Penelitian ini akan fokus membahas hambatan dan upaya pemberantasan kejahatan perbankan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, artikel ini berfokus pada Hambatan dan Upaya Pemberantasan Kejahatan Perbankan di Indonesia.
Kesimpulan
Website
Inanews, Kejahatan Perbankan Kebanyakan Melibatkan Masyarakat, diakses di (https://www.inanews.co.id/2020/05/besar-tindak-pidana-perbankan-most people-pelaku), diakses 22 Oktober 2020.
Kesadaran Masyarakat Terhadap Akibat Hukum Perkawinan Dan Pembatalan Perkawinan
Metode Penelitian
- Syarat sahnya Perkawinan
Permasalahan perkawinan bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis dan keinginan manusia saja, yaitu ikatan atau hubungan jasmani dan rohani antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Laki-laki dan perempuan yang mempunyai ikatan jasmani dan rohani dengan melangsungkan perkawinan hendaknya bertujuan untuk menikah seumur hidup, bukan untuk jangka waktu tertentu.
Syarat Materiil
9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan pada Pasal 39 mengatur bahwa dalam hal perceraian karena kematian, masa tunggunya ditetapkan 130 (seratus tiga puluh) hari. Apabila putusnya perkawinan karena perceraian, maka masa tunggu bagi yang masih haid adalah 3 (tiga) masa haram minimal 90 (sembilan puluh) hari, dan bagi yang tidak haid adalah 90 (sembilan puluh) hari. .
Syarat Formal
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu langkah awal dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu langkah awal untuk memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat mengenai Hukum Perdata khususnya mengenai Perkawinan. Setelah itu, masyarakat di Kabupaten Temanggung dapat memahami hal-hal yang dapat menyebabkan batalnya perkawinan serta syarat-syarat terjadinya pembatalan perkawinan dalam penyuluhan hukum dan peningkatan kesadaran serta ketaatan terhadap hukum di masyarakat.
Memahami Pentingnya Akta Jual Beli (AJB) dalam Transaksi Pemindahan Hak Atas Tanah karena Jual Beli Tanah
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
- Proses Jual Beli TanahMenurut Hukum Tanah Nasional
- Proses Pendaftaran Tanah & Kepastian Hukum
Jual Beli Tanah adalah suatu perbuatan hukum peralihan hak atas tanah dari penjual kepada pembeli, dimana penjual menyerahkan tanah tersebut dan pembeli menerima harganya. Undang-Undang Pertanahan merekomendasikan agar segala peralihan hak atas tanah, termasuk jual beli tanah, harus dilakukan dengan akta jual beli tanah yang dibuat di hadapan PPAT.
Kajian Yuridis Tentang Kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dalam Proses Likuidasi Bank Perusahaan
Daerah (Studi BPR Bungbulang Garut)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
- Artikel Jurnal
- Hasil Penelitian/Tugas Akhir
- Makalah/Pidato
- Internet
- Peraturan Perundang-Undangan
20 Pasal 43, Undang-Undang Perusahaan Penjamin Simpanan Nomor 24 Tahun 2004 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 96). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Undang-Undang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82).
Jawaban dan Gugatan Rekonvensi
DALAM KONVENSI
Bahwa benar dalil pemohon dalam surat nomor 3 huruf a, bahwa sejak awal tahun 2009 ketentraman antara pemohon dan keluarga tergugat mulai terganggu, sering terjadi perselisihan dan perkelahian yang disebabkan oleh pertengkaran dan pertikaian antara yang sedang berlangsung, yang pada prinsipnya disebabkan oleh pemohon dan pihak yang bertanggung jawab sudah tidak cocok lagi. Responden hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yaitu berbelanja kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan anak. Dan tidak benar jika responden tidak mau memikirkan urusan rumah tangga karena selama ini responden selalu memikirkan segala urusan rumah tangga dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri dan ibu dari anak seperti mengurus rumah, menyediakan makan. dll.
Bahwa benar dalil pemohon pada pos nomor 3 huruf f, bahwa pemohon telah berupaya menyelesaikan permasalahan rumah tangganya melalui BP4 namun belum mengambil keputusan yang baik karena BP4 tidak pernah mempertemukan pemohon dan tergugat langsung ke hadapan BP4. Memang benar puncak perpecahan keluarga terjadi pada Januari 2014, tak lama setelah pernikahan anak pertama.
DALAM REKONVENSI
Bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut 3 hal dalam Rekonvensi ini, yaitu hak asuh anak (hadhanah), pembagian harta bersama (harta gono gini) dan nafkah. Sedangkan Rekonvensi hak asuh anak Termohon tidak menjadi masalah karena anak tersebut sudah dewasa, maka Termohon menyerahkan segala keputusan pada pilihan anak tersebut. Sedangkan Rekonvensi berkaitan dengan pemeliharaan, bahwa pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014 tergugat Rekonvensi gagal memenuhi kewajibannya dengan tidak memberikan tunjangan wajib kelahiran kepada penggugat Rekonvensi hingga kini telah berusia 7 bulan, oleh karena itu penggugat Rekonvensi meminta Majelis Hakim untuk memvonis tergugat Rekonvensi. membayar tunggakan tunjangan sejak bulan Januari 2014 sampai dengan perkara ini diselesaikan setiap bulan sebesar Rp.
Bahwa karena Penggugat Rekonvensi sebagai perempuan yang ingin diceraikan oleh Tergugat Rekonvensi berhak atas nafkah mut'ah dan iddah, maka Penggugat Rekonvensi menuntut agar Tergugat Rekonvensi menerima uang nafkah mut'ah dan iddah yang wajib dibayarkan. segera dan pada saat yang sama sebagai berikut. 217 Berdasarkan dalil/alasan tersebut di atas, tergugat/penggugat rekonvensi meminta kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk mengambil putusan sebagai berikut.
Pembajakan Karya Literasi (Buku) di Masa Covid 19
Metode Pengabdian
- Perlindungan Hak Cipta
- Hak Eksklusif Pencipta
- Permasalahan Pembajakan Buku di masa pandemi Covid 19
Perlindungan hak cipta terjadi secara otomatis ketika suatu gagasan diwujudkan dalam bentuk nyata/konkret, maka ciptaan tersebut dilindungi. Sedangkan hak ekonomi adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk memperoleh manfaat ekonomi atas ciptaannya. Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada (ayat 1) harus mendapat izin dari pencipta atau pemegang hak cipta.
Setiap orang dilarang menggandakan dan/atau menggunakan ciptaan secara komersial tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta. Perlindungan hak cipta terjadi secara otomatis ketika suatu gagasan diwujudkan dalam bentuk nyata/konkret, kemudian ciptaan tersebut dilindungi, tanpa adanya perlindungan dalam bentuk apa pun.
Penutup
Fenomena pembajakan buku pada masa pandemi Covid 19 berdasarkan survei IKAPI April 2020 adalah sebagai berikut: 25%: format PDF dibagikan secara gratis, 54,2%: penjualan melalui marketplace/online, 20,8%: format PDF gratis dan penjualan melalui marketplace. Sementara penjualan di jalur online dibayangi permasalahan pembajakan. kompas.id/baca/humaniora/dikti). Konvensi Berne untuk Perlindungan Karya Sastra dan Seni Undang-undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014.
Alih Fungsi Lahan Pertanian Ditinjau Dari Penyelenggaraan Pangan (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan)
Pengertian Alih Fungsi Lahan
Pengertian alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah perubahan fungsi dari lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi lahan pertanian pangan tidak berkelanjutan, baik secara permanen maupun sementara. Konversi lahan merupakan kegiatan peralihan penggunaan lahan dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan lahan untuk kegiatan pembangunan senantiasa mengubah struktur kepemilikan dan penggunaan lahan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan industri, konversi lahan pertanian juga terjadi dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang jauh lebih besar.11.
Pengertian Tanah Pertanian
Hal ini sesuai dengan Pasal 29 ayat (3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian untuk Pangan Berkelanjutan. Peran pemerintah dan otoritas daerah dalam konversi lahan dan penguasaan lahan pertanian pangan berkelanjutan sangatlah penting. Hal ini sesuai dengan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian untuk Pangan Berkelanjutan.
Ketentuan mengenai disinsentif ini mengacu pada Pasal 42 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Dalam Pasal 50 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, segala bentuk perizinan yang mengarah pada perubahan fungsi.
Hukum Perkawinan Islam dalam Tata Hukum di Indonesia
Latar Belakang
Penafsiran ini menunjukkan bahwa perkawinan secara hukum dapat berbeda-beda sesuai dengan keadaan masing-masing orang. Usia minimal juga diatur dalam revisi UU Perkawinan no. 1 Tahun 1974, Pasal 7 dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No. Perbedaan yang terlihat jelas ini mungkin tidak diketahui sama sekali oleh orang yang belum mengenal hukum tersebut dan menganggap kedua hukum perkawinan ini sama atau tidak berbeda satu sama lain.
Oleh karena itu, dalam majalah ini kita akan mengkaji beberapa hal umum terkait hukum perkawinan dari sudut pandang hukum Islam. Oleh karena itu pada bab pembahasan kita akan membahas tentang pentingnya hukum perkawinan islami, dasar-dasar hukum perkawinan islami, rukun perkawinan islami, syarat-syarat hukum melangsungkan perkawinan islami, berbagai larangan dalam hukum perkawinan islami dan ilmu hukumnya. status pernikahan islami dalam hukum islam.
Pembahasan
- Dasar Hukum Perkawinan Islam
- Rukun Perkawinan
- Syarat- Syarat Perkawinan
- Larangan Perkawinan
- Kedudukan Hukum Perkawinan Islam di Indonesia
Calon pengantin merupakan suatu kondisi yang mutlak (condition sine qua non), mutlak karena tanpa calon pengantin tentu tidak akan terjadi perkawinan. Pembuktian nikah harus dilakukan oleh dua orang laki-laki dewasa, adil dan dapat dipercaya. Pasal 39 sampai dengan 44 IHH (Ikhtisar Hukum Islam) mengatur tentang larangan perkawinan, hal ini dijelaskan pada Pasal 39 Ikhtisar Hukum Islam (IHK) yang menyatakan bahwa dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. karena.
Wanita yang diharamkan menikah tidak selamanya (sementara) diatur dengan delapan kendala seperti: Hambatan menikah, yaitu seorang wanita yang menikah dengan laki-laki lain (wanita yang dipelihara), maka haramnya menikah.
Analisis Asas Kebebasan Berkontrak Terhadap Perjanjian Pinjaman Bridging Financing
- Rumusan Masalah
- PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
- BUKU
- JURNAL
Salah satu bentuk asas kebebasan bersepakat dalam kontrak hutang dan utang tersebut adalah kebebasan para pihak dalam menentukan tingkat bunga. Perjanjian Hutang Piutang ini merupakan akta di bawah tangan karena ditandatangani hanya oleh para pihak saja. 13 Ike Kusmiati, Cidera Perjanjian Hutang dan Tagihan Wabun v. Ahmad terlampir Buku III KUHPerdata. Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung. 2017.
16 Ike Kusmiati, Wabuna v. Ahmad Gagal Bayar Kontrak Hutang dan Tagihan Terkait III. Buku KUH Perdata Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung 2017. Ike Kusmiati, Tidak Terlaksananya Kontrak Hutang dan Tagihan oleh Wabun vs Ahmad, Terkait III. buku KUH Perdata Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung 2017.
Analisis Pemutusan Perjanjian Secara Sepihak
- Analisis Pemutusan Perjanjian Secara Sepihak (Perjanjian Kerja Konstruksi Harga Satuan Pembangunan Jembatan Brawijaya Kota Kediri Antara Pemerintah dan PT
- Peraturan Perundang-Undangan KUH Perdata
- Putusan Pengadilan
Pemutusan kontrak secara sepihak dengan pemerintah diatur dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Umum, yang kemudian disempurnakan dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa oleh Badan Pemerintah. Hal ini diatur dalam Pasal 19 ayat 1 huruf n Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa pada saat melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa harus memenuhi persyaratan agar tidak masuk dalam daftar hitam. . Tindakan pemutusan kontrak sepihak yang dilakukan PPK didasarkan pada Pasal 93 Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang menyatakan bahwa penyedia jasa masuk dalam daftar hitam. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tindakan pemutusan kontrak secara sepihak itu berdasarkan aturan yang berlaku.
Perlu juga memperhatikan Peraturan Kepala Badan Negara Pembelian Barang dan Jasa Nomor 6 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa: Dengan tidak mengurangi Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata, PPK dapat memutuskan SPK ini dengan pemberitahuan tertulis kepada Pemasok Barang. Peraturan Kepala Badan Negara Pembelian Barang dan Jasa Nomor 6 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.
Law, Development & Justice Review Indexed by