ABSTRAK
Analisis Kekuatan Tarik Komposit Matrik Polymer Yang Diperkuat Serat Ampas Tebu Oleh: Lega Putri Utami
Penggunaan material komposit dengan penguat serat yang mulai banyak dikenal dan terus menerus mengalami perkembangan. Komposit merupakan gabungan antara penguat dan matriks. Salah satu penguat yang digunakan adalah serat alam. Keunggulan serat alam antara lain : non-abbrasive, densitas rendah, harga lebih murah, ramah lingkungan dan tidak beracun.
Penggunaan serat alam (bahan pertanian) sangat dimungkinkan sebagai penguat pada komposit seperti serat nenas, pisang, enceng gondok, ampas tebu. Penggabungan antara serat ampas tebu dan polyester dengan porsentase yang telah ditentukan salah satunya mendapatkan kekuatan tarik maksimum. Dalam hal ini juga didapatkan patahan struktur komposit. Dengan menggunakan metode hand lay-up proses pembuatan komposit dapat dilakukan dengan matriksnya dipilih Polyester Resin BQTN-157 dan penguatnya serat ampas tebu. Variasi persentase penggunaan polyester resin dan serat (serbuk) ampas tebu pada pembuatan material komposit yang dilakukan mulai 30% : 70%, 40% : 60% sampai 50% : 50% berdasarkan jumlah berat dan fraksi volumenya.
Dalam mendapatkan sifat mekanis dilakukan dengan pengujian tarik statis dengan membentuk spesimen uji komposit sesuai standard ASTM D638. Dari hasil pengujian tarik diperoleh kekuatan rata-rata komposit yang diperkuat serat ampas tebu sebesar 21,381 MPa dengan Elastisitas sebesar 0,229 GPa pada komposisi 40% serat dan 60% resin. Komposisi 40% serat dan 60% resin merupakan hasil pengujian tertinggi dibandingkan dengan variasi porsentase lainnya. Kondisi ini merupakan rekomendasi sebagai pembuatan material komposit. Mekanisme kegagalan yang terjadi membentuk adanya pelepasan lapisan antara (interface debonding) dan pelepasan antar lapisan (delaminasi) sebelum terjadi perpatahan (fracture). Dengan demikian kekuatan komposit serat ampas tebu dipengaruhi oleh banyaknya komposisi matriks (resin) dan penguat (serat).