• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA SEMINAR UGM

N/A
N/A
065@SITIAWATI MULYANAH

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA SEMINAR UGM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA SEMINAR UGM

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Praktek Berbasis Lapangan

Disusun Oleh

Sitiawati Mulyanah 202154065

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI

2023

(2)

A. Tujuan

Mampu merumuskan ringkasan seminar B. Tugas

1. Pemateri : Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si

Bioteknologi pertanian adalah suatu alat baru dalam ilmu perbaikan tanaman dan hewan. Teknik ini menggunakan teknologi

penggabungan/penyambungan sel dan gen (DNA) untuk memperbaiki tanaman dan hewan, atau untuk menghasilkan produk baru.

Bioteknologi Tanaman memerlukan kemampuan dan keterampilan penggunaan teknik kultur jaringan tumbuhan dan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1) Perbanyakan massal yaitu peningkatan kuantitas hasil pertanian dibagi menjadi

(a) Kultur jaringan atau in vitro

(b) Generatif/kawin yaitu perkecambahan biji in vitro (c) Vegetatif yaitu kultur protoplas, sel, jaringan, organ

2) Penciptaan sifat baru atau disebut juga dengan verietas baru yaitu kualitas nya yang sangat tinggi, terbagi menjadi

- mutasi : mutagen kimia, radiasi dll - Variasi somaklonal : kultur in vitro - Poliploidisasi

- Manifulasi genetik : penyisipan gen fungsional : AtRKD4 (embrio), KNAT1 (Tunas), FT (pembuangan).

Pengeditan/penyutingan genom : CRISPR/Cas9 (menghilangkan sifat yang tidak diinginkan.

Adapun mengenai Penurunan populasi spesies tumbuhan di alam yaitu :

- Pemanfaatan untuk kebutuhan pangan - Bencana Alam

- Penebangan Liar

- Deforestasi untuk pemukiman, pembangunan jalan/infrastruktur - Pembalakan liar tumbuhan dari habitat aslinya untuk

diperdagangkan

- Domestikasi untuk koleksi dan dekorasi

Maka dari itu perlu usaha konservasi Ex situ dan In situ yang dimana perguruan tinggi perlu mencetak bioentrepreuner dengan pendampingan kurikuler dan kokurikuler pada kurikulumnya, yang mendorong mahasiswa

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SILIWANGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

Sekretariat: Gedung Ormawa FKIP – HIMAPBIO Jalan Siliwangi Nomor 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115

Email:[email protected]

(3)

memiliki jiwa entrepreuner, inovatif, tanggap terhadap situasi dan kondisi yang berbasis sains dan teknologi, lulusan tangguh yangbbisa menciptakan l apangan kerja.

2. Pemateri Vita Melyani, S.Pd,. M,Sc.

Industri batik di Indonesia berkembang cukup pesat, terbukti dengan semakin banyaknya UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) batik yang tersebar di seluruh Indonesia. Sentra industri batik di Indonesia menjadi nama dari jenis batik tersebut seperti batik Pekalongan, batik Surakarta, batik Yogya, batik Lasem, batik Cirebon, batik Sragen, batik Banyumas, dan batik Lampung (Joko et al., 2015; Natalina dan Firdaus, 2018; Dewi et al., 2019; Fidiastuti et al., 2020; Fuji et al., 2020). Di Jawa Barat, industri batik telah berkembang di 18 Kabupaten dan Kota. Di wilayah Priangan, pada awalnya industri batik berkembang di wilayah Tasikmalaya dan Garut, selanjutnya berkembang ke daerah lain diantaranya wilayah Bandung, Indramayu, Cirebon, Majalengka dan sekitarnya (Nur, 2011; Yan et al., 2011; Pengelola Website Kemenperin, 2016; Hartono, 2018). Pemerintah Kota Tasikmalaya telah menetapkan sentra industri batik yang terletak di Jalan Cigeureung, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya dan keberadaannya tidak jauh dari pusat kota.

Jumlah UMKM yang menekuni industri sentra batik di Tasikmalaya tidak kurang dari 28 unit usaha yang menyerap 409 tenaga kerja (Setiyono dan Gustaman, 2017). Hal ini menunjukkan industri batik di Kota Tasikmalaya berkembang secara pesat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, seminar ini mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana solusi yang efektif, efisien, serta ramah lingkungan dalam menurunkan toksisitas limbah cair batik agar limbah yang dihasilkan oleh pemiliki UKM skala kecil tidak mencemari lingkungan sekitar?

b. Apakah konsorsium mikrooorganisme berupa Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa efektif sebagai pendekolorisasi pewarna sintetik limbah cair batik?

c. Berapa lama efektivitas pemanfaatan konsorsium Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa dalam mendekolorisasi pewarna sintetik pada limbah cair batik

Pengelolaan limbah cair batik di Kawasan Sentra Batik Kota Tasikmalaya belum optimal karena mayoritas UMKM batik membuang limbah secara langsung ke badan perairan tanpa pengolahan dan pemanfaatan IPAL belum memadai. Sehingga diperlukan bioteknologi yang murah dan ramah lingkungan salah satunya dengan memanfaatkan bakteri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsorsium Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa dalam mendekolorisasi limbah cair batik yang mengandung pewarna reaktif Procion Red. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-Mei 2022 di Laboratorium Mikrobiologi

(4)

Universitas Siliwangi serta Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif dengan populasi limbah cair batik di 19 UMKM batik dan sampel limbah diambil dari kolam pewarnaan batik UMKM Sukapura. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan berdasarkan variasi lama inkubasi secara gemetar pada suhu 37℃ dan 130 rpm terdiri dari 1) kontrol/inkubasi 0 hari, 2) 1 hari, 3) 2 hari, serta 4) 3 hari.

Efektivitas konsorsium dilakukan dengan mengukur absorbansi warna, serta parameter pendukung berupa kadar pH dan BOD5 (Biological Oxygen Demand). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANOVA satu jalur dengan α 0,05 dan uji lanjutan Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsorsium Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa dapat mendekolorisasi limbah cair batik berkonsentrasi 75%.

Adapun efektifitas konsorsium tertinggi terdapat pada konsorsium yang diinkubasi 2 hari dan terlihat dari efisiensi dekolorisasi sebesar 76,18%;

kadar pH 7,03; serta kadar BOD limbah batik yang ditambahkan konsorsium bakteri sebesar 216,67 mg/L.

Referensi

Dokumen terkait