MAKALAH
ANALISIS APBN TAHUN 2021-2023 KABUPATEN INDRAMAYU
DOSEN PEMBIMBING:
Imam Hidayat, S.E., M.Ak.
Disusun Oleh:
Restu Amelia Putri 2216220066
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA PERDANA INDONESIA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis APBD tahun 2021-2023 Kabupaten Indramayu” dengan tepat waktu.
makalah yang berjudul “Analisis APBD tahun 2021-2023 Kabupaten Indramayu”
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah akuntansi sektor publik. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca terhadap topik yang sedang dibahas.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Imam Hidayat, S.E., M.Ak. selaku dosen pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini, sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait tugas yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Tangerang, 8 Oktober 2023
Restu Amelia Putri
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I BAB II BAB III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Indramayu adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Ibu kotanya adalah kecamatan Indramayu Kota. Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 114,1 km. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada 107"51'-108"36' Bujur Timur dan 6"15'–6"40' Lintang Selatan. Dengan wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, sebelah utara berbatasan dengan laut jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Cirebon. Sedangkan, sebelah timur berbatasan dengan Laut jawa dan Kabupaten Cirebon.
Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan,309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 204,011 ha atau 2.040.110 Km dengan panjang garis pantai 147 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang, dengan banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.
Pola penggunaan lahan menurut data GIS (Geographic Information System) Bapeda Kabupaten Indramayu , wilayah seluas 204.011 Ha tersebut terdiri dari Tanah Sawah Irigasi 116.675 Ha; Tanah Kering 87.336 Ha; dan Tanah Sawah Non Irigasi 92.795 Ha;
Berdasarkan topografinya ketinggian wilayah pada umumnya berkisar antara 0 – 18 m diatas permukaan laut dan wilayah dataran rendahnya berkisar antara 0 – 6 m di atas permukaan laut berupa rawa, tambak, sawah dan pekarangan. Kabupaten
Indramayu sebagian besar permukaan tanahnya berupa dataran dengan kemiringan antara 0% – 2% seluas 201.285 ha (96,03%) dari total wilayah. Keadaan ini terpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan tinggi maka daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air dan bila musim kemarau akan mengakibatkan kekeringan.
Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan APBD?
2. Apa fungsi APBD?
3. Apa tujuan APBD?
4. Bagaimana Prinsip APBD?
5. Apa dasar hukum APBD?
6. Apa kebijakan APBD?
7. Darimana sumber pendapatan daerah?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan masalah di atas antara lain:
1. Memahami pengertian dari APBD 2. Mengetahui tujuan dari APBD
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian APBD
Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber- sumber penerimaan yang cukup untuk daerah, dengan mengacu pada undang-undang yang mengatur perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, di mana besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antar pemerintah dan daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dan ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara. Suatu daerah tidak akan dapat menjalankan kegiatan pemerintahan tanpa adanya anggaran, oleh karena itu setiap tahunnya APBD ditetapkan guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi perekonomian daerah berdasarkan fungsi alokasi APBD. Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah harus dicatat dan dikelola dalam APBD.
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran yang memuat rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah (Penerimaan) dan semua Belanja Daerah (Pengeluaran) dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu. Sedangkan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat dalam APBD. Pemungutan semua penerimaan Daerah bertujuan untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang membebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD. Karena APBD merupakan
dasar pengelolaan keuangan daerah, maka APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah.
Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan. Sehingga pengelolaan, pengendalian, dan pengawasan keuangan daerah dapat dilaksanakan berdasarkan kerangka waktu tersebut.
APBD disusun dengan pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan. Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat tercapai untuk setiap sumber pendapatan. Pendapatan dapat direalisasikan melebihi jumlah anggaran yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan belanja, jumlah belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja. Jadi, realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang telah ditetapkan. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Struktur APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan dan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. APBD terdiri dari anggaran pendapatan dan pembiayaan, pendapatan terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain. Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus, kemudian pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat. Pembiayaan yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
B. Struktur APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan penjabaran rencana kerja para penyelenggara pemerintahan daerah untuk kurun waktu satu tahun. Dalam bentuk yang paling ringkas, APBD dituangkan ke dalam suatu format yang memuat pengelompokan jenis transaksi berkaitan dengan rencana keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menganalisa keungan daerah adalah Rasio PAD terhadap APBD, Rasio PAD terhadap Belanja Pelayanan Publik, Rasio Pajak dan Distribusi Daerah terhadap PAD Rasio PAD terhadap PDRB, PAD per Kapita.
Rasio PAD terhadap APBD Kabupaten Indramayu masih kecil yaitu 6,45%.
Rasio ini mengukur kemandirian suatu daerah yang ditunjukkan dengan makin besarnya rasio. Rasio PAD terhadap Belanja Pelayanan Publik menunjukan kemampuan daerah untuk membiayai pengeluaran pelayanan publik dari pendapatannya sendiri, pada tahun 2005 Rasio PAD
terhadap Belanja Pelayanan Publik di Kabupaten Indramayuu tercatat sebesar 10,63% Rasio Pajak dan Distribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah tercatat sebesar 51,72% Rasio PAD terhadap PDRB tercatat sebesar 0,45%, dan PAD per kapita tercatat sebesar Rp. 23.034,21.
Keuangan Daerah merupakan semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah tersebut. Ruang lingkup Keuangan daerah meliputi:
1. hak Daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
2. kewajiban Daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak lain;
3. penerimaan Daerah;
4. pengeluaran Daerah;
5. kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan daerah yang dipisahkan; dan/atau
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.
Berdasarkan Pasal 23 sampai dengan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, ketentuan terkait APBD adalah sebagai berikut:
1. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Daerah dan kemampuan Pendapatan Daerah.
2. APBD disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD.
3. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
4. APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan dengan Perda sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
5. Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah dalam bentuk uang dianggarkan dalam APBD.
6. Penerimaan Daerah terdiri atas:
a. pendapatan daerah; dan
b. penerimaan pembiayaan daerah.
7. Pengeluaran Daerah terdiri atas:
a. belanja daerah; dan
b. pengeluaran pembiayaan daerah.
8. Penerimaan Daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan rencana Penerimaan Daerah yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber Penerimaan Daerah dan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
9. Pengeluaran Daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan rencana Pengeluaran Daerah sesuai dengan kepastian tersedianya dana atas Penerimaan Daerah dalam jumlah yang cukup.
10. Setiap Pengeluaran Daerah harus memiliki dasar hukum yang melandasinya.
11. Seluruh Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD.
C. 3 D. 4 E. 5 F. 6 G. 7 H. 8 I. 9 J. 10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Makalah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). (2 April 2022). Bajang Ngelalu. https://bajang-ngelalu.blogspot.com/2022/04/makalah-anggaran-pendapatan- dan-belanja.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Indramayu
https://wawansetiawanpulutan.blogspot.com/2013/06/geografis-kabupaten- indramayu.html
https://123dok.com/article/potensi-kabupaten-indramayu-keadaan-geografis- topografi.z1lo9w8q