LAPORAN HASIL OBSERVASI ANALISIS DINAMIKA USAHA WISATA
DI GAMPLONG STUDIO ALAM
Disusun oleh:
Yunita Wahyu Faradina ( 23080330101 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI YOGTAKARTA TAHUN 2025
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peluang usaha di sektor pariwisata masih sangat terbuka luas.
Indonesia tetap memiliki banyak destinasi wisata yang potensial untuk dijadikan lahan bisnis, khususnya bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, sebanyak 46,15% ahli meyakini bahwa masa depan pariwisata Indonesia terletak pada pengembangan destinasi yang berkelanjutan dan inovatif.
Industri pariwisata sendiri merupakan bidang usaha yang sangat menjanjikan dan cenderung selalu ramai peminat, mengingat kebutuhan masyarakat akan hiburan dan rekreasi tidak pernah surut. Hal ini menjadi peluang besar, terutama bagi Anda yang berdomisili di sekitar kawasan wisata. Ada beragam jenis usaha di bidang pariwisata yang bisa Anda tekuni dan manfaatkan sebagai potensi bisnis.
Tidak hanya berfungsi untuk menambah penghasilan, usaha di bidang ini juga dapat menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja, sehingga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar.
Berikut ini beberapa ide bisnis wisata yang dapat Anda jadikan inspirasi.
Salah satu kontribusi nyata dari usaha pariwisata adalah kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan terbukanya berbagai jenis pekerjaan, seperti pemandu wisata, staf akomodasi, pengelola restoran, dan pelaku UMKM, sektor ini turut membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, wisata yang berbasis budaya dan alam juga dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan lingkungan hidup.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari observasi di Studio Alam Gamplong Jogja ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi potensi dan manfaat usaha di bidang pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah tujuan wisata.
2. Menjelaskan peran sektor pariwisata dalam pelestarian budaya, peningkatan infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
3. Mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan inovatif sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
4. Menunjukkan kontribusi usaha pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki citra daerah di tingkat nasional maupun internasional.
5. Memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memanfaatkan sektor pariwisata sebagai lahan bisnis yang potensial.
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil Usaha
1. Latar Belakang Usaha
Studio Alam Gamplong merupakan salah satu destinasi wisata unik yang terletak di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tempat ini awalnya dibangun sebagai lokasi syuting film “Sultan Agung: The Untold Love Story” yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Pembangunan studio ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Mooryati Soedibyo (pendiri Mustika Ratu), serta pemerintah daerah dan pusat.
Seiring berjalannya waktu, Studio Alam Gamplong berkembang menjadi objek wisata edukatif dan budaya yang dibuka untuk umum.
Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2018, tempat ini kini dikenal luas sebagai "Mini Hollywood"-nya Yogyakarta karena keunikan dan daya tariknya. Di dalamnya terdapat berbagai bangunan replika yang merepresentasikan suasana abad ke-16 hingga ke-17, seperti Benteng VOC, Kampung Pecinan, dan Pendopo Kraton.
Kehadiran Studio Alam Gamplong tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain menjadi sarana hiburan dan edukasi, tempat ini turut membuka peluang usaha baru, meningkatkan kunjungan wisata ke daerah tersebut, serta menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal. Dengan demikian, Studio Alam Gamplong merupakan contoh sukses pengembangan destinasi wisata yang memadukan unsur sejarah, budaya, edukasi, dan ekonomi secara harmonis.
2. Visi Misi dan Nilai Perusahaan
Meskipun tidak ada pernyataan resmi mengenai visi dan misi, dapat disimpulkan bahwa Studio Alam Gamplong bertujuan untuk:
• Menyediakan pengalaman wisata yang edukatif dan menarik bagi pengunjung.
• Melestarikan dan mengenalkan sejarah Indonesia melalui media film dan set yang autentik.
• Mendukung industri perfilman Indonesia dengan menyediakan lokasi syuting yang berkualitas.
3. Struktur Organisasi dan Manajemen
Studio Alam Gamplong dikelola secara mandiri di bawah naungan Yayasan Gamplong Warna Budaya Indonesia. Awalnya, pengelolaan dilakukan oleh CV milik Dapur Film, namun seiring waktu, sistem manajemen beralih ke bentuk yayasan demi keberlanjutan yang lebih terstruktur dan sosial.
Di dalam yayasan tersebut terdapat susunan organisasi yang terdiri dari:
• Pembina dan Pembimbing (dipegang oleh Pak Hanung),
• Pengawas,
• Manajer,
• Tim operasional yang mencakup berbagai bagian, termasuk staf lapangan seperti petugas parkir.
Pengelolaan Studio Alam Gamplong juga melibatkan masyarakat sekitar sebagai bagian dari tim pelaksana, sehingga meskipun kepemimpinan tetap berada di bawah arahan Pak Hanung, prinsip pemberdayaan dan keterlibatan warga lokal sangat dijunjung tinggi.
Profit atau hasil operasional lebih difokuskan untuk mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar, bukan semata keuntungan pribadi.
4. Produk dan Layanan Utama
Studio Alam Gamplong menawarkan berbagai produk dan layanan utama yang menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun pelaku industri kreatif. Beberapa di antaranya meliputi:
• Wisata Tematik Film
Pengunjung dapat menjelajahi berbagai set lokasi film yang pernah digunakan untuk produksi film nasional, seperti Bumi Manusia dan Sultan Agung. Set ini dibuat menyerupai kota-kota tempo dulu, menampilkan nuansa zaman kolonial dan tradisional yang sangat fotogenik.
• Area Edukasi dan Budaya
Studio ini juga berfungsi sebagai sarana edukatif mengenai dunia perfilman dan budaya lokal. Beberapa spot menyediakan informasi terkait sejarah pembuatan film, properti, hingga teknik sinematografi sederhana.
• Wahana Foto dan Galeri Antik
Pengunjung bisa menikmati galeri antik berisi koleksi barang- barang kuno, serta berfoto di berbagai sudut unik yang instagramable. Terdapat pula rumah-rumah bergaya tempo dulu yang menjadi favorit untuk latar foto.
• Fasilitas Wahana Wisata Tambahan
Seperti wahana kereta mini untuk berkeliling, layanan foto berbayar, dan penyewaan kostum tematik. Ada juga area-area khusus dengan tiket masuk tambahan untuk pengalaman wisata yang lebih eksklusif.
• Layanan Komersial dan Syuting
Studio ini juga disewakan untuk keperluan syuting film, pre- wedding, photoshoot profesional, dan event tertentu. Proses pemesanan dilakukan secara langsung maupun melalui admin resmi.
B. Strategi Pemasaran (Marketing Mix) 1. Product
Studio Alam Gamplong menawarkan pengalaman wisata unik melalui daya tarik utamanya. Deretan replika bangunan bersejarah dari berbagai era dan budaya. Mulai dari arsitektur khas Jawa, kolonial
Belanda, hingga nuansa oriental Tiongkok, semuanya dihadirkan dalam bentuk zona tematik seperti Benteng VOC, Pasar Tradisional, Pendopo Joglo, hingga kawasan Pecinan. Setiap sudutnya dirancang dengan detail tinggi untuk menciptakan atmosfer retro yang autentik, menjadikannya spot sempurna untuk wisata edukatif, fotografi, maupun nostalgia sejarah Indonesia.
Semua area ini tidak hanya berfungsi sebagai spot foto yang menarik dan instagramable, tetapi juga menjadi media pembelajaran sejarah yang menyenangkan dan interaktif. Dengan atmosfer retro yang kuat dan desain yang sinematik, Studio Alam Gamplong juga menjadi lokasi favorit untuk syuting film dan produksi konten kreatif. Produk wisata ini memberikan pengalaman imersif, seolah-olah pengunjung benar- benar dibawa kembali ke masa lampau.
2. Price
Dalam hal strategi harga, Studio Gampong menerapkan konsep pembayaran yang fleksibel dan inklusif. Pengunjung dapat masuk ke area luar bangunan secara seikhlasnya, sehingga tetap dapat menikmati keindahan dan keunikan arsitektur tanpa adanya batasan biaya awal.
Namun, untuk menikmati fasilitas tambahan seperti menjelajahi bagian dalam bangunan atau menaiki wahana kereta mini yang tersedia, pengunjung dikenakan tarif bervariasi yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000. Pendekatan ini tidak hanya membuat Studio Gampong lebih terjangkau dan ramah untuk semua kalangan, tetapi juga mendorong rasa gotong royong dan partisipasi sukarela dari para pengunjung.
3. Place
Dalam hal strategi pemasaran, pemilihan lokasi Studio Gampong di Ngamplong tidak dilakukan secara sembarangan. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan yang matang, terutama karena awalnya studio ini dirancang sebagai lokasi shooting film. Salah satu pertimbangan utama
adalah kebutuhan akan suasana yang tenang dan jauh dari kebisingan kota, seperti suara kendaraan bermotor atau aktivitas padat lainnya, yang bisa mengganggu kualitas audio saat proses pengambilan gambar.
Bahkan suara kecil seperti air menetes atau suara keran bisa sangat mengganggu ketika proses syuting berlangsung, sehingga keheningan menjadi prioritas utama.
Dari sisi akses, dulunya memang lokasi Gamplong agak sulit dijangkau dari pusat kota. Namun, sejak adanya pembangunan Studio Gampong, pemerintah turut merespons dengan baik. Infrastruktur mulai dari pelebaran jalan hingga peningkatan fasilitas umum mulai diperhatikan. Letaknya yang berada di perbatasan Kulon Progo dan Yogyakarta bagian barat juga menjadi nilai tambah tersendiri, mengingat wilayah tersebut sebelumnya belum memiliki destinasi wisata budaya dan kreatif seperti yang dihadirkan oleh Studio Gampong.
4. Promotion
Untuk mengenalkan Gamplong Studio Alam ke publik, strategi promosi awal yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan kekuatan media sosial, terutama melalui akun Instagram milik Pak Hanung Bramantyo dan Saskia Diameka. Kehadiran mereka sebagai tokoh publik menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik perhatian masyarakat.
Selain promosi digital, pihak pengelola juga aktif merespons ketertarikan dari berbagai agensi tour and travel yang mulai melirik Ngamplong sebagai destinasi wisata. Kontak dari agensi-agensi ini disimpan dan dijalin komunikasi untuk penawaran kerja sama, baik dalam bentuk paket wisata maupun kunjungan kelompok. Tak hanya itu, kerja sama juga dilakukan dengan studio foto dan fotografer lokal, khususnya untuk layanan seperti pemotretan pre-wedding. Pengunjung yang tidak membawa fotografer pribadi bisa difasilitasi melalui
jaringan fotografer rekanan yang telah bekerja sama dengan pihak pengelola.
5. Physical Evidence
Gamplong Studio Alam mengusung konsep tempo dulu dan bernuansa vintage. Lokasi ini dirancang dengan tema bertahap, di mana pengunjung bisa merasakan pengalaman seperti berpindah dari satu dunia ke dunia lain. Ada area yang menyerupai kampung-kampung tradisional, kemudian beralih ke area bertema vintage, dan bahkan direncanakan ke depannya akan ada zona dengan suasana bergaya Eropa. Suasana ini tidak hanya menarik untuk dinikmati secara langsung, tetapi juga sangat mendukung untuk aktivitas fotografi dan konten visual.
6. People
Pelayanan di Gamplong Studio Alam melibatkan berbagai sumber daya manusia dengan tugas yang berbeda-beda. Dimulai dari petugas parkir, yang menjadi garda terdepan dalam menyambut pengunjung.
Posisi ini sangat penting karena kesan pertama sering kali menentukan pengalaman keseluruhan. Beberapa ulasan di Google Maps bahkan menyoroti sikap petugas parkir, sehingga keramahan dan pelayanan yang baik sangat ditekankan di posisi ini.
Selanjutnya ada petugas tiket, yang harus mampu menjelaskan sistem pembayaran yang bersifat “seikhlasnya” namun tetap memiliki tarif khusus untuk fasilitas tertentu. Penjelasan yang kurang tepat bisa menimbulkan kebingungan atau kesan negatif dari pengunjung.
Selain itu, ada juga staf lain seperti pemandu wisata, petugas kebersihan, keamanan, serta penjaga stan makanan atau oleh-oleh.
Seluruh tim ini rutin dievaluasi setiap bulan untuk memastikan kualitas pelayanan tetap terjaga. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup keluhan, kekurangan, hingga saran perbaikan dari masing- masing bagian.
Dengan sistem ini, Gamplong Studio Alam berupaya menciptakan pengalaman wisata yang nyaman, ramah, dan berkesan bagi setiap pengunjung.
7. Process
Sumber daya manusia atau people memegang peran penting dalam pelayanan di Gamplong Studio Alam. Pelayanan dimulai dari petugas parkir yang menjadi wajah pertama yang menyambut pengunjung.
Sikap ramah sangat diperhatikan karena berpengaruh pada kesan pertama. Selanjutnya ada petugas tiket yang membantu menjelaskan perbedaan tiket dan mengarahkan pengunjung sesuai tujuan. Di setiap wahana juga ada petugas khusus yang siap membantu, termasuk kondektur kereta dan penjaga titik tiket.
Selain itu, ada tim yang bertugas di bagian kebersihan, keamanan, serta penjaga stan makanan dan souvenir. Bahkan masyarakat sekitar juga diberdayakan sebagai pemandu wisata, yang bisa diminta jika dibutuhkan. Semua peran ini bekerja sama untuk menciptakan pengalaman wisata yang nyaman dan berkesan bagi pengunjung.
C. Mengatasi Hambatan Usaha
1. Tantangan Psikologis dan Emosional
Penanganan Tantangan dari Pengunjung atau Gangguan Eksternal Hingga saat ini, dalam konteks pariwisata, Gamplong Studio Alam belum pernah mengalami gangguan serius dari pengunjung, seperti pengunjung yang membuat onar atau bersikap tidak sopan. Hal ini tentu sangat disyukuri karena suasana tetap kondusif dan aman bagi pengunjung maupun staf. Sejauh ini, kondisi psikologis staf tidak terlalu terdampak karena kejadian seperti itu dianggap bukan masalah besar dan bisa disikapi dengan kepala dingin. Situasi kini jauh lebih stabil dan aman, membuat suasana kerja di Gamplong tetap nyaman dan profesional.
2. Regulasi dan Birokrasi
Dalam hal perizinan dan regulasi, Gamplong Studio Alam tidak mengalami kendala yang berarti. Bahkan, sebelum proses perizinan secara resmi dilaksanakan, inisiatif pengembangan studio ini telah mendapat dukungan langsung dari Presiden Republik Indonesia saat itu, Bapak Joko Widodo.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui pemberian memo secara resmi yang memberikan izin awal untuk memulai pembangunan. Hal ini menjadi istimewa karena biasanya proses perizinan dilakukan dari tingkat bawah ke atas, namun dalam kasus ini justru dimulai dari pusat dan kemudian diteruskan ke daerah. Peran penting juga dimainkan oleh Ibu Bumbu Riyati Sudegyo, tokoh di balik Mustika Ratu dan Sheraton Hotel, yang turut membantu memperlancar komunikasi dan proses perizinan.
Dengan latar belakang tersebut, hubungan dengan pemerintah daerah maupun dinas pariwisata berjalan sangat baik dan penuh dukungan, terutama mengingat kawasan barat Yogyakarta pada saat itu belum memiliki destinasi wisata unggulan. Adanya Ngamplong Studio Alam menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut, sekaligus mendukung pengembangan wilayah seiring dengan hadirnya Bandara Internasional Yogyakarta.
3. Persaingan dan Perubahan Pasar
Dalam menghadapi persaingan dengan destinasi wisata lainnya, Gamplong Studio Alam memiliki karakteristik unik yang menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan tempat-tempat wisata modern yang cenderung memiliki tampilan tetap dan hanya mengalami penambahan fasilitas secara bertahap, Gamplong Studio Alam justru bersifat dinamis. Karena berfungsi juga sebagai lokasi produksi film, tampilan fisik dan suasana di berbagai area dalam studio ini kerap mengalami perubahan menyesuaikan kebutuhan proyek film yang sedang berlangsung.
Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjung setiap kali berkunjung, sehingga daya tariknya selalu segar dan tidak monoton. Perubahan wajah studio ini tidak ditentukan oleh tren pasar semata, melainkan lebih ditentukan oleh kreativitas dan kebutuhan produksi film yang dilakukan oleh pihak pengelola atau sineas yang berkarya di sana. Dengan demikian, Gamplong Studio Alam mampu menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan berkelanjutan seiring waktu.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Gamplong Studio Alam merupakan destinasi wisata yang memadukan konsep alam dengan elemen film, menawarkan pengalaman unik bagi pengunjungnya. Keunggulan utamanya terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai jenis kebutuhan produksi film, sehingga tampilannya dapat berubah sesuai dengan proyek yang sedang berlangsung.
Hal ini menjadikan studio ini selalu menarik dan tidak monoton.
Selain itu, kerjasama dengan berbagai pihak seperti agen perjalanan, fotografer, dan masyarakat sekitar memberikan nilai tambah bagi pengunjung yang mencari layanan spesial seperti foto pre-wedding atau tur khusus. Dalam hal pelayanan, Gamplong Studio Alam menempatkan perhatian besar pada kualitas pelayanan, mulai dari petugas parkir hingga petugas di berbagai area wahana, serta memastikan adanya SOP yang jelas untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Dukungan dari pemerintah setempat juga mempermudah perizinan dan regulasi yang terkait dengan pengembangan tempat wisata ini.
B. Rekomendasi
Berikut beberapa rekomendasi untuk keberlanjutan Studio Alam Gamplong:
1. Diversifikasi dan Pembaruan Wahana: Studio Alam Gamplong dapat memperkenalkan tema-tema baru secara berkala untuk mengikuti tren pariwisata dan film yang sedang berkembang.
2. Memperkuat Promosi: Meningkatkan kerjasama dengan agen travel dan platform digital seperti Instagram, serta terus memanfaatkan potensi media sosial dan influencer untuk menarik lebih banyak pengunjung.
3. Pelatihan Sumber Daya Manusia: Mengadakan pelatihan berkala untuk seluruh staf agar layanan yang diberikan tetap profesional dan ramah, serta meningkatkan pemahaman mengenai SOP yang sudah ada.
4. Memperluas Kerja Sama dengan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan: Mengoptimalkan hubungan dengan pemerintah daerah serta sektor pariwisata lainnya untuk mendapatkan dukungan yang lebih kuat dan memperluas jaringan promosi.
DAFTAR PUSTAKA
Travelspromo. (n.d.). Studio Alam Gamplong Yogyakarta Tiket & Wahana April 2024. Diakses pada 23 April 2025, dari https://travelspromo.com/htm- wisata/studio-alam-gamplong-yogya/
Jurnal.id. (n.d.). Peluang Usaha di Bidang Pariwisata: Studio, Biro, dan Cafe.
Diakses pada 23 April 2025, dari https://www.jurnal.id/id/blog/peluang-usaha-di- bidang-pariwisata-sbc/
LAMPIRAN 1 (DOKUMENTASI)
Gambar 1. Wisata Studio Alam Gamplong Gambar 2. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 3. Dokumentasi Bersama Staff Gambar 4. Dokumentasi Bersama Narasumber
Gambar 5. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 6. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 7. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 8. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 9. Wisata Studio Alam Gamplong Gambar 10. Wisata Studio Alam Gamplong
Gambar 11. Tiket Masuk & Wahana Gambar 12. Tiket Masuk & Wahana
Gambar 13. Wisata Studio Alam Gamplong