untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penyusun dan bagi para pembaca, khususnya untuk mengetahui secara tepat mengenai tahapan – tahapan pelaksanaan survei dan seluruh pendataan yang berkaitan dengan survei, agar materi yang telah disampaikan pada perkuliahan dapat diterapkan ilmunya di lapangan secara aktual.

Selain itu, kami berterima kasih kepada Ibu Afriyanti, M.Sc. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.

Terakhir, kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki penyusunan laporan maupun hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan survei, agar kedepannya kami dapat menyusun laporan berkenaan dengan survei dengan lebih baik lagi. Semoga penyusunan laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, dan khususnya bagi kami sebagai penyusun laporan.

Bekasi, 20 Desember 2022

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHALUAN...1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 RUANG LINGKUP ... 2

BAB II METODOLOGI SURVEI...3

2.1 METODE SURVEY ... 3

2.2 METODE PENGUMPULAN DATA ... 3

BAB III PELAKSANAAN SURVEY ... 4

3.1 WAKTU PELAKSANAAN...4

3.2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 4

BAB IV HASIL PELAKSANAAN SURVEY...5

4.1 PENJELASAN PELAKSANAAN DAN HASIL SURVEY ... 5

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 KESIMPULAN ... 15

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan suatu kota sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatan masyarakat dalam suatu wilayah tertentu.

Perkembangan ini berjalan seriring dengan berjalannya waktu. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Pertumbuhan masyarakat yang semakin meningkat ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 3 kebutuhan pokok utama yakni kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Pertambahan jumlah penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga meningkat,sehingga bertambahnya jumlah lalu lintas berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemilikan kendaraan, pendapatan dan tenaga kerja.

Permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi yang lebih besar daripada prasarana transportasi yang tersedia, atau prasarana tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sistem penduduk juga berpengaruh terhadap pergerakan yang terjadi. Kepadatan penduduk, skala lokasi (lokal, kota, regional, desa), serta proses pertumbuhan penduduk (pesat, lambat, stagnan) mempengaruhi besarnya pergerakan yang terjadi.

Kelurahan Tambun merupakan wilayah survey kami, untuk menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu perlu adanya fasilitas-fasilitas di bidang transportasi yang sejalan dengan teknologi transportasi yang telah berkembang dewasa ini. Pada dasarnya transportasi berguna untuk mengatasi waktu dan jarak pada lokasi kegiatan yang terpisah. Untuk memenuhi kebutuhan akan jasa transportasi tersebut, maka diperlukan adanya pelayanan jasa transportasi yang memadai, baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya, sehingga tujuan transportasi yang aman, tertib, lancar dan tepat waktu sesuai yang di inginkan dapat tercapai. Salah satu yang mempengaruhi hal tersebut adalah kecepatan kendaraan, khususnya yang berada di wilayah studi.

(5)

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan survey Home Interview ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penyebaran perjalanan yang dilakukan dari zona asal ke

zona tujuan yang masih berada dalam satu daerah studi.

2. Untuk mengetahui macam-macam moda transportasi yang digunakan dalam melakukan suatu perjalanan

3. Untuk mengetahui kepemilikan kendaraan yang berpengaruh pada perjalanan yang dilakukan.

4. Untuk mengetahui waktu perjalanan penduduk dari satu zona ke zona yang lain,khususnya dengan menggunakan kendaraan pribadi.

5. Untuk mengetahui Kepemilikan kendaraan.

6. Untuk mengetahui pendapatan per bulan.

Tujuan dari pelaksanaan survey Home Interview ini yaitu :

1. Untuk mengumpulkan, mendapatkan dan menganalisis data lapangan mengenai pola pergerakan perjalanan yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga yang ada pada hari yang normal dari Kelurahan Tambun Selatan.

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup wilayah adalah wilayah Kecamatan Tambun Selatan dimana kami mengambil satu sampel yaitu Kelurahan Tambun sebagai wilayah studi dalam survey ini. Ruang lingkup survey home Interview di Kelurahan Tambun ini dengan pembagian zonanya yaitu:

No Zona Kelurahan

1 Zona 1 Lembangsari, Lembangjaya

2 Zona 2 Tambun, Setiadarma, Jatimulya

3 Zona 3 Sumberjaya, Tridayasakti

4 Zona 4 Mekarsari, Setiamekar, Mangunjaya

(Tabel 1 : Tabel Ruang Lingkup Zona Home Interview)

(6)

BAB II

METODOLOGI SURVEY

2.1 Metode Survey

Survey yang telah kami lakukan adalah dengan cara melakukan wawancara dari rumah ke rumah penduduk dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Hal-hal yang dipertanyakan pada survey ini antara lain :

1. Identitas Anggota Keluarga 2. Nama Lengkap

3. Usia 4. Pekerjaan

5. Pendapatan per Bulan

6. Jumlah Kendaraan yang Dimiliki 7. Awal Perjalanan

8. Tujuan Perjalanan 9. Maksud Perjalanan

10. Moda Transportasi yang Digunakan (Tabel 2 : Pertanyaan Survey Home Interview)

2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam survey ini adalah dengan cara : a) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh dari kantor kelurahan daerah studi yang berupa data profil kelurahan termasuk data kependudukannya, fasilitas-fasilitas kelurahan, data perencanaan pembangunan serta peta jaringan jalan.

b) Data Primer

Diperoleh dengan cara melakukan pengamatan atau survey secara langsung terjun ke lapangan dan wawancara kepada penduduk. Pengumpulan data menggunakan metode survey, observasi, dan pencatatan dokumen mengenai pola perjalanan penduduk pada lokasi tersebut yang mengacu pada data sekunder dalam menentukan lokasi-lokasi yang akan disurvey dan data kependudukan yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel.

(7)

BAB III

PELAKSANAAN SURVEY

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Survey

Adapun pelaksanaan survey home interview, dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Selasa, 6 Desember 2022

Waktu : 12.00 WIB s.d. selesai

Lokasi : Kelurahan Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kab. Bekasi

3.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tambun Selatan atau Tamsel (Nama sebelumnya: Tamboen) adalah salah satu dari kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi , Jawa Barat , Indonesia.

Tambun Selatan memiliki 23 kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat di Kabupaten Bekasi. Tambun Selatan merupakan wilayah kelas atas. Kantor Camat Tambun Selatan terletak di Desa Tambun. Dahulunya termasuk daerah Tambun, Kabupaten Jatinegara. Tambun Selatan juga memiliki sebuah stasiun kereta api yaitu Stasiun Tambun yang terletak di Desa Mekarsari.

Dikiri dan Dikanan KA Purwosari Tambahan melintas Kali Srengseng, Tambun Selatan sedangkan Ditengah melintas Jl Walet, Tambun Selatan.

Kecamatan Tambun Selatan berbatasan dengan:

Utara Kecamatan Tambun Utara

Timur Kecamatan Cikarang Barat dan Kecamatan Cibitung

(8)

Selatan Kecamatan Mustika Jaya Barat Kecamatan Bekasi Timur

(9)

BAB IV

HASIL PELAKSANAAN SURVEY

4.1 Penjelasan Pelaksanaan dan Hasil Survey 1) Jumlah Sampel

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-Laki 134

2. Perempuan 127

Total 261

Sampel yang diambil secara keseluruhan berjumlah 261 jiwa, 134 jiwa diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 127 jiwa sisanya berjenis kelamin perempuan. Sampel diambil secara acak tanpa memandang jenis kelamin agar hasil survey dapat menggambarkan aktivitas dan kondisi masyarakat secara keseluruhan, tidak terfokus pada satu jenis kelamin saja.

Dari data jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin ini, dapat dilihat bahwa perbandingan antara jumlah sampel laki-laki dan sampel perempuan tidak jauh berbeda, yaitu mendekati perbandingan 1 : 1.

2) Rentang Umur Sampel

No Rentang Umur Jumlah

1. 0-10 2

2. 11-20 43

3. 21-30 66

4. 31-40 29

5. 41-50 70

6. 51-60 26

7. 61-70 25

Total 261

(10)

TABEL RENTANG UMUR

80 70 60 50 40 30 20 10 0

0−10 11−20 21−30 31−40 41−50 51−60 61−70

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa Kecamatan Tambun Selatan didominasi oleh penduduk, yaitu penduduk dengan rentang usia 15 – 64 tahun. Bahkan, berdasarkan data yang diambil, hampir 100% sampel berusia produktif. Walaupun tidak dapat dijadikan acuan pasti, tapi data tersebut dapat digunakan sebagai gambaran umum. Dikaitkan dengan guna lahan dan transportasi, hal tersebut dapat berarti bahwa Kecamatan Tambun Selatan merupakan daerah sibuk dengan aktivitas pergerakan masyarakat yang tinggi.

Penduduk dengan usia produktif cenderung bergerak dan beraktivitas lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif, sehingga banyaknya penduduk usia produktif menimbulkan jumlah aktivitas yang tinggi dengan pola pergerakan yang beragam. Sejalan dengan tingginya aktivitas dan pergerakan masyarakat, kebutuhan akan transportasi juga semakin meningkat, jumlah kendaraan di jalanan meningkat, yang kemudian dapat menimbulkan kemacetan. Untuk itu, penyediaan sarana dan prasarana transportasi harus selalu mempertimbangkan aktivitas dan pergerakan masyarakat.

(11)

PERSENTASE PEKERJAAN

Ibu

S

R

A

um

M

ah

PEL

Swasta 11%

Pensiun

0% Tangga

14%

Pedagang 7%

Mahasiswa 12%

Buruh 6%

Wiraswasta 10%

Guru 0%

Pelajar 16%

TNI AD 3%

PNS 21%

3) Jenis Pekerjaan Sampel

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Ibu Rumah Tangga 36

2. Buruh 15

3. Wiraswasta 25

4. Guru 1

5. TNI AD 8

6. PNS 54

7. Pelajar 42

8. Mahasiswa 31

9. Pedagang 19

10. Swasta 29

Total 261

Dari data jenis pekerjaan yang diambil dari 261 sampel, dapat diidentifikasi bahwa sebagian besar sampel merupakan PNS, pelajar serta ibu rumah tangga. Pelajar berjumlah 42 jiwa, sedangkan PNS berjumlah 54 jiwa. Dari jumlah dan persentase tersebut, 80% penduduk dari total jumlah sampel yang diambil berkegiatan secara aktif, baik sebagai pekerja maupun pelajar/mahasiswa. Hanya 14% penduduk yang tidak bekerja, yaitu ibu rumah tangga. Dilihat dari persentase penduduk yang memiliki kegiatan secara aktif, dapat diidentifikasi bahwa terjadi pergerakan penduduk/masyarakat yang cukup tinggi. Jenis pekerjaan ini akan menentukan pola pergerakan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing- masing jenis pekerjaan.

(12)

PERSENTASE DATA PENDAPATAN SAMPEL

< 500.000

> 5.000.000 15%

4) Pendapatan Sampel

No Pendapatan Jumlah

1. < 500.000 87

2. 500.000 - 1.500.000 32

3. 1.500.000 - 3.000.000 48

4. 3.000.000 - 5.000.000 55

Total 261

3.000.000 - 33%

5.000.000 21%

500.000 - 1.500.000 - 1.500.000

3.000.000 12%

19%

Dari tabel, terlihat bahwa kategori pendapatan sampel penduduk Kelurahan Tambun yang paling dominan adalah pendapatan rentang dari Rp500.000, dengan persentase sebesar 33%. Dikaitkan dengan tabel jenis pekerjaan sebelumnya, hal tersebut dapat terjadi karena dari sampel penduduk yang kelompok kami ambil, beberapa diantarnya tidak bekerja, yaitu hanya sebagai ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa.

Pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat akan berkaitan dengan pemilihan moda dalam beraktivitas serta kepemilikan kendaraan pribadi.

Masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah pilihan modanya lebih terbatas dan mereka akan cenderung untuk memilih moda yang murah dan terjangkau, seperti angkutan umum, bahkan memilih untuk berjalan kaki jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, atau moda yang efisien seperti motor. Sedangkan masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas akan memiliki pilihan moda yang lebih banyak untuk menunjang aktivitas mereka. Kepemilikan kendaraan juga cenderung akan lebih tinggi. Keberagaman

(13)

PERSENTASI MAKSUD PERJALANAN SAMPEL

SosialRekreasi 3%2%

Belajar 28%

Bekerja 51%

Belanja 16%

permintaan ini tentunya akan memengaruhi perencanaan transportasi dan pengembangan guna lahan yang akan dilakukan.

5) Maksud Perjalanan Sampel

No Maksud Perjalanan Jumlah

1. Rekreasi 5

2. Bekerja 133

3. Belanja 42

4. Belajar 73

5. Sosial 8

Total 261

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat sebagian besar beraktivitas dan melakukan pergerakan atau perjalanan dengan tujuan bekerja dan belajar, persentasenya mencapai 79%. Selain itu, belanja juga menjadi aktivitas yang cukup banyak dilakukan oleh masyarakat dengan persentase 16%. Masyarakat melakukan perjalanan dengan berbagai maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Guna lahan yang menjadi sebuah bangkitan aktivitas biasanya merupakan daerah pemukiman. Sedangkan guna lahan yang menjadi sebuah tarikan dapat berupa daerah perkantoran, pendidikan, perdagangan dan jasa, tempat wisata, dan lain sebagainya. Pergerakan dari satu guna lahan bangkitan menuju guna lahan tarikan akan menimbulkan kebutuhan akan transportasi.

(14)

PERSENTASE TRANPORTASI YANG DIGUNAKAN SAMPEL

3%4%

11%

25% 57%

MotorMobilAngkutan umumSepedaJalan kaki

6) Transportasi yang Digunakan Sampel No Transportasi yang

Digunakan Jumlah

1. Motor 148

2. Mobil 66

3. Angkutan umum 29

4. Sepeda 8

5. Jalan kaki 10

Total 261

Sepeda motor menjadi transportasi pilihan teratas, khususnya masyarakat Kecamatan Tambun Selatan, untuk melakukan aktivitasnya.

Motor diketahui sebagai kendaraan yang cukup efisien dan fleksibel dalam penggunaannya. Masyarakat dapat dengan mudah berpindah, sehingga kepemilikan motor dikalangan masyarakat Kecamatan Tambun Selatan cukup tinggi.

Dapat dilihat dari padatnya lalu lintas, terutama di daerah studi kami, yaitu Kecamatan Tambun Selatan, yang selalu didominasi oleh kendaraan roda dua ini. Transportasi lain yang menjadi pilihan masyarakat adalah mobil. Sebagian masyarakat memilih mobil sebagai transportasi yang digunakan untuk beraktivitas. Penggunaan mobil mempertimbangkan kenyamanan dalam bertransportasi, sehingga perjalanan berjalan nyaman.

Masyarakat yang memilih angkutan umum, beralasan bahwa angkutan umum yang ada dapat menjangkau daerah tempat tinggalnya dan daerah tujuannya, harganya terjangkau, dan tersedia setiap harinya. Untuk pesepeda dan

(15)

pejalan kaki biasanya hanya menempuh perjalanan menuju tempat tujuan yang masih berada dalam satu zona saja.

7) Matriks OD Home Interview a. Matriks OD Sampel

OD 1 2 3 4

1 0 17 9 8

2 13 0 16 8

3 14 25 0 21

4 10 17 4 0

Berdasarkan tabel matriks OD sampel di atas, perjalanan yang paling banyak terjadi, yaitu perjalanan yang berasal dari zona 3 (Sumberjaya dan Tridayasakti) menuju zona 2 (Tambun) dengan jumlah 25 perjalanan. Zona 2 menjadi tujuan perjalanan paling banyak dikarenakan guna lahan zona tersebut yang memiliki banyak tarikan, seperti area perdagangan dan jasa, pendidikan, dan lain sebagainya

b. Matriks OD Populasi

OD 1 2 3 4

1 0 6188 3276 2912

2 22075 0 37528 8830

3 23772 42450 0 35658

4 22075 37528 8830 0

Dapat dilihat dari tabel matriks OD populasi bahwa pola perjalanan populasi sama dengan matriks OD sampel. Perjalanan terbanyak, yaitu perjalanan dari zona 3 menuju zona 2 dengan jumlah 42..450 perjalanan, sedangkan perjalanan paling sedikit, yaitu perjalanan dari zona 1 menuju zona 4 (Mekarsari, Setiamekar, dan Mangunjaya) berjumlah 2.912 perjalanan.

8) Peta Desire Line

a. Peta Desire Line Sampel Nilai Maksimal = 25 Nilai Minimal = 0 Jumlah data (N) = 16

Rentang kelas = Nilai maksimal – Nilai minimal

(16)

1

4

2

3

= 25 – 0

= 25

Interval Kelas = 1 + 3,3 (Log N)

= 4,9736 kelas

Panjang Kelas = Rentang kelas / Interval kelas

= 5 Interval Kelas =

=

=

b. Peta Desire Line Populasi Nilai Maksimal = 42450 Nilai Minimal = 0 Jumlah data (N) = 16

Rentang kelas = Nilai maksimal – Nilai minimal

= 42450 – 0

= 42450

Interval Kelas = 1 + 3,3 (Log N)

= 4,9736 kelas

Panjang Kelas = Rentang kelas / Interval kelas 0– 5

6 – 10 11 – 15 16 – 20 21 – 25

(17)

1

4

2

3

= 8535 = 9000

Interval Kelas =

=

=

0– 9000 9001 – 18000 18001 – 27000 27001 – 36000 36001 – 45000

(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil survey wawancara rumah tangga (home interview) yang telah dilakukan di Kecamatan Tambun Selatan terhadap sejumlah sampel, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a) Pola perjalanan masyarakat secara umum didominasi oleh perjalanan dalam zona, yaitu perjalanan yang berasal dari guna lahan di zona 3 menuju guna lahan zona 2

b) Rentang usia yang paling banyak , yaitu usia 41-50 tahun, sejumlah 70 jiwa. Usia sampel berada pada rentang usia produktif, sehingga jumlah aktivitas dan pergerakan masyarakat menjadi tinggi.

c) Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat adalah PNS 54 jiwa, kemudian ibu rumah tangga sejumlah 36 jiwa, pelajar 42 jiwa, dan mahasiswa 31 jiwa dengan, disusul dengan wiraswasta, buruh, TNI, dan pekerjaan lainnya. Banyaknya jumlah masyarakat yang bekerja, menyebabkan tingginya pergerakan dari zona bangkitan menuju zona tarikan.

d) Banyaknya masyarakat yang berstatus pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga, menyebabkan pendapatan yang paling dominan adalah kurang dari Rp500.000,00.

e) Masyarakat Kecamatan Tambun Selatan paling banyak melakukan perjalanan dengan maksud bekerja dan bersekolah dengan pilihan moda paling dominan, yaitu sepeda motor dengan alasan bahwa sepeda motor adalah kendaraan yang efisien dan fleksibel dikendarai dari satu guna lahan di suatu zona menuju guna lahan di zona lainnya.

Referensi

Dokumen terkait