• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ancaman Disintegrasi Peradaban Islam dan Ilmu Pengetahuan

MUHAMMAD FAUZI

Academic year: 2023

Membagikan "Ancaman Disintegrasi Peradaban Islam dan Ilmu Pengetahuan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ANCAMAN DISINTEGRASI PERADABAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Makalah ini diajukan sebagai salah satu pemenuhan tugas pada mata kuliah Studi Integrasi Islam dan Sains

Dosen Pengajar: Dr. Dede Rubai Misbahul Alam, M.Pd.

Disusun Oleh:

Muhammad Fauzi Iis Fauziah

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

2022

(2)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan keselamatan dan kemudahan bagi hambaNya. Serta shalawat juga salam bagi baginda Rasulullah S.A.W. yang telah memberi petunjuk bagi ummat, menerangi dengan cahaya Islam dan menjauhkan dari kekafiran.

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin kami ucapkan, atas selesainya pembuatan makalah yang berjudul “Ancaman Disintegrasi Peradaban Islam dan Ilmu Pengetahuan”. Makalah ini merupakan sebuah kajian dalam mata kuliah Studi Integrasi Islam dan Sains pada Program Pasca Sarjana di Unisma Bekasi.

Dalam kajian tersebut, kami uraikan terkait tiga hal yang menjadi urgensi dan layak untuk dibahas; diantaranya: Klaim Tentang Kebenaran dan Stigma Takfiri; Islam Tradisional vs Islam Modernis; dan Wasathiyah dalam Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah lengkap dan

sempurna. Diyakini masih terdapat berbagai kekurangan, baik dari segi penulisan, susunan kalimat maupun kutipan. Oleh karena itu, dengan lapang hati, kami menerima segala saran, kritik maupun ide-ide cemerlang, sehingga kajian ini menjadi lebih baik lagi pada nantinya.

Tidak lupa juga, kami sampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi, sehingga makalah ini selesai; khususnya kepada dosen, teman sejawat serta kerabat. InsyaAllah setiap budi baik, akan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah S.W.T.

Bekasi, 21 Oktober 2022

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Penulisan...3 C. Tujuan Penulisan...3 BAB II PEMBAHASAN

A. Klaim Tentang Kebenaran Dan Stigma Takfiri...4 B. Islam Tradisional Dan Islam Modernis...6 C. Wasathiyah dalam Islam...8 BAB III PENUTUP

A. Simpulan...10 B. Saran...10 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa agama Islam adalah agama yang memiliki radius jangkauan untuk tiap dimensi

kehidupan manusia, baik itu dahulu, sekarang, maupun akan datang. Bukan hanya itu saja, selain dimensi waktu, Islam juga bahkan mencakup alam yang lebih kompleks, seperti alam ruh, alam malaikat, alam jin bahkan alam akhirat.

Keberadaan agama Islam dimuka bumi, bermula sejak awal nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan Allah S.W.T., sebagai konsekwensi atas pilihan keduanya, serta atas dasar kesempurnaan mereka sebagai manusia. Syari’at Islam yang bersifat aplikatif pertama sekali diperkenalkan kepada manusia, kepada anak-anak Nabi Adam, yaitu qurban yang harus dilaksanakan oleh dua puteranya;

Habil dan Qabil, sebagaimana Al-Qur’an mengisahkan:

ِرَخ للا َنِم للّبَقَتُي لمَلَو اَمِهِدَحَأ لنِم َلّبُقُتَف اًناَب لرُق اَبّرَق لذِإ ّقَحللاِب َمَدآ ليَنلبا َأَبَن لمِهليَلَع ُللتاَو

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil)..." (Al-Maidah:27)

Bukan hanya itu saja, klaim terhadap keberadaan Islam juga telah tersurat dalam ayat lainnya, sebagai beikut:

ِطاَبلسَ للاَو َبوُقلعَيَو َقاَحلسِإَو َليِعاَملسِإَو َميِهاَرلبِإ ٰىَلِإ َلِزلنُأ اَمَو اَنليَلِإ َلِزلنُأ اَمَو ِ ّلاِب اّنَمآ اوُلوُق

َنوُمِللسُم ُهَل ُن لحَنَو لمُهلنِم ٍدَحَأ َنليَب ُقّرَفُن َل لمِهّبَر لنِم َنوّيِبّنلا َيِتوُأ اَمَو ٰىَسيِعَو ٰىَسوُم َيِتوُأ اَمَو

"Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda- bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."

(5)

Bahkan klaim kebenaran agama ini disampaikan secara terang benderang, sedemikian:

ا ًۢيلغَب ُمللِعللٱ ُمُهَٓءاَج اَم ِدلعَب ۢنِم ّلِإ َبَٰتِكللٱ ۟اوُتوُأ َنيِذّلٱ َفَلَتلخٱ اَمَو ۗ ُمَٰللسِ للٱ ِ ّلٱ َدنِع َنيّدلٱ ّنِإ

ِباَسِحللٱ ُعيِرَس َ ّلٱ ّنِإَف ِ ّلٱ ِتَٰيأَـِب لرُفلكَي نَمَو ۗ لمُهَنليَب

“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.

Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Ali Imran: 19)

Dalam Surah Ali Imran ayat 19, secara gamblang Allah S.W.T.

memberikan klaim tentang kebenaran, berikut dengan kategori maupun kriteria orang yang ingkar (kafir). Klaim dan stigma yang terdapat dalam ayat ini dapat menjadi acuan bagi ummat dalam memahami serta melakukan klasifikasi atas kebenaran dan juga memahami kriteria kafir menurut ajaran agama Islam.

Seiring dengan berjalannya waktu, ummat Islam mampu menjaga eksistensinya, bahkan menjadi aktor utama dalam peradaban manusia maupun ilmu pengetahuan. Namun demikian, kompleksitas tidak terurai begitu saja.

Dalam realita banyak bermunculan berbagai golongan dengan pemahaman yang berbeda-beda. Bahkan adakalanya terjadi gap antar kelompok, sehingga

memunculkan sebutan-sebutan yang menjadi pembeda antar golongan yang satu dengan yang lainnya; seperti Islam Tradisional dan Islam Modernis.

Walaupun terdapat kelompok dengan perbedaaan pemahaman dan cara mereka berpartisipasi bagi peradaban ummat, akan tetapi kesemuanya dapat disatukan oleh tauhid dipandu oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Dan Wasathiyah fil Islam dapat juga menjadi solusi jitu dalam memecahkan problem yang dihadapi ummat.

Pengkajian terkait hal-hal diatas, diangkat untuk dikaji, karena dianggap penting guna mencegah berbagai fenomena, diantaranya adalah ancaman disintegrasi peradaban islam dan ilmu pengetahuan.

(6)

B. RUMUSAN PENULISAN

1. Mengapa terjadi klaim tentang kebenaran dan stigma takfiri?

2. Apa perbedaan Islam tradisional dan Islam modernis?

3. Bagaimana Wasathiyah dalam Islam?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui penyebab munculnya klaim tentang kebenaran dan stigma takfiri.

2. Memahami perbedaan antara Islam tradisional dan Islam modernis.

3. Memperoleh pengetahuan terkait Wasathiyah dalam Islam.

(7)

BAB II PEMBAHASAN A. Klaim Tentang Kebenaran Dan Stigma Takfiri B. Islam Tradisional Dan Islam Modernis

C. Wasathiyah dalam Islam

BAB III PENUTUP A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait