• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Yang terhormat Ketua PTUN Jakarta, yang menjadi objek Sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara ini adalah sebagai berikut. Surat dari Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Nomor: 502/PDN/SD/11/2013 tanggal 12 November 2013, perihal: “Surat tanda registrasi sebagai distributor saja yang dikeluarkan oleh tergugat II (selanjutnya disebut “Objek sengketa TUN 2”). Objek Sengketa TUN 1 dan Objek Sengketa TUN 2 bersama-sama disebut sebagai “Objek Sengketa TUN”.

Pokok sengketa administrasi negara adalah keputusan administratif negara yang bersifat konkrit, individual, dan final. Objek Sengketa pada TUN 1 dan Objek Sengketa pada TUN 2 masing-masing bersifat keputusan tertulis.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

OBYEK SENGKETA TUN BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN

Mohon perhatiannya kepada Yang Mulia Ketua PTUN Jakarta dan/atau Majelis Hakim Yang Mulia yang sedang memeriksa dan mengadili perkara aquo, pokok sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara, yang menolak memberikan perlindungan dan keamanan hukum kepada penggugat. , berupa tindakan: a. LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd jelas merupakan tindakan yang tidak pantas, bertentangan dan/atau melanggar ketentuan Pasal 14 A huruf g. Ironisnya, alih-alih memberikan perlindungan hukum, Tergugat I justru mempublikasikan objek sengketa TUN 1 yang bertentangan dengan kebenaran materil yang ada, yakni menolak gugatan yang diajukan penggugat.

Apalagi tindakan Tergugat I melepaskan obyek sengketa TUN 1 (penolakan memberikan rasa aman dan perlindungan hukum kepada Penggugat) jelas merupakan perbuatan melawan hukum dan boleh saja. Oleh karena itu, sah dan sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila Yang Mulia Ketua PTUN Jakarta dan/atau Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menerima gugatan yang diajukan penggugat dan kemudian menyatakan pokok perkara. perselisihan TUN. 1 batal atau tidak berlaku dan memerintahkan tergugat untuk mencabut obyek sengketa TUN 1. 11/2006 yaitu kelanjutan penyediaan kepada penggugat parfum, kosmetika, dan produk perawatan kulit Christian Dior selama 2 (dua) tahun setelah terjadinya kesewenang-wenangan. bertindak dan sombong. atas pengakhiran perjanjian secara sepihak, namun alih-alih memberikan perlindungan hukum kepada Penggugat sebagai perusahaan swasta nasional, Tergugat II justru lebih berpihak pada pihak asing, dalam hal ini Principal LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd masing-masing menerbitkan Objek Sengketa TUN 2 dan membiarkan tindakan pelanggaran kewajiban hukum yang dilakukan Prinsipal LVMH Wewangian dan Kosmetika.

Berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang dikemukakan di atas, maka jelas bahwa perbuatan Tergugat II menerbitkan Objek Sengketa TUN 2 yang pada pokoknya menolak memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada Penggugat, jelas dan nyata merupakan perbuatan melawan hukum, dan Objek Sengketa TUN 2 Hal ini dapat dikualifikasikan sebagai putusan TUN yang melanggar peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, sah dan sesuai ketentuan yang berlaku apabila Yang Mulia Ketua PTUN Jakarta dan/atau Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara aquo menerima gugatan yang diajukan Penggugat dan kemudian menerima Objek Sengketa TUN 2 menyatakan batal. dan membatalkan serta memerintahkan Tergugat II untuk menarik kembali Objek sengketa TUN.

TUN ) dan obyek sengketa TUN 2) terbukti secara nyata dan nyata melanggar atau bertentangan dengan asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik (“AAUPB”, Algemene Beginselen van Behoorlijke Bestuur) sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat 2. (2) huruf b Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang “Perubahan Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara”, yang berbunyi sebagai berikut: (kutipan). Oleh karena itu jelas bahwa penerbitan subjek TUN oleh Tergugat terjadi pada saat masih terdapat perselisihan antara Penggugat dengan LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd dan belum ada satupun putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. pemaksaan (Inkracht van Gewijsde), justru menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pihak-pihak yang mempunyai hak dan kepentingan hukum, termasuk hak dan kepentingan hukum penggugat. Dengan demikian terbukti dan tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan para tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN telah menimbulkan ketidakpastian hukum.

Dipublikasikannya objek sengketa TUN sebenarnya bertentangan dengan kebenaran fakta-fakta penting bahwa (i) penggugat masih merupakan pemegang izin edar (notice) yang sah dari Principal LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd untuk parfum, kosmetik dan produk perawatan kulit. Christian Dior memuat produk pemberitahuan tanpa batas + 698 (enam ratus sembilan puluh delapan) sehingga dapat diedarkan, didistribusikan dan dijual di wilayah Indonesia, dan (ii) tidak ada keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde) mengenai perselisihan silang antara penggugat dengan LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd.;. Majelis Hakim Yang Mulia yang mengadili dan mengadili perkara aquo berkenan memutus dan menyatakan Keberatan TUN yang diajukan Para Tergugat batal demi hukum dan selanjutnya memerintahkan Para Tergugat untuk mencabut Keberatan TUN;

TUNTUTAN ;

Jika Anda menemukan ketidakakuratan informasi di website ini atau informasi yang seharusnya ada tetapi belum tersedia, harap segera menghubungi Panitera Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui :. maka sesuai dengan ketentuan Pasal 67 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Patut dan patut apabila Surat Perintah Tata Usaha Negara dalam hal ini Subyek Sengketa Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh para tergugat ditunda sampai adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde) dalam perkara ini dan mengikat bagi perselisihan silang antara penggugat dan LVMH Fragrances and Cosmetics (Christian Dior) Singapore Pte Ltd.;. Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Termohon I) berupa surat Nomor: PO tanggal 6 November 2013, Perihal: Surat Jawaban.

Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Tergugat II) berupa surat nomor: 502/PDN/SD/11/2013 tanggal 12 November 2013, Perihal: Surat Tanda Pendaftaran Sebagai Distributor Tunggal. Sedangkan pokok gugatan tata usaha negara adalah surat yang diterbitkan oleh Wakil Pengawas Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Pendamping, Nomor PO tertanggal 6 November 2013, perihal surat tanggapan (Video Lampiran TI-1), namun penggugat mengajukan keberatan. gugatan terhadap kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Denmark, bukan kepada orang yang mengeluarkan surat tersebut. Bahwa apabila PENGADUAN menganggap surat sebagaimana dimaksud pada angka 2 merupakan keputusan administratif pemerintah yang bersifat final dan tidak memerlukan persetujuan atasan1, maka PENGGUNA harus mengajukan perkara kepada Deputi Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Pendampingnya, bukan kepada Deputi Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Pendampingnya. kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pendamping Makanan (SAGTE I).

Bahwa yang menjadi pokok gugatan adalah surat perwakilan pengawasan obat tradisional, kosmetika, dan produk pelengkap nomor PO tertanggal 6 November 2013 perihal surat balasan, bukan merupakan keputusan tata usaha negara yang dapat digugat di pengadilan. Peradilan Tata Usaha Negara sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Angka 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor. Bahwa pokok perkara perkara tata usaha negara tidak memuat kebijakan konkrit mengenai Pangan dan Izin Badan Pengawas Obat (SAGTE) untuk melakukan pemeriksaan obat dan makanan, namun hanya tanggapan terhadap surat PT. Bahwa substansi pokok perkara sidang tata usaha negara juga memperhatikan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta.

Bahwa Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetika, dan Produk Pendamping Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara di Bawah SALAH I dengan jelas menyatakan bahwa dalam mengeluarkan jawaban, reaksi, atau pernyataan, baik tertulis maupun tidak tertulis, harus memperhatikan dan berpegang pada asas Hukum. Kepastian sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Angka 1 Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Persekongkolan dan Nepotisme. Bahwa penerbitan pokok gugatan tata usaha negara yang dilakukan oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Pendamping, bawahan TERGUGAT I, dilakukan dengan memperhatikan dan mendasarkan pada adanya perselisihan dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Pusat, nomor 410/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst, tanggal 19 Desember 2012. Bahwa keputusan tata usaha negara dikeluarkan berdasarkan hasil penyidikan oleh badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tidak termasuk dalam pengertian keputusan tata usaha negara yang dapat digugat di PTUN, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor.

GUGATAN ERROR IN PERSONA ;

Hal tersebut diungkapkan Riawan Tjandra dalam bukunya Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Edisi Revisi (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2005), halaman 17. Surat Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, nomor 502/PDN/SD/11/2013, tanggal 12 November 2013, mengingat sifat dan tujuannya, tidak dapat digolongkan dalam pengertian keputusan tata usaha negara menurut undang-undang Peratun. Menurut Pasal 1 angka 9 UU Tata Usaha Negara, Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh suatu badan atau pejabat tata usaha Negara, yang memuat perbuatan-perbuatan hukum administratif Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit. , perseorangan dan bersifat final serta menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata; 2.2.

Pokok Sengketa in casu juga belum memenuhi unsur-unsur keputusan tata usaha negara yang konkrit, final, dan individual serta belum menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. Bersifat individual, artinya keputusan tata usaha negara itu tidak diperuntukkan bagi umum, melainkan khusus mengenai alamat dan hal yang dituju. SD/11/2013 tanggal 12 November 2013 bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Peratun, sehingga sangat tepat dan beralasan apabila majelis hakim yang terhormat yang memeriksa dan memutus perkara a quo tidak menerima perkara a quo; II.

Mengingat pada tingkat kasasi terhadap permohonan terdakwa I-tergugat II, putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan putusan no. 209/. Membatalkan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara di Jakarta no. 213/G/2013/PTUN-JKT tanggal 24 April 2014 yang diajukan banding; Permohonan tersebut ditindaklanjuti dengan memori kasasi yang diterima oleh Sekretariat Pengadilan Tata Usaha Negara di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2014;

Berdasarkan Undang-Undang Pernyataan Kasasi: 213/G/2013/PTUN-JKT tanggal 19 November 2014, Pemohon Kasasi mengajukan Memori Kasasi melalui Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 2 Desember 2014. Dengan demikian, (i) Permohonan Kasasi dan (ii) Penyampaian Memori Kasasi oleh pemohon kasasi adalah sah dan sesuai dengan ketentuan Pasal 131 ayat (2) UU No. TIDAK. 51 Tahun 2009 tentang “Perubahan Kedua Atas Undang-Undang – Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara” no. Sedangkan Penggugat Kasasi (mantan Penggugat dalam perkara aquo) mengajukan gugatan di PTUN Jakarta dengan objek sengketa Tata Usaha Negara, yaitu:

Mewajibkan Terdakwa I mencabut keputusan tata usaha negara yang dikeluarkan oleh kepala badan pengawas. Imam Soebechi, S.H., M.H, Ketua Muda Mahkamah Agung Bidang Lingkungan Hidup Peradilan Tata Usaha Negara, ditunjuk sebagai Ketua Panel oleh Ketua Mahkamah Agung Dr.

Referensi

Dokumen terkait