• Tidak ada hasil yang ditemukan

lsti'anah Abubakar - E-Journal UIN Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "lsti'anah Abubakar - E-Journal UIN Malang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP KEPRIBADIAN GURU: PERSPEKTIF HISTORIS

lsti'anah Abubakar

Dasen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (VIN) Malang

Abstract

Teaching is perceived as a very heavy duty, but for other, teaching is the art and full charity. Teacher is really person who teach pupil to rich the best life. B_ut, in turn, public does -iwt care to the teaching profession. New generation are seemingly are not interested to enter the profession. Improsperity of teacher's life is the main factors of public's undesirable to the teaching profession, this is the problem. Based on the phenomena or reality,there are many ways produced to solve the problem. One of them is Public Regulation of Teaching Profession ( UU No. 14 Th.2005 Tentang Guru Dan Dasen). We realize that regulation is not the mere solution . We recommend that teacher's personality and performance have to improve to the ideal one and it is the important way to solve.

Keywords: teacher, personality, profession

A. Pendahuluan

Guru merupakan profesi yang mengalami pasang surut dalar percaturan dunia keprofesian. Kalaulah dulu guru dianggap sebagaii profesi sakral, membanggakan yang terlihat ketika dengan bangganya seseorang yang bermantukan seorang guru, tapi saat inii guru disinyalir menjadi profesi yang termarginalkan. lni terlihat darii banyaknya generasi penerus yang sedikit bercita-citakan sebagai guru. Mereka cenderung menjadikan dokter, insinyur, pilot, sebagai pilihan profesi di masa depan. Ada berbagai macam alasan yang dikemukakan akibat ketidakmauan mereka, namun yang jelas segii kesejahteraanlah yang menempati urutan pertama bagi seseorang untuk tidak memilih guru sebagai profesinya.

Fenomena di atas disebabkan adanya pergeseran dalam memaknai profesi seorang guru. Pergeseran ini disebabkan beberapa faktor, baik faktor eksternal maupu faktor internal. Faktor eksternal di.antaranya:

J urnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 Sep tember-Desember 2006 405

(2)

1. Adanya pandangan sebagian masyarakat bahwa siapapun dapat menjadi guru asal dia berpengetahuan.

2. Kekurangan guru di daerah terpencil memberikan peluang untuk meng­

angkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian (mendidik) untuk menjadi guru.

3. Banyak guru yang belum menghargai profesinya apalagi berusaha mengembangkan profesinya tersebut. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalahgunaan profesi untuk kepuasan clan kepentingan pribadi.

Sedangkan faktor internal yang dimaksud adalah adanya kelemahan yang terdapat pada diri guru itu sendiri di antaranya rendahnya kompetensi profesional mereka

Kesemuanya itu sudah menjadi wacana umum yang terus dicari pemecahannya, terutama di akhir tahun 2005 dengan akan disahkannya UU profesi guru clan dosen. Namun demikian perlu disadari bersama, bahwa UU terse but bukan satu-satunya solusi yang dapat mendongkrak popularitas profesi guru. Naiknya popularitas guru hanya akan terjadi bila guru secara pro aktif meningkatkan kapasiitasnya sebagai guru. Artinya, UU tersebut tidak akan berdaya guna secara maksimal bila guru sendiri kurang greget dalam meningkatkan kualitas dia sebagai seorang guru.

Akankah hal semacam ini berlangsung di masa datang inilah yang hendak dibahas untuk kemudian mendapatkan kejelasan clan pemapingan atas apa yang terjadi dalam profesi keguruan.

B. Pembahasan

Kepribadian guru mempunyai kelebihan sendiri bila diterapkan dalam kelas karena ia akan memberikan kecenderungan clan kesenangan yang berbeda kepada murid. Namun ada juga yang mengatakan bahwa kepri­

badian guru sulit ditemukan kadamya clan tidak mudah untuk dicari batasan­

nya serta sulit pula untuk didefiniskan secarajamik clan manik. Kepribadian juga diibaratkan seperti magnit, listrik clan radio yang tidak bisa diketahui kecuali setelah kita tahu bekasnya atau pengaruhnya.

406 Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(3)

Kepribadian ialah kumpulan sifat,sifat yang aqliah, jismiah, khalqiyah yang clan iradiah yang biasa membedakan seseorang dengan orang lain

(Slamet Yusuf:3 7).

Dikatakan guru yang mahir adalah guru yang mampu untuk menun, dukkan hati mereka clan mempengaruhi mereka dengan baik sehingga ia dapat memerintah mereka clan berbicara dengan mereka. Maka dengan kepribadian itu memungkinkan untuk mengarahkan mereka pada jalan yang lurus.

Umar bin Utbah (dalam Slamet Yusuf :39), berkata pada guru dari anaknya sbb: "Hendaklah perbaikan pertama,pertama yang engkau lakukan terhadap anak saya dilakukan dengan perbaikan dirimu rriaka mereka akan tertuju padamu, yang mereka anggap baik adalah apa yang engkau tinggalkan. Menurut Mr. Norman Mc. Munn (Slamet Yusuf:41), kepribadian itu didapat dari latihan yakni dari kebiasaan clan pendidikan yang sungguh, sungguh. Tokoh pendidikan dari lnggris, Sir T.Percy Nunn mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mendidik kepribadian (Andreas Hafera, 2000).

Kepribadian itu bisa membangkitkan semangat, tekun dalam men, jalankan tugas senang memberi manfaat kepada murid menghormati per, aturan sekolah sehingga membuat murid bersifat lemah lembut memberani, kan mereka, mendorong pada cinta pekerjaan, memajukan berfikir secara bebas tetapi terbatas yang bisa membantu membentuk pribadi menguatkan kepribadian menguatkan kehendak membiasakan percaya pada diri sendiri.

Suksesnya seorang guru tergantung pada kepribadian, luasnya ilmu pengetahuan tentang materi pelajaran serta banyaknya pengalaman. Tugas seorang guru itu sangat berat, tidak mampu dilaksanakan kecuali apabila kuat kepribadiannya, cinta dengan tugas, ikhlas dalam mengetjakan meme, lihara waktu murid, cinta kebenaran, adil dalam pergaulan. Ada yang mengatakan bahwa masa depan anak,anak di tangan guru clan di tangan gurulah terbentuknya umat.

Ditulis Athiyah Al,Abrosy (dalam Slamet Yusuf: 42) bahwasannya sifat,sifat yang seyogy�nya dimiliki seorang guru:

1. Guru harus menjadi bapak sebelum ia menjadi pengajar.

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember2006 407

(4)

2. Hubungan guru dengan murid harus baik.

3. Guru harus selalu memperhatikan murid serta pelajaran mereka.

4. Guru harus peka terhadap lingkungan sekitar murid.·

5. Guru wajib menjadi contoh/teladan di dalam keadilan clan keindahan serta kemuliaan.

6. Guru wajib ikhlas di dalam pekerjaannya.

7. Guru wajib menghubungkan masalah yang berhubungan dengan ke, hidupan

8. Guru wajib selalu membaca clan mengadakan penyelidikan

9. Guru harus mampu dalam mengajar bagus penyiapannya clan bijaksana dalam menjalankan tugasnya

10. Guru harus sarat dengan ide sekolah yang modem 11. Guru harus punya niat yang tetap

12. Guru harus sehat jasmaninya

13. Guru harus punya pribadi yang mantap

1. Guru ditempatkan pada tempat yang mulia sesuai dengan haditsNabi

408

Pada suatu hari, Rasulullah keluar rumah kemudian beliau melihat ada 2 majlis. Majlis yang satu terdiri dari orang yang berdoa kepada Allah clan mengharap kepadaNya. Majlis kedua terdiri dari jamaah yang meng, ajarkan agama kepada manusia. Beliau bersabda Adapun yang itu (yang pertama) mereka memohon kepada Allah jika Dia berekanan mereka akan diberi clan Dia juga berkenan untuk tidak memberi. Dan yang itu (kedua) mereka mengajari manusia, clan bahwasannya aku diutus adalah hanya untuk mengajar. Kemudian beliau maju clan ijkut duduk pada kelompok ke,2. Dengan demikian Nabi yang mulia telah membuat se, baik,baik contoh buat kita agar menjadi pengajar clan pendorong dalam mengajar serta mengakui keutamaannya.

Demikian juga seperti yang dikatakan Martin Luther: "Jika aku mempunyai waktu untuk meningggalkan tugas memberi nasehat clan memberi petunjuk pasti aku akan memilih profesi sebagai pengajar.

Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(5)

Ucapan Bismark: "Sungguh kami teiah dipengaru:hi oleh guru."

Senada derigan itu lramus dalam ucapannya: "Ber!lah aku kantor untuk guru clan aku berjanji kepadamu dengan hati seorang berilmu. Sedang­

kan Syauqi Bik: "Berdiri clan hormatilah guru clan berilah ia penghor­

matan." Hampir-hampir saja seorang guru itu merupakan ut:usan . . "Hai Ben Sherira, curahkanlah segenap tenag�mu untuk mengajar anak-anakmu sewaktu masih kecil clan berikanlah hadiah kepada guru atas jasanya karena apa yang kamu berikan adalah diberikan untuk anak­

anakmu," Ungkap Ustadz Al Alim Al Muhiqq Ahmad Amin.

Mengajar adalah pekerjaan yang memayahkan, tidak mendatang­

kan harta clan tidak memperoleh pangkat. Mengajar itu hanya pantas clan bagus bagi orang yang qana'ah terhadap masalah dunia dengan hidup sederhana clan dalam pembagian rizki yang sangat sempit. Guru yang fasid adalah guru yang menjadikan harta clan pangkat sebagai tujuan utama clan mengharapkan keduniaan. Mengajar adalah pekerjaan jiwa.

Guru itu menciptakan dirinya clan amalnya ke larigit, keluarganyalah yang menariknya ke bumi dengan kekerasan.

Apakah.dia rela berkorbang seperti berkorbannya tentara?apakah dia siap menerima kenyataan untuk bertapa seperctpendeta apakah dia siap berhibur dengan harta ma'nawi untuk meningggalkan yang materi clan membentuk dirinya sebagai orang berilmu yang qiznaah serta menem­

patkan kelezatan-kelezatan akal clan rohani pada kelezatan badan?"

Seorang penulis Inggris (dalam Slamet Yusuf, :32) mengatakan:"

kurikulum, peraturan sekolah, bangunan-bangunan yang besar clan per­

alatan dalam pendikan clan pengajaran tidaklah lebih penting dari guru karena guru mempunyai pengaruh besar di hadapan siswa dari s�bab ilmunya, etikanya, perbuatannya clan ketrampilannya,.

Fesyar pemah menyerukan tahun 1917 (dalam Slamet Yusuf :35) bahwa guru hendakhya sudah tidak merasa kesulitan lagi dalam ma�alah keuangan a tau kebutuhan hidupnya karena tugas pokok mereka adalah mengelola pendidikan bagi guru yang sudah kawin hendaknya mempu­

nyai kondisi sosial ekonomi yang sudah mapan sehingga mampu men­

didik keluarganya dengaP.. baik. Seorang guru yang .susah,. begitu juga

Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 409

(6)

seorang guru yang miskin akan mendapat kesan kurang baik di tengah, tengah masyarakat

Tugas guru dapat disimpulkan mempunyai 3 tugas pokok, yaitu:

(1) Tugas dalam bidang profesi yang meliputi mendidik, mengajar, clan melatih. Tugas guru dalam hal ini dituntut untuk selalu mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan IPTEK, (2) tugas dalam bidang kemanusiaan, memposisikan dirinya sebagai orang tua kedua (Usman,2002:7) (3) tugas dalam bidang kemasyarakatan dalam hal ini pembelajarn seperti dikutip Usman dari Adfams dan Decey dalam Basic Principles of Student meliputi: (a) guru sebagai demonstrator, (b) sebagai pengelola kelas, (c) sebagai mediator clan fasilitator, (d) sebagai evaluator.

Sedangkan menurut Djamarah (2000,44) meliputi: (a) sebagai inspirator, (b) sebagi informator, (c) sebagai organisator, (d) sebagai motivator, (d) sebagai inisiator, (e) sebagai pembimbing, (f) sebagai uswah (teladan a tau model), (g) seabagai penasehat.

2. Kompetensi: Kepribadian

410

Kompetensi secara bahasa diartikan kemampuan atau kecakapan.

Hal ini diilhami dari KKBI dimana kompetensi diartikan sebagai wewe, nang atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.

Sedangkan menurut Partanto (1994), dalam Kamus Ilmiah Populer, kompetensi diartikan sebagai kecakapan, wewen?ng, kekuasaan clan kemampuan. Sedangkan secara terminologis, sebagai berikut:

1. Menurut Broke and Stone, gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.

2. McLeod dalam Usman (2001), keadaan b�rwenang atau memenuhi syarat menuntut ketentuan hukum.

3. Jhonson, perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang diprasyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.

4. Pengertian lain diartikan sebagi kemampuan dasar yang meng, aplikasikan apa yang seharusnya dapat dilaksanakan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya.

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(7)

5.

Menunjuk pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui perididikan clan pelatihan.

6. Hitami clan Sahrodi ( 2004), pemilikan nilai, sikap clan ketrarripilan yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

7. McAshan dalam Mulyasa (2003:38) sebagai pengetahuan, ketram­

pilan clan kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif clan psikomotorik dengan sebaik-;baiknya.

8. Finch clan Crunkilton (1979:222) merupakan penguasaan terhadap suatu tugas, ketampilan sikap clan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

9. Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab clan layak.

Aspek kompetensi menurut Gordon dalam Mulyasa (2003:39), I. Pengetahuan

2.

Pemahaman

3.

Kemampuan

4.

Nilai

5.

Sikap

6.

Minat

Jenis kompetensi, meliputi di antaranya: (a) Kpmpetensi personal, (b) kompetensi profesional, (c) kompetensi sosial meliputi (a) trampil berkomuilikasi dengan orang lain, (b) bersikap simpatik terhadap siswa clan masyarakat, (c) dapat bekerjasama dengan orang lain, (d) pandai bergaul.

Kompetensi personal, yaitu sikap pribadi guru yang dijiwai oleh agama clan filsafat pancasila yang akan mengagungkan moral clan budaya.

Dan ini mencakup kemampuan clan integritas prib.adi, peka terhadap . perubahan clan pembaharuan, berpikir alternatif, adil, jujur, obyektif, disiplin, ulet, tekun, simpatik, menarik, luwes, terbuka, kreatif clan ber­

wibawa Kompetensi personal bisa: diidentikkan dengan kepribadian clan Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 411

(8)

412

kepribadian yang baik akan berpengaruh terhadap hid up clan kebiasaan belajar para siswa. Untuk memiliki kepribadian yang baik ini gun._1 di, tuntut memiliki kematangan clan kedewasaan pribadi serta jasmani clan rohani, clan cirinya adalah sbb: (1) memiliki pedoman hid up, (2) mampu melihat segala sesuatu secara obyektif, (3) mampu bertanggungjawab

Ciri guru yang profesional dikutip dalam Jurnal Educationl Leadership (1998): (1) mempunyai komitmen pada siswa clan proses belajarnya, (2) menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang diajarkannya serta metode pembelajaran yang relevan, (3) bertanggung jawab dalam memantau hasil belajar inelalui berbagai cara evaluasi, (4) mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya clan belajar dari pegalamnanya, (5) guru seyogyanya merupakan bagian dari masya, rakat belajar dalam lingkungan profesinya

Yang mempengaruhi rendahnya profesionalisme guru, menurut Akadum (1999) (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total, (2) rentan clan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma etika profesi keguruan, (3) pengakuan terhadap ilmu pendidikan clan keguruan masih setengah hati, dll.

Jihad oleh Muhaimin (2003:230,231) diartikan sebagai makna kesediaan bekerja keras dengan mencurahkan segala kemampuan, baik fisik/materi maupun totalitas dirinya menuju jalan Allah, mempunyai sikap ketelitian clan kecermatan, serta terbuka terhadap kritik dari luar, mempunyai kebanggaan terhadap pekerjaan yang bermutu (bukan asal kerja) clan mempunyai wawasan jangka panjang (harapan masa depan) Mengenai keejahteraan guru menurut Komball Wiles (dalam Bafadal, 2003: 101,102), ada 8 hal yang diingi11kan guru melalui kerjanya (1) adanya rasa aman clan hiodup layak, (2) kondisi kerja yang menye, nangkan, (3) rasa diikutsertakan, (4) perlakuakn yang wajar clan jujur, (5)rasa mampu, (5) pengakuan clan penghargaan atas sumbangan, (7) ikut ambil bagian dalam pembuatan kebijakan sekolah, (8) kesempatan mengembangkan self respect.

Pembahasan diata� semakin mempertajamadanya keterkaitan yang kuat antara kompetensi clan kepribadian guru. Keduanya-secara Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(9)

bersamaan, mencoba untuk merealisasikan profil guru ideal dari berbagai sudut pandang baik pe�sonal, soaial dan akademik.

3. Kepribadian Guru dalam Perspektif Historis

a. Profil Guru di masa dulu

Secara singkat telah dijelaskan di atas bah\\'a profesi guru di masa dulu merupakan profesi idaman, dimana semua orang ingin · menjadi guru, kalau toh tidak berhasil sekedar bermantukan guru saja pun sudah bangga.

Kebanggaan yang mendarah daging dimasa lalu ini merupakan sesuatu yang manarik untuk dikaji, ada apa dengan guru sehingga menjadi profesi yang sangat diminati? Padahal kalo dilihat secara kasad mata, dari segi kesejahteraan sangat jauh dari kurang, namun demikian mereka selalu mendapatkan tempat tertinggi dalam tatanan masyarakat pada waktu. Guru benar-benar diposisikan dan dihargai.

Bila bukan dari aspek kesejahteraan, pastilah ada aspek yang sangat fenomenal dalam profesi guru itu sendiri. Sosok, Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang mewakili profil guru di masa lalu.

Artinya, bila ingin mengetahui secara detail tentang profil guru masa lalu maka amatilah bagaimana kepribadian beliau. Sosok guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa benar,benar dapat diamati, tak ada batasan waktu, tempat dalam mengajarkan ilmu dan yang paling pen ting mereka betul,betul the ideal model. Apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan sejalan yang secara tidak langsung menimbulkan kewi­

bawaan sejati dalam diri beliau.

Kepribadian semacam inilah yang kemudian menjadikan murid-murid beliau termotivasi untuk menjadi guru sekaliber Ki Hajar Dewantara. lni sesuai dengan statement yang mengatakan bahwa pribadi guru itu besar sekali pengaruhnya terhadap keberhasil­

an darma ba:ktinya clan guna berpengaruh pada muridnya.

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 413

(10)

414

Namun demikian hams juga dipahami bahwa bukan hanya kepribadian saja yang menentukan keberhasilan tugasnya sebagai guru tetapi hams pula dilengkapi dengan ilmu khusus, kebudayaan

tertentu clan persiapan pelayanan yang teratur.

Artinya bisa dikatakan profil guru di rriasa lalu adalah profil guru ideal, dimana mereka mumpuni clan matang dalam aspek kepribadian, keilmuan clan perilaku yang semua itu kemudian dilengkapi dengan semangat pengabdian atau menurut Muhaimin identik dengan semangat jihad. Jihad oleh diartikan sebagai makna kesediaan bekerja keras (denganmencurahkan segala kemampuan, baik fisik/ materi maupun totalitas dirinya) menuju jalan Allah, mempunyai sikap ketelitian clan kecermatan, serta terbuka terhadap kritik dari luar, mempunyai kebanggan terhadap pekerjaan yang bermutu (bukan asal kerja) clan mempunyai wawasan jangka panjang (harapan masa depan).

Secara lebih dalam, profil guru masa lalu bisa diamati dalam sajak berikut ini:

Siapa Guru Bangsa lni?

Anda clan saya!

Yang berarti kita. Semua tak terkecuali

Termasuk pak Lurah adalah guru bangsa ini ketika Dengan senyum membuatkan KTP bagi si Bejo Tanpa rasa pamrih. J uga Pak darmo yang sopir bus Adalah guru bangsa ini ketika mempersilahkan

Kendaraan lain yang mau menyalip untuk mendahului.

Demikian pula Pak Budi yang pengusaha adalah guru bangsa ini Ketika membuang limbah tanpa merusak lingkungan.

Tak terkecuali Pak Edi, pejabat yang senantiasa Lebih dulu memberi salam selamat pagi kepada Bawahannya, dia adalah guru bangsa ini.

J urnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(11)

Atau si Udin, adalah guru bangsa ini ketika membuat sumur Tidak pernah menipu soal kedalam sumurnya.

Mereka semua adalah guru bagi bangsanya.

Termasuk Anda clan Saya.

Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau membimbing Negeri ini agar lebih baik clan lebih maju.

Perlukah kita mendatangkan guru-guru dari negara-negara lain?

Relakah kita bila kita digurui oleh bangsa-bangsa lain?

Atau maukah kita terus-terusan menjadi murid bagi bangsa ini?

Kita semua wajib menjadi guru bagi kemajuan bangsa ini. ( Dikutip dari Tilaar, 1999: 333)

b. Profil Guru Masa Kini dan Akan Datang

Kemerosotan profesi guru baik di dalam minat pemuda kita untuk memasukinya maupun oleh masyarakat yang kurang memberi perhatian atau penghargaan terhadap profesi guru menunjukkan adanya keharusan untuk mencari paradigma baru supaya profesi guru memenuhi tuntutan masyarakat barn dalam milenium ketiga.

Perlu disadar bahwa fungsi clan peranan guru bisa berubah tapi profesi guru akan selalu tetap dibutuhkan.

Sebelum menganalisi tentang profil atau kepribadain guru masa kini clan akan datang maka perlu diketahui karakteristik masya­

rakat yang dihadapi yang notabene merupakan konsumen atau pengguna jasa pendidikan.Menurut Tilaar (1999: 281), ada 3 karakteristik masyarakat masa kini clan akan datang ( = masyarakat milenium 21), yaitu:

1) Masyarakat Teknologi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat sehingga membuat dunia menjadi satu, sekat­

sekat yang membatasi bangsa-bangsa, pribadi-pribadi menjadi hilang sehingga bentuk-bentuk komunikasi umat manusia akan berubah.

Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3-September-Desember 2006 415

(12)

416

2) Masyarakat terbuka, pacla jenis ini clibutuhkan manusia yan g mampu mengembangkan kemampuan clan yang mampu ber­

kerasi untuk peningkatan mutu kehiclupannya serta sekaliogus mutu kehiclupan bangsa clan masyarakatnya

3) · Masyarakat maclani, yaitu masyarakat yang saling harga-meng­

hargai satu clengan yanglain, yang engakui akan hak-hak asasi manusia yang menghormati akan prestasi clari para anggotanya sesuai clengan kemampuan yang clapat clitunjukkannya bagi masyarakat.

c. Deskripsi Profil Guru Masa Kini

Untuk memahami posisi guru masa kini, clapat clipahami clari sajak-sajak berikut:

Sejuta batu nisan

Guru tua yang terlupakan sejarah Terbaca torehan clarah kering Disini berbaring seorang guru semampu membaca buku usang

Sambil belajar menahan lapar (Kompas, 26 Desember 2006).

Dari puisi cliatas clapat clipahami acla 3 pesan global yang clisampaikan Winamo, yaitu:

1) Aclanya kecenclerungan profesi guru terlupakan . Senacla clengan ini , Tilaar juga mengatakan bahwa profesi guru cliambang kematian karena bukan saja ticlak climinati oleh putra bangsa yang terbaik juga karena masyarakat sencliri ticlak memberikan penghargaan yang wajar terhaclap profesi guru. (Tilaar, 1999:285). Paclahal untuk mengatasi itu semua cliperluykan suatu penghargaan masyarakat, karena suatu profesi akari hiclup clan berkembang apabila tersebut clihargai oleh masyarakat. Dan ini clitunjukkan clengan aclanya keinginan masyarakat untuk memilih profesi sebagai suatu unggulan (Tilaar,1999: 291).

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(13)

2) -Kemampuan finansial yang amat memprihatinkan. Tilaar dalam hal ini mengatakan bahwa imbalan ekononiis dalam sektor modem lebih besar daripada profesi yang tua seperti guru clan petani. (Tilaar,1999:285).

3) Pentingnya mengembalikan guru sebagai profesi sud, mengingat banyak guru yang terjangkiti perilaku instan clan praktis.

Setelah kita melihat profil profesi guru Indonesia dewasa ini tentunya tidak dapat kita harapkan masyarakat kita dapat dibawa untuk memasuki masyarakat abad 21 yang kompetiti£ Masyarakat kompetitif yang dikuasai oleh ilmu pengetahuan clan kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi. Untuk itu profil guru yang dibutuhkan adalah:

I) Memiliki kepribadian yang matang clan berkembang (mature

and developing personality)

2) Penguasaan ilmu pengetahuan clan teknologi yang kuat, hal ini

· diilhami dari surat

Az

Zumar ayat 9, " katakanlah apakah sama orang yang mengetahu dengan orang yang tidak mengetahui?

Bahwasannya yang dapat mengambil pelajaran itu adalah oamg yang mempunyai akal clan juga dalam surat ash,Shaf ayat 2,3 "

Hai orang,orang yang beriman mengapa kau mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian Allah karena kau mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat"

3) Ketrampilan membangkitkan minat peserta didik 4) Pengembangan profesi yang berkesinambungan.

C.Analisis

Uraian di atas menjelaskan secara kongkrit bagaimana meningkatkan popularitas profesi guru dimasa kini clan akan datang. Bila �iklasifikasikan, maka penjelasan di atas hanya berkutat atau ditekankan pada. aspek , (1) performansi (penampilan luar) seorang guru, (2) akademik, dimana guru dituntut untuk selalu belajar clan meneliti, (3) kesejahteraan guru. Ketiga

Jumal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 417

(14)

hal di atas tidak balance sehingga yang terjadi prates akan rendahnya gaji yang diterima seorang guru sehingga harus ngompreng sana ngompreng sini.

Dari klasifikasi di atas, maka dapat larigsung dikatakan bagaimana sebenarnya profil guru kita ini. Namun demikian, kesalahan tidak terletak pada guru sebagai person, tapi semua itu telah termasukkan dalam sistem yang sangat kuat sehingga diperluka kontinuitas untuk mempei:-baikinya.

Dari beberapa pembahasan tentang profesi guru di atas, penekanan yang diperjuangkan hanyalah pada masalah materiall sehingga sangatlah wajar bila kemudian salah satu pengajar UIN Jakarta dalam Swara Cendikia mengatakan bahwa sistem pendidikan kita sudah termatrialisasikan, artinya semuanya harus ada pelicin. Dan ini berimbas pada guru, dimana kita jumpai sangat minimnya jiwa pengabdian yang ada dalam diri guru, apalagi yang berada di perkotaan.

Selain minimnya semangat pengabdian = jihad, minim pula sifat qonaah seorang guru sehingga terjadilah malapraktik pendidikan, baik dengan men, jual nilai, nggompreng buku atau bahkan sampai jualan narkoba. Hal ter, sebut juga menunjukkan bahwa guru kita miskin kretivitas atau kureang liricah dalam menangkap peluang yang ada.

Sehingga kita tidak menyalahkan jika ada statement bahwa pekerjaan guru itu berat untuk itu dibutuhkan komitmen tinggi untuk melakoniya.

Artinya jika profesi guru sudah pilihan kita, maka pastilah sudah disadari sejak awal bagaimana plus,minusnya profesi guru. Jika ini disadari secara mendalam, maka tidak akan ada prates sampai turun ke jalan hanya sekedar untuk memperjuangkan hak, padahal bila ditanyakan ulang sudahkan seorang guru melakukan kewajiban, karena notabene hak bisa diambil bila sudah melaksanakan kewajiban, baik kewajiban mengajar atau mendidik.

lni j uga pernah dilakukan Socrates, di mana ia menolak gaji (Hasan , 1988, 187).

Menyikapi hal ini, hendaklah kita melakukan apa yang dikatakan Maslow sebelum hidunya berakhir dengan mengatakan, lni senada dengan piramid Maslow yang telah dibalik, karena_ di akhir hidupnya Maslow mengatakan Every one should self actualize as a firts priority then for themselves people will be valued by others, loved by others, feel secure and survive. Bila

418 J urnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(15)

dianalogikan, maka setidaknya guru harus melakukan sesuatu terlebih dulu untuk dapat dihargai (mis; baik itu dengan mengajar dengan maksimal).

Bila ini sudah dilakukan maka secara otomatis, masyarakat ataupun pemerintah tanpa diminta pun akan menaikkan kesejahteraan guru.

Masalah pergeseran kepribadian guru dari waktu ke waktu dapat diperjelas dalam tabel berikut ini:

NO DULU KINI, AKAN DATANG

1. Tanpa pamrih No pamrih no service

2.

Komitmen tinggi Komitmen angin-anginan

3. lstiqomah lstiqomahnya tergantung

4.

Qonaah _ Kurang qonaah

Keterangan:

Bila mau dikomparasikan maka ke-3 hal di atas adalah profill guru di masa dulu dengan guru dimasa kini clan akan datang. Dan bila dipahami lebih lanjut, perbedaan terletak pada ruh pendidikan itu sendiri. Artinya pendidikan yang notabene lapangan pengabdian, seorang guru meng­

gunakan paradigma yang berbeda. Bila dahulu paradigma yang digunakan adalah amal jariyah ansich. lni semua termotivasi dari hadits Nabi tentang 3 amalan kekal yang salah satunya adalah amal jariyah, serta hikmah Arab

(� � �1.5 � �L._, r--LJI)

Sedangkan paradigma guru masa kini clan akan datang (merupakan prediksi, artinya bisa terjadi clan tidak), berpatokan pada mencari rezeki sebanyak-banyaknya. Karena rezeki yang dicari maka bila mendapatkan rezeki kecil akan kebingungan clan mencari obyekan lain. Prots gaji clan demo-demo lain merupakan akiobat logis dari paradigman yang digunakan tersebut.

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 419

(16)

Selain itu bila seseorang telah memilih menjadi guru maka ia kan terjun total dalam bidang yang telah dipilihnya sehingga perilaku, ucapan clan tindakan selalu disesuaikan dengan profesi yang telah dipilihnya.

Sedangkan saat ini statemen atau ibart guru kencing berdiri, maka murid kencing berlari merupakan dampak kurang diaplikasikannya ruh guru oleh guru tersebut. Misalnya, berapa banyak guru melarang rokok muridnya namun ia sendiri merokok clan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk masa kini clan masa akan datang di mana keadaan dunia clan zaman sangat global, terjangkitnya paradigma materialis clan hedonisme maka yang paling membedakan antara guru dulu dengan sekarang clan mungkin masa yang akan datang adalah sifat qanaah yang dimiliki oleh seorang guru. Ada fenomena menarik dimana guru dulu tidak mau mene­

rima gaji (Arabiah Baina Yadaik, h.103), clan keadaan ini merata. Memang kita masih menjumpai guru yang bersifat qanaah plus jiwa pengabdian yang tinggi namun itu hanya bisa dijumpai di daerah-daerah pedalaman clan hampir bisa dipastikan mereka menyadari komitmen sebagai seorang guru.

Sedangkan di daerah kebanyakan, adalah sebaliknya.

D. Tawaran Solusi

Melihat fenomena kepribadian guru yang kian hari kian bergeser clan melemah, maka diperlukan usaha untuk dapat memperbaiki keadaan ini yang nantinya secara tidak langsung akan mendongkrak profesi guru itu sendiri. Diantara yang dapat kami tawarkan disini adalah:

1. Mempertebal Sifat Qanaah

420

Guru dimasa kini clan akan datang haruslah memahami betul agar dapat bersikap qonaah, bersikap menerima tapi bukan pasif Keadaan yang bangsa yang sulit ini bukanlah_harus ditangisi, tapi dijadikan tantangan untuk dapat mengeksplorasi kreativitas guru. Hal ini sudah terjadi di sekotor kehidupan lainnya seperti ekonomi. Naiknya harga BBM malah menjadikan seseorang lebih kreatif untuk membuat kompor yang ber­

bahan bakar rendah ekonomis. Guru sendiri juga bisa bila mau, misalnya bagaimana seorang guru bertindak seminim mungkin namun tetap

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

(17)

tujuan pembelajaran tercapai. Artinya mengajar jangan hanya dimaknai sebagai pekerjaan yan melelahkan, namun enjoy. Partisipasi guru dalam kegiatan penelitian (dalam hal ini penelitian tindakan kelas) seharusnya dijadikan salah satu cara untuk dapat meningkatkan ekonomi guru.

Itupun kalau jeli melihat peluang seperti yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia MTsN Malang I.

2. Mempertebal Komitmen

Ketika seseorang memilih profesi guru, maka saat itu juga harus disadari bahwa guru adalah pekerjaan mengabdi bukan lahan bisnis. Bila ini disadari secara total maka akan tercipta sosok guru yang sangat qanaah berkomitmen tinggi. Untuk merealisasikan hal ini maka diperlukan seleksi yang ketat dalam penerimaan mahasiswa keguruan clan penye, leksian di saat akan mengabdikan ilmunya dalam lapangan pendidikan.

Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006 421

(18)

DAFTARPUSTAKA

Bafadal, Ibrahim 2003, Peningkatan Prof esionalkisme Guru Sekolah dasar dalam kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Ber basis Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hitami clan Sahrodi ( 2004), Menuju Penguatan Pendidikan Islam: Orientasi Pendidikan Pada Kecakapan Hidup (Life Skill) Lektur Vol X No. I Cirebon: STAIN Cirebon Press.

Joni, Raka,1984, Wawasan Kependidikan Guru, Jakarta Depdikbud.

Langgulung, Hasan, 1998, Asas,Asas Pendidikan Islam, Pustaka Al Husna, Jakarta.

Partanto (1994), Kamus Ilmiah Populer ,Surabaya Arkola.

Mulyasa, 2003, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Muhaimin,2003, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Sukmadinata, Nana Syaodih,2003, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya .

Supriyadi Dedi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta, Adicita Karya N usda.

Tilaar, 1999, Beberapa Agenda Ref ormasi Pendidikan Nasional, Tera Indonesia, Magelang.

Usman, Uzer,2002, Menjadi Guru Profesional, Edisi II Cet Ke 14 Bandung, PR remaja Rosdakarya.

Winarno Surakhmad yang dimuat di Kompas Senin 26 Desember 2005, Memahami Prates Guru Lewat Puisi.

Yusuf, Slamet, Sifat-sifat yang seyogyanya dimiliki seorang guru, Makalah.

, Misi guru dan bagaimana seharusnya menjadi guru, Makalah.

---

422 Jurnal "el-Harakah" Vol. 8, No. 3 September-Desember 2006

Referensi

Dokumen terkait

Sebab, Kazan selama ini dianggap sebagai negara, atau propinsi, yang memiliki perkembangan ekonomi terpesat dibanding propinsi lainnya di Rusia.. Teknologi di Rusia, seperti pabrik

Inilah saya katakan, ternyata tukang potong rambut memiliki manajemen yang khas, sehingga cara kerja itu kiranya bisa disebut sebagai manajemen tukang potong rambut, atau manajemen