• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

Laporan tugas akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji politeknik kesehatan Departemen Kesehatan Kalimantan Timur Departemen Kebidanan. Laporan tugas akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur. MPH dan Ibu Tuti Widyaningsih, SST terima kasih atas waktu, ilmu dan kesabarannya dalam membimbing saya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah D-III Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Novi Pasiriani, SST., M.Pd selaku Ketua Penguji yang memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir. Susi Purwanti, S.SiT., MPH selaku Pembimbing I memberikan arahan dan bimbingan agar penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Ruang lingkup

Melaksanakan pelayanan kebidanan secara menyeluruh pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir sampai dengan pelayanan kontrasepsi pada Ny. L dengan masalah antar kehamilan ≤ 2 tahun. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil Ny. Melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu yang telah melahirkan, Ny.

Melaksanakan asuhan obstetri komprehensif pada ibu nifas Ny.L P4004 dengan masalah jarak kehamilan >2 tahun, dengan pendekatan manajemen dan terdokumentasi dalam bentuk SOAP. Melakukan asuhan obstetrik komprehensif pada bayi baru lahir Ny. L P4004 dengan masalah jarak kehamilan >2 tahun. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir Ny.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan 1. Manajemen Varney

Langkah ini merupakan pengembangan permasalahan atau diagnosa yang teridentifikasi pada saat ini dan dapat diprediksi serta diperlukan pelayanan kesehatan. Langkah ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh ibu, orang tua atau anggota tim kesehatan lainnya. Rencana perawatan keseluruhan seperti yang dijelaskan pada langkah lima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana pengobatan yang dilaksanakan benar-benar mencapai tujuan memenuhi kebutuhan ibu seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua mengenai masalah, diagnosis dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pelayanan obstetrik komprehensif merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi (Varney, 2007). Tujuan pelayanan kebidanan ini adalah untuk dapat mengetahui apa yang terjadi pada seorang wanita pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan pelayanan kontrasepsi, serta pelatihan dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis yang akurat, mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi. , menentukan tindakan segera, perencanaan dan tindakan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Dasar teori Kehamilan

  • Dasar Teori Kehamilan Risiko Tinggi a. Definisi Kehamilan Risiko Tinggi
  • Konsep Dasar Teori Persalinan
  • Konsep Dasar Neonatus
  • Nomenklatur Diagnosa Kebidanan

Senam hamil diperuntukkan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tanpa penyakit yang berhubungan dengan kehamilan yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal dan komplikasi selama kehamilan (kehamilan dengan pendarahan, kelainan postur tubuh dan kehamilan disertai anemia). 9) Istirahat/tidur. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami gangguan tidur selama kehamilan dianjurkan untuk menjalani pemantauan khusus (Mindle et al, 2015). Selain itu ibu hamil juga sebaiknya menghindari stres karena dapat meningkatkan hormon adrenalin yang juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil (Sihotang dkk, 2016).

Untuk mencegah tetanus neonatal. g) Pemeriksaan hemoglobin perlu dilakukan pada ibu hamil karena berguna untuk mengetahui kemungkinan terjadinya anemia pada ibu hamil. Pertambahan berat badan bergantung pada berat badan sebelum hamil karena hal ini penting untuk kesehatan ibu dan bayi. Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang dipersiapkan dalam bidang penyambutan kelahiran anak oleh ibu hamil.

Faktor yang mempengaruhi tingginya risiko ibu hamil yaitu 4 juga, yaitu Hamil terlalu muda (primi muda), usia ibu < 20 tahun, hamil/melahirkan terlalu tua (grande multi), usia ibu > 35 tahun, terlalu dekat dengan kehamilan atau jarak persalinan < 2 tahun, dan jumlah anak terlalu banyak (lebih dari 4 anak). Mengetahui tanda-tanda awal persalinan merupakan modal penting yang harus dimiliki setiap calon ibu. Penolong (Bidan) Peran penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.

Ketidakmampuan menyediakan seluruh peralatan, bahan, dan obat-obatan yang diperlukan saat dibutuhkan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi baru lahir, sehingga keadaan ini dapat membahayakan nyawa mereka. B (bidan): Pastikan ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang berkompeten. Suami atau anggota keluarga lainnya wajib mendampingi ibu dan/atau bayi baru lahirnya ke fasilitas rujukan.

O (doa): Keluarga mendoakan keadaan ibu dan/atau bayi baru lahirnya serta kelancaran perjalanan menuju fasilitas rujukan. Kasus seperti ini sering terjadi pada ibu yang pernah melahirkan lebih dari satu kali (anak kedua dan seterusnya). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara perdarahan nifas pada ibu saat persalinan dengan induksi persalinan.

Hal ini terlihat dari hasil penelitian terhadap 9 bayi makrosomia, 8 diantaranya mengakibatkan perdarahan pasca melahirkan pada ibu dengan rata-rata berat badan bayi 4000 gram. Dua jam setelah melahirkan, wanita boleh makan dan minum seperti biasa jika diinginkan, namun perlu diperhatikan bahwa jumlah kalori dan protein untuk ibu menyusui harus lebih banyak dibandingkan ibu hamil.

Tabel 2.8 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Tabel 2.8 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Etika Penelitian

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menolak berpartisipasi dalam studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu. L mendapat penjelasan sebelum memberikan persetujuan dan bersedia mengikuti studi kasus ini dengan sadar tanpa paksaan serta menandatangani formulir persetujuan. L sebagai peserta kegiatan pelayanan obstetri komprehensif ini akan mendapatkan manfaat berupa pengawasan dari tenaga kesehatan sejak ibu hamil hingga melahirkan/nifas.

Dalam melakukan asesmen dan pemeriksaan, penulis juga meminimalisir bahaya yang terjadi yaitu mencuci tangan sebelum melakukan tindakan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti spatula tangan. Risiko fisik dan ketidaknyamanan akan menyita waktu ibu dalam memberikan perawatan, mulai dari pengkajian yang dilakukan di rumah bangsal, hingga memberikan perawatan dengan perkiraan waktu 60-120 menit (atau sesuai kebutuhan) pada saat kunjungan rumah atau ke fasilitas kesehatan.

Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif (sesuai 7 langkah Varney) 7 langkah Varney)

Ibu mengatakan, saat bayinya diimunisasi lengkap, semasa SD ibu disuntik di bagian lengan sebanyak 3 kali, sebelum menikah ibu juga pernah suntik cathinic, sehingga status suntik TT-nya adalah TT5. e) Riwayat kesehatan. Ibu tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami penyakit seperti hipertensi, DM, campak, malaria, TBC. pernah mengalami penyakit reproduksi seperti fibroid, kista, tahi lalat, PID. Ibu mengatakan sudah menggunakan suntik selama 3 bulan, lama pemakaian 6 bulan, ibu mengatakan tidak ada keluhan selama pemakaian, tempat penggunaan di rumah, dan ibu mengatakan mengikuti KB berbasis pada motivasinya.

Ibu mengatakan baik sebelum hamil maupun selama hamil tidak pernah meminum obat herbal dan hanya mengkonsumsi obat seperti Fe, Kalk, Vit. Ibu biasanya berdiam diri di rumah dan tidak pernah keluar rumah, hanya saat membeli sayur mayur di toko sayur keliling dan beraktivitas setiap bulannya. Sang ibu mengatakan bahwa dirinya cukup paham bagaimana menyikapi kehamilannya saat ini, karena ia belajar dari pengalaman yang didapat bersama ibu kandungnya.

Sang ibu mengatakan menginginkan anak laki-laki, namun jika anak yang dilahirkan adalah perempuan, ibu merasa tidak masalah karena laki-laki dan perempuan sama saja asalkan anak yang dilahirkan sehat. Kulit kepala tampak bersih, tidak ada luka, tidak ada ketombe, rambut sangat rapat, warnanya hitam, lurus, rata dan tebal. Gigi lengkap, mukosa mulut lembab, tidak terlihat karies, gigi geraham lengkap, lidah bersih dan tidak ada lesi papiler.

Tidak terlihat adanya peradangan pada amandel dan faring, tidak terlihat adanya pembesaran pada vena jugularis dan kelenjar tiroid, serta tidak terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Terdapat striae gravidarum (linea alba), pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak terlihat bekas luka operasi dan asites. i) Selubung. 110/70 mmHg, DJJ : 140x/m, posisi janin normal, dan hasil pemeriksaan fisik ibu tidak ditemukan kelainan, namun ibu beresiko tinggi hamil karena jaraknya kurang dari 2 tahun.

Ibu memahami bahwa status kehamilannya saat ini termasuk kehamilan risiko tinggi karena jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, dengan total skor 6, sehingga Ibu bersedia melahirkan di RS Kanujoso Djatiwibowo.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan

  • Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intranatal Care
  • HPHT 25-04-2019, TP 04-02-2020
  • IMT : 𝐵𝐵 (𝐾𝑔) 𝑇𝐵 (𝑚) 2 = (1,6 68𝐾𝑔 2 = 25,0 𝐾𝑔/𝑚 2 6) TTV

Sulit tidur pada kehamilan trimester III biasanya disebabkan oleh membesarnya rahim, kebutuhan istirahat ibu hamil pada siang hari ± 1 jam dan malam hari ± 6 - 8 jam, serta posisi tidur ibu hamil yang aktif. . sisi kiri Ibu memahami pola istirahat. Tanda-tanda persalinan : Keluarnya lendir bercampur darah lebih banyak akibat robekan kecil pada leher rahim. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pada pemeriksaan dalam, leher rahim rata dan telah terbuka. Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu saat ini normal, usia kehamilan ibu 38 minggu 3 hari dan ibu memahami kondisinya saat ini.

Teknik relaksasi yaitu menarik nafas melalui hidung dan membuang nafas secara perlahan melalui mulut, ibu memahami teknik relaksasi tersebut. Persiapan alat dan bahan - Seperangkat alat untuk melahirkan disiapkan. kata ibu kontraksi semakin sering namun tetap datang dan pergi O. Vulva/Uretra : tidak ada kelainan Vagina : tidak ada kelainan Dinding vagina : tidak ada kelainan Bagian : lunak,.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelebaran masih 3 cm dan detak jantung bayi normal. Ibu memahami kondisinya saat ini. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil: Tidak ditemukan kelainan pada dinding vagina; Bagian lembut yang tipis; leveling 100%; pembukaan 10 cm; Cairan ketuban negatif (-); Bagian bawah kepala; Kurangi 1/5; Tali pusar tidak tumbuh; Periksa apakah tali pusat melingkari leher janin dan tunggu sampai kepala janin menyelesaikan rotasi eksternal spontannya; Tidak ada gulungan tali pusar.

Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan pasang kembali tali pusat dengan jarak 2 cm dari klip pertama. Pegang tali pusat yang terjepit (melindungi perut bayi) dan potong tali pusat diantara 2 klem tersebut. Regangkan tali pusat dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menekan perlahan uterus ke arah dorsororainal.

Lakukan ketegangan tali pusat dan tujahan dorsocranial sehingga plasenta tercabut, minta ibu mengerah tenaga semasa pembantu menarik tali pusat ke arah selari dengan lantai dan kemudian ke atas, mengikut paksi saluran kelahiran.

Gambar

Tabel 2.8 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Gambar 2.1  partograf tampak depan
Tabel 2.9  Apgar Skor

Referensi

Dokumen terkait

This research tries to find out the impact of the tax amnesty policy carried out by the Indonesian government in order to increase capital in flow in Indonesia