• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR JAWAB UJIAN: Etika Profesi

N/A
N/A
KHAIRUNNISA JUNDIYAH AFIFAH

Academic year: 2024

Membagikan "LEMBAR JAWAB UJIAN: Etika Profesi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR JAWAB UJIAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL &

PERENCANAAN

Faculty of Civil Engineering & Planning

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN Department of Environmental Engineering Mata Kuliah

Course :Etika Profesi Nomor Mahasiswa

Student Number : 19513090 Kelas

Class :C Nama Mahasiswa

Student Name : Khairunnisa Jundiyah A Dosen

Lecturer :Dr.-Ing. Ir. Widodo B, M.Sc. Tanggal Ujian / Jam

Date / Time : 27 Juli 2022 10.15

Catatan/Note:

Mahasiswa yang melakukan kecurangan (mengedarkan jawaban ke mahasiswa lain, duplikasi jawaban (copy & paste), plagiasi, dan kecurangan lain) akan didiskualifikasi dari kepesertaan ujian.

Students who commit fraud (circulate answer to other students, duplicate answer (copy & paste), plagiarism, and other cheating) will be disqualified from taking part in the exam.

1 . Jelaskan pendekatan-pendekatan Etika Lingkungan Hidup menurut ISO 14001 yang merupakan standar Sistem Manajemen Lingkungan (SML). (CPMK 1)

2. Sebutkan dan jelaskan aspek kritis untuk menerapkan etika dan prinsip-prinsip Keinsinyuran Profesional sebagai seorang insinyur teknik lingkungan. (CPMK 2)

3. Kecerdasan merupakan kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dengan tujuan, berpikir rasional serta mengelola lingkungan sosial secara efisien. Jelaskan penafsiran-penafsiran suatu kecerdasan dari berbagai aspek. (CPMK 3)

4. Uraikan pokok-pokok dalam bisnis syar'i terutama prinsip dalam etika islam. (CPMK 4) 5. Tantangan semua profesi semakin kompleks seiring dengan adanyadisrupsi. Berikan uraian yangberhubungan dengan dunia profesi Teknik Lingkungan dikaitkan dengan kompleksitas disrupsi (VUCA). Uraian hendaknya dilengkapi dengan contoh. Panjang tulisan antara setengah sampai satu halaman. (CPMK 5)

1. Seperti yang diketahui bahwa semua manusia wajib untuk melakukan penjagaan terhadap lingkungan seperti halnya standar ISO 14001yaitu standar internasional yang menentukan persyaratan untuk pendekatan manajemen yang terstruktur untuk perlindungan lingkungan.mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang berkomitmen untuk bertanggung jawab pada lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya, pencegahan polusi, mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi dampak lingkungan. maka oleh itu manfaat ISO ini bagi semua profesi wajib mengikuti standar tersebut seperti halnya dengan pendekatan dasar humanisme yang memberikan keadilan dengan Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan yang lebih terencana dan terstruktur , dan juga Meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat dan meningkatkan produktivitas pekerja melalui efisiensi waktu dan biaya. Lalu didasari juga dengan pendekatan secara ekologis bahwa keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa lalu, sekarang dan yang akan

(2)

datang yang akan memberi dampak yang tak dapat diperkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam maka dalam hal ini perlu dilakukan Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi berdasarkan manfaat kedepannya dari ISO 14001 Ini

2. Berdasarkan Keputusan Menteri ketenagakerjaan , bahwasannya aspek kritis etika dan prinsip-prinsip Keinsinyuran teknik lingkungan mencakup

-Keanggotaan dalam organisasi profesi, dan asosiasi profesi, organisasi pengabdian masyarakat.

-Kegiatan/peran serta pada upaya pembinaan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan masyarakat.

-Pernyataan pemahaman tentang kode etik dan penerapannya serta menandatangani pakta

kode etik.

-Referensi akan kinerja dan tata-laku sesuai dengan etika profesi dari rekan sejawat profesional sesuai dengan ketentuan PII.

-Uraian kinerja, pemahaman, kepedulian, komitmen pada kode etik dan tata laku Insinyur yang ditulis sendiri dan diterapkan dalam tugas dan sikapnya sehari-hari.

Maka berdasarkan kelima point tersebut bahwasannya Sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi tertuang dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Tujuannya adalah agar profesional memberikan jasa atau produk yang sebaik-baiknya kepada masyarakat serta melindungi dari perbuatan yang tidak profesional, dengan demikian akan mendapatkan kepercayaan di mata masyarakat. Seorang Insinyur dituntut untuk bekerja keras, disiplin, tidak asal jadi dan tuntas yang harus di imbangi dengan kerja cerdas yaitu mengikuti perkembangan teknologi dibidangnya, inovatif dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang paling baik, bergerak cepat, tidak menunda pekerjaan sehingga visi, misi dan tujuan cepat tercapai, tanggap terhadap keinginan masyarakat; bertindak tepat: tepat rencana, tepat penyelesaian, serta rasional. Seseorang insinyur yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional.

3 Seperti contohnya penemuan di bidang hukum, Terdapat ‘penafsiran konstitusi’ merupakan terjemahan dari constitutional interpretation. ‘constitutional interpretation’ yang dibedakan dari ‘interpretation of statutes.’ Penafsiran konstitusi atau constitutional interpretation merupakan penafsiran terhadap ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konstitusi atau undang-undang dasar, atau interpretation of the Basic Law. Penafsiran konstitusi yang dimaksud di sini adalah penafsiran yang digunakan sebagai suatu metode dalam penemuan hukum (rechstvinding) berdasarkan konstitusi atau undangundang dasar yang digunakan atau berkembang dalam praktik peradilan MK. Metode penafsiran diperlukan karena peraturan perundang-undangan tidak seluruhnya dapat disusun dalam bentuk yang jelas dan tidak membuka penafsiran lagi.

(3)

4 definisi bisnis di dalam etika bisnis Islam adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba.Secara historis, kata bisnis berasal dari bahasa Inggris ‘business’ yang berasal dari kata dasar ‘busy’ yang berarti sibuk. Dalam konteks ini, sibuk artinya mengerjakan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.Sementara itu, secara etimologi bisnis memiliki pengertian keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkankeuntungan.Kata bisnis sendiri sebenarnya memiliki tiga penggunaan, tergantung bagaimana skupnya: (1) badan usaha yaitu kesatuan yuridis atau hukum, (2) teknis, dan (3) ekonomis yang mencari laba.Bisnis di dalam Al-Qur’an biasanya yang digunakan adalah al-tijarah, al-bai’,tadayantum, dan isytara. Tetapi, yang digunakan paling sering adalah al- tijarah yang berasal dari bahasa Arab ‘tijaraha’ yang bermakna berdagang atau berniaga. Atau At Tijaratun wal mutajar yang memiliki arti perdagangan dan perniagaan.

Menurut Ar-Raghib Al-Asfahani di dalam al-mufradat fi gharib Al-Qur’an, al-tijarah bermakna mengelola harta benda untuk mencari keuntungan. Sementara itu, Ibnu Farabi mengungkapkan bisnis merupakan seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan atas usahanya.Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa bisnis di dalam Al-Qur’an dan tijarah hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan mencari keuntungan dan material semata, tetapi bersifat immaterial juga. Bahkan lebih mengutamakan hal bersifat immaterial dan kualitasnya. Sehingga aktivitas bisnis tak hanya antarmanusia tetapi juga dengan Allah.Sementara itu, secara terminologis terdapat beberapa pengertian mengenai bisnis terutama di dalam etika bisnis islam yakni suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan laba dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Cakupan bisnis mulai dari aktivitas memproduksi barang, pemrosesan barang dan bahan, membuat barang jadi, mendistribusikan, menyediakan jasa, menjual, memberi, dan bagaimana pekerjaan yang ada di dalamnya termasuk bagian dari bisnis yang termasuk di dalam etika bisnis Islam.

Di dalam etika bisnis Islam, berasal dari tiga kata yang salah satunya adalah kata Islam. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya, dan dengan sesamanya. Agama Islam merupakan agama yang diridai Allah sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.Definisi Islam juga terdapat di dalam Surah Al Imran ayat 19 yang artinya “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imran:19). Ayat ini menjelaskan bagaimana kedudukan Islam sebagai agama samawi yang diturunkan oleh Allah kepada manusia.Namun saat Allah menjelaskan “sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam,” bahwa berarti agama lain yang pernah diturunkan oleh Allah tidak diakui setelah diturunkannya agama Islam di dunia.

Etika bisnis Islam sangat mengedepankan nilai-nilai Al-Qur’an. Oleh karena ini, beberapa nilai dasar di dalam etika bisnis Islam ini memiliki prinsip yang berasal dari ajaran Islam, antara lain seperti di bawah ini.

1. Kesatuan (Tauhid/Unity)

Prinsip etika bisnis islam yang pertama adalah kesatuan. kesatuan ini sebagaimana sudah direfleksikan di dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi keseluruhan yang homogen serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.

Dari konsep ini, maka prinsip kesatuan di dalam etika bisnis Islam ini memiliki dasar pandangan yakni bisnis yang terpadu, vertikal maupun horisontal, yang membentuk suatu persamaan yang penting di dalam Islam.

2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)

Prinsip etika bisnis islam yang kedua mengacu pada ajaran Islam yang menganjurkan berbuat adil di dalam kegiatan berbisnis dan melarang kegiatan curang atau berlaku dzalim. Akan jadi kecelakaan

(4)

besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, tetapi menakar orang selalu dikurangi.

Kecurangan dalam dunia berbisnis sangat menodai etika bisnis Islam karena keadilan adalah kunci keberhasilan bisnis. Al-Qur’an memerintahkan kepada umat muslim untuk menimbang dan menakar dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan kecurangan.

3. Kehendak Bebas (Free Will)

Kebebasan di dalam prinsip etika bisnis Islam merupakan bagian terpenting yang seharusnya dilakukan tanpa merugikan kepentingan kolektif. Kehendak bebas ini adalah suatu kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dan dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakat melalui infak, zakat, dan sedekah.

4. Tanggung Jawab (Responsibility)

Prinsip selanjutnya yaitu tanggung jawab, yang mana dilakukan oleh manusia untuk melakukan kehendak bebas dengan adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk memenuhi keadilan dan kesatuan. Di dalam berlaku, terutama di dalam etika bisnis, manusia harus mampu bertanggung jawab saat memiliki kehendak bebas.

5. Kebenaran (Truth, Goodness, Honesty)

Kebenaran di dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran tetapi juga mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap, dan

perilaku benar yang meliputi proses mencari atau memeroleh komoditas dan upaya untuk menetapkan keuntungan.

Akan tetapi dalam upaya menetapkan keuntungan tersebut, etika bisnis Islam mengatur dan sangat menjaga kegiatan yang preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian dari salah satu pihak yang melakukan transaksi.

5. Menurut KBBI, arti kata disrupsi adalah suatu hal yang tercabut dari akarnya. Dari pengertian disrupsi tersebut, dapat dikatakan bahwa disrupsi merupakan suatu fenomena di mana terdapat sejumlah perubahan atau lompatan yang besar yang keluar dari tatanan yang lama, dan mengubah sistem yang lama menjadi sebuah sistem baru.

Secara garis besar, disrupsi adalah kondisi di mana terjadinya inovasi yang menyebabkan

perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem yang baru. Dalam bidang bisnis, hal ini tentunya merupakan tantangan yang cukup berat di mana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman.

VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity bukanlah situasi baru bagi dunia bisnis.

Para pemimpin organisasi dihadapkan pada lingkungan yang berubah dan tidak dapat diprediksi.

Setelah adanya krisis di COVID19, membuat VUCA ini semakin intens dan sangat berpengaruh dalam dunia bisnis.

VUCA adalah akronim untuk Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Istilah ini juga dapat digunakan untuk kata sifat (gejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu). Istilah VUCA sendiri berasal dari US Army War College untuk menggambarkan situasi di Perang Dingin. Sejak itu,

(5)

konsep VUCA telah diadopsi oleh perusahaan dan organisasi di banyak industri dan sektor untuk memandu kepemimpinan dan perencanaan strategis.

Mengenal VUCA dengan baik dapat menjadi pemahaman strategi untuk mengurangi kerugian yang dapat ditimbulkannya pada bagian integral dari manajemen krisis dan perencanaan tanggap darurat yang dilakukan pada pekerjaan proyek dalam merencanakan pembangunan bagi insinyur teknik lingkungan. Itulah sebabnya perlu mengenal VUCA jika sedang berusaha mengembangkan bisnis.

lingkungan VUCA (volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, ambiguitas) terjadi karena mengacu pada perubahan yang cepat dan singkat. Karena perubahan yang cepat dan pesat, para pekerja lingkungan sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya terutama jika kondisi perencanaannya tidak diperkirkan secara matang tanpa memikirkan proyeksi maju terhadap lingkungan sekitari yang tidak stabil. prediksi peristiwa masa lalu sebenarnya dapat menyesatkan bila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Insinyur dalam teknik lingkungan harus bersikap tidak konvensional. Keterampilan dan pengetahuan yang dulunya menjadi

andalan mungkin sudah tidak relevan lagi. Sebagian besar tenaga kerja sebelumnya mungkin saja sekarang justru dapat menjadi beban bagi perusahaan.

Sulit untuk berenang di lingkungan VUCA yang bergerak cepat kecuali jika pengetahuan dan pengalaman mereka dilatih kembali dan dipertimbangkan kembali. Seperti contoh kasusnya pembangunan pabrik tanpa terdapat berkas Amdal serta pengolahan dari limbah yang dihasilkan saat produksi maka kedepannya. Hal tersbut membawa dampak buruk kelingkungan. Karena Pihak industri akan merasa rugi dengan diberikan sanksi yang diterima, dan lingkungan yang tidak terjaga hingga kedepannya, tanpa kita mengetahui, kapan dan lamanya lingkungan melakukan perbaikan secara alamiah.

Referensi

Dokumen terkait