• Tidak ada hasil yang ditemukan

Le Corbusier 1887 - 1965

N/A
N/A
sakagin271

Academic year: 2023

Membagikan " Le Corbusier 1887 - 1965"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Le Corbusier 1887-1965

His Legacies and His Controversies

“You employ stone, wood and concrete, and with these materials you build houses and palaces.

That is construction. Ingenuity is at work.

But suddenly you touch my heart, you do me good, I am happy and I say: ‘This is beautiful.’ That is Architecture.

Art enters in.”

By: Visca Septiani . Suzan Julicia . Mira Amelia . Demael Dwi Jaya . Sylvania Claudya A

(2)

Profile

• Nama asli Charles-Edouard Jeanneret-Gris.

• Lahir pada tanggal 6 Oktober 1887 di La Chaux-de-Fonds, sebuah kota kecil di Neuchâtel canton di Barat Laut Switzerland, di daerah pengunungan Jura mountains, lebih kurang lima kilometer dari perbatasan dengan Perancis.

• Guru arsitektur pertamanya adalah René Chapallaz, seorang arsitek juga, dan banyak mempengaruhi karya-karya awal Le Corbusier.

• Seorang arsitek, urbanis, pelukis, penulis, juga perancang furniture.

• Pernah belajar pada Augute Perret dan Peter Behrens

• Salah satu pengusung paling depan gaya International Style.

• Meninggal di Roquebrune-Cap-Martin, Perancis pada usia 77

tahun (27 Agustus 1965)

(3)

The Early works

1905 - Villa Fallet, La Chaux-de-Fonds, Switzerland

1912 - Villa Jeanneret-Perret, La Chaux-de-Fonds [1]

1916 - Villa Schwob, La Chaux-de-Fonds

1923 - Villa LaRoche/Villa Jeanneret, Paris

1924 - Pavillon de L'Esprit Nouveau, Paris (destroyed)

1924 - Quartiers Modernes Frugès, Pessac, France

1925 - Villa Jeanneret, Paris

1926 - Villa Cook, Boulogne-sur-Seine, France

1927 - Villas at Weissenhof Estate, Stuttgart, Germany

1928 - Villa Savoye, Poissy-sur-Seine, France

1929 - Armée du Salut, Cité de Refuge, Paris

1930 - Pavillon Suisse, Cité Universitaire, Paris

1930 - Maison Errazuriz, Chile

1931 - Palace of the Soviets, Moscow, USSR (project)

1933 - Tsentrosoyuz, Moscow, USSR

1936 - Palace of Ministry of National Education and Public Health, Rio de Janeiro

1938 - The "Cartesian" sky-scraper (project)

(4)

Late works

Usine Claude et Duval, Saint-Dié-des-Vosges, France

1947-1952 - Unité d'Habitation, Marseille, France

1948 - Curutchet House, La Plata, Argentina

1949- 1952 - United Nations headquarters, New York City (project)

1950-1954 - Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, France

1951 - Cabanon Le Corbusier, Roquebrune-Cap-Martin

1951 - Maisons Jaoul, Neuilly-sur-Seine, France

1951 - Mill Owners' Association Building, villa Sarabhai and villa Shodan, Ahmedabad, India

1952 - Unité d'Habitation of Nantes-Rezé, Nantes, France

1956 - Museum at Ahmedabad, Ahmedabad, India

1956 - Saddam Hussein Gymnasium, Baghdad, Iraq

1957 - Unité d'Habitation of Briey en Forêt, France

1957 - National Museum of Western Art, Tokyo

1957 - Maison du Brésil, Cité Universitaire, Paris

1957-1960 - Sainte Marie de La Tourette, near Lyon, France (with Iannis Xenakis)

1957 - Unité d'Habitation of Berlin-Charlottenburg, Flatowallee 16, Berlin

1957 - Unité d'Habitation of Meaux, France

1964 -1969 Firminy-Vert

1964 : Unité d'Habitation of Firminy, France 1966 : Stadium Firminy-Vert

1965 : Maison de la culture de Firminy-Vert

1969 : Church of Saint-Pierre, Firminy, France, constructed posthumously and completed in 2006

(5)

Gallery

Up Close and Personal

(6)

Vers Une Architecture – 1923

His First Manifesto

(7)

Vers Une Architecture – 1923

Tulisan-tulisan yang ada di dalam Vers Une Architecture:

1. Engineer’s Aesthetic and Architecture 2. Three Reminders to Architects

– Volume – Surface – Plan

3. Regulating Lines

4. Eyes That Do Not See – Liners

– Airplanes – Automobiles 5. Architecture

– The Lesson of Rome – The Illusion of the Plan – Pure Creation of the Mind 6. Mass-Production Housing

7. Architecture or Revolution

(8)

Vers Une Architecture – 1923

Tulisan-tulisan yang ada di dalam Vers Une Architecture:

1. Engineer’s Aesthetic and Architecture 2. Three Reminders to Architects

– Volume – Surface – Plan

3. Regulating Lines

4. Eyes That Do Not See – Liners

– Airplanes – Automobiles 5. Architecture

– The Lesson of Rome – The Illusion of the Plan – Pure Creation of the Mind 6. Mass-Production Housing

7. Architecture or Revolution

(9)

La Ville Radieuse – 1935

Urban Manifesto

(10)

La Ville Radieuse – 1935

• La Ville Radieuse dalam terjemahan bahasa Inggris berarti The Radiant City atau dalam terjemahan lugasnya The City of Tomorrow. Juga dikenal sebagai ‘The Contemporary City of Three Billion Inhabitants’.

• Adalah sebuah konsep tata kota yang diusulkan oleh Le Corbusier untuk diterapkan di Paris pada konteks tahun 1920an. Namun konsep ini tidak pernah diwujudkan dalam kenyataan karena selain biayanya sangat besar, ide radikal ini mengharuskan pembumihangusan seluruh bagian kota lama Paris yang semrawut agar bisa dibangun kembali baru, dan ini mendapat tentangan sangat keras dimana-mana.

• Konsep ini dipamerkan pertama kalinya pada tahun 1922 di Salon d’Automne di Paris, dan diterbitkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun 1935 dimana penduduk Paris diperkirakan telah dan akan terus meningkat hingga mencapai angka 3 juta jiwa (6 kali jumlah jiwa saat konsep ini dibuat).

• Konsep ini dielu-elukan dapat meningkatkan daya tampung (kapasitas) daerah urban sekaligus meningkatkan efisiensi dan kualitas lingkungan hidupnya. Dalam sisi kemanusiaan, konsep ini konon memberikan kebebasan individu yang sebesar-besarnya.

(11)

La Ville Radieuse – 1935

Visi Le Corbusier secara umum mengenai sebuah kota mencakup:

• Tidak ada lagi jalan-jalan yang padat

• Tidak ada lagi area public yang semrawutan

• Tidak ada lagi daerah kumuh

• Masyarakat tinggal di gedung-gedung pencakar langit yang bersih, higienis, dan teratur

• Gedung-gedung akan kelilingi ruang-ruang terbuka yang seperti taman dan dalam skala yang cukup besar

• Adanya batas yang tegas namun harmonis antara zona bisnis, perumahan, dan pusat hiburan

• Semua serba skala besar (skala global)

(12)

La Ville Radieuse – 1935

Poin-poin penting yang tekandung dalam La Ville Radieuse antara lain:

• Adanya sarana komunikasi yang efektif

• Tersedianya ruang hijau yang luas

• Penerimaan cahaya matahari yang lebih banyak bagi gedung

• Mengurangi tingkat kemacetan kota

(13)

La Ville Radieuse – 1935

Paris dalam Perspektif La Ville Radieuse:

Lay out La Ville Radieuse hampir simetris dimana bagian tengah kota merupakan pusat dari semua moda transporatasi yang ada.

Aksis heliotermisnya adalah 19° kearah Timur.

Center Terminus berupa titik akses utama ke sistem transportasi bawah tanah. Sistem

transportasi bawah tanah ini terdiri dari dua level, yang paling bawah untuk subway dan level diatasnya untuk kereta api. Sedangkan level ground hanya diperuntukan untuk bus dan taxi.

Bagian tengah kota merupakan lahan untuk 24 pencakar langit yang diperuntukkan bagi pusat bisnis dan hotel. Dimensi pencakar-pencakar langit ini mencapai 190x190 m2 dengan tinggi lebih dari 200m. Bisa menampung 500 hingga 800 ribu jiwa per gedungnya.

Di sekeliling pencakar langit terdapat wilayah blok-blok pemukiman bagi orang-orang yang bekerja di pusat kota. Pemukiman ini berupa perumahan berbentuk duplex yang terkenal dengan nama apatement-villa. Tiap apartement-villa mempunyai taman tergantung masing- masing.

Blok-blok pemukiman ini ada tiga macam, yaitu blok side-bacs, blok cellular, dan blok garden cities.

Daerah terbangun diperkirakan tidak lebih dari 15% dari total luas lahan sehingga gugusan pencakar langit tidak tampak seperti concrete canyon. Disamping itu juga ketentuan ini memungkinkan terbentuknya ruang hijau yang luas, akses matahari yang lebih banyak, dan tingkat kebisingan lingkungan bisa dikurangi.

Daerah bisnis, daerah pemukiman, jalur transportasi, dan shopping street area diorganisasi dengan sistem Cartesius sehingga semuanya saling mendukung dalam satu kesatuan seperti halnya sebuah mesin.

(14)

La Ville Radieuse – 1935

Dari penelitian didapati bahwa:

Tipe gedung pencakar langit yang diusulkan dalam konsep ini (serrated) ternyata performa siang harinya sangat kurang, apalagi disaat musim dingin. Walau

penerimaan cahaya keseluruh ruang dalam gedung sangat tinggi, namun secara microclimate dan standar kenyamanan, konsep pencakar langit ini tidak

memenuhi standart. Namun jika ditinjau secara efisiensi pemakaian lahan, konsep pencakar langit ini menunjukkan performa jauh lebih tinggi dari gedung- gedung yang ada di Paris saat ini.

Blok perumahan yang diusulkan menunjukkan performa siang hari yang sangat baik. Namun secara pemakaian lahan sangat tidak efisien.

Secara umum, konsep ini sangat efisien dan teratur, namun performa siang hari sangat kurang. Dan dalam konteks Kota Paris, bisa menjadi lingkungan yang sangat tidak bersahabat pada saat musim dingin.

(15)

Le Modulor

Le Modulor lahir sebagai bentuk kebutuhan akan adanya standarisasi dalam mass production dalam architecture. Hal ini sesuai dengan semangat

industrialisasi yang memang merupakan dinamika penggerang Le Corbusier.

Le Corbusier mengembangkan Modulor dari teori yang pernah ditelurkan oleh Vitruvius, Leonardo da Vinci sebagai seorang Vitruvian, Leone Battista Alberti, yang menemukan mathematical proporsi di dalam tubuh.

Sistem dalam Le Modulor didasarkan pada Fibonacci Angka-Angka, dan

perbandingan Golden Section. Le Corbusier menguraikannya sebagai " cakupan tentang pengukuran harmonis untuk disesuaikan dengan skala manusia.

pengukuran manusia

Menurut Le Corbusier, inspirasi awal untuk Modulor datang dari suatu visi seorang [laki-laki] yang menulis/mengukir/menggores dengan tiga overlap tetapi [penyiku/ lapangan] berdekatan,“man-with-arm-upraised, 2.20 m.” di (dalam) tingginya; menaruh dia di dalam dua bujur sangkar 1.10 oleh 1.10 m.

masing-masing, melapiskan pada masing-masing lain; menaruh sepertiga bujur sangkar duduk mengangkang [yang] pertama ini dua bujur sangkar. Ketiga sudut ini [perlu] memberi mu suatu solusi. Tempat kebenaran sudut membantu kamu untuk memutuskan untuk menaruh penyiku ketiga ini”[ Modulor: 37]. Dengan cara ini Le Corbusier mengusulkan untuk mendamaikan orang jangkung manusia dengan matematika.

(16)

Le modulor

Golden section

(17)

The Villa Savoye

Information of Building:

• The Villa Savoye, Poissy, near Paris

• Build Constructed : 1928-1929

• Building Description

• The international Style

• "The Five Points new Architecture” Concept – The Pilotis-Column’s

– Free Plan – Free Facade

– Horizontal Windows – Flat Roof terace

• Cubism & Purism current

• Machine Aesthetics (Estetika Mesin)

(18)

The Villa Savoye

The Villa Savoye, Poissy, near Paris

• Le Corbusier selain tidak sedikit merancang bangunan rumah tinggal, rumah murah dan cepat dibangun, rumah mewah atau villa, juga banyak sekali merancang bangunan seperti apartemen, asrama.

gereja, kantor dan bangunan umum Iainnya, bahkan ia juga merancang kota. Dalam berbagai proyek, Le Corbusier selalu

memberikan perhatian sangat besar dalam aspek Iingkungan hidup.

Demikian pula ketika pada 1929-1931 bersama saudara sepupunya Piere Jeanneret, merancang dan membangun Villa Savoye’ di Poissy, kota kecil berciri pedesaan,

sekitar dua puluh kilometer di utara-barat Paris.

Lokasinya terletak pada bukit kecil dengan sedikit kemiringan, dan mana terlihat panorama indah Iembah Sungai Sein.(gbr.sketsa awal oleh:Le Corbusier)

(19)

The Villa Savoye

Villa Saoye, Poissy (1929-1931), oleh Le Corbusier dan Pierre Jeanneret: denah Iantai dasar – garasi, gudang, kamar pembantu dll (kiri atas), lantai utama (kanan bawah),lantai atap (tengah atas), dan potongan melintang (kiri bawah)

Building Description

(20)

Villa Savoye berdenah segi empat, dua lantai berkesan seperti kotak putih melebar

horizontal disangga

oleh kolom-kolom, di

tengah halaman luas.

(21)

Dinding-dinding Iantai dasar, pintu dan jendela berada di belakang

kolom-kolom, kontras dengan bidang putih di atasnya, di bagian belakang dindingnya melengkung karena

berdenah setengah lingkaran. Adanya jarak antara kolom-kolom dan dinding yang gelap tersebut, membuat bagian di atas kolom terkesan ringan seolah- olah hanya disangga oleh kolom- kolom silindris relative sangat kecil.

(22)

Pada lantai dasar terdapat dua kamar tidur

pelayan, sebuah kamar tidur sopir, ruang cud,

garasi untuk tiga mobil, hail, tangga dan pada

sumbu melintang terdapat ramp untuk naik ke

Iantai utama dan menerus hingga lantai atap

datarnya.

(23)

Dalam lantai utama yang luas, hanya

terdapat tiga kamar tidur, satu kamar tidur utama dengan ruang atasnya untuk

Madame Savoye, kamar tidur anak dan kamar tidur tamu. Semua kamar mandi meskipun terletak di tengah, tetapi

mendapat sinar matahari langsung, karena plat atapnya yang datar terdapat jendela kaca.

(24)

Di luar kamar-kamar tersebut, bagian besar Iantai utama digunakan untuk ruang

keluarga dekat dengan dapur dan sebagian

lainnya untuk teras terbuka tanpa atap.

(25)

Selain teras dan taman terbuka pada lantai utama, atap datar digunakan untuk taman dan berjemur (solarium), merupakan penerapan butir kelima dan ‘L.es 5 points d’une architecture

nouvelle’ Identik dengan villa lainnya telah diuraikan

terdahulu, jendela path Villa Savoye juga memanjang dan ujung sisi kesisi lainnya

mengelilingi bangunan berbentuk segi empat ini.

(26)

 

Ramp dan tangga menyatukan ruang bawah dan di atasnya yang satu melayang ringan, lainnya melingkar spiral

mengekspresikan seni plastis

dan tcknologi beton bertulang.

(27)

The international style

Arsitektur International style merupakan gaya yang desain bangunan dengan sedikit atau tanpa ornament (Eugene Emmenuel Viollet-Le Duc 1814-1879).

Pada saat mendesain Villa Savoye, Le Corbusier menerapkan konsep ini pada desain bangunannya pada masa itu,kedalam konsepnya yaitu konsep ‘Arsitektur Baru’ (‘Les 5 points d’une architecture nouvelle’ ;french/ The 5 point New architecture;Eng)

(28)

The Five Points new Architecture” Concept

The Five Points new Architecture” Concept Pada bangunan Villa savoye Le Corbusier

menerapkan konsep ‘Arsitektur Baru’ (‘Les 5

points d’une architecture nouvelle’ ;french/ The 5 point New architecture;Eng). Kelima butir

tersebut adalah:

(29)

the five point in architecture

1. The pilotis

2. Free Plan

3. Roof garden

4. Strip Window

5. Free ornament

(30)

1. The pilotis-Column’s

(31)

2. Free Plan

(32)

3. Free Facade

3. Free Facade

(33)

4. Horizontal Windows

(34)

5. Flat Roof terace

(35)

The Villa Savoye

Information of Building:

• The Villa Savoye, Poissy, near Paris

• Build Constructed : 1928-1929

• Building Description

• The international Style

• "The Five Points new Architecture” Concept – The Pilotis-Column’s

– Free Plan – Free Facade

– Horizontal Windows – Flat Roof terace

• Cubism & Purism current

• Machine Aesthetics (Estetika Mesin)

(36)

Cubism & Purism Current

Cubism

elemen strip jendela kaca (point-4/Horizontal Window) yang disusun secara horizontal dan berurutan

Prinsip Cubism ini terlihat pada desain ruang- ruang dalam bangunan yang menyatu bersinambung melalui kolom- kolom bukaan pada dinding dan bukaan pada lantai(mezzanine) dan atap datar (point-5/Flat Roof terace)

(37)

Purism

Purism adalah ekspresi yang menampilkan kemurnian bangunan yang sepi ornamen, sejalan dengan adagium arsitektur modern yang

menilai bahwa: "Ornament is a crime", teori ini muncul karena adanya keinginan untuk melepaskan diri dari penggunaan ornamen dengan berprinsip bahwa tanpa ornamen bangunan bisa tampak lebih indah.

banguan berbentuk majic Box, dengan tampak

Fasade hanya berupa Elemen dinding beton

yang di gabungkan dengan

Elemen Kaca

(38)

Machine Aesthetics (Estetika Mesin)

Dalam ‘ Vers Une Architecture’ Le Corbusier menuliskan

Bila kita menghilangkan bentuk di Hati dan pikiran kita,dan Hanya

memandang pada fungsi, produksi massal, cepat dan sehat maka, pikiran kita akan sampai pada rumah mesin, dan keindahan akan muncul dengan sendirinya.

(39)

Chapple ronchamp

Information :

• Building : Notre Dame du Haut

• Completed in : 1954

• Location : Ronchamp Haute-Saône , France

• Architecture Type : Chapel of Roman Catholic

• Architect : Le Corbusier

• Material : Concrete

(40)

Chapple ronchamp

Descripton of Building:

• Chapel Notre Dame du Haut (Perancis: Chapelle Notre-Dame-du-Haut de Ronchamp) terletak di Ronchamp, Perancis. Selesai dibangun pada tahun 1954. Chapel ini merupakan salah satu bangunan karya Le Corbusier yang sangat penting dan sangat sukses dalam bidang ke agamaan pada abad ke-20. dan mendapatkan sebuah penghargaan oleh sebuh lembaga khatolik Matisse Chapel in Vence.

• Bangunan ini terletak tepatnya di daerah perbukitan di dekat Belfort sebelah Timur Perancis. Awalnya,bangunan ini merupakan Chapel tempat ziarah Perawan Suci Bunda Maria, Namun bangunan ini Hancur ketika perang dunia ke-2. setelah perang dunia berakhir , Bangunan ini dibangun ulang pada lokasi site yang sama. Chaple Notre-Dame-du-Haut merupakan suatu symbol keagamaan Khatolik Roma di Ronchamp,Perancis. Pada saat bangunan ini akan dirancang ulang, konsep yang digunakan adalah semangat Modern Art atau seni modern/seni kontemporer dan konsep Arsitektur Representative.

(41)

Chapple ronchamp

Structure:

• Struktur utama dari bangunan ini adalah konstruksi Beton dengan dinding yang di ekspose tanpa finishing plesteran, dengan

menampilkan dinding yang melingkupi kolom yang mendukung

konstruksi atap.terkesan seperti tiupan angin yang membawa Ombak di atas bukit.

Analogi:

• The Christian Church menilai hal tersebut seperti menganalogikan seperti sebuah kapal yang memberi tujuan keselamatan.

Interior:

• Pada ruang dalam / interior ruangan Chapel di rancang dengan

bukaan jendela yang kecil yang disusun secara asimetris. Pencahayaan ruang dalam bangunan ini, dirancang dengan system pencahayaan yang cukup lembut, yang didatangkan dari iluminasi dari kaca yang didesain sedemikian rupa.

• Struktur utama dari bangunan ini adalah beton dan batu.

(42)

Chaple ronchamp

Atap:

• Pembentukan dari atap bangunan ini dengan bentuk abstrak dimana pada saat it Le Corbusier

mengembangkan konsep Brutalism yang

mempengaruhinya pada masa itu. Atap utama dari

bangunan ini sendiri sebenarnya menganalogikan

seperti kerudung Biarawati dan me

(43)

Chapel Ronchamp

(44)

Chapel Ronchamp

(45)

Chapel Ronchamp

(46)

Chapel Ronchamp

(47)

Chapel Ronchamp

(48)

The sainte pierre church

Location

Firminy, Loire, France Religious affiliation

Currently none, designed as Roman Catholic church

Architectural description

Architect(s) : Le Corbusier

Architectural type : Church

Year completed :2006

Specifications

Materials : Concrete

Data bangunan

Saint-pierre merupakan karya le Corbusier yang terakhir, bangunan ini terletak di kota firmity, prancis. Bangunan ini baru selesai dibangun pada tahun 2006 yaitu kurang lebih 41 tahun setelah kematiannya. Pada awal perencanaan bangunan ini akan difungsikan sebagai sebuah gereja khatolik, dan

konstruksinya sudah dimulai pada tahun 1971 , yaitu kurang lebih 6 tahun setelah kematiannya

(49)

Unité d'Habitation

Unité d'Habitation dalam bahasa Prancis berarti "Kesatuan Perumahan" atau

"Unit Perumahan". Tetapi unite d’habitation ini memiliki arti ganda dalam bahasa prancis yaitu unit yang berarti satu kesatuan (apartemen) dengan kesatuan unit lingkungan yang ada di lingkungan dan bangunan itu sendiri (secara keseluruhan). Unite d’habtation merupakan sebuah sebutan untuk konsep bentuk perumahan baru yang dikembangkan oleh Le Corbusier (dengan kerja sama antara arsitek pelukis Nadir Afonso), yang membentuk dasar dari beberapa pembangunan perumahan yang dirancang olehnya sepanjang Eropa.

Konsep pertama dan paling terkenal dari bangunan ini, juga yang dikenal sebagai Cité Radieuse (kota berseri/berbentuk bintang), seperti La Maison du Fada ( Prancis - Provençal, "The Lunatic's House"), ditempatkan di Marseille, Prancis, yang dibangun 1947-1952. Mungkin pekerjaan paling terkenalnya itu membuktikan bahwa dia sangat berpengaruh dan sering dikutip sebagai inspirasi yang awal gaya Brutalist dan filsafat yang secara ilmu bangunan. Di dalam perencanaan blok itu, arsitek menginginkan agar proyek studynya diterapkan pada proyek perumahan Soviet Communal, Narkomfin Building.

Unité adalah bangunan yang populer di antara penduduk-penduduk eropa dan kini sebagian besar ditinggali oleh para profesional yang kelas menengah

bangunan Marseille terdiri atas 337 unit apartemen terdiri dari lebih dari dua belas lantai, yang semua menggantung di atas piloti yang besar. Bangunan juga dilengkapi toko-toko, fasilitas-fasilitas olahraga, bidang pendidikan dan medis, dan hotel.

(50)

Atap yang datar dirancang menjadi sebuah teras yang dilengkapi ventilasi dan sebuah kolam renang dan dan pada salah satu sisi lain bangunan, terdapat sebuah balkon

(51)

Di dalamnya, terdapat sebuah koridor-koridor yang panjang yang berada pada tengah poros bangunan pada tiap lantai tiga bangunan

(52)

masing-masing unit dalam apartemen tersebut terdiri atas dua lantai pada tiap unitnya(split level).

(53)

Strip

Window

(54)

The filotis

(55)
(56)
(57)

Free plan

(58)

Pemakaian modulor pada bangunan

(59)

•Bangunan dibangun dari béton brut (beton yang di plester kasar)

•aliran Brutalisme pada arsitektur pasca modem banyak dimunculkan pada karya-kanya le Corbusier seperti bangunan apantemen di Marseille.

Brutalisme pada karya-karya le Corbusier lebih mengarah pada bentuk- bentuk yang berkesan kejujuran, pemilihan material yang berkualitas dan sudah terfabnikasi.

•bangunan yang diilhami oleh konsep ini adalah beberapa kompleks- kompleks perumahan yang termasuk Alton West estate di Roehampton, London, dan Park Hill di Sheffield yang telah menuai banyak kritik.

•Bangunan lainya yang merupakan penjelmaan-penjelmaan Unité termasuk di Chamberlin, Powell & Bon's Barbican Estate (completed 1982), Gordon Tait's Samuda Estate, Isle of Dogs (1965) and Ernő Goldfinger's Trellick Tower (1972), semuanya berada di London.

•Penerapan konsep pada bangunan unite d’habitatio di daerah lainy sebanyak empat bangunan yang didesain serupa. Unit Yang lain dibuat di Nantes-Rezé 1955, Berlin-Westend 1957, Briey 1963 dan.

Firminy 1965

(60)

Unite d’habitation typ berlin

(61)

Unite d’habitation typ firmity

(62)

The sainte pierre church

Location

Firminy, Loire, France Religious affiliation

Currently none, designed as Roman Catholic church

Architectural description

Architect(s) : Le Corbusier

Architectural type : Church

Year completed :2006

Specifications

Materials : Concrete

Data bangunan

Saint-pierre merupakan karya le Corbusier yang terakhir, bangunan ini terletak di kota firmity, prancis. Bangunan ini baru selesai dibangun pada tahun 2006 yaitu kurang lebih 41 tahun setelah kematiannya. Pada awal perencanaan bangunan ini akan difungsikan sebagai sebuah gereja khatolik, dan konstruksinya sudah dimulai pada tahun 1971 , yaitu kurang lebih 6 tahun setelah kematiannya

(63)

Mengenai kota firmity

kota yang menakjubkan ini berada di sebuah pedesan: Firminy adalah sebuah kota kecil yang penuh dihiasi dengan bunga-bunga, mengelilingi bukit-bukit dan tidak jauh dari Loire Valley. Pada awal abad 20 kota ini adalah suatu pusat yang industri yang penuh asap, namun sekarang kota ini , tidak jauh dari seperti kota Saint Etienne, yang memiliki daya tarik sebuah daerah suburban yang sunyi.

(64)

Site lingkungan sekitar

di depan hall bangunan tersebut dikelilingi oleh suatu zone pedestrian dan sebuah wilayah hunian kelas menengah. Tidak jauh dari

lingkungan tersebut terdapat kota "hijau", Firminy Vert juga

merupakan daerah yang dikelilingi oleh banyak tumbuh-tumbuhan dan letaknya melawan kemiringan bukit. Rumah-rumah dengan rapi berbaris di sisi bangunan ini, kemudian Ke seberangnya merupakan bangunan apartemen yang jendelanya seperti panggangan

berhadapan hampir ditutupi oleh panel-panel yang mencerminkan dan memainkan cahaya. Yang tak lain adalah unite d’habitation.

Tetapi hanya futurism " House of Culture " dan gelanggang olahraga, lengkap dengan sebuah mimbar kecil yang dibangun. Dan hanya salah satu dari tiga yang direncanakan " living units " yang selalu

memperlihatkan cahaya

(65)

Interior bangunan

Interior bangunan

Bangunan ini memakai bahan beton yang pada bagian dalamnya tidak diplester dan tidak di cat

(66)

Dibelakang mimbar gereja yang terletak di sisi timur bangunan dibuat lusinan bukaan kecil yang berbentuk bulat yang dibuat sedalam 22 cm (86 inci) dari dinding beton fasade. Sehingga karena kecilnya bulatan-bu;atan tersebut menyebabkan cahaya yang masuk tidak terlalu banyak. Dan dari susunan lubang-lubang ini

membentuk peta bintan orion

(67)

Pada bagian atas bangunan terdapat dua buah lubang cahaya tang sangat besar menerangi deretan bangku jemaat

(68)

Eksterior bangunan

Sebuah salib yang sederhana memahkotai penggalan kerucut pada bagian atas

(69)

Analogi-analogi dalam bangunan

Analogi-analogi dalam bangunan

Karya arsitektur yang sangat menakjubkan ini merupakan sebuah bangunan yang menyerupai sebuah kerucut (seperti sebuah menara/Cerobong dengan tonjolan silinder dan sebuah kubus. Bangunan menyerupai menara pendingin yang dibuat tinggi/panggung yang diangkat seperti sebuah kapal selam yang baru timbul ke atas permukaan air.

(70)

Gaya bangunan

suasana ruang dalam pada sore hari pantulan sinar dari arah atas memantulkan cahaya ke dinding belakang mimbar (tembok timur bangunan). Hal ini berkaitan dengan konsepnya yaitu five point in architecture memanfaatkan cahaya matahari semaksimal mungkin sehingga dari mulai terbit matahari sampai pada matahari tenggelam ruangan selalu dimasuki oleh cahaya matahari

Referensi

Dokumen terkait