Laporan “Pemantauan Lingkungan Hidup (Keanekaragaman Flora dan Fauna) Semester I Tahun 2020” memuat kajian tentang keberadaan dan kondisi komunitas tumbuhan dan satwa yang ada di wilayah Onshore Receive Facility (ORF) dan daratan. Kajian ini sendiri bertujuan untuk mendata flora dan fauna yang terdapat di kawasan ini pada semester I tahun 2020, guna mengetahui keadaan aktual keanekaragaman hayati dan dinamikanya berdasarkan perbandingan dengan data rona awal yang diperoleh sebelumnya pada semester I dan II tahun 2020. 2018 dan 2019.
LATAR BELAKANG
Pertamina Gas EJA salah satunya melalui pemantauan keanekaragaman hayati yang dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada semester I dan II. Pemantauan yang dimaksud dilakukan pada semester II (Oktober) tahun 2018 dan semester I (Mei) dan semester II (November) tahun 2019.
LANDASAN HUKUM
Selanjutnya perlu dilakukan pemantauan kondisi lingkungan secara terus menerus agar dapat diketahui apakah terdapat perubahan komponen lingkungan hidup yang dapat memberikan dampak negatif penting terhadap lingkungan sebagai habitat biota. Pemantauan lebih lanjut dilakukan pada semester I (Juni) 2020 berupa 'Pemantauan Lingkungan Hidup (Keanekaragaman Flora dan Fauna) Semester I Tahun 2020' yang hasilnya akan diuraikan lebih lanjut dalam dokumen ini.
MAKSUD DAN TUJUAN
RUANG LINGKUP
KONSEP DAN SISTEMATIKA PELAPORAN
Bagian ini memuat tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, ruang lingkup dan konsep serta sistematika penyajian. Bagian ini memuat kesimpulan serta saran dan rekomendasi mengenai keadaan biodiversity atau keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan ORF dan Landfall PT.
LOKASI DAN WAKTU STUDI
PENGAMATAN FLORA DARAT
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
ANALISIS VEGETASI MANGROVE
PENGUMPULAN DATA
Bila sistem percabangan berada di bawah tinggi dada, atau tunas/cabang dari batang utama yang berada di atas atau di atas tanah, maka masing-masing cabang diukur sebagai batang tersendiri b. Apabila batang membengkak, bercabang atau berbentuk tidak normal pada titik pengukuran, pengukuran dilakukan sedikit di atas atau di bawah hingga diperoleh bentuk normal.
ANALISIS DATA
Hal ini dinyatakan sebagai proporsi jumlah total sampel yang mengandung spesies yang diperiksa. Ca = cakupan absolut spesies ke-i Cr = cakupan relatif spesies ke-i BAi = total luas bidang dasar suatu spesies L = total luas persegi.
PENGAMATAN FAUNA
- KOMUNITAS FAUNA BURUNG (AVIAFAUNA)
- KOMUNITAS FAUNA BUKAN BURUNG
- KOMUNITAS NEKTON
- FLORA DARAT DESKRIPSI UMUM
Pengambilan sampel ikan atau nekton dilakukan di area kolam (rawa) sekitar area flare di ORF Permisan. Kawasan ORF terletak di wilayah Desa Permisan, sedangkan wilayah Landfall termasuk dalam wilayah administratif Desa Permisan dan Tanjungsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Untuk kawasan ORF sendiri, lokasi pengamatan diartikan sebagai lokasi yang berada di dalam kawasan ORF dan di luar ORF (namun masih dalam wilayah operasi PT.
Secara keseluruhan kawasan ORF dan Ladfall mempunyai karakteristik habitat yang relatif berbeda, meskipun keduanya merupakan vegetasi buatan. Luas ORF ±6,3 ha dan lebih dekat dengan pemukiman serta ±16 km dari pantai; Terdapat banyak rawa, kolam dan/atau sawah di sekitar ORF. Tepi luar kawasan ORF, mulai dari pintu depan hingga sekeliling pipa dan flare, berbatasan dengan badan air berupa kolam, empang atau rawa.
Vegetasi pada lahan dibatasi pada tanggul tambak dan/atau tepi saluran air. Perbedaan karakter habitat antara ORF dan wilayah daratan mengakibatkan perbedaan kondisi vegetasi yang ada, seperti terlihat pada Tabel 3.1. Pertamina Gas EJA, sehingga hasil observasi antara semester II tahun 2018 (P.II.2018) dan semester I tahun 2020 (P.I.2020) relatif tidak terdapat perbedaan komposisi dan struktur komunitas flora yang ada.
MANGROVE DESKRIPSI UMUM
Namun data citra satelit antara tahun 2018 dan 2019 yang diadaptasi dari Google Earth Pro (Gambar 3.5) menunjukkan telah terjadi pembukaan lahan. Pertamina Gas EJA menunjukkan luas hutan mangrove di wilayah Laut ±26,92 ha dengan luas lumpur di depan hutan mangrove ±4,29 ha. Mengacu pada Tabel 3.2, status hutan mangrove di lokasi penelitian termasuk dalam kategori 'BAIK' atau 'SANGAT BAIK', berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 tentang Standar Kriteria dan Pedoman Mangrove. tekad. Kerusakan; dimana nilai kerapatan batang pohon >1500 tandan/ha.
Dinamika nilai kepadatan jenis mangrove pada wilayah Outflow to Sea antara semester I tahun 2018 (P.I.2018) hingga P.I.2020 disajikan pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.6 hingga Gambar 3.7. Dalam hal ini, pola reproduksi seperti ini berpotensi memberikan dampak positif berupa peningkatan kekayaan jenis mangrove di wilayah penelitian. Pertamina Gas EJA di Teluk Permisan, Jabon, Sidoarjo pada semester I tahun 2020; menunjukkan harapan bagi pembaharuan hutan mangrove di masa depan (sumber: dokumentasi kegiatan).
Dari periode P.I.2018 hingga P.I.2020, relatif tidak terdapat perbedaan tren nilai INP vegetasi mangrove di lokasi penelitian; seperti terlihat pada tabel 3.4 dan gambar 3.12. Sebelumnya, zonasi mangrove di wilayah studi dianggap sama dengan zona Asia-Pasifik pada umumnya; Hanya saja zona mangrove payau dan mangrove daratan tidak terbentuk karena bagian belakang mangrove berbatasan langsung dengan tambak masyarakat. Pertamina Gas EJA telah melaksanakan program penanaman mangrove di sekitar jalur pipa, sekitar 2 km dari batas hutan mangrove ke arah darat; dengan jenis mangrove jantan (Rhizophora mucronata) yang ditanam.
KOMUNITAS FAUNA DARAT
- KOMUNITAS FAUNA BURUNG
- KOMUNITAS FAUNA ARTHROPODA KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN SPESIES
- KOMUNITAS HERPETOFAUNA
- KOMUNITAS MAMALIA
Dibandingkan periode sebelumnya, struktur komunitas burung di ORF pada P.I.2020 relatif sama dengan periode P.I.2019 dan P.II.2019, hanya saja keberadaan burung kormoran hitam. Gambar 3.17 Grafik yang menggambarkan dinamika kelimpahan fauna di Area Pendaratan ORF dan PT. Struktur komunitas burung di kawasan Landfall tampak lebih dinamis dibandingkan dengan kawasan ORF; dan mungkin lebih karena migrasi spesies burung yang bermigrasi. Cabak Kota dan Silver Egret ditemukan di kawasan Laut, sedangkan Cici Padi dan Lesser Sepah di kawasan ORF.
Pada P.I.2020 dilihat dari nilai J sebesar 0,877 pada wilayah ORF dan 0,890 pada luas daratan menunjukkan bahwa sebaran kelimpahannya seragam. Pada penelitian ini ditemukan beberapa spesies kupu-kupu dan ngengat di kawasan ORF. Beberapa spesies capung Libellulidae lainnya hanya terdapat di darat, seperti lalat pantai (Macodiplax cora) dan capung belang hitam (Crocothemis servilia).
Nilai H' komunitas arthropoda di kawasan Landfall sebesar 3855 pada ORF dan 3338 pada Landfall pada P.I.2020, menunjukkan bahwa tingkat keanekaragamannya termasuk dalam kategori 'HIGH DIVERSITY'. Dari hasil pengamatan siang dan malam di lokasi ORF dan Landfall pada semester I tahun 2020, tercatat 2 jenis hewan amfibi dan 13 jenis reptilia telah teramati dan teridentifikasi, sehingga total tercatat 15 jenis herpetofauna dari kedua spesies tersebut. lokasi penelitian (Tabel 3.8). Selain itu, di kawasan ORF juga terdapat habitat buatan berupa bangunan atau tempat tinggal yang disukai oleh beberapa spesies herpetofauna seperti anggota famili Gekkonidae.
Spesies reptil yang ditemukan di kawasan Landfall tetapi tidak ditemukan di ORF adalah ular kolam Cerberus rhynchops. Pada kedua lokasi tersebut terjadi peningkatan nilai H’ dibandingkan periode semester II tahun 2019 dimana H sebesar 0,950 pada wilayah Laut dan 1,543 pada wilayah ORF.
KOMUNITAS NEKTON
Untuk lokasi pendaratan nilai H’ komunitas mamalia sebesar 1,467 dan ORF sebesar 1,910 termasuk dalam kategori. Jenis ikan yang paling melimpah di lokasi penelitian adalah Sepat Trichogaster trichopterus yang dapat ditemukan baik di saluran air maupun rawa. Spesies lain yang dapat ditemukan di kedua jenis perairan tersebut adalah Mujair (Oreochromis mossambicus) dan Gabus (Channa striata); sedangkan beberapa spesies lain seperti ikan Trichopsis vittata, ikan Oryzias javanicus dan Betok (Anabas testudineus) lebih banyak ditemukan di kolam dan daerah rawa.
RINGKASAN
Di kawasan ORF tercatat salah satu jenis flora yang berstatus terancam secara global dengan status VU atau Vulnerable atau rentan punah menurut IUCN Red List, yaitu jenis Cendana (Santalum album). Kepadatan tegakan pohon mangrove sebesar 4420 tegakan/ha yang didominasi oleh jenis Api-api Putih (Avicennia marina, 3840 tegakan/ha), Tanjang Lanang atau bakau jantan (Rhizophora mucronata, 480 tegakan/ha) dan Api-api A Untuk kategori tegakan pancang, kepadatan Apis putih sebanyak 3040 tegakan/ha, mangrove jantan 880 tegakan/ha, dan mangrove minyak (R. apiculata) 80 tegakan/ha.
Sementara untuk kategori bibit, Api-api Putih kepadatannya mencapai 37.000 tegakan/ha, Mangrove 12.500 tegakan/ha, Mangrove Ringworm (R. stylosa) kepadatannya 5.000 tegakan/ha, dan Api-api berdaun lebar (A. officinalis) adalah 1.000 petak/ha; terjadi peningkatan nilai kekayaan jenis dan kepadatan tegakan anakan dan semai mangrove dibandingkan semester II tahun 2019. Nilai H' mangrove sebesar 0,449 untuk pohon, 0,620 untuk pancang, dan 0,895 untuk semai (semuanya termasuk dalam kelompok kategori keanekaragaman 'rendah'); Terjadi peningkatan nilai H’ pada tegakan pohon, anakan, dan semai dibandingkan semester II tahun 2019. Untuk lokasi ORF tercatat 183 individu burung dari 39 jenis, 34 marga, dan 22 famili, sedangkan untuk lokasi pendaratan tercatat 183 individu burung dari 39 jenis, 34 marga, dan 22 famili, sedangkan untuk lokasi pendaratan berjumlah 240 individu burung dari 44 spesies, 35 marga dan 23 famili; Terdapat peningkatan nilai kekayaan jenis dan kelimpahan burung di lokasi ORF, namun terjadi penurunan nilai kekayaan jenis dan kelimpahan burung di Landval dibandingkan semester II tahun 2019.
Jenis burung yang dominan di kawasan ORF pada semester I tahun 2020 adalah burung walet linci (Collocalia linchi), blekok sawah (Ardeola speciosa), dan bondol. Jenis burung yang dominan di area pendaratan pada paruh pertama tahun 2020 adalah Kuntul Kecil, Blekok Sawah, Burung Walet Linchi, Burung Dara Sayap Putih (Chlidonias leucopterus), Bayam Buntut (Himantopus leucocephalus) dan Burung Dara Laut (Sterna albifrons). Nilai H' komunitas burung sebesar 3,213 untuk wilayah ORF dan 3,369 untuk wilayah Landfall (keduanya masuk dalam kategori keanekaragaman 'tinggi');
KESIMPULAN
2018 yaitu burung laut besar (Ardea alba), burung laut jawa (Centropus nigrorufus), burung laut bersayap putih, burung laut berkumis (C. hybridus), burung laut kecil (S. albifrons), burung laut biasa, burung laut biasa (Hymantopus leucocephalus) serta burung belang tiga barang (Rhipidura javanica) dan gajahan pengala (Numenius phaeopus). Nilai kekayaan jenis, kelimpahan, nilai H’ dan/atau derajat keanekaragaman tumbuhan meningkat baik di kawasan ORF maupun di darat pada semester I tahun 2020 dibandingkan semester I dan II tahun 2018 atau semester I dan II tahun 2019. Pada paruh pertama tahun 2020, kekayaan, kepadatan, dan nilai spesies meningkat. H' dan/atau derajat keanekaragaman tegakan mangrove pada kawasan konservasi mangrove sekitar Landfall pada semester I tahun 2020 dibandingkan semester I dan II tahun 2018 atau semester I dan II tahun 2019;
Terjadi peningkatan nilai kekayaan jenis, kelimpahan, nilai H' dan/atau tingkat keanekaragaman fauna darat (burung, arthropoda, herpetofauna dan mamalia) di kawasan ORF dan Landfall pada semester I tahun 2020 dibandingkan semester I. . dan semester II tahun 2018 atau semester I dan II tahun 2019.
SARAN DAN REKOMENDASI
Untuk meningkatkan nilai keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna khususnya di kawasan ORF, PT. Jenis tumbuhan yang direkomendasikan adalah tumbuhan penghasil nektar dan/atau buah serta jenis tumbuhan langka yang berasal dari Jawa Timur.