• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA BIAYA BERSAMA

N/A
N/A
Ririn

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH AKUNTANSI BIAYA BIAYA BERSAMA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA BIAYA BERSAMA

Dosen Pengampu:

Adibah Yahya, S.E., M.M., Ak.

Disusun oleh : Riyantika Anggraeni

222110028 AK.21.C3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FALKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berisi pembahasan mengenai “Biaya Produk Bersama” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas individu mata kuliah Akuntansi Biaya.

Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Adibah Yahya SE, MM, Ak.

selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberi tugas makalah ini.

Sehingga kami berharap dengan disusunnya makalah ini akan menambah wawasan serta pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca mengenai pengertian, perhitungan, serta pencatatan mengenai biaya produk bersama pada suatu perusahaan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Oleh karena itu, kami akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi.

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

A. Pengertian Produk Bersama (Joint Product) ... 1

B. Pengertian Biaya Bersama (Joint Cost) ... 1

C. Akuntansi Biaya Produk Bersama ... 2

1) Metode Harga Pasar (Nilai Jual) ... 2

2) Metode Unit Fisik ... 5

3) Metode Rata-rata Per Unit ... 6

4) Metode Rata-rata Tertimbang ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 9

(4)

1 A. Pengertian Produk Bersama (Joint Product)

Produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan bersama-sama dalam suatu rangkaian proses produksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead serta fasilitas pabrik yang sama. Dalam produk bersama, masing-masing produk mempunyai harga jual yang relatif sama sehingga tidak ada produk yang dianggap sebagai produk sampingan.

Berikut ini karakteristik produk bersama.

a) Merupakan produk-produk yang dihasilkan dengan sengaja sesuai dengan tujuan produksi yang melalui suatu proses atau rangkaian dan dilakukan secara bersamaan.

b) Nilai penjualan relatif besar dibanding produk sampingan dan relatif sama dengan produk-produk bersama lainnya.

c) Dihasilkan dalam jumlah unit kuantitas yang besar.

d) Biasanya memerlukan tahap pengolahan lanjutan dan pembungkusan.

e) Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain.

B. Pengertian Biaya Bersama (Joint Cost)

Menurut Mulyadi, biaya bersama adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan.

Sedangkan biaya bersama menurut Carter dan Usry adalah biaya yang timbul karena pemrosesan atau pabrikasi beberapa jenis barang secara bersama-sama.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya bersama merupakan biaya yang timbul karena adanya proses produksi yang menghasilkan beberapa jenis produk yang dilakukan secara bersama-sama dan menggunakan bahan baku dan fasilitas pabrik yang sama. Biaya bersama terbatas sampai dengan titik pisah (split of point). Titik pisah adalah titik saat dihasilkannya dua atau lebih produk bersama, dimana pada saat ini produk bersama bisa langsung dijual atau diproses lebih lanjut.

(5)

2

Berikut ini ilustrasi hubungan antara biaya bersama dan titik pisah.

C. Akuntansi Biaya Produk Bersama

Dalam menghitung biaya bersama dibutuhkan alokasi biaya untuk mempermudah dalam perhitungannya. Alokasi biaya adalah pembebanan biaya secara proporsional dari biaya tidak langsung atau biaya bersama ke objek biaya. Biaya produk bersama dialokasikan ke setiap produk bersama menggunakan beberapa metode, yakni metode harga pasar/nilai jual, metode unit fisik/kuantitatif, metode rata-rata sedergana/biaya per satuan, dan rata-rata tertimbang.

1) Metode Harga Pasar (Nilai Jual)

Metode harga pasar atau nilai jual mengasumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam proses produksi bersama memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda. Metode ini paling banyak digunakan karena antara pembebanan biaya dan nilai jual memiliki hubungan langsung, dimana harga jual dari suatu produk ditentukan berdasarkan biaya produksi.

Metode harga pasar dibagi lagi menjadi dua metode perhitungan, yaitu harga jual diketahui pada saat titik pisah (split-off point) dan harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah (harga pasar hipotesis).

a) Harga jual diketahui pada saat titik pisah (split-off point)

Metode ini digunakan ketika setelah titik pisah tidak ada proses lanjutan dan harga jual sudah diketahui pada saat itu juga. Apabila harga jual diketahui pada saat titik pisah maka biaya bersama dibebankan langsung pada produk.

Rumus:

Alokasi Biaya = Jumlah Nilai Jual Masing-masing produk

x Biaya Bersama Jumlah Nilai jual keseluruhan produk

(6)

3 Contoh:

PT ABC memproduksi 3 macam produk yaitu Alfa, Beta, dan Charlie secara bersama dengan biaya yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Berikut data jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk.

Produk Unit Produksi Harga Pasar Per Unit pada saat titik pisah

Alfa 50.000 Rp 1.000

Beta 70.000 Rp 1.300

Charlie 100.000 Rp 1.500

Diminta:

Hitunglah Alokasi Biaya Bersama masing-masing produk.

Penyelesaian:

➢ Nilai Jual masing-masing pada saat titik pisah Alfa : 50.000 x Rp 1.000 = Rp 50.000.000 Beta : 70.000 x Rp 1.300 = Rp 91.000.000 Charlie : 100.000 x Rp 1.500 = Rp 150.000.000 +

Rp 291.000.000

➢ Alokasi Biaya Bersama

Alfa : Rp 50.000.000 x Rp 200.000.000 = Rp 34.364.261 Rp 291.000.000

Beta : Rp 91.000.000 x Rp 200.000.000 = Rp 62.542.955 Rp 291.000.000

Charlie : Rp 150.000.000 x Rp 200.000.000 = Rp 103.092.784 + Rp 291.000.000

Rp 200.000.000 b) Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah (harga pasar hipotesis)

Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya proses lanjutan yang dikeluarkan setelah pemisahan.

(7)

4 Rumus :

Alokasi Biaya = Total Nilai pasar hipotesis tiap produk

x Biaya Bersama Total nilai pasar hipotesis semua produk

Contoh:

PT ABC memproduksi 3 macam produk yaitu Alfa, Beta, dan Charlie secara bersama dengan biaya yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Berikut data jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk.

Produk Unit Produksi Harga Pasar/unit Biaya Proses Lanjutan

Alfa 50.000 Rp 1.000 Rp 17.000.000

Beta 70.000 Rp 1.300 Rp 21.500.000

Charlie 100.000 Rp 1.500 Rp 35.000.000

Diminta:

Hitunglah Alokasi Biaya Bersama dan biaya produksi masing-masing produk Penyelesaian:

➢ Total Penjualan masing-masing produk

Alfa : 50.000 x Rp 1.000 = Rp 50.000.000 Beta : 70.000 x Rp 1.300 = Rp 91.000.000 Charlie : 100.000 x Rp 1.500 = Rp 150.000.000 +

Rp 291.000.000

➢ Harga jual hipotesis masing-masing produk

Alfa : Rp 50.000.000 – Rp 17.000.000 = Rp 33.000.000 Beta : Rp 91.000.000 – Rp 21.500.000 = Rp 69.500.000 Charlie : Rp 150.000.000 – Rp 35.000.000 = Rp 115.000.000 +

Rp 217.500.000

➢ Alokasi biaya bersama masing-masing produk

Alfa : Rp 33.000.000 x Rp 200.000.000 = Rp 30.344.827 Rp 217.500.000

(8)

5

Beta : Rp 69.500.000 x Rp 200.000.000 = Rp 63.908.046 Rp 217.500.000

Charlie : Rp 115.000.000 x Rp 200.000.000 = Rp 105.747.127 + Rp 217.500.000

Rp 200.000.000

➢ Biaya produksi masing-masing produk

Alfa : Rp 30.344.827 + Rp 17.000.000 = Rp 47.344.827 Beta : Rp 63.908.046 + Rp 21.500.000 = Rp 85.408.046 Charlie : Rp 105.747.127 + Rp 35.000.000 = Rp 70.747.127

2) Metode Unit Fisik

Pembebanan biaya metode ini berdasarkan unit secara fisik atau output dari suatu produk. Unit output tersebut harus diungkapkan dalam bentuk satuan yang sama (volume, bobot, dan ukuran karakteristik lainnya).

Rumus :

Alokasi Biaya = Jumlah unit masing-masing produk

x Biaya Bersama Jumlah unit keseluruhan produk

Contoh:

PT ABC memproduksi 3 macam produk yaitu Alfa, Beta, dan Charlie secara bersama dengan biaya yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Berikut data jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk.

Produk Unit Produksi Harga Pasar/unit Biaya Proses Lanjutan

Alfa 50.000 Rp 1.000 Rp 17.000.000

Beta 70.000 Rp 1.300 Rp 21.500.000

Charlie 100.000 Rp 1.500 Rp 35.000.000

Jumlah 220.000

Diminta:

Hitunglah Alokasi Biaya Bersama dan biaya produksi masing-masing produk Penyelesaian:

➢ Alokasi biaya bersama masing-masing produk

(9)

6

Alfa : Rp 50.000 x Rp 200.000.000 = Rp 45.454.545 Rp 220.000

Beta : Rp 70.000 x Rp 200.000.000 = Rp 63.636.364 Rp 220.000

Charlie : Rp 100.000 x Rp 200.000.000 = Rp 90.909.091 + Rp 220.000

Rp 200.000.000

➢ Biaya produksi masing-masing produk

Alfa : Rp 45.454.545 + Rp 17.000.000 = Rp 62.454.545 Beta : Rp 63.636.364 + Rp 21.500.000 = Rp 85.136.364 Charlie : Rp 90.909.091 + Rp 35.000.000 = Rp 125.909.091 3) Metode Rata-rata Per Unit

Untuk mengalokasikan biaya bersama dalam metode ini, seluruh produk yang dihasilkan dari proses produksi biaya bersama harus dibebani suatu nilai secara proporsional dari seluruh biaya bersama atau dari besarnya unit yang diproduksi.

Metode ini mengabaikan bobot atau nilai jual dari produk terkait, disamping itu semua produk diasumsikan bersifat homogen, artinya masing-masing produk memerlukan biaya yang relatif sama.

Rumus :

Biaya per unit = Jumlah biaya bersama Jumlah unit keseluruhan produk

Alokasi biaya = Biaya per unit x Jumlah unit masing-masing produk

Contoh:

PT ABC memproduksi 3 macam produk yaitu Alfa, Beta, dan Charlie secara bersama dengan biaya yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Berikut data jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk.

(10)

7

Produk Unit Produksi Harga Pasar/unit Biaya Proses Lanjutan

Alfa 50.000 Rp 1.000 Rp 17.000.000

Beta 70.000 Rp 1.300 Rp 21.500.000

Charlie 100.000 Rp 1.500 Rp 35.000.000

Jumlah 220.000

Diminta:

Hitunglah Alokasi Biaya Bersama dan biaya produksi masing-masing produk Penyelesaian:

➢ Alokasi biaya bersama masing-masing produk

Biaya per unit = Rp 200.000.000 = Rp 909,10 220.000

Alfa : Rp 909,10 x 50.000 = Rp 45.455.000 Beta : Rp 909,10 x 70.000 = Rp 63.637.000 Charlie : Rp 909,10 x Rp 100.000 = Rp 90.910.000 +

Rp 200.002.000

➢ Biaya produksi masing-masing produk

Alfa : Rp 45.455.000 + Rp 17.000.000 = Rp 62.455.000 Beta : Rp 63.637.000 + Rp 21.500.000 = Rp 85.137.000 Charlie : Rp 90.910.000 + Rp 35.000.000 = Rp 125.910.000

4) Metode Rata-rata Tertimbang

Untuk mengalokasikan biaya bersama dalam metode ini, unit produksi dikalikan dengan angka penimbang, dan diperoleh jumlah penimbang rata-rata setiap produk dibagi dengan jumlah penimbang rata-rata seluruh produk. Angka penimbang dapat ditentukan berdasarkan besarnya jumlah produk yang digunakan. Angka penimbang digunakan karena sulitnya pembuatan produk, perbedaan tenaga kerja yang dipakai, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan setiap produk.

Rumus :

Alokasi Biaya = Jumlah penimbang rata-rata tiap produk

x Biaya Bersama Jumlah penimbang rata-rata seluruh produk

(11)

8 Contoh:

PT ABC memproduksi 3 macam produk yaitu Alfa, Beta, dan Charlie secara bersama dengan biaya yang dikeluarkan selama satu periode adalah sebesar Rp 200.000.000,00. Berikut data jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk.

Produk Unit

Produksi Harga Pasar/unit Biaya Proses

Lanjutan Bobot

Alfa 50.000 Rp 1.000 Rp 17.000.000 3

Beta 70.000 Rp 1.300 Rp 21.500.000 4

Charlie 100.000 Rp 1.500 Rp 35.000.000 6

Jumlah 220.000 Diminta:

Hitunglah Alokasi Biaya Bersama dan biaya produksi masing-masing produk Penyelesaian:

➢ Alokasi biaya bersama masing-masing produk Menghitung nilai bobot :

Alfa : 50.000 x 3 = 150.000 Beta : 70.000 x 4 = 280.000 Charlie : 100.000 x 6 = 600.000 +

1.030.000 Alokasi biaya bersama :

Alfa : Rp 150.000 x Rp 200.000.000 = Rp 29.126.214 Rp 1.030.000

Beta : Rp 280.000 x Rp 200.000.000 = Rp 54.368.932 Rp 1.030.000

Charlie : Rp 600.000 x Rp 200.000.000 = Rp 116.504.854 + Rp 1.030.000

Rp 200.000.000

➢ Biaya produksi masing-masing produk

Alfa : Rp 29.126.214 + Rp 17.000.000 = Rp 46.126.214 Beta : Rp 54.368.932 + Rp 21.500.000 = Rp 75.868.932 Charlie : Rp 116.504.854 + Rp 35.000.000 = Rp 151.504.854

(12)

9

DAFTAR PUSTAKA

Pradita, A. (2014, September). HARGA POKOK PRODUK BERSAMA DAN SAMPINGAN.

Diambil kembali dari afrila_pradita.staff.gunadarma:

http://afrila_pradita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/91198/M3+HP+Bersama+

dan+sampingan.pdf

Sulolipu, A. (2014, Mei). HARGA POKOK PRODUK BERSAMA. Diambil kembali dari stiei- igi.ac.id: https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/Akuntansi-biaya-

pertemuan-14.docx

Referensi

Dokumen terkait