Nama Kelompok 1.
2.
3.
4.
5.
6.
LKPD 1
Uji Gas Oksigen (O2) untuk Mematikan Api dengan Air Cuka dan Soda Kue Uji Gas Karbondioksida (CO2) untuk Menyalakan Api dengan Hidroksida dan PK
A. Tujuan Eksperimen:
1) Menunjukkan sifat pemadam api dari gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari soda kue (natrium bikarbonat, NaHCO3).
2) Menunjukkan kemampuan gas hidroksida (KOH atau NaOH) untuk menghasilkan gas oksigen (O2) dan mendukung pembakaran.
B. Teori:
Soda kue (NaHCO3) mengandung natrium bikarbonat, yang akan melepaskan gas karbon dioksida (CO2) saat dipanaskan. Gas CO2 adalah gas yang tidak mendukung pembakaran dan dapat memadamkan api dengan menggantikan oksigen.
Hidroksida (KOH atau NaOH) dapat digunakan untuk menyerap CO2 yang ada di sekitarnya. Ketika CO2 diserap, oksigen (O2) akan tersedia untuk mendukung pembakaran.
Ini dikarenakan reaksi kimia antara hidroksida dan CO2 menghasilkan oksida logam dan air.
C. Bahan dan Peralatan yang Diperlukan:
Untuk Uji Gas Oksigen (O2):
1. Air cuka (asam asetat).
2. Soda kue (natrium bikarbonat).
3. Beaker glass / Botol U-ci 1000.
4. Stik es krim
5. Lilin dan korek api.
Untuk Uji Gas Karbondioksida (CO2):
1. Larutan hidroksida (misalnya, NaOH) dengan konsentrasi tertentu.
2. Larutan PK (pereaksi kimia) dengan konsentrasi tertentu.
3. Beaker glass / Botol U-ci 1000.
4. Stik es krim
D. Langkah-langkah Praktikum:
Prosedur Uji Gas Oksigen (O2):
dalamnya.
2. Tambahkan beberapa butir soda kue (natrium bikarbonat) ke dalam air cuka kemudian beaker glass / Botol U-ci 1000 ditutup.
3. Amati perubahan reaksinya?
4. Amati apakah ada gas yang terbentuk selama reaksi.
5. Ujilah gas yang dihasilkan dengan menyalakan lilin menggunakan korek api dan kemudian bakar stik es krim. Bawa ujung stik es krim yang masih menyala ke atas glass / Botol U-ci 1000.
6. Amati apakah lilin akan menyala kembali atau tidak.
Prosedur Uji Gas Karbondioksida (CO2):
1. Siapkan beaker glass / Botol U-ci 1000 dan tuangkan larutan hidroksida (misalnya, NaOH) ke dalamnya.
2. Tambahkan sedikit PK (pereaksi kimia) ke dalam larutan hidroksida kemudian beaker glass / Botol U-ci 1000 ditutup
3. perubahan reaksinya?...
4. Amati apakah ada gas yang terbentuk selama reaksi …………
5. Ujilah gas yang dihasilkan dengan menyalakan lilin menggunakan korek api dan kemudian bakar stik es krim. Bawa ujung stik es krim yang masih menyala ke atas glass / Botol U-ci 1000.
6. Amati apakah lilin akan menyala kembali atau tidak………
E. Pertanyaan Uji Gas Oksigen (O2) & Uji Gas Karbondioksida (CO2):
1. Jelaskan reaksi kimia yang terjadi antara air cuka dan soda kue!
2. Mengapa lilin mati saat dekat dengan gas yang dihasilkan? Apa gas tersebut?
3. Jelaskan reaksi kimia yang terjadi antara hidroksida dan PK.
4. Mengapa korek api menyala saat dekat dengan gas yang dihasilkan? Apa gas tersebut?
5. Mengapa gas oksigen (O2) dapat mematikan api? Jelaskan secara singkat.
6. Mengapa gas karbondioksida (CO2) dapat digunakan untuk memadamkan api? Jelaskan secara singkat.
7. Apa yang terjadi pada reaksi kimia antara air cuka dan soda kue? Jelaskan reaksi tersebut.
8. Apa yang terjadi pada reaksi kimia antara hidroksida dan PK? Jelaskan reaksi tersebut.
F. Kesimpulan:
………
………
………
………
LKPD 2
Pengaruh Betadin terhadap Stabilitas Vitamin C A.Tujuan
Menganalisis pengaruh larutan Betadin terhadap stabilitas vitamin C dalam suatu larutan.
B.Dasar Teori
Vitamin C (Asam Askorbat): Jelaskan peran vitamin C dalam tubuh manusia, termasuk sifat-sifat antioksidan dan fungsinya dalam menjaga kesehatan. Betadin (Povidon-Iodine):
Berikan penjelasan tentang sifat dan penggunaan Betadin dalam praktik medis dan farmasi, terutama dalam mengatasi infeksi. Reaksi Oksidasi: Terangkan reaksi oksidasi yang dapat terjadi pada vitamin C, yang menyebabkan perubahan warna dan degradasi.
C.Bahan dan Alat
Betadin
Vitamin C
Gelas kimia / Gelas plastik
Larutan pengencer (air)
Tepung
Pengaduk / stik es krim
D.Prosedur Eksperimen / Langkah-langkah Praktek
1. Campurkan larutan Betadin ke dalam air sampai air berubah warna.
2. Catat perubahan warna dan kondisi larutan ……..
3. Lembutkan / haluskan vitamin C ipi
4. Kemudian air yang sudah dicampur dengan larutan betadin dikasih vitamin C 5. Catat perubahan warna dan kondisi larutannya ……..
6. Ulangi langkah 1- 4 kemudian campur dengan tepung 7. Catat perubahan wrna dan kondisi larutannya …….
E. Pertanyaan
1. Bagaimana Anda mempersiapkan larutan vitamin C dan Betadin sebelum mencampurkannya dalam eksperimen?
2. Apa yang diharapkan terjadi saat Anda mencampurkan Betadin dengan vitamin C?
Apakah Anda memiliki ekspektasi tentang perubahan warna atau kondisi larutan?
3. Apa hasil pengamatan yang Anda peroleh setelah mencampurkan Betadin dan vitamin C?
Apakah terdapat perubahan warna atau kondisi larutan yang signifikan?
4. Bagaimana Anda menafsirkan perubahan warna atau kondisi larutan dalam konteks stabilitas vitamin C?
5. Apa faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, seperti suhu, kecerahan cahaya, atau konsentrasi larutan?
6. Bagaimana hasil eksperimen ini dapat berhubungan dengan kebutuhan dalam penggunaan vitamin C dalam praktik medis atau farmasi, khususnya terkait stabilitasnya?
berkontribusi pada pemahaman kita tentang interaksi antara Betadin dan vitamin C?
F. Kesimpulan:
………
………
………
………
………
………
LKPD 3
Minyak Rem dengan Kaporit A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami proses penggunaan kaporit dalam pengolahan minyak rem dan mengamati hasil reaksi yang terjadi.
B. Dasar Teori
Minyak rem adalah salah satu komponen penting dalam sistem rem kendaraan. Minyak rem digunakan untuk mentransfer tekanan hidrolik dari pedal rem ke sistem rem kendaraan, yang akhirnya menghasilkan gaya pengereman. Kaporit, atau klorin padatan (Ca(ClO)2), adalah senyawa kimia yang mengandung klorin dan digunakan sebagai desinfektan, pemutih, dan oksidator.
Dalam praktikum ini, penggunaan kaporit dalam minyak rem akan diuji untuk melihat dampaknya pada sifat-sifat minyak rem, termasuk perubahan warna dan pH. Kaporit dapat mengoksidasi senyawa-senyawa dalam minyak rem, yang dapat memengaruhi kinerja minyak rem.
C. Alat dan Bahan
Minyak rem
Kaporit (Ca(ClO)2)
Bejana reaksi / toples
Pengaduk / stik es krim
Sarung tangan
D. Prosedur Eksperimen / Langkah-langkah Praktek
1. Persiapkan bejana reaksi / toples dan masukkan jumlah tertentu (kira-kira 10 Sendok makan) kaporit ke dalamnya.
2. Tetesi / tambahkan minyak rem ke dalam bejana reaksi / toples yang berisi kaporit dengan hati-hati.
3. Amati reaksi yang terjadi dan catat perubahan yang terlihat, seperti perubahan warna atau perubahan suhu.
4. Catat hasil perubahan dan suhunya…….
E. Pertanyan
1. Apa tujuan dari penggunaan minyak rem dalam sistem rem kendaraan?
2. Apa itu kaporit dan bagaimana kaporit digunakan dalam berbagai aplikasi?
3. Apa yang terjadi saat kaporit ditambahkan ke dalam minyak rem?
4. Apa yang dapat mempengaruhi reaksi antara kaporit dan minyak rem?
5. Bagaimana perubahan warna campuran minyak rem dan kaporit dapat digunakan untuk menilai reaksi?
6. Bagaimana hasil praktikum ini dapat berhubungan dengan kualitas minyak rem dalam aplikasi dunia nyata?
dalam sistem rem kendaraan?
F. Kesimpulan
………
………
………
………
………
………
LKPD 4
Reaksi Bayclin + Karbit dan Vixal Pembersih lantai A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari reaksi kimia yang mungkin terjadi antara Bayclin dan Karbit.
2. Menguji kinerja Vixal sebagai pembersih lantai komersial.
3. Memahami perbedaan antara reaksi kimia dan proses pembersihan dalam konteks aplikasi sehari-hari.
B. Dasar Teori
Karbit, juga dikenal sebagai karbida kalsium, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Kandungan utama dari karbit adalah kalsium (Ca) dan karbon (C). Karbit digunakan dalam proses produksi asetilen (gas yang digunakan dalam pengelasan dan pemotongan logam), karena ketika direaksikan dengan air, menghasilkan asetilen. Karbit (kalsium karbida) adalah senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan air dan melepaskan gas asetilen.
Bayclin adalah merek dagang dari produk pembersih domestik yang mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCl). Kandungan utama dari Bayclin adalah natrium (Na), oksigen (O), dan klorin (Cl). Natrium hipoklorit adalah bahan pemutih dan disinfektan yang efektif dalam membersihkan dan membunuh kuman di berbagai permukaan, termasuk pakaian, toilet, dapur, dan banyak lagi. Bayclin (natrium hipoklorit) adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pembasmi kuman dan pemutih.
Cairan pembersih lantai merk WPC dan Vixal mengandung 17% HCl. HCl atau Asam Klorida merupakan asam Arhenius dan termasuk sebagai asam kuat. HCl bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen. Vixal adalah pembersih lantai komersial yang mengandung berbagai bahan kimia pembersih.
Reaksi antara Bayclin dan Karbit: Bayclin (natrium hipoklorit) dalam air dapat menghasilkan gas klorin dan hipoklorit, yang mungkin bereaksi dengan asetilen yang dihasilkan dari Karbit (kalsium karbida). Reaksi ini dapat menghasilkan beberapa produk, termasuk gas yang bisa berbahaya.
Kinerja Vixal sebagai Pembersih Lantai: Vixal adalah pembersih lantai komersial yang dirancang untuk membersihkan permukaan lantai dari kotoran, noda, dan bakteri. Kinerja Vixal dapat dinilai berdasarkan kemampuannya untuk membersihkan lantai dengan efektif dan menghilangkan kotoran.
C. Alat dan Bahan
1. Bayclin (pembasmi kuman atau pemutih).
2. Karbit (batu kapur atau kalsium karbida).
3. Vixal (pembersih lantai komersial atau sesuai kebutuhan).
4. Beaker glass / Botol U-ci 1000
1. Masukkan Vixal pembersih lantai kedalam dalam Beaker glass / Botol U-ci 1000 (kira- kira 5 tutup wadah vixal)
2. Kemudiahan tambahkan Karbit ke dalam Beaker glass / Botol U-ci 1000 secukupnya(kira-kira 3 potong/5 potong), tutup Beaker glass / Botol U-ci 1000 jangan terlalu rapat
3. Amati perubahannya dan catat …..
4. Kemudian buka tutup Beaker glass / Botol U-ci 1000 dan masukkan bayclin(kira-kira 1 tutup bayclin botol) ke dalam Beaker glass / Botol U-ci 1000 dengan cepat
5. Amati perubahannya dan catat ……
E. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah terjadi reaksi kimia saat Bayclin dicampur dengan Karbit? Jika iya, jelaskan hasilnya.
2. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang reaksi antara Bayclin dan Karbit berdasarkan pengamatan yang Anda lakukan?
3. Seberapa efektif Vixal sebagai pembersih lantai dalam menghilangkan kotoran dan noda?
4. Apakah Anda melihat perubahan warna atau perubahan fisik apa pun pada lantai saat menggunakan Vixal?
5. Bagaimana Anda membandingkan efektivitas Vixal sebagai pembersih lantai dengan metode pembersihan lantai lainnya yang mungkin Anda kenal?
F. Kesimpulan
………
………
………
………
………
………