• Tidak ada hasil yang ditemukan

m prinsip dasar etika profesi - UNIKOM Kuliah Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "m prinsip dasar etika profesi - UNIKOM Kuliah Online"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

M A R G IE 'S T R A V E L

1

M

PRINSIP

DASAR ETIKA PROFESI

Sumber: SPAP 2011

(2)

M A R G IE 'S T R A V E L

M

PRINSIP

INTEGRITAS PRINSIP OBJEKTIVITAS

PRINSIP KOMPETENSI

SERTA SIKAP KECERMATAN DAN

KEHATI-HATIAN PROFESIONAL

PRINSIP KERAHASIAAN

PRINSIP PERILAKU PROFESIONAL

PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

PRINSIP DASAR ETIKA

PROFESI

(3)

M A R G IE 'S T R A V E L

3

M

PRINSIP

INTEGRITAS

Setiap Praktisi harus bersikap tegas dan jujur dalam menjalin semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya dalam melaksanakan pekerjaannya.

 Praktisi diharuskan tidak boleh terkait dengan pernyataan resmi, laporan, komunikasi atau informasi lain ketika akuntan meyakini bahwa informasi tersebut terdapat:

1) Kesalahan material atau pernyataan yang menyesatkan.

2) Informasi atau pernyataan yang diberikan secara sembarangan.

3) Penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan sehingga akan menyesatkan.

 Saat meyadari bahwa dirinya dikaitkan dengan

informasi semacam tersebut, maka Praktisi

mengambil keputusan dan langkah-langkah yang

diperlukan agar tidak dikaitkan dengan informasi

tersebut.

(4)

M A R G IE 'S T R A V E L

M

OBJEKTIVITA S

Setiap Praktisi harus bersikap adil, jujur secara intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh yang tidak sepantasnya dari pihak lain.

 Praktisi mungkin dihadapkan pada situasi yang bisa

saja mengganggu objektivitasnya. Namun, setiap

praktisi tidak akan memberikan layanan

professional jika suatu keadaan atau hubungan

menyebabkan terjadinya kebiasan atau dapat

mengakibatkan pengaruh yang tidak layak pada

pertimbangan profesionalnya.

(5)

M A R G IE 'S T R A V E L

5

M

PRINSIP

KOMPETENSI SERTA SIKAP KECERMATAN DAN KEHATI- HATIAN PROFESIONAL

Setiap Praktisi wajib memilihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi kerja (klien) menerima layanan yang professional dan kompeten.

Bertindak professional dan cermat sesuai teknis yang berlaku ketika memberikan jasa professionalnya.

Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu:

a) Pencapaian kompetensi professional b) Pemeliharaan kompetensi professional

Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran dan pemahaman yang berkelanjutan atas perkembangan teknis profesi serta perkembangan bisnis yang relevan. Program pengembangan dan pendidikan profesional yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kemampuanya untuk bertindak secara kompeten dalam lingkungan profesional.

Sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap praktisi untuk bertindak sesuai penugasan, berhati-hati, menyeluruh dan tepat waktu.

Setiap Praktisi mengambil langkah-langkah yang rasional untuk

menjamin bahwa anggota yang bekerja dibawah

kewenangannya telah mendapatkan pelatihan serta

pengawasan yang memadai.

(6)

M A R G IE 'S T R A V E L

M

PRINSIP

KERAHASIAAN

Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional maupun hubungan bisnis tidak boleh digunakan praktisi untu keuntungan pribadinya atau pihak ketiga.

Kode etika profesi akuntansi mewajibkan seluruh praktisi untuk melakukan hal- hal yang berkaitan dengan prinsip kerahasiaan sebagai berikut :

 Setiap praktisi harus menjaga kerahasian informasi termasuk dalam lingkungan sosialnya, sekaligus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disengaja kepada keluarga atau rekan bisnis terdekat.

 Setiap praktisi harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan/diungkapkan oleh pemberi kerja (klien).

 Setiap praktisi harus menjaga kerahasiaan informasi di dalam lingkungan kantor atau organisasi di tempatnya bekerja.

 Setiap praktisi harus menerapkan prosedur yang dianggap perlu untuk memastikan terlaksananya prinsip kerahasiaan oleh mereka yang bekerja di bawah wewenangnya, serta pihak lain yang memberikan saran dan bantuan profesionalnya.

 Kewajiban untuk mematuhi semua prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan saat setelah berakhirnya hubungan antara klien dan akuntan. Ketika akuntan mendapat klien baru, praktisi berhak menggunakan pengalaman yang diperoleh dari sebelumnya. Namun demikian, praktisi tetap tidak diperbolehkan mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan professional atau bisnis sebelumnya.

(7)

M A R G IE 'S T R A V E L

7

M

PRINSIP

PERILAKU

PROFESIONAL

Prinsip perilaku profesional mewajibkan setiap Praktisi mematuhi ketentuan hukum serta peraturan yang berlaku dan menghindari setiap tindakan yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesinya.

 Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaannya, setiap Praktisi sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesinya. Setiap Praktisi wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak melakukan hal- hal diantaranya:

a) Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengalaman yang diperoleh dan kualifikasi yang dimiliki.

b) Membuat pernyataan yang menjatuhkan

atau membuat perbandingan tanpa bukti

terhadap hasil pekerjaan Praktisi lain.

(8)

M A R G IE 'S T R A V E L

M

TERIMA KASIH

A T A S P E R H A T I A N Y A S E R T A S E L A L U J A G A K E S E H A T A N .

Referensi

Dokumen terkait