• Tidak ada hasil yang ditemukan

layanan konseling individu bagi perempuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "layanan konseling individu bagi perempuan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran layanan konseling individual yang diberikan konselor untuk membantu perempuan korban pemerkosaan dari sudut pandang konselor di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Apa saja kendala yang ada dalam layanan konseling individual pada perempuan korban perkosaan dari sudut pandang konselor Yayasan Cahaya Perempuan Women Crisis Center Kota Bengkulu.

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Yayasan sebagai bahan evaluasi dan salah satu pedoman dalam proses pelaksanaan kegiatan penelitian selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini hendaknya memungkinkan untuk mengkaji aspek-aspek yang belum diteliti dalam penelitian ini.

Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan konseling individu yang dilakukan konselor dalam membantu remaja (klien) yang mengalami pelecehan seksual di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Perempuan (BPRSW) Yogyakarta. Dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan layanan konseling individual yang dilakukan oleh konselor dan apa saja kendala dalam pelaksanaan konseling individual pada perempuan korban pemerkosaan.

Sistematika Penulisan Skripsi

Kendala yang Dihadapi dalam Konseling Individu Perempuan Korban Pemerkosaan di Yayasan Cahaya Wanita. Gambaran umum pelaksanaan konseling individu pada korban perkosaan di Yayasan Women Crisis Centere Kota Cahaya Perempuan.

LANDASAN TEORI

Pengertian Konseling Individu

Peneliti mengambil judul “Layanan Konseling Individu pada Perempuan Korban Pemerkosaan dari Sudut Pandang Konselor di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu”. Pihak-pihak yang terlibat langsung atau terlibat dalam pelaksanaan penyuluhan di Yayasan Wanita Cahaya Kota Bengkulu. Seberapa sering pelaksanaan konseling individu terhadap perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Perempuan kota Bengkulu?

Bagaimana prosedur pelaksanaan konseling individual pada perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Perempuan Bengkulu. Teknik apa yang digunakan dalam konseling individu pada perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Perempuan Bengkulu. Cara menggunakan teknik yang tepat pada korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Perempuan Bengkulu.

Pendekatan apa yang digunakan dalam konseling individu pada perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Faktor internal Apa alasan perempuan korban pemerkosaan mengikuti konseling di Yayasan Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Apakah korban pemerkosaan yang datang ke Yayasan Cahaya Perempuan Kota Bengkulu selalu terbuka untuk menceritakan kronologis kejadiannya?

Apakah perempuan korban pemerkosaan yang datang ke Yayasan Cahaya Perempuan di Kota Bengkulu mendapat dukungan dari keluarganya?

Tahapan dalam Proses Konseling Individu

Asas-Asas Konseling Individu

Teknik-Teknik Konseling Individu

Pendekatan dalam Konseling

Apakah klien datang ke Yayasan Wanita Cahaya Kota Bengkulu secara terpaksa atau sendirian? Bagaimana konselor di Yayasan Cahaya Perempuan Kota Bengkulu menghadapi perempuan korban pemerkosaan yang tingkat traumanya sangat tinggi?

Dampak Psikologis Bagi Perempuan Korban Pemerkosaan

METODE PENELITIAN

Penjelasan Judul Penelitian

Pelayanan konsultasi individu adalah proses pemberian bantuan dengan tujuan penyelesaian permasalahan individu oleh seseorang yang secara profesional/profesional (selanjutnya disebut konsultan) membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami individu guna mencapai tujuan yang diinginkan. . Korban pemerkosaan perempuan adalah perempuan yang dipaksa oleh laki-laki untuk melakukan hubungan seks. Sudut pandang konsultan Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan di Bengkulu merupakan sudut pandang konsultan yayasan.

Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Judul yang akan diteliti adalah “Layanan Konseling Individu Perspektif Perempuan Korban Pemerkosaan pada Konselor di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu”. Untuk mendeskripsikan bagaimana konseling individual yang dilakukan oleh konselor dalam membantu perempuan korban perkosaan, serta hambatan-hambatan yang ada dalam konseling individual pada perempuan korban perkosaan.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Informan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menemukan informasi dan sumber data yang dianggap mampu memberikan informasi bagi penelitian ini. Pihak yang pernah mengikuti pelatihan dan seminar terkait keterampilan atau kemampuan dalam menghadapi masalah konseling. Seorang konselor/pihak yang bertugas melakukan konseling pada Women Crisis Center di Women's Crisis Center Kota Bengkulu.

Seorang klien/perempuan yang menjadi korban pemerkosaan di Women's Crisis Center di Women's Crisis Center Kota Bengkulu. Seorang konselor/pendamping yang terlibat dalam proses konseling di Women Crisis Center di Women's Crisis Center Kota Bengkulu.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode observasi digunakan untuk mengamati langsung di lapangan mengenai layanan konseling individu terhadap perempuan korban perkosaan dari sudut pandang konselor Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara (interviewee) adalah peristiwa atau proses interaksi antara pewawancara (interviewee) dengan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung. Bisa juga dikatakan bahwa wawancara adalah percakapan tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya secara langsung mengenai suatu objek yang diteliti dan direncanakan sebelumnya.

Wawancara dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi/data mendalam mengenai layanan konseling individual terhadap perempuan korban perkosaan dari sudut pandang konselor di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, kisah hidup, sejarah, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, dapat berupa gambar, patung, film dan sebagainya.

Implementasi Advokasi Perempuan Korban KDRT di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan data deskriptif tentang lokasi penelitian. Dokumen dapat berupa teks tertulis, artefak, gambar atau foto.74 Dokumentasi dalam penelitian ini adalah kegiatan memperoleh data dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data jumlah korban perkosaan, lokasi penelitian, foto dan lain sebagainya.

Teknik Keabsahan Data

Menguji kredibilitas data dengan triangulasi teknis, yaitu memeriksa data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.

TeknikAnalisis Data

Bekerja di Light Women Foundation di Bengkulu adalah konselor/klien tindak lanjut tepercaya yang berpartisipasi dalam proses konseling. Kegiatan konseling individu terhadap perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Wanita dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan, seperti yang dijelaskan oleh Yuni Oktaviani.97. Pelayanan konseling individual yang diberikan Yayasan Cahaya Wanita kepada perempuan korban pemerkosaan didasarkan pada hasil wawancara dan informasi yang diperoleh dari observasi yang ada.

Bekerja di Yayasan Cahaya Wanita Kota Bengkulu dipercaya sebagai pendamping konselor/pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konseling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam proses pelaksanaan konseling individual pada perempuan korban perkosaan di Yayasan Cahaya Wanita, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan konseling individual.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pihak-pihak yang melakukan konseling individual berdasarkan hasil wawancara dan keterangan observasi bahwa pihak-pihak tersebut merupakan pihak-pihak yang bertugas sebagai konselor/pendamping perempuan korban pemerkosaan di Yayasan Cahaya Wanita, hal ini sesuai dengan kutipan wawancara dengan Yuni Oktaviani yaitu sebagai berikut: 90. Sedangkan tempat konseling individu di Yayasan Cahaya Wanita berada di ruang konseling yang disediakan Yayasan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa waktu layanan konseling individu bagi perempuan korban pemerkosaan adalah Senin-Jumat pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat konseling pendahuluan pada fase-fase konseling individual di Yayasan Cahaya Wanita. Memang diantara tahapan konseling individual yang diberikan oleh para konselor di Yayasan Cahaya Wanita, konselor harus terlebih dahulu membangun hubungan konseling yang baik dengan klien yang menghadapi permasalahannya sejak awal. Berdasarkan petikan wawancara dengan Yuni Oktaviani, penggunaan teknik yang benar terhadap perempuan korban pemerkosaan di WCC adalah sebagai berikut:104.

Lebih lanjut Yuni juga menjelaskan pendekatan apa saja yang digunakannya dalam melakukan konseling individu terhadap perempuan korban pemerkosaan di WCC, yaitu sebagai berikut:106. Salah satu kendala yang ditemui dalam pelaksanaan konseling individual adalah datangnya dari luar klien. Berdasarkan hasil wawancara ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan layanan konseling individual bagi perempuan korban perkosaan, baik kendala internal maupun eksternal.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, jam layanan konseling individu bagi klien korban pemerkosaan adalah pada hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB-16.00 WIB. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dalam tahapan pelaksanaan konseling individual di Yayasan Cahaya Wanita, sebelum melakukan konseling terdapat tata cara pelaksanaan konseling. Tahapan konseling individual yang dilakukan oleh konselor di Yayasan Cahaya Wanita yaitu pertama konselor harus membangun hubungan konseling yang baik dengan klien yang mengalami permasalahan.

Setelah melihat hasil penelitian berdasarkan teori yang ada bahwa tahapan konseling individual yang digunakan oleh konselor sedikit berbeda. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan teknik konseling individual pada klien korban perkosaan yaitu teknik yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan klien. Waktu layanan konseling individual bagi klien korban pemerkosaan dibuka Senin-Jumat pukul 08.00 WIB-16.00 WIB.

Konseling individu di Yayasan Cahaya Wanita secara umum berjalan dengan baik dan memenuhi standar pendampingan yang ada terhadap perempuan korban pemerkosaan. Tujuan: Observasi dan peninjauan responden dalam pelaksanaan konseling individu terhadap perempuan korban perkosaan. Tujuan: Untuk mengumpulkan data dokumentasi sebagai penunjang kelengkapan penelitian skripsi yang berjudul Konseling Individu pada Perempuan Korban Pemerkosaan di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan Kota Bengkulu.

PENUTUP

Saran

Sebaiknya lembaga/WC menambah tenaga konselor agar klien yang datang lebih nyaman menyampaikan permasalahannya tanpa harus menunggu lama karena kekurangan konselor dan memberikan pelatihan atau seminar terkait konseling karena ingat, bahwa mereka hanya Staf S1 BK yang belum menekuni profesi konseling, dan pendekatan yang digunakan harus mempunyai muatan keagamaan, karena hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan perilaku klien. Klien yang datang ke WCC lebih terbuka dan jujur ​​dalam memberikan kronologi kejadian sehingga memudahkan konselor dalam membantu menyelesaikan masalahnya. Bagi peneliti tingkat lanjut, kami berharap dapat memperluas penelitian dan menambah subjek penelitian di Yayasan Women Crisis Center Cahaya Perempuan di Bengkulu.

Konseling individu terhadap anak korban pemerkosaan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus. Konseling bagi korban perkosaan untuk membangun rasa percaya diri di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tanggamus Lampung. Kedudukan keterangan korban pemerkosaan mengalami disabilitas intelektual dalam proses pembuktian tingkat penyidikan oleh Polres Pekanbaru Kota.

Konseling Individu pada Remaja Korban Pelecehan Seksual di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Perempuan (BPRSW) Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bank Permata TBK Studi Deskriptif Kualitatif Eksekusi Co-Branding dan Sponsorship Permata Bank Syariah dengan Persib 2017-2018.. Strategi Pemasaran