• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AKUNTANSI AKUN EKUITAS PADA PERSEROAN TERBATAS

N/A
N/A
Rika Septiani

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH AKUNTANSI AKUN EKUITAS PADA PERSEROAN TERBATAS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

AKUNTANSI AKUN EKUITAS PADA PERSEROAN TERBATAS

MATA KULIAH : AKUNTANSI LIABILITAS DAN EKUITAS DOSEN PENGAMPU : Bapak Bobby Fisher, S.E., M.Ak

Disusun Oleh :

Yulita Aprilia

Rika Septiani (22030200032)

(22030200043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2023/2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan alam Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir nanti.

Penulisan makalah berjudul

“Akuntansi Akun Sewa" bertujuan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Akuntansi Liabilitas dan Ekuitas. Pada makalah ini diuraikan penjelasan mengenai Akuntansi Pada Akun Sewa.

Selama proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Bobby Fisher, S.E., M.Ak . selaku dosen mata kuliah Akuntansi Liabilitas dan Ekuitas.

2. Orang tua yang telah memberikan dukungan.

3. Teman-teman yang telah membantu namun tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran guna untuk memperbaiki penulisan makalah dikemudian hari.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tangerang Selatan, 14 Desember 2023

Penulis

(3)

ii

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1 Definisi dan Karakteristik Perseroan Terbatas ... 3

2.2 Ketentuan Pembentukan dan Pembubaran Perseroan Terbatas... 4

2.3 Struktur Ekuitas Perseroan Terbatas ... 5

2.4 Akuntansi untuk Saham Biasa pada Perseroan Terbatas ... 8

2.5 Akuntansi untuk Saham Preferen pada Perseroan Terbatas ... 10

BAB III PENUTUP ... 13

3.1 Kesimpulan ... 13

3.2 Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akun ekuitas memainkan peran penting dalam laporan keuangan perseroan terbatas karena beberapa alasan kunci:

1. Mencerminkan Kepemilikan

Akun ekuitas menggambarkan kepemilikan dan klaim atas aset perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham. Ini penting karena menunjukkan seberapa besar investasi yang telah dilakukan oleh pemilik dan seberapa besar bagian mereka dalam perusahaan.

2. Sumber Dana Jangka Panjang

Ekuitas mencakup modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. Ini menjadi sumber dana jangka panjang yang dapat digunakan perusahaan untuk investasi, pengembangan, dan operasional.

3. Indikator Kesehatan Keuangan

Akun ekuitas memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan. Laba ditahan, misalnya, mencerminkan seberapa baik perusahaan menghasilkan laba dari operasinya dan seberapa baik laba tersebut telah digunakan atau disimpan.

4. Pengaruh Terhadap Kinerja Keuangan

Rasio keuangan seperti Return on Equity (ROE) menggunakan informasi dari akun ekuitas. ROE mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.

5. Daya Tarik Bagi Investor

Investor tertarik pada informasi yang disediakan oleh akun ekuitas. Ini membantu mereka mengevaluasi risiko serta potensi pengembalian investasi di perusahaan.

6. Pemantauan Pertumbuhan Perusahaan

Perubahan dalam akun ekuitas mencerminkan pertumbuhan atau penurunan perusahaan dari waktu ke waktu. Ini membantu manajemen dan pemegang saham untuk memantau kinerja dan pertumbuhan perusahaan.

7. Kepatuhan Regulasi

Akun ekuitas harus dilaporkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Ini penting untuk mematuhi persyaratan hukum dan regulasi serta memastikan transparansi dalam laporan keuangan.

(5)

2 8. Keputusan Investasi dan Kreditur

Informasi dari akun ekuitas juga digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi risiko kredit dan keputusan investasi.

Dengan demikian, akun ekuitas bukan hanya memberikan gambaran tentang kepemilikan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kesehatan keuangan, struktur modal, dan potensi pertumbuhan perusahaan kepada para pemangku kepentingan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja Karakteristik dari Perseroan Terbatas?

2. Bagaimana Ketentuan Pembentukan dan Pembubaran Perseroan Terbatas?

3. Bagaimana Struktur Ekuitas pada Perseroan Terbatas?

4. Bagaimana Akuntansi untuk Saham Biasa pada Perseroan Terbatas?

5. Bagaimana Akuntansi untuk Saham Preferen pada Perseroan Terbatas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Karakteristik dari Perseroan Terbatas.

2. Mengetahui Ketentuan Pembentukan dan Pembubaran Perseroan Terbatas.

3. Mengetahui Struktur Ekuitas pada Perseroan Terbatas.

4. Mengetahui Akuntansi untuk Saham Biasa pada Perseroan Terbatas.

5. Mengetahui Akuntansi untuk Saham Preferen pada Perseroan Terbatas.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Karakteristik Perseroan Terbatas

Definisi Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.

Karakteristik Perseroan Terbatas

Ada dua macam PT. yaitu PT Tertutup dan PT Terbuka. PT Tertutup, selanjutnya dikenal sebagai PT saja, adalah perseroan yang tidak menerbitkan saham untuk publik.

Sementara PT Terbuka, dikenal sebagai PT, Tbk., adalah perseroan yang menerbitkan saham di pasar modal sehingga publik dapat membelinya

Perusahaan perseorangan dan Perusahaan Persekutuan diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) atau Commercial Law, Hal ini antara lain membuat tanggung jawab pemilik perusahaan bersifat tidak terbatas, artinya apabila terdapat kerugian perusahaan, maka pemilik perusahaan bisa diminta bertanggung jawab hingga dana dan kekayaan pribadinya. Pemilik perusahaan tidak terpisahkan dari kondisi perusahaan.

Sementara itu, tanggung jawab pemilik perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT) dinyatakan terbatas, yaitu hingga kekayaan yang ditanamkan dalam perusahaan. Pemilik tidak dapat diminta bertanggung jawab dengan menggunakan harta pribadi untuk menutup kewajiban perusahaan, kecuali jika terdapat hal-hal yang bersifat kriminal. Selain sifat tanggung jawab pemilik yang terbatas, keunggulan PT lainnya adalah sebagai berikut:

• Berbentuk badan hukum terpisah dari pemilik dan merupakan para pihak dalam kasus hukum.

• Dilindungi oleh undang-undang adan negara.

• Keberlangsungan usaha tidak terpengaruh oleh kondisi pemilik, seperti meninggal dunia.

• Reputasi yang lebih kuat dan diakui oleh sejumlah pihak penyedia fasilitas pendanan seperti perbankan atau pasar modal.

• Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik (investor).

(7)

4 2.2 Ketentuan Pembentukan dan Pembubaran Perseroan Terbatas

➢ Pembentukan Perseroan Terbatas

Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, syarat formal pembentukan PT yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

1) Pendiri minimal terdiri atas 2 (dua) orang atau lebih 2) Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.

3) Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan.

4) Akta Pendirian harus disahkan oleh Menteri Hukanı dan HAM, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

5) Modal dasar minimal Rp50.000.000 dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar.

6) Minimal harus memiliki 1 (satu) orang direktur dan 1 (satu) orang komisaris.

7) Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali yang merupakan Penanaman Modal Asing.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan ketentuan di atas adalah sebagai berikut.

1) Pengajuan nama PT melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) dalam Kementerian Hukum dan HAM.

2) Pembuatan Akta Pendirian yang disahkan di depan notaris.

3) Pengajuan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) di kantor kelurahan setempat.

4) Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat.

5) Pengajuan pengesahan Anggaran Dasar (AD) perusahaan di Kementerian Hukum dan HAM.

6) Pengajuan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.

7) Pengajuan pengumuman di Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

➢ Pembubaran Perseroan Terbatas 1) Pembubaran Perseroan terjadi:

• Berdasarkan keputusan RUPS;

• Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telahberakhir;

• Berdasarkan penetapan pengadilan;

• Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;

• Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau

• Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(8)

5 2) Dalam hal terjadi pembubaran Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

• Wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator; dan

• Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan Perseroan dalam rangka likuidasi.

3) Dalam hal pembubaran terjadi berdasarkan keputusan RUPS, jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir atau dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan niaga dan RUPS tidak menunjuk likuidator, Direksi bertindak selaku likuidator.

4) Dalam hal pembubaran Perseroan terjadi dengan dicabutnya kepailitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, pengadilan niaga sekaligus memutuskan pemberhentian kurator dengan memperhatikan ketentuan dalam undang-undang tentang Kepailitan dan PenundaanKewajiban Pembayaran Utang.

5) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilanggar, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan Perseroan bertanggung jawab secara tanggung renteng.

6) Ketentuan mengenai pengangkatan, pemberhentian sementara, pemberhentian, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, dan pengawasan terhadap Direksi mutatis mutandis berlaku bagi likuidator.

2.3 Struktur Ekuitas Perseroan Terbatas.

Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis dan dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas. Ekuitas merupakan bagian dari hak pemilik dalam perusahaan dan harus dilaporkan sedemikian. Ekuitas memiliki beberapa karakteristik, seperti:

• Ekuitas sama dengan aset netto, yaitu selisih antara aset perusahaan dengan utang perusahaan.

• Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aset netto baik yang berasal bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi (bagian dari keuntungan atau kerugian).

Perseroan terbatas adalah jenis perusahaan yang memiliki struktur ekuitas yang terbatas. Tanggung jawab persero terbatas pada jumlah modal saham yang disetor jika perseroan terbatas (PT) telah disahkan. Modal perseroan terbatas terdiri atas saham dan tanggung jawab persero terbatas pada jumlah saham yang disetor.

Dalam perseroan terbatas, ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aset netto baik yang berasal bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi (bagian dari keuntungan atau kerugian). Ekuitas juga

(9)

6 dapat menjadi penentu apakah perusahaan tersebut termasuk sehat atau tidak, karena nilai dari ekuitas ini nantinya yang akan menentukan.

Pelaporan ekuitas merupakan bagian penting dalam transparansi dan akuntansi keuangan perusahaan, karena menyediakan informasi kepada pihak yang tanggung jawab si pemilik dan membantu dalam menilai seberapa besar aset yang perusahaan miliki.

Struktur ekuitas dalam sebuah perseroan terbatas (PT) merujuk pada pemilik, modal yang diinvestasikan, serta bagaimana kepemilikan dan kepentingan dalam perusahaan tersebut didistribusikan. Dalam konteks PT, struktur ekuitas melibatkan beberapa elemen utama:

• Saham

Saham dalam PT mewakili bagian kepemilikan perusahaan. Saham ini dibagi menjadi saham biasa (ordinary shares) dan saham preferen (preferred shares). Pemilik saham memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan memiliki hak suara dalam keputusan tertentu.

• Pemegang Saham

Pemegang saham adalah individu atau entitas yang memiliki saham dalam perusahaan.

Mereka dapat menjadi pemilik tunggal (dalam kasus PT dengan satu pemilik) atau sekelompok pemilik dengan kepemilikan yang terbagi.

• Modal Disetor

Modal disetor adalah jumlah uang atau aset yang disetorkan oleh pemilik atau pemegang saham ke perusahaan sebagai investasi awal atau tambahan. Modal disetor ini menjadi dasar untuk menentukan kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan.

• Kepemilikan dan Pengendalian

Struktur ekuitas memengaruhi kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Dalam beberapa kasus, pemegang saham mayoritas (yang memiliki lebih dari 50% saham) memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan utama dalam perusahaan.

• Utang dan Modal Sendiri

Selain modal ekuitas, perusahaan juga dapat memiliki utang (hutang kepada kreditur) dan modal sendiri (ekuitas). Struktur modal, yang menggabungkan utang dan ekuitas, dapat mempengaruhi risiko dan kinerja keuangan perusahaan.

• Perubahan Struktur Ekuitas

Perusahaan bisa melakukan perubahan dalam struktur ekuitasnya melalui berbagai cara, seperti penawaran saham baru kepada publik (IPO), penjualan saham kepada investor atau pihak lain, pembelian kembali saham, atau penggabungan dengan perusahaan lain.

Memahami dan mengelola struktur ekuitas yang tepat penting untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan. Hal ini dapat memengaruhi strategi keuangan, pengambilan keputusan, dan hubungan dengan pemegang saham serta pihak lain yang terlibat dalam perusahaan.

(10)

7

Ekuitas Perseroan Terbatas.

Salah satu bagian akun yang penting bagi perusahaan adalah struktur permodalan atau ekuitas. Untueroan terbatas, komponen ekuitas terdiri atas:

o Modal disetor.

Untuk perusahaan dengan bentuk PT, kepemilikan terbagi dalam lembar saham.

Secara umum, pemilik setiap lembar saham memiliki hak sebagai berikut:

1. Pembagian keuntungan (dan kerugian) perusahaan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan

2. Partisipasi dalam manajemen, seperti hak suara untuk menunjuk direksi dan komisaris, secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan

3. Pembagian aset perusahaan pada saat likuidasi secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan

4. Hak prioritas untuk membeli saham yang baru diterbitkan secara proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan yang dikenal sebagai hak memesan terlebih dahulu atau preemptive right.

Terdapat dua jenis saham yang bisa diterbitkan oleh PT, yaitu sebagai berikut, 1. Saham biasa (ordinary share), yang merupakan kepemilikan perusahaan

residual karena:

a. Menanggung seluruh risiko kerugian;

b. Menerima manfaat terbesar atas sukses perusahaan;

c. Tidak ada jaminan untuk memperoleh dividen atau pada saat likuidasi, hasil penjuaları asset

2. Saham preferen (preferred share), yang timbul karena kontrak dengan pemegang saham, yang bersedia mengorbankan beberapa hak tertentu untuk mendapatkan kepastian hak atau privilege lainnya, seperti prioritas pembagian saham.

o Saldo Laba

Saldo laba atau retained earnings merupakan bagian dari ekuitas pemegang saham yang berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dikembalikan atau dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham. Laba bersih perusahaan yang diperoleh dalam satu periode adalah hak pemegang saham. Apabila dibagikan kepada pemegang saham, dikenal sebagai dividen, yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Setiap lembar saham mendapat pembagian yang sama, misalnya Rp100/lembar, sehingga semakin besar saham yang dimiliki, maka semakin besar dividen yang diterima.

Bagian laba yang diakumulasikan sebagai saldo laba biasanya akan menambah atau memperkuat permodalan ekuitas perusahaan. Ada kalanya saldo laba ini telah disisihkan untuk keperluan tertentu, misalkan untuk investasi atau pembelian aset tertentu, yang dikenal sebagai saldo laba yang diapropriasikan (appropriated retained earnings).

(11)

8 o Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan Komprehensif (comprehensive income) adalah akun-akun yang memengaruhi nilai ekuitas perusahaan, yang tidak terkait langsung dengan pemegang saham. Biasanya penghasilan komprehensif dibagi menjadi laba bersih dan penghasilan komprehensif lainnya (other comprehensive income). Oleh karena laba bersih sudah ditampung dalam akun Saldo Laba, maka penghasilan komprehensif lainnya ini menjadi akun tersendiri dalam bagian Ekuitas Pemegang Saham. Contoh penghasilan komprehensif lainnya adalah saldo keuntungan/

kerugian belum terealisasi dari investasi sekuritas kategori tersedia untuk dijual (unrealized gain/loss from available for sale securities) atau keuntungan/kerugian akibat translasi laporan keuangan.

2.4

Akuntansi untuk Saham Biasa pada Perseroan Terbatas.

Setiap saham yang diterbitkan merupakan representasi dari modal yang disetor dan ditempatkan. Jumlah dari modal disetor (paid-in capital) ini tidak selalu sama dengan jumlah modal dasar (authorized capital). Modal dasar adalah jumlah modal maksimal yang dapat diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang tercantum dalam Akta Perusahaan atau Anggaran Dasar. Umumnya modal disetor lebih kecil dari modal dasar.

Apabila Perusahaan telah menerbitkan salam senilai modal dasa akukan di akan adanya kebutu tambahan modal, maka perusahaan harus melakukan Anggaran Dasat Terdapat dua tamha hasa yang dapat diterbitkan perusahaan yaitu saham basa dengan nilai nominal de saham biasa tanpa nilai nominal.

o

Penerbitan dengan Nilai Nominal

Saham dapat diterbitkan dengan nilai nominal (par value) tertentu untuk setiap lembarga Penentuan besar kecilnya nilai nominal ini bergantung pada masing-masing perusaha Umumnya nilai nominal ini lebih rendah daripada harga saham perdana atau harga penerbitas saham. Nilai nominal yang rendah ini menghindari perusahaan untuk menghadapi liabiltzar kontinjensi lebih lanjut.

Apabila harga perdana saham atau harga penerbitan saham lebih tinggi dari nominal nihil, maka perseroan akan mencatat timbulnya premi saham (share Premium).

Contoh 13.1 Penerbitan Saham Biasa dengan Nilai Nominal

PT Obat Jaya menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa bernilai nominal Rp100, dengan harga Rp500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya. Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai berikut:

Kas 500.000.000

Modal saham Biasa 100.000.000 Agio saham Biasa 400.000.000

(12)

9 o Penerbitan tanpa Nilai Nominal.

Di beberapa negara, saham dapat diterbitkan tanpa nilai nominal, dengan alasan agar:

1. Perusahaan terhindar dari liabilitas kontinjensi:

2. Perusahaan maupun investor terhindar dari kebingungan antara mencatat nilai nominal atau nilai wajar pasar.

Memang biasanya terdapat kerugian, yaitu adanya pajak yang tinggi di beberapa negara untuk penerbitan saham tanpa nilai nominal. Selain itu, seluruh harga yang dibayarkan atas saham tanpa nilai nominal dianggap sebagai modal legal, yang dapat mengurangi fleksibidius 14). Dihan ketika melakukan pembagian dividen (dividen likuidası akan dibahas pada Bab 14). Di Indonesia, undang-undang yang berlaku melarang perusahaan menerbitkan sahum tanpa nilai nominal. Nilai nominal terendah saham ditetapkan sebesar Rp5 per lembar.

Contoh 13.2 Penerbitan Saham Biasa Tanpa Nilai Nominal

Misalkan dalam kasus PT Obat jaya parda Contoh 13 1. yang menerbitkan 1.000.000 lembar saham, namun tanpa nilai nominal. Harga penerbitarı saham, Rp500 per lembar dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya.

Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai berikut:

Kas 500.000.000

Modal Saham Biasa 500.000.000

Di beberapa negara, saham tanpa nilai nominal tetap harus memiliki nilai yang ditetapkan (stated value), yang berfungsi seperti nilai nominal Perbedaan utamanya adalah nilai yang ditetapkan ini sepenuhnya merupakan keputusan manajemen dan tidak terkait dengan anggaran dasar Perusahaan.

Contoh 13.3 Penerbitan Saham Biasa Tanpa Nilai Nominal Tetapi Memiliki Nilai yang Ditetapkan

Melanjutkan Contoh 13.2. jika PT Obat jaya menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa tanpa nilai nominal dengan harga Rp500 per lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya. Manajemen memutuskan nilai ditetapkan saham adalah Rp100 per lembar Perusahaan mencatat penerbitan saham tersebut dengan jurnal sebagai berikut:

Kas 500.000.000

Modal saham Biasa 100.000.000 Agio saham Biasa 400.000.000

(13)

10 2.5

Akuntansi untuk Saham Preferen pada Perseroan Terbatas.

A. Karakteristik

Saham preferen (preferred stock) merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan karakteristik atau fitur tertentu, seperti:

1. preferensi saat pembagian dividen;

2. preferensi saat pembagian aset, dalam proses likundasi perusahaan.

3. dapat dikonversikan (convertible)menjadi saham biasa atau sekuritas lainnya;

4. dapat ditarik kembali (callable), sebagai eksekusi hak opsi bagi perusahaan:

5. tidak memiliki hak suara

6. sifat dividen dapat kumulatif, artinya dividen yang tidak dibagikan dapat diakumulasilkan ke periode berikutnya:

7. partisipatif, yaitu kemungkinan mendapatkan dividen tambahan setelah pengalokasian dividen untuk pemegang saham biasa,

8. dapat dijual kepada pihak perusahaan yang menerbitkan saham (redeemable).

Dari sekian banyak preferensi ini, perusahaan dapat menentukan salah satu atau beberapa bahkan seluruhnya atas saham preferensi yang ditawarkan, selama tidak melanggar aturan hukum yang berlaku. Meski demikian, saham preferen tidak memiliki hak suara, maka banyak calon investor yang memandang saham preferen sebagai instrumen yang kurang strategis, Sebagai contoh, saham preferen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hanya berasal dari tiga perusahaan publik yaitu PT Mas Murni Indonesia, Tbk. (MAMIP) PT Centex, Tbk. (CNTX), dan PT Taisho Pharmaceutical (SQBI) Itu pun saham preferen ini tidak terlalu aktif diperdagangkan seperti halnya saham biasa emiten lainnya.

B. Penerbitan Saham

Contoh 13.6 Penerbitan Saham Preferen

PT Obat Manjur menerbitkan 100.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Saham ini dibeli tunai para investor dengan harga perdana sebesar Rp150 per lembar, Jurnal yang dicatat perusahaan adalah:

Kas 15.000.000

Saham Preferen 10.000.000

Agio saham-preferen 5.000.000

Untuk saham preferen yang memiliki fitur konvertibel, pada saat dilakukan konversi, misalkan terhadap saham biasa, maka menggunakan nilai wajar aset atau saham yang diperoleh Meski terdapat beberapa fitur yang dimungkinkan, fitur preferensi atas pembagian dividen adalah yang paling umum ditemukan untuk saham preferen.

C. Pembagian Dividen

Fitur preferensi pembagian dividen untuk saham preferen bergantung pada jenis dan karakteristiknya. Secara umum ada dua karakteristik umum dividen saham preferen

1. Dividen kumulatif 2. Dividen partisipatif

(14)

11 Karakteristik dividen kumulatif adalah pembagian dividen suatu periode mendahulukan dividen periode sebelumnya yang tidak dibagikan (dividend in arrears). Jika masih ada sisa, maka barulah dianggap sebagai dividen periode berjalan. Dividen partisipatif adalah kebijakan dividen suatu periode yang memberikan tambahan dividen kepada pemegang saham preferen jika masih terdapat kelebihan dividen setelah pemegang saham biasa memperoleh alokasi dividen dalam persentase yang sama terlebih dahulu.

Contoh 13.7 Pembagian Dividen Tunai

Pada 1 November 2015 PT Obat Manjur melakukan pembagian dividen tunai sebesar Rp50.000.000 kepada para pemegang saham Komposisi pemegang saham terdiri sebagai berikut.

Saham preferen 6% dengan total nilai nominal Rp 100.000.000 Saham Biasa, dengan total nilai nominal Rp 400.000.000 Selama tahun 2013 dan 2014, PT Obat Manjur tidak membagikan dividen karena kebutuhan dana investasi yang besar. Diasumsikan komposisi pemegang saham tidak berubah selama 2013-2015.

1. Dividen Saham Preferen Bersifat Non-kumulatif dan Non-partisipatif

Dalam kasus ini, pembagian dividen untuk saham preferen dan saham biasa dihitung sebagai berikut

Perhitungan Saham Preferen Saham Biasa Total 6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

Sisa Rp 44.000.000 Rp 44.000.000

Jumlah Rp 6.000.000 Rp 44.000.000 Rp 50.000.000 Pada kasus ini, pemegang saham preferen menerima dividen sebebsar 6% dari nilai nominal (yaitu Rp 6.000.000) dan sisanya (yaitu Rp 44.000.000) dialokasikan untuk pemegang saham biasa.

2. Dividen Saham Preferen Bersifat Kumulatif dan Non-Partisipatif Perhitungan Saham

Preferen Saham Biasa Total Dividen in arrears 2

tahun:

2 x 6% Rp 100.000.000

Rp 12.000.000 Rp 12.000.000

6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000

Sisa Rp 32.000.000 Rp 32.000.000

Jumlah Rp 18.000.000 Rp 32.000.000 Rp 50.000.000 Pada kasus ini, pemegang saham preferen menerima dividen sebesar Rp18.000.000, terdiri atas dividen 2 tahun sebelumnya yang belum dibagikan (masing-masing Rp6.000.000, total Rp 12.000.000) dan dividen tahun berjalan sebesar 6% dari nilai nominal (yaitu Rp6.000.000). Sisanya sebesar Rp32.000.000 dialokasikan untuk pemegang saham biasa.

(15)

12 3. Dividen Saham Preferen Bersifat Non-kumulatif dan Pertisipatif penuh.

Perhitungan Saham

Preferen Saham Biasa Total Dividen tahun

berjalan: 6% Rp 6.000.000 Rp 24.000.000 Rp 30.000.000 Dividen Pertisipatif:

4% Rp 4.000.000 Rp 16.000.000 Rp 20.000.000 Jumlah Rp 10.000.000 Rp 40.000.000 Rp 50.000.000 Setelah pemegang saham preferen dan saham biasa mendapatkan dividen tahun berjalan dengan persentase yang sama yaitu 6% dari nilai nominal, sisanya akan dibagikan sebagai dividen partisipatif dengan perhitungan sebagai berikut.

Tabel 13.7 Perhitungan Non-Kumulatif dan Partisipatif (Lanjutan) Total Dividen tahun beralan Rp 30.000.000

Dividen tersedia untuk partisipatif Rp 20.000.000 (Rp50.000.000 – Rp 30.000.000)

Nilai nomonal saham preferen dan

saham biasa Rp 50.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp 40.000.000)

Tingkat Partisipasi 4% (Rp 20.000.000 / Rp 500.000.000)

Besarnya dividen partisipatif saham preferen = 4% x Rp 100.000.000 = Rp 4.000.000

Besarnya dividen partisipatif saham biasa = 4% x Rp 400.000.000 = Rp 16.000.000

Dengan demikian, pemegang saham preferen menerima total dividen sebesar Rp 10.000.000 dan pemegang saham biasa sebesar Rp40.000.000.

4. Dividen Saham Preferen Bersifat Kumulatif dan Partisipatif Penuh Perhitungan Saham

Preferen Saham Biasa Total Dividen in arrears 2

tahun; 2 x 6% x Rp 100.000.000

Rp 12.000.000 Rp 12.000.000

6% x Rp 100.000.000 Rp 6.000.000 Rp 24.000.000 Rp 30.000.000 Dividen partisipatif Rp 1.600.000 Rp 6.400.000 Rp 8.000.000

Tingkat Partisipasi 1,6% (Rp8.000.000/Rp500 000.000)

Besarnya dividen partisipatif saham preferen = 1.6% x Rp 100.000.000 = Rp1 600.000

Besarnya dividen partisipatif saham biasa = 1.6% x Rp400.000.000 = Rp6.400.000

Dengan demikian, pemegang saham preferen menerima total dividen sebesar Rp19.600.000 dan pemegang saham biasa sebesar Rp30.400.000.

(16)

13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.

Ada dua macam PT. yaitu PT Tertutup dan PT Terbuka. PT Tertutup, selanjutnya dikenal sebagai PT saja, adalah perseroan yang tidak menerbitkan saham untuk publik. Sementara PT Terbuka, dikenal sebagai PT, Tbk., adalah perseroan yang menerbitkan saham di pasar modal sehingga publik dapat membelinya.

Sementara itu, tanggung jawab pemilik perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT) dinyatakan terbatas, yaitu hingga kekayaan yang ditanamkan dalam perusahaan. Pemilik tidak dapat diminta bertanggung jawab dengan menggunakan harta pribadi untuk menutup kewajiban perusahaan, kecuali jika terdapat hal-hal yang bersifat criminal.

3.2 Penutup

Demikian makalah tentang Akuntansi Akun Ekuitas Pada Perseroan Terbatas ini kami buat. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Akuntansi Akun Ekuitas Pada Perseroan Terbatas lebih lanjut, sebaikanya kita membaca mempelajari dari berbagai sumber dan referensi terpecaya lainnya. Juga melakukan diskusi bersama orang yang ahli dengan bidang terkait. Besar harapan kami sebagai penulis agar berbagai pihak berkenan untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan dalam penyusunan makalah di kemudian hari agar dapat menjadi lebih baik.

(17)

14

DAFTAR PUSTAKA

Martani, Dwi, dkk. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:

Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait