• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAYANAN BK POLA 17 PLUS

N/A
N/A
Nova Risdiawan

Academic year: 2024

Membagikan "LAYANAN BK POLA 17 PLUS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING POLA 17 PLUS

Disusun Oleh : 1. Arie Nurzaman Aziz, S.Psi 2. Nova Risdiawan, S.Sos

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH HAURGEULIS

INDRAMAYU 2024

(2)

A. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan menggunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Tohirin, 2011). Sedangkan konseling merupakan sebuah proses yang dilakukan konselor untuk membantu konseli dalam memecahkan masalah yang sedang dialami sehingga menjadi pribadi yang lebih mandiri.

B. Bimbingan dan Konseling Pola 17 Plus

1. Pengertian Pola 17 Plus Terkait 10 Layanan 6 Bidang Pendukung

Pola bimbingan dan konseling pola 17 Plus adalah progam bimbingan dan konseling/pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 10 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku. Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi warna tersendiri bagi arah bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di jajaran Pendidikan dasar dan menengah. Pada Abad ke-21, BK Pola 17 itu berkembang menjadi BK Pola-17 Plus.

Dalam keempat bidang pembimbingannya itu diselenggarakan melalui tujuh jenis layanan, yaitu layanan orientasi; layanan informasi; layanan penempatan dan penyaluran; layanan bimbingan belajar; layanan konseling perorangan; layanan bimbingan kelompok; layanan konseling kelompok. Pengembangan dan penyempurnaan dari Pola 17 (Prayitno, 2006) yaitu penambahan pada bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung. Pola 17 Plus menjadi:

1) Keterpaduan mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas serta landasan BK (Wawasan Bimbingan dan Konseling: fungsi ditambah satu yaitu fungsi advokasi).

2) Bidang Pelayanan BK meliputi:

a. Bidang Pengembangan Pribadi b. Bidang Pengembangan Sosial

c. Bidang Pengembangan Kegiatan Belajar d. Bidang Pengembangan Karir

e. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga f. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama 3) Jenis Layanan BK meliputi:

a. Layanan Orientasi (Orin) b. Layanan Informasi (Info)

(3)

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran (PP) d. Layanan Penguasaan Konten (PKO) e. Layanan Konseling Perorangan (KP) f. Layanan Bimbingan Kelompok (BKp) g. Layanan Konseling Kelompok (KKp) h. Layanan Konsultasi (KSI)

i. Layanan Mediasi (MED) j. Layanan Advokasi 4) Kegiatan Pendukung BK:

a. Aplikasi Instrumentasi (AI) b. Himpunan Data (HD) c. Konferensi Kasus (KK) d. Kunjungan Rumah (KR) e. Tampilan Kepustakaan (TKp) f. Alih Tangan Kasus (A.Tk)

2. Tujuan Pola 17 Plus Terkait 10 Layanan 6 Bidang Pendukung

Secara umum tujuan Pola 17 Plus Terkait 10 Layanan 6 Bidang Pendukung adalah memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi Guru BK/Konselor dalam membantu peserta didik mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, Pendidikan dan merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan kerja.

3. Manfaat Pola 17 Plus Terkait 10 Layanan 6 Bidang Pendukung

Menurut Prayitno, fungsi dari kegiatan pendukung adalah membantu atau mendukung penyelenggaraan berbagai layanan bimbingan dan konseling. Kegiatan pendukung memiliki tahapan-tahapan yang dijadikan sebagai acuan bagi konselor dalam pelaksanaannya, sehingga kegiatan pendukung dapat dilaksnakan sesuai denga napa yang diharapkan. Kegiatan pendukung diperlukan untuk memperoleh berbagai data, keterangan dan informasi, terutama tentang peserta didik dan lingkungannya.

4. Pelaksanaan/Tahapan Pola 17 Plus Terkait 10 Layanan 6 Bidang Pendukung

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, kegiatan Telaah Konsep, Teori dan Praktek pendukung merupakan merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan konseling. Berbagai data, informasi dan keterangan dapat diperoleh melalui kegiatan pendukung. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis kegiatan pendukung, diantaranya sebagai berikut:

(4)

1) Aplikasi Instrumentasi BK

Aplikasi instrumentasi adalah perolehan data hasil pengukuran terhadap kondisi klien. Aplikasi instrumentasi dalam bimbingan dan konseling memuat topik pembahasan, jenis fungsi dan uraian instrumen yang digunakan. Aplikasi instrumentasi harus direncanakan terlebih dahulu dengan memperhatikan objek yang menjadi pengukuran yaitu fisik dan kondisi dasar psikologis siswa. Subjek dalam perencanaan aplikasi instrumentasi adalah siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes psikologi dan instrumen non tes berupa angket sosiometri, angket pribadi, angket pengembangan diri dan angket penjurusan.

Setelah penyusunan instrument yang digunakan, konselor membuat prosedur pengungkapan seperti menyiapkan instrumen yang telah disusun, menyiapkan responden, mengadministrasikan instrumen, melaksanakan pengelolaan jawaban responden, menyampaikan jawaban responden dan menggunakan hasil aplikasi instrumentasi.

Yang perlu diperhatikan dalam aplikasi instrumentasi ini adalah materi yang hendak diungkapkan, bentuk instrument yang hendak digunakan, dan juga dibantu dengan responden yang bertugas untuk mengerjakan instrument baik tes maupun non tes melalui administrasi yang diadakan oleh konselor.

2) Himpunan Data

Himpunan data adalah menyediakan data dalam kualitas yang baik dan lengkap untuk menunjang penyelenggaraan pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan klien dan individu lain yang menjadi tanggung jawab konselor. Pada kegiatan himpunan data, dilakukan evaluasi penggunaan fasilitas yang digunakan dan memeriksa keakuratan, kelengkapan, kefaktualan serta kemanfaatan data. Konselor di sekolah harus dapat menilai kemanfaatan fasilitas yang digunakan dalam himpunan data dengan baik.

3) Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah bertujuan untuk memperoleh data yang lebih rinci dan akurat berhubungan dengan masalah klien singkat terbentuknya komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam rangka penuntasan masalah klien. Pada kegiatan pendukung bimbingan dan konseling kunjungan rumah, sebelumnya dilakukan perencanaan dengan menetapkan kasus yang memerlukan kunjungan rumah dan materi kunjungan rumah.kunjungan rumah difokuskan pada penanganan kasus yang dialami klien terkait dengan faktor-faktor keluarga.

(5)

Dalam menetapkan materi kunjungan rumah, konselor sebaiknya mempersiapkan berbagai informasi umum dan data tentang klien yang layak diketahui oleh orang tua dan anggota keluarga dengan catatan tidak melanggar asas kerahasiaan klien. Dalam pelaksanaan kunjungan rumah terdapat dokumen berupa pedoman wawancara kunjungan rumah, agar terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaannya juga harus ada surat tugas dari kepala sekolah dan konselor membuat surat pemberitahuan akan diadakan kunjungan rumah.

4) Konferensi Kasus

Konferensi kasus bertujuan untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dan lebih akurat serta menggalang komitmen dari pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan tertentu dalam rangka penanganan masalah. Pada kegiatan konferensi kasus, perencanaan yang dilakukan adalah memuat masalah yang dibahas, tujuan, subjek, tempat atau alamat yang akan dikunjungi, waktu, petugas yang mengunjungi, anggota yang dikunjungi dan apa yang diharapkan dari masing-masing anggota serta bahan dan keterangan yang dibawa dalam kunjungan rumah.

Kinerja konselor pada evaluasi valensi kasus yang baik adalah dengan melaksanakan evaluasi kelengkapan data yang dibutuhkan dan manfaat hasil konferensi kasus dalam mengatasi masalah siswa serta komitmen peserta dalam penanganan konferensi kasus dan mengevaluasi proses pelaksanaan konferensi kasus. Tujuan dari konferensi kasus secara umum adalah untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dan akurat.

5) Tampilan Kepustakaan

Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan konselor guna pelaksanaan layanan agar klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan menggunakan sendiri bahan yang ada sesuai keperluan. Pada kegiatan tampilan kepustakaan, dilakukan monitoring yang pelaksanaannya secara tidak langsung atau secara mandiri oleh individu. Monitoring pelaksanaan tampilan kepustakaan pada umumnya dilakukan secara mandiri di tempat dan waktu yang berbeda-beda, bentuk dan cara kegiatannya ditentukan sendiri oleh individu yang bersangkutan. Monitoring tampilan kepustakaan dalam kaitannya dengan teknik kontra antara peserta layanan dan konselor.

6) Alih Tangan Kasus

(6)

7) Alih tangan kasus adalah

pelayanan untuk

mengantarkan klien ke ahli yang

benar-

8) benar memiliki kemampuan dan kewenangan

terhadap

pengentasan

masalah klien.

Dalam

9) kegiatan alih tangan kasus

kinerja konselor di

(7)

sekolah ditunjukkan dengan hasil alih

tangan

10) kasus bersama klien. Konselor

memperoleh

laporan dari ahli

yang menjadi arah alih tangan

11) kasus dan juga menganalisis alih tangan kasus

terhadap

permasalahan klien.

Konselor harus

(8)

12) meningkatkan kinerja dalam

menganalisis tangan kasus dan

meminta laporan mengenai

13) hasil dari ahli yang menjadi arah alih tangan kasus

Alih tangan kasus adalah pelayanan untuk mengantarkan klien ke ahli yang benar- benar memiliki kemampuan dan kewenangan terhadap pengentasan masalah klien.

Dalam kegiatan alih tangan kasus kinerja konselor di sekolah ditunjukkan dengan hasil alih tangan kasus bersama klien. Konselor memperoleh laporan dari ahli yang menjadi arah alih tangan kasus dan juga menganalisis alih tangan kasus terhadap permasalahan klien. Konselor harus meningkatkan kinerja dalam menganalisis tangan kasus dan meminta laporan mengenai hasil dari ahli yang menjadi arah alih tangan kasus.

k. c.

l. Layanan Penempatan dan Penyaluran (PP)

m. d.

(9)

n. Layanan Penguasaan Konten (PKO)

o. e.

p. Layanan Konseling Perorangan (KP)

q. f.

r. Layanan Bimbingan Kelompok (BKp)

s. g.

t. Layanan Konseling kelompok (KKp)

u. h.

v. Layanan Konsultasi (KSI)

w. i.

(10)

x. Layanan Mediasi (MED)

y. j.

z. Layanan Advokasi aa. c.

bb. Layanan

Penempatan dan Penyaluran (PP) cc.d.

dd. Layanan

Penguasaan Konten (PKO)

ee. e.

ff. Layanan Konseling Perorangan (KP)

gg. f.

(11)

hh. Layanan Bimbingan Kelompok (BKp)

ii. g.

jj. Layanan Konseling kelompok (KKp)

kk. h.

ll. Layanan Konsultasi (KSI)

mm. i.

nn. Layanan Mediasi (MED)

oo. j.

pp. Layanan Ad

qq.

Referensi

Dokumen terkait