• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lomba Pembacaan Puisi Taufiq Ismail Bina Antarbudaya 2024

N/A
N/A
Muhammad saad jaelani

Academic year: 2024

Membagikan "Lomba Pembacaan Puisi Taufiq Ismail Bina Antarbudaya 2024"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LOMBA PEMBACAAN PUISI TAUFIQ ISMAIL BINA ANTARBUDAYA 2024

Syarat & Ketentuan Lomba :

1) Peserta adalah pelajar SMA/SMK/Sederajat di Indonesia (dibuktikan dengan kartu pelajar)

2) Peserta mengisi formulir pendaftaran sebagai kelengkapan data 3) Peserta harus memiliki akun Instagram pribadi (tidak di-privat) 4) Peserta wajib mengikuti IG @binaantarbudaya & @taufiqismail.id

5) Peserta membacakan satu puisi karya Taufiq Ismail yang disediakan oleh panitia (daftar puisi terlampir)

6) Puisi direkam dalam bentuk video lalu diunggah ke akun Instagram pribadi peserta dengan hashtag #lombabacapuisitaufiqismail2024

#harisastranasional dan Tag akun @binaantarbudaya & @taufiqismail.id 7) Deadline Video diunggah: 12 Juni 2024

8) Video yang di unggah harus dilengkapi keterangan singkat (nama/asal sekolah) (Cth:Rina-SMAN 1 Bandung)

9) Dewan Juri akan menyampaikan ulasan penilaian dalam format video yang akan ditayangkan di Instagram Bina Antarbudaya pada tanggal 3 Juli 2024 10) Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

(2)

Hadiah:

Juara I : Rp 3.500.000,00 + Buku + DVD Juara II : Rp 2.500.000,00 + Buku + DVD Juara III : Rp 1.500.000,00 + Buku + DVD 10 Pemenang Harapan : Buku + DVD 50 Pemenang Pilihan : E-Sertifikat

Dewan Juri Lomba : 1) Taufiq Ismail 2) Jose Rizal Manua 3) Nissa Rengganis

Puisi Pilihan Karya Taufiq Ismail :

1) Kita Merindukan Anak-Anak Indonesia 2) Sebuah Jaket Berlumur Darah

3) Kesabaran Dalam Berdoa 4) Mimbar

5) Buku Itu Cahaya 6) Aisyah Adinda Kita

(3)

KITA MERINDUKAN ANAK-ANAK INDONESIA

Kita merindukan anak-anak Indonesia Berwajah cerah gembira pergi ke sekolah Kita merindukan berjuta anak Indonesia Mendapat peluang serupa

Dididik membaca buku, menuliskan fikiran Merenangi lautan ilmu, mencintai perpustakaan Kreatif dan sensitif terhadap kehidupan

Mencintai Ayah dan Ibu

Hormat pada Guru penuang ilmu Solider dan beramal bagi bangsa Tak canggung dalam pergaulan dunia.

Kita merindukan anak-anak Indonesia

Diberi kesempatan mendaki seluruh jenjang pendidikan Sehingga terpelajarlah wajah bangsa

Mendapat pencerahan pada rohaninya

Menjadi insan yang bekerja keras dalam ketawakkalan Senantiasa hidup di bawah naungan kejujuran

Sungguh berat ini beban bersama Ini kerja panjang dan berjangka lama Karena itu kepada Tuhan kita mohonkan Semoga kita dianugerahiNya kekuatan.

2005

(4)

SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH

Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang

Seraya mengucapkan 'Selamat tinggal perjuangan’

Berikrar setia kepada tirani

Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang Pesan itu telah sampai kemana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan

Teriakan-teriakan di atap bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman

Mereka berkata Semuanya berkata

LANJUTKAN PERJUANGAN!

(5)

KESABARAN DALAM BERDOA

Bencana demi bencana Seperti tiada habisnya Di tanah air kita

Terjadi merata

Belum selesai sebuah musibah Datang lagi musibah berikutnya

Bencana demi bencana Memaksa kita bertanya Apa salah kita

Apa dosa kita

Mari kita merenung dengan jujur Bersama menemukan jawabannya

Mari kita bersihkan hati kita Mari kita bersihkan hati kita Kejujuran antara sesama Keikhlasan dalam bekerja Kesantunan sebagai bangsa Kesediaan memberi

Kesediaan menerima Kesabaran dalam berdoa Kesabaran dalam berdoa.

2007

(6)

MIMBAR

Dari mimbar ini telah dibicarakan Pikiran-pikiran dunia

Suara-suara kebebasan Tanpa ketakutan

Dari mimbar ini diputar lagi Sejarah kemanusiaan

Pengembangan teknologi Tanpa ketakutan

Di kampus ini Telah dipahatkan Kemerdekaan

Segala despot dan tiran Tidak bisa merobohkan Mimbar kami.

1966

(7)

BUKU ITU CAHAYA

Buku adalah guru Tempat kita bertanya Yang sangatlah sabarnya Cara menjawabnya

Buku lautan ilmu Mudah dibawa-bawa Baca di mana saja Bila dan kapan saja

Buku itu cahaya Menerangi akal kita Menerangi hati kita Menerangi alam raya

Ketika kita membaca buku Kita mendapatkan pencerahan Kegembiraan, pengetahuan Kesetia-kawanan, kearifan Kita mengenal alam semesta Kita kenal manusia akhirnya Kenal diri sendiri akhirnya Mengenal Tuhan pada akhirnya.

2006

(8)

AISYAH ADINDA KITA

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita Angka SMP dan SMA sembilan rata-rata Pandai mengarang dan berorganisasi Mulai Muharram satu empat nol satu Memakai jilbab menutup rambutnya Busana muslimah amat pantasnya

Aisyah adinda kita yang sopan dan jelita Indeks prestasi tertinggi tiga tahun lamanya Calon insinyur dan bintang di kampus Bulan Muharram satu empat nol empat Tetap berjilbab menutup rambutnya Busana muslimah amat pantasnya Aisyah adinda kita

Tidak banyak dia berkata Dia memberi contoh saja

Ada sepuluh Aisyah berbusana muslimah Ada seratus Aisyah berbusana muslimah Ada sejuta Aisyah berbusana muslimah Ada sejuta Aisyah

Aisyah adinda kita.

1984

Referensi

Dokumen terkait