LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
KOEFISIEN DEBIT PADA NOSEL VENTURI
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Yusuf Dewantoro H., S.T., M.T., Ph.D.
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN 2022/2023
Nama : Akhmadi Cahyo Hutomo Kelas : KE-2A
NIM : 3.22.21.0.01
A. TUJUAN
Menentukan kehilangan tinggi tekan akibat adanya venturi.
Menentukan koefisien debit pada venturi.
Dapat melakukan perhitungan rumus debit aktual dan debit teori.
Dapat melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai Cd. B. DASAR TEORI
a. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran fluida yang melalui pipa.
Alat ini terdiri atas tabung pendek yang menyempit ke suatu tenggorokan yang sempit ditengah tabung ini.
b. Tabung U
Tabung U merupakan pipa bejana yang berhubungan dan memiliki dua ujung pipa terbuka dan berisi cairan. Apabila pipa U diisi dengan cairan yang sama, dalam praktikum kali ini
menggunakan fluida air, maka tinggi air pada kedua pipa akan sama. Jika pipa ini diisi dengan dua cairan yang berbed, maka ketinggian pada kedua ujung pipa akan berbeda. Hal ini disebabkan karena massa jenis kedua cairan berbeda. Semakin besar perbedaannya, maka semakin besar pula perbedaan yang ditimbulkan.
c. Anemometer
Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Cara
menggunakan alat ini adalah dengan mengarahkan alat ke arah sumber angin, maka baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak. Pada anemometer digital, maka setelah baling- baling tersebut pada display akan tertera kecepatan angin yang sedang diukur.
Penerapan persamaan Bernoulli di bagian 1 dan 2 pada venturimeter ini adalah sebagai berikut:
Z1+P1 γ +V12
2g=Z2+P2 γ +V22
2g
Karena pipa dalam posisi mendatar, maka Z1 = Z2, sehingga P1
γ +V12 2g=P2
γ +V22 2g P1
γ −P2 γ =V22
2g−V12 2g h=V22
−V12
2g
Berdasarkan hukum kontinuitas, maka Q = A1.V1 = A2.V2, sehingga V1=A2.V2 A1
Jadi:
h=V22
2g−A22
. V22
2g . A12 h=V22
2g
(
1−AA221 2)
h=V22
2g
(
A12A−1A222
)
V22=A12.2. g .h A12−A22 V2=A1
√
2.g .h√
A1 2−A22 Debit Q = A2.V2Q=A1. A2.
√
2.g . h√
A1 2−A22Jika debit sebenarnya yang melalui venturimeter dinyatakan dengan Qs, maka Qs=Cd. A1. A2.
√
2.g .h√
A12−A22Sedangkan koefisien debit venturimeter Cd adalah : Cd= Qs.
√
A12−A22A1. A2.
√
2.g . hAtau Cd= Qs
k .
√
h , dimana k=A1. A2.√
2.g√
A1 2−A22 C. ALAT YANG DIGUNAKAN1. Fan : 1 buah
2. Pipa : 2 buah
3. Pelurus aliran : 1 buah
4. Seal : 4 buah
5. Nosel venturi pada instalasi pipa : 1 buah
6. Tabung U : 2 buah
7. Anemometer digital : 1 buah
8. Jangka sorong : 1 buah
9. Alat tulis : secukupnya
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat yang digunakan.
2. Mengisi setengah tabung U menggunakan air dengan ketinggian yang sama.
3. Merangkai pipa aliran seperti pada gambar dibawah ini:
4. Menyalakan fan test dan mengatur putaran motor pada kecepatan 1000 rpm dan dinaikkan secara konstan dengan kelipatan 150 hingga didapatkan 10 data.
5. Mengukur perbedaan ketinggian yang tertera pada tabung U disetiap perubahan kenaikan kecepatan putaran motor serta mencatatnya.
6. Mengukur kecepatan angin yang keluar dari ujung pipa menggunakan anemometer pada 5 titik berbeda, yaitu tengah, atas, bawah, kanan, dan kiri keluaran angin. Pengukuran ini dilakukan pada setiap perubahan yang dilakukan.
7. Mencatat semua hasil yang telah didapat.
8. Setelah didapatkan 10 data yang diperlukan, kemudian menghitung rata-rata kecepatan angin disetiap kecepatan motor. Sehingga didapatkan kecepatan rata-ratanya.
9. Mengukur diameter dalam dan luar dari nosel.
10.Mencatat data hasil pengukuran diameter.
11.Mengembalikan alat praktikum seperti semula.
12.Menghitung luas lingkaran dalam dan lingkaran luar menggunakan data yang telah didapatkan.
13.Menghitung nilai debit aktual, nilai debit teori, dan nilai Cd menggunakan data yang telah didapatkan.
14.Membuat laporan sementara.
E. DATA PERCOBAAN 1. Tabel
N (rpm)
H (cm)
Kecepatan Angin (m/s)
V1 V2 V3 V4 V5 Vrata-rata Qaktual Qteori Cd
1004 0,5 7,8 5,5 4,8 6 4,5 5,72 0,09438 0,0646 1,46
1151 0,6 8,5 7,1 5,5 7 4,8 6,58 0,10857 0,0707 1,53
1300 0,7 10 6,3 6,4 8 5,9 7,32 0,12078 0,0764 1,58
1452 0,6 11,2 8,1 8 9,5 7 8,76 0,14454 0,0707 2,04
1600 0,5 12,3 8,5 8,2 10,4 8,8 9,64 0,15906 0,0646 2,46
1751 0,8 13,5 10,3 10,5 12,2 9 11,1 0,18315 0,0817 2,24
1900 0,9 15,5 12,1 12 13 11,9 12,9 0,21285 0,0867 2,45
2050 1,3 15,4 12,7 13,3 14,7 13,7 13,96 0,23034 0,1042 2,21
2203 1,7 17,9 14,5 14,3 16,4 14,9 15,6 0,2574 0,1191 2,61
2351 1,7 19,7 15,3 16 17,3 15,4 16,74 0,27621 0,1191 2,31
2. Perhitungan Diketahui:
D1=14,5cm=0,145m D2=9,5cm=0,095m A1=π
4. D12=π
4.(0,145)2=0,0165m2 A2=π
4. D22=π
4.(0,095)2=0,00708m2 a. Data pertama
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×5,72=0,09438m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,005.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0646m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,09438 0, 0646 =1,46 b. Data kedua
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×6,58=0,10857m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,006.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0707m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,10857 0, 0707 =1,53 c. Data ketiga
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×7,32=0,12078m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,007.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0764m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,12078 0, 0764 =1,58 d. Data keempat
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×8,76=0,14454m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,006.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0707m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,14454
0, 0707 =2,044 e. Data kelima
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×9,64=0, 15906m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,005.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0646m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,15906 0, 0646 =2,46 f. Data keenam
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×11,1=0,183 15m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,008.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0817m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,0183
0, 0817=0,223 g. Data ketujuh
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×12,9=0,21285m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,009.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0, 0867m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,21285 0, 0867 =2,45
h. Data kedelapan
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×13,96=0,23034m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,013.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0,1042m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,23034 0,1042 =2,21 i. Data kesembilan
Qaktual=A1. Vrata2=0, 0165×15,6=0,2574m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,017.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0,1191m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,2574 0, 1191=2,16 j. Data kesepuluh
Qaktual=A1. Vrata2=0,0165×16,74=0,27621m3/s
Qteori=A2
√
2.g . ∆ h .ρudara( (
1−γγudaraairAA2212−1) )
¿0,00708
√
2.9,8 .0,017.(
11,769800−1)
1,2
(
1−0,007080,016522)
¿0,1191m3/s Cd=Qaktual
Qteori =0,27621 0,1191 =2,31
F. ANALISIS DATA
0.060 0.07 0.08 0.07 0.06 0.08 0.09 0.1 0.12 0.12
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Grafik Qaktual Terhadap Qteori
Qaktual Qteori (m3/s)
Qaktual (m3/s)
0.09 0.11 0.12 0.14 0.16 0.18 0.21 0.23 0.26 0.28
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Grafik Cd Terhadap Qaktual
Cd Qaktual (m3/s)
Cd
0.06 0.07 0.08 0.07 0.06 0.82 0.09 0.1 0.12 0.12 0
0.5 1 1.5 2 2.5 3
Grafik Cd Terhadap Qteori
Cd Qteori (m3/s)
Cd
5.72 6.58 7.32 8.76 9.64 11.1 12.9 13.96 15.6 16.74
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Grafik Cd Terhadap Vrata-rata
Cd Vrata-rata (m/s)
Cd
Berdasarkan data yang telah didapatkan, dapat dilihat bahwa putaran motor berpengaruh terhadap nilai h. Semakin tinggi putaran motor, maka semakin tinggi pula perbedaan ketinggian pada tabung U. Pada setiap variasi putaran dan 5 titik letak pengukuran memiliki perubahan yang tidak konstan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor human error, dimana dalam memegang anemometer tangan dalam keadaan tidak stabil. Sehingga menyebabkan perbedaan pengukuran. Akan tetapi, secara kumulatif kecepatan rata-rata angin mengalami kenaikan seiring dengan naiknya putaran motor.
Begitu pula dengan data nilai debit yang mengalami kenaikan sejalan dengan naiknya putaran motor dan naiknya kecepatan rata-rata angin.
G. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa praktikum pengukuran koefisien debit pada venturimeter membuktikan bahwa pengaruh putaran motor sangat berpengaruh pada seluruh data. Putaran motor tidak hanya berpengaruh terhadap perbedaan ketinggian kehilangan tekanan pada venturi, akan tetapi juga berpengaruh terhadap kecepatan angin yang dihasilkan. Dimana kecepatan angin tersebut juga berpengaruh terhadap nilai debit dan nilai Cd. Faktor dari human error juga berpengaruh dalam pengambilan data. Ketidaktelitian ataupun ketidakstabilan dalam memegang alat serta pengamatan dapat menghasilkan data yang kurang tepat.