PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA IV
Judul Makalah:
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT KESELAMATAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA BONGKAR MUAT GUNA
MENUNJANG PROSES BONGKAR MUAT DI PT.SEMEN INDONESIA TUBAN
Disusun Oleh:
IKEWATI MERYNOVALIN 592211338538 _K4D
Guru Mata Pelajaran :
WAHYU JATIKUSUMO S,E,.M.M
PROGRAM STUDI TATALAKSANA ANGKUTAN LAUT DAN
KEPALABUHANAN
2024
PRAKATA
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Allah DWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Metodologi Penelitian yang berjudul “Optimalisasi Penggunaan Alat Keselamatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Bongkar Muat Guna Menunjang Proses Bongkar Muat Di PT.Semen Indonesia Tuban”.
Makala ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian semeater IV dengan dosen pengampu Wahyu Jatikusumo S,E,.M.M. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen saya yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makala ini.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya keada semua pihal yang telah membantu saya dalam Menyusun laparn ini.
Dengan demikian penulis mengharapkan agar laporan ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.
Semarang, Maret 2024 Penyusun
Ikewati Merynovalin NIT. 592211338538
SAMBUTAN DIREKTUR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwasanya Pedoman Penulisan Skripsi Jenjang Pendidikan Diploman IV Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang ini selesai disusun.
Kita ketahui bersama bahwa perkembangan dunia pendidikan sangat ditunjang oleh hasil- hasil penelitian yang dilakukan secara baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, Taruna- PIP Semarang memerlukan kemampuan dalam melakukan penelitian dengan cara membuat penelitian yang dilaporkan dalam menyelesaikan tugas akhir berbentuk skripsi. Pedoman Penulisan Skripsi ini merupakan acuan dalam melaksanakan penelitian di PIP Semarang sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Saya selaku direktur PIP Semarang mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Pedoman Penulisan Skripsi ini. Tentunya Pedoman Penulisan Skripsi ini masih banyak ketidaksempurnaannya, sehingga kritik membangun dari semua pihak untuk kesempurnaannya sangat diharapkan. Semoga Pedoman Penulisan Skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi Taruna dan dosen pembimbing, dan bagi penyusun semoga apa yang dituliskan dapat dicatat sebagai amal baik. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, Maret 2022 Direktur,
Capt. Sukirno, M.M.Tr., M.Mar..
NIP. 19671210 199903 1 001
Daftar Isi
PRAKATA...i
SAMBUTAN DIREKTUR...ii
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. PERUMUSAN MASALAH...4
C. TUJUAN PENELITIAN...5
D. MANFAAT PENELITIAN...5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Semen Gresik (Persero) Tbk adalah sebuah perusahaan publik yang bergerak di bidang industri semen. Berbasis di Indonesia, perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dan merupakan salah satu produsen semen terbesar di negara itu. Mereka memiliki pabrik-pabrik semen yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Indonesia. Selain itu, PT Semen Gresik juga terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis terkait, seperti pengiriman, penjualan, dan distribusi produk semen.
Seiring berkembangannya teknologi dan semakin pesatnya dunia transportasi maka banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa transportasi darat, transportasi udara, dan terutama menggunakan transportasi laut, Moda transportasi laut mempunyai banyak kepentingan yang sangat signifikan, terutama dalam konteks ekonomi global.
Sebagian besar perdagangan internasional dilakukan melalui jalur laut. Kapal-kapal kargo membawa barang dari satu negara ke negara lain, memfasilitasi perdagangan antarbangsa dan pertukaran barang Infrastruktur transportasi laut yang baik dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pelabuhan-pelabuhan yang efisien dan modern dapat meningkatkan arus barang, investasi, dan aktivitas ekonomi lainnya di sekitarnya.
Berdasarkan kenyataan di atas maka aktivitas bongkar muat barang dari kapal ke dermaga (stevedoring) atau bongkar muat barang dari dermaga ke kapal (cargodoring) semakin meningkat. Tetapi untuk memperlancar proses bongkar muat tersebut diperlukan tenaga kerja bongkar muat yang profesional. Hal ini merupakan faktor pokok dari proses bongkar muat. Peraturan dan ketentuan mengenai tenaga kerja bongkar muat diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan.
Pada proses bongkar muat di pelabuhan, tenaga kerja adalah sebagai pelaksana kegiatan membongkar dan memuat barang dari kapal ke dermaga atau sebaliknya yang memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan, oleh karena itu tenaga kerja bongkar muat harus selalu memperhatikan keselamatan kerja dengan tujuan agar resiko-resiko tersebut dapat dihindarkan dan dicegah, untuk itu tenaga kerja bongkar muat perlu berusaha untuk melakukan hal sebagai berikut, yaitu:
1. Mematuhi dan mentaati peraturan keselamatan kerja seperti penggunaan mesin, alat- alat kerja berdasarkan prosedur penggunaanya.
2. Menggunakan peralatan keselamatan kerja sesuai dengan peraturan seperti sarung tangan, safety helm, safety shoes, dan life jackets.
Penerapan keselamatan kerja memiliki dasar hukum yang mengatur dalam beberapa undang-undang di berbagai negara. Di Indonesia, salah satu undang-undang yang mengatur tentang keselamatan kerja adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini memberikan dasar hukum bagi pemerintah dan perusahaan untuk menetapkan standar keselamatan kerja, melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja, dan memastikan lingkungan kerja yang aman.
Selain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970, ada juga beberapa peraturan pelaksana yang mengatur lebih rinci tentang keselamatan kerja di Indonesia, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Peraturan ini memberikan pedoman tentang tata cara implementasi program keselamatan kerja di tempat kerja, termasuk penyelenggaraan pelatihan keselamatan kerja, pemeriksaan keselamatan kerja, dan lain-lain.
Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang mutlak harus dipenuhi agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan maksimal sesuai dengan tugas tenaga kerja, dengan sikap yang hati-hati dan tidak ceroboh dalam bertindak akan membuat pihak lain tidak mengalami kekhawatiran. Tetapi banyak tenaga kerja yang bekerja hanya sekedar memenuhi kewajiban sesuai tanggung jawabnya, tanpa memiliki kepedulian terhadap keselamatan orang lain, lingkungan sekitar, dan bahkan diri sendiri. Masalah yang paling menonjol adalah tingkat penggunaan alat keselamatan kerja yang belum terlaksana secara optimal pada saat kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Khusus PT. Semen Indonesia Tuban, masih ditemukan tenaga kerja bongkar muat yang tidak menggunakan alat keselamatan pada saat proses bongkar muat. Karena tingkat penggunaan alat keselamatan sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan kerja. Semakin rendah frekuensi penggunaan alat keselamatan maka semakin besar kesempatan terjadinya kecelakaan kerja dan berdampak pada kelancaran kegiatan kerja bongkar muat produksi semen di Pelabuhan Khusus PT. Semen Indonesia Tuban. Di dalam proses bongkar muat penggunaan alat keselamatan sangatlah diperlukan, karena alat keselamatan kerja merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya resiko kecelakaan kerja, peralatan alat keselamatan tidak menghilangkan ataupun mengurangi sepenuhnya bahaya yang ada di lingkungan kerja tetapi alat keselamatan kerja hanya mengurangi jumlah kontak bahaya dengan cara penempatan penghalang antara tenaga kerja dan bahaya kecelakaan kerja.
Di Pelabuhan Khusus PT. Semen Indonesia Tuban penggunaan alat keselamatan kerja terhadap tenaga kerja bongkar muat pada proses bongkar muat masih belum sepenuhnya terlaksana dengan optimal, hal ini ditunjukkan dengan tenaga kerja bongkar muat yang tidak menggunakan alat keselamatan kerja secara lengkap sesuai dengan standar operasional saat melaksanakan kegiatan bongkar muat, hal ini tentu dapat
membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja bongkar muat tersebut saat bekerja karena resiko terjadi kecelakaan kerja akan semakin besar. Kemudian yang lebih memprihatinkan para tenaga kerja bongkar muat belum mengetahui prosedur keselamatan dengan baik dan benar. Karena selain dari faktor manusia, badan usaha yang menaungi para tenaga kerja bongkar muat belum maksimal dalam menyediakan alat keselamatan kerja dan membekali para tenaga kerja bongkar muat tentang pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik sesuai dengan kaidah peraturan yang berlaku.
Berdasarkan uraian diatas penulis akan mengadakan sebuah penelitian yang berhubungan dengan masalah tersebut dan kemudian menyelesaikan dengan memberikan suatu kesimpulan dan saran, sehingga penulis memberikan judul skripsi
“OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT KESELAMATAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA BONGKAR MUAT GUNA MENUNJANG PROSES BONGKAR MUAT DI PT. SEMEN INDONESIA TUBAN”
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun beberapa perumusan masalah yang timbul dari masalah tersebut sebagai berikut, yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan alat keselamatan tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kurangnya penggunaan alat keselamatan kerja tenaga kerja bongkar muat pada proses bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya penggunaan alat keselamatan kerja tenaga kerja bongkar muat pada proses bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan alat keselamatan tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya penggunaan alat keselamatan kerja tenaga kerja bongkar muat pada proses bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya penggunaan alat keselamatan kerja tenaga kerja bongkar muat pada proses bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dalam kegiatan penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan penelitian ini, baik untuk perusahaan, dunia pendidikan, bagi masyarakat maupun bagi peneliti sendiri. Berikut adalah manfaat dari penelitian atas masalah yang dibahas sebagai berikut, yaitu:
1. Manfaat secara teoritis
a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan pelabuhan.
b. Dapat memperoleh informasi dan pengetahuan untuk dijadikan bahan acuan untuk penelitian berikutnya sehingga dapat menyajikan hasil penelitian berikutnya yang lebih akurat.
c. Menambah pengetahuan civitas akademika tentang penggunaan alat keselamatan kerja di pelabuhan.
d. Digunakan sebagai tambahan literature dalam proses belajar serta digunakan untuk pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat secara praktis
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk memaksimalkan program kesehatan dan keselamatan melalui pengoptimalan alat keselamatan kerja bagi tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Semen Tuban.
b. Dapat bermanfaat bagi para tenaga kerja bongkar muat dalam memahami kaidah- kaidah kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan pelabuhan.
BAB II PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai pendukung pembahasan makal mengenai optimalisasi penggunaan alat keselamatan terhadap tenaga kerja bongkar muat guna menunjang bongkar muat di Pelabuhan Semen Indonesia Tuban, maka perlu diketahui dan dijelaskan beberapa teori penunjang yang diambil oleh penulis dari beberapa sumber pustaka yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini sehingga dapat lebih menyempurnakan penulisan skripsi ini.
1. Definisi Optimalisasi
Optimalisasi merupakan sesuatu untuk meningkatkan potensi yang dimiliki dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:986), optimalisasi berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik, menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai desain, sistem, atau keputusan) menjadi lebih atau sepenuhnya sempurna, fungsional atau lebih efektif.
2. Pengertian Alat Keselamatan Kerja
National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) mendefinisikan alat keselamatan kerja sebagai alat, perlengkapan, dan perangkat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari cedera dan bahaya yang ada di tempat kerja, serta untuk mengurangi risiko paparan terhadap zat-zat berbahaya. Sedangkan menurut Edwin A. Locke, seorang psikolog industri, mendefinisikan keselamatan kerja sebagai "upaya untuk menghilangkan atau mengurangi risiko cedera dan kesehatan di tempat kerja." Inti dari setiap definisi tersebut menekankan betapa pentingnya melindungi pekerja dari bahaya dan risiko di tempat kerja serta memastikan bahwa lingkungan kerja adalah tempat yang aman dan sehat para
Alat keselamatan kerja dapat beragam sesuai dengan jenis pekerjaan dan risiko yang ada di lingkungan kerja tertentu. Contoh alat keselamatan kerja termasuk helm keselamatan, kacamata pelindung, sarung tangan, sepatu keselamatan, peralatan perlindungan pernafasan, peralatan pengaman jatuh seperti tali pengaman, serta peralatan pemadam kebakaran dan perlengkapan pertolongan pertama.
3. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut undang undang ketenagakerjaan Pasal 1 angka 2 UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa: “Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.”
Sedangkan menurut Gary Becker seorang ekonom yang mengembangkan teori ekonomi sumber daya manusia, Becker mendefinisikan tenaga kerja sebagai
"seluruh populasi yang tersedia untuk bekerja dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung." Setiap definisi tersebut mencerminkan sudut pandang yang berbeda terhadap konsep tenaga kerja, dari perspektif ekonomi, sosial, manajerial, dan psikologis. Namun, intinya adalah bahwa tenaga kerja adalah kelompok individu yang bekerja secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa.
4. Pengertian Bongkar Muat
Keputusan Menteri Perhubungan berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2008, KM. No. 14 Tahun 2002, Bab 1 Pasal 1, Bongkar Muat adalah kegiatan bongkar muat barang dari dan atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke atas dermaga di lambung kapal ke gudang lapangan penumpukan atau sebaliknya. membedakan kegiatan bongkar muat secara langsung dan tidak langsung. (Matius et, al, 2017), sedangkan menurut Martin Christopher dalam bukunya "Logistics & Supply Chain Management", ia menjelaskan bongkar muat sebagai "operasi fisik untuk memindahkan muatan dari satu tempat ke tempat lain, yang seringkali merupakan bagian yang sangat penting dari sistem distribusi." Dari definisi diatas tersebut, dapat disimpulkan bahwa bongkar muat adalah proses untuk memindahkan muatan atau barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya, seringkali melibatkan kendaraan transportasi atau alat
bantu lainnya, dan merupakan bagian penting dari rantai pasokan dan logistik suatu perusahaan.
B. Kerangka Pemikiran
“Optimalisasi Penggunaan Alat Keselamatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Bongkar Muat Guna Menunjang Proses Bongkar Muat di PT. Semen Indonesia Tuban”. Peneliti mengambil judul itu karena ada kasus yang menunjukan bahwa penggunaan alat keselamatan kerja terhadap tenaga kerja bongkar muat di PT. Semen Indonesia Tuban belum optimal dan Efisien. Akibat belum optimalnya penggunaan alat keselamatan kerja maka timbul dampak dari hal tersebut yaitu tidak terjaminnya kesehatan dan keselamatan tenaga kerja bongkar muat dan meningkatnya resiko kecelakaan kerja pada saat proses bongkar muat. Maka dari itu peneliti memiliki upaya untuk menyelesaikan permasalahan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dan juga penerapan sanksi tegas kepada tenaga kerja yang tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja sesuai dengan prosedur.
Optimalisasi Penggunaan Alat Keselamatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Bongkar Muat Guna Menunjang Proses
Bongkar Muat di PT. Semen Indonesia Tuban
Pelaksanaa peggunaan Alat Keselamtan
Kerja
Dampak Kurangnya Penggunaan Alat
Keselamatan
Upaya Optimalkan Penggunaan Alat
Keselamatan
Penggunaan Alat Keselamatan Tenaga Kerja Bongkar Muat Belum Terlaksana Secara Optimal Dan Efisien
Kecelakaan Saat Berkerja Meningkat Dan Tidak Terjaminya Keselamatan Keamanan Kerja
Memberitahu Dampak Dan Betapa
Pentingnya K3 Bagi Pekerja Dan Penerapan Sanksi Yang Melanggar Aturan K3 Saat Bekerja
BAB III
METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian yang dilakukan oleh penulis sehingga dapat menyampaikan beberapa permasalahan dalam makala ini sebagai berikut:
1. Waktu Penelitian
Dalam waktu dan tempat penelitin pada saat penulis melakukan praktek darat ( PRADA) di bagian K3 PT.Semen Indonesia Cabang Tuban.
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang digunakan penulis adalah kantor PT. Semen Indonesia Tuban. Penulis melakukan penelitian tentang Optimalisasi Penggunaan Alat Keselamatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Bongkar Muat Guna Menunjang Proses Bongkar Muat di PT. Semen Indonesia Tuban. Tempat dan alamat perusahaan sebagai berikut:
Nama Perusahaan : PT. Semen Indonesia Tuban
Alamat Perusahaan : Jl. Semen Indonesia, Area Ladang, Sumberarum, Kec. Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62356.
Fax : (0356) 322122
Email : [email protected] Website : https://csrsigtuban.com/
B. Metode Pendekatan Dan Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan harus mendukung data yang sebenarnya.
Deangan demikian, untuk mengumpulkan data tersebut digunakan metode pengumpulan data berupa :
1. Metode Pendekatan
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data skripssi ini menggunakan metode kualitatif.Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakuka di lapangan.
2. Jenis Dan Sumber Data a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang dikumpulkan dengan cara pengamatan secara langsung dilapangan , observasi, jejak pendapat,kuesioner, wawancara dan diskusi kelompok tentang penggunaan alat keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan kepada sejumlah pekerja dan karyawan PT.Semen Indonesia Tuban.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dengan cara data sekunder yang diperoleh dari pemasok alat keselamatan dan keamanan kerja yang mengalami stock banyak digudang karena jarang ada yang mengambil atau menggunakan alat keselamatan kerja.
3.
Metode Pengumpulan Data
Riset LapanganPenelitian ini mendapatkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan dari sumbernya secara langsung di lapangan. Dalam memperoleh data tersebut peneliti menggunakan Teknik,pengumpulan data berupa observasi.
Observasi adalah untuk memperoleh informasi tentang suatu peristiwa dengan pengamatan secara langsung. Seperti yang kita ketahui informasi berdasarkan pengamatan langsung dilakukan selama melaksanakan praktek darat (PRADA) di PT. Semen Indonesia Tuban banyak pekerja yang kurang akan kesadaranya tentang menggunakan perlengkapann keselamatan kerja sehingga dalam melakukan bongkar muat jadi kurang optimal.
Dokumentasi
Dokumentasi yang peneliti ambil meliputi semua kegiatan dan pekerjaan pegawai PT. Semen Indonesia Tuban yang sedang menggunakan alat keselamatan kerja.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006:145) subjek penelitian adalah subjek yang ditujukan untuk ditelitioleh pneliti.
Berdasarkan penjelas diatas, maka penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas da mendalam. Penentuan subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Purposive Sampling Menurut Djam’an Satori Puposive Sampling merupakan Teknik pengambilan sampel yang ditentukan dengan menyusuaikan dengan tujuan penelitian atau pertimbangan tertentu.
1. Populasi dan Sample a) Populasi
Menurut Djarwanto (1994), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti, dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. Populasi dari skripsi ini populasi data jumlah karyawan dan data peralatan K3 selama 1 tahun ini.
b) Sample
Menurut Siyoto dkk (2015), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sample yang digunakan adalah kunjungan atau keluar masuk peralatan K3 di PT.Semen Indonesi Tuban.
D. Teknik Analisis Data
Adapun dalam proses pengumpulan dan penelitian, dapat di analaisis menjadi sebagai berikut:
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan salah satu dari berbagai jenis proses pengolahan data pada penelitian yang dilakukan seorang peneliti untuk memroses berbagai data hasil dari penelitian di lapangan yang sudah dikumpulkan dan juga ditemukan, sebelum akhirnya digunakan sebagai laporan dalam data penelitian.
b. Data Display (Penyajian Data) c.