• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKjIP Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LKjIP Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2020"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Gambaran Umum

Letak geografis Kabupaten Blitar terdiri dari daerah pegunungan, dataran rendah, daerah aliran sungai dan pesisir pantai. Daerah aliran sungai ini berada di bagian tengah Kabupaten Blitar, tempat mengalirnya Sungai Brantas yang membelah Kabupaten Blitar menjadi dua bagian yaitu bagian utara dan selatan. Satuan batugamping tersebut terdiri dari batugamping karang yang banyak terdapat di wilayah selatan Kabupaten Blitar dengan jumlah hampir 20 persen luas wilayahnya meliputi Kecamatan Bakung, Wonotirto, sebagian Kecamatan Panggungrejo, dan sebagian Kecamatan Wates.

Satuan batuan vulkanik muda yang terdiri dari lava breksi dan lava andesitik sampai dengan basalt, terletak di bagian paling utara wilayah Kabupaten Blitar, mencakup ± 50 persen luas wilayah Kabupaten Blitar. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Blitar pada tahun 2019 sebesar 0,33 persen, terus melambat menjadi 0,30 pada tahun 2020, dimana laju pertumbuhan penduduk laki-laki (0,32%) lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan (0,28%). Terkendalinya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Blitar menunjukkan keberhasilan program keluarga berencana dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup.

Hal ini juga menunjukkan bahwa Kabupaten Blitar mempunyai potensi sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Blitar per 31 Desember 2020 sebanyak 7.860 orang atau turun 9,18% dibandingkan tahun 2019 yang jumlah PNS tahun 2019 sebanyak 8.655 orang.

Maksud dan Tujuan

Dasar Hukum

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Pada Instansi Pemerintah; Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Peninjauan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Isu-Isu Strategis

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2020 merupakan pernyataan komitmen pimpinan sebagai penerima amanah untuk mewujudkan janji pencapaian kinerja tertentu yang telah disepakati bersama. Namun angka TPT di Kabupaten Blitar masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka TPT nasional yaitu sebesar 7,07% dan angka TPT di Provinsi Jawa Timur sebesar 5,84% pada tahun 2020. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Blitar pada tahun 2020 sejalan dengan Pandemi Covid-19 mengalami sedikit penurunan.

Hal ini menunjukkan bahwa komitmen dan akuntabilitas pemerintah Kabupaten Blitar dalam pengelolaan keuangan daerah dapat dipercaya. Kinerja makroekonomi Kabupaten Blitar menunjukkan tingkat kinerja yang lebih baik dibandingkan kinerja kinerja Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Dan untuk pencapaian kinerja, angka PDRB tahun 2020 berada di bawah Provinsi Jawa Timur dan Nasional karena Kabupaten Blitar masih bergantung pada sektor pertanian yang memiliki nilai tambah produksi yang rendah.

Angka kemiskinan di Kabupaten Blitar terus menurun selama 4 tahun terakhir, dengan rata-rata -3,22% per tahun. Dalam pencapaian kinerja Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan pada tiga indikator dan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2020 meskipun kecil yaitu sebesar 70,58 poin.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten (LKjIP) Blitar Tahun 2020 mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blitar no. 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar No. 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 (RPJMD). ) sebagai dokumen perencanaan strategis pemerintah daerah yang disesuaikan dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2020. RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirancang setiap lima tahun sekali serta menguraikan visi, misi. , sasaran. , tujuan, program daerah. RPJMD Kabupaten Blitar dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan karena sudah menjadi kontrak sosial politik yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen pemangku kepentingan Kabupaten Blitar dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

RPJMD berfungsi sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Blitar dan perangkat kerja daerah dalam dokumen perencanaan tahunan yang disebut Pemerintah Daerah. Rencana kerja. (RKPD). Sementara itu, persentase angka kemiskinan penduduk juga mengalami peningkatan dari 8,94% pada tahun 2019 menjadi 9,33% pada tahun 2020 atau meningkat sekitar 0,39%. Berbagai upaya kebijakan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk mengatasi memburuknya kondisi sosial masyarakat akibat resesi ekonomi yang masif tersebut.

Kebijakan penindakan tersebut menunjukkan mampu bertahan dari kontraksi perekonomian Kabupaten Blitar yang masih mampu bertahan di angka minus (-) 2,29%. Kesepakatan kinerja tahun 2020 ini juga merupakan penjabaran dari tujuan dan program tahunan ke-5 yang tertuang dalam RPJMD, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

Matriks RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar diakibatkan oleh menurunnya beberapa sektor perekonomian, antara lain pertumbuhan sektor perdagangan terhadap PDRB -7,25% jauh di bawah target sebesar 7,03% dan laju pertumbuhan sektor industri pengolahan terhadap PDRB juga -5,26. yang mana. Analisis capaian capaian dan kegiatan pelaksanaan program tahun 2020 merupakan analisis komitmen Gubernur Kabupaten Blitar dalam mencapai target kinerja sesuai dengan sasaran dan sasaran strategis yang tertuang dalam dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Blitar dan dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Blitar. perjanjian kinerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2015, wilayah Daerah Irigasi (DI) berada di Kabupaten Blitar.

Perlunya dibentuk organisasi/lembaga yang memfasilitasi pengelolaan sumber daya air (seperti HIPPA/P3A, Komir) di wilayah Kabupaten Blitar. Contohnya adalah munculnya angkutan umum berbasis online yang saat ini berkembang pesat di Kabupaten Blitar. Intensifikasi sosialisasi dan pemberdayaan komite sekolah melalui fasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar terus ditingkatkan.

AHH Kabupaten Blitar terus meningkat selama 5 tahun terakhir, dimana pada tahun 2016 sebesar 72,89 tahun dan pada akhir tahun 2020 sebesar 73,52 tahun atau rata-rata bertambah 0,022 tahun setiap tahunnya. Prestasi yang diraih antara lain menjadi Duta Genre Kabupaten Blitar yang berhasil meraih Juara 3 dalam Pemilihan Duta Genre Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 atas nama Ariel Ciptadi Darmawan. Namun indeks pemberdayaan gender Kabupaten Blitar terus berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur dan Nasional selama 3 tahun terakhir, serta angkanya yang terus meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam kondisi normal dalam kehidupan sosial masyarakat, keterlibatan dan pencapaian kinerja gender di Kabupaten Blitar terus meningkat. Hasilnya, Kabupaten Blitar kembali berhasil mempertahankan predikat “Kabupaten Ramah Anak Kategori Menengah” pada tahun anggaran 2020. Prestasi lain yang berhasil diraih pada tahun 2020 adalah kategori profil terbaik tingkat nasional DAFA Award yang diraih oleh Forum Anak Kabupaten Blitar.

Data indikator penerimaan pajak daerah dari usaha pariwisata Kabupaten Blitar juga menunjukkan pertumbuhan nilai dan persentase. Realisasi investasi di Kabupaten Blitar terus meningkat setiap tahunnya berkat kemudahan izin investasi yang hanya membutuhkan waktu 1 jam. Perbandingan kinerja kinerja indikator makroekonomi ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana posisi kinerja dan kesejahteraan penduduk Kabupaten Blitar dibandingkan dengan lingkup wilayah dan nasional Jawa Timur.

Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kinerja Kabupaten Blitar pada tahun 2020 sedikit di bawah Provinsi Jawa Timur dan Nasional sebesar 70,58 poin, di bawah 71,71 poin, dan 71,94 poin di tingkat nasional. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Blitar (LKjIP) disusun berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2020, Kajian KPI Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2020 dan perubahan perjanjian kinerja tahun 2020. Laporan ini mengukur kinerja Pemerintah Kabupaten Blitar yang terdiri dari enam misi dan 12 tujuan dan 22 indikator kinerja.

Tabel  di  atas  menunjukkan  capaian  rata-rata  atas  sasaran  strategis  menurunnya  Angka  Kemiskinan  tercapai sebesar 84,93% atau Kategori  Berhasil  dengan  jumlah  indikator  kinerja  utama  sebanyak  4  (empat)  indikator
Tabel di atas menunjukkan capaian rata-rata atas sasaran strategis menurunnya Angka Kemiskinan tercapai sebesar 84,93% atau Kategori Berhasil dengan jumlah indikator kinerja utama sebanyak 4 (empat) indikator

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian Kinerja Makro Ekonomi Daerah

Indikator kinerja makroekonomi regional tahun 2020 banyak yang negatif atau turun akibat resesi ekonomi global akibat dampak Pandemi Covid-19. Laju pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 yang diproyeksikan minus (-) 3,49 akan memberikan multiplier effect yang sangat besar terhadap indikator makroekonomi lainnya, antara lain pendapatan per kapita, angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran terbuka, serta yang terakhir adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020 yang diproyeksikan minus (-) 2,29 akan memberikan multiplier effect yang sangat besar terhadap indikator makroekonomi lainnya, antara lain pendapatan per kapita, angka kemiskinan dan angka pengangguran terbuka, serta yang terakhir adalah Indeks Pembangunan Manusia. (IPM). ).

Secara umum, indikator makroekonomi nasional berdampak pada capaian kinerja indikator makroekonomi Provinsi Jawa Timur sebagai efek berantai dari Pandemi Covid-19. Tercapainya kinerja tujuan strategis mempunyai dampak langsung dan tidak langsung terhadap pencapaian kinerja makroekonomi daerah. Perbandingan capaian beberapa TPK dengan capaian kinerja daerah dan nasional pada tahun 2020. Tidak ada pencapaian INDIKATOR KINERJA UTAMA.

Sedangkan untuk laju pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Blitar masih berada pada posisi yang lebih baik yakni mengalami kontraksi minus sama dengan Jatim -2,29 dan lebih (lebih baik) dibandingkan laju pertumbuhan nasional -3,49%. Analisis efisiensi operasional merupakan analisis yang membandingkan capaian keberhasilan suatu tujuan strategis individu dengan tingkat pemanfaatan anggaran untuk pelaksanaan program/kegiatan dukungan kepada perangkat daerah. Tercapainya kinerja sasaran strategis pada tahun 2020, dalam konteks resesi ekonomi global akibat dampak pandemi Covid-19, yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian sasaran kinerja strategis daerah khususnya indikator-indikator di bidang perekonomian.

Kontraksi pertumbuhan nasional pada tahun 2020 yaitu -3,49% dan Provinsi Jawa Timur -2,29% menyebabkan penurunan PDB dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar menyusut -2,29% dari rata-rata pertumbuhan di atas 5% selama 5 tahun terakhir. Berikutnya, pendapatan penduduk juga mengalami penurunan dari Rp31,39 juta per tahun pada tahun 2019 menjadi 30,93 juta per tahun pada tahun 2020. Berdasarkan analisis kinerja, dapat disimpulkan bahwa tujuan setiap Misi dan Sasaran dalam Perjanjian Kinerja dengan mengacu pada dokumen RPJMD, rata-rata kinerja Pemerintah Kabupaten Blitar tahun 2020 sebesar 103,25% atau kategori Sangat Berhasil dengan serapan anggaran sebesar 93,70% dan efisiensi kinerja sebesar 8,62%.

Apabila dilihat kinerja kinerja dari masing-masing indikator kinerja diperoleh sebanyak 13 atau 59,09% (lebih dari setengahnya) dapat dicapai dengan Sangat Berhasil (lebih dari 100%), sebanyak 5 indikator atau 22,73 % dicapai dengan Sukses, indikator dicapai dengan Sangat Sukses dan 3 indikator lainnya atau 13,64%. Penyebab utama rendahnya pencapaian tujuan strategis tersebut disebabkan oleh krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro serta Perindustrian dan Perdagangan memberikan bantuan fasilitasi berupa kemudahan akses pemasaran produk lokal dan gerakan jual beli produk Kabupaten Blitar untuk mendorong sektor usaha mikro dan kecil agar terus berkembang.

Serapan Anggaran

PENUTUP DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

Tindak Lanjut

Gambar

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Blitar
Tabel  di  atas  menunjukkan  capaian  rata-rata  atas  sasaran  strategis  menurunnya  Angka  Kemiskinan  tercapai sebesar 84,93% atau Kategori  Berhasil  dengan  jumlah  indikator  kinerja  utama  sebanyak  4  (empat)  indikator

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan mengenai Dampak Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja pada Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di