• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE DI DAERAH TERPENCIL

N/A
N/A
Qoni akh

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE DI DAERAH TERPENCIL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE DI DAERAH TERPENCIL

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dr. Suriswo, M.Pd.

Disusun Oleh :

Qoni’akh ( 1821600023 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah, shalawat, dan salam kepada Rasullulah. Berkat limpahan rahmatnya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu sebagai penambah ilmu pengetahuan penulis.

Penulisan makalah yang berjudul ‘Dampak Pembelajaran Online di Daerah Terpencil’ diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Suriswo, M.Pd

Di era pandemi covid-19 sejak tahun 2019 silam banyak perubahan dari berbagai hal, salah satunya dalam metode pembelajaran disekolah antara guru dengan siswa-siswi nya yang dilakukan secara daring (online). Menggunakan metode pembelajaran online adalah solusi yang terbaik untuk bersama, demi keberlangsungan mencegah dan memberantas virus covid-19. Selain hal itu kebijakan pembelajaran daring atau online sudah peraturan yang wajib ditaati dari mentri Pendidikan di Indonesia. Namun para guru dan murid-murid mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan metode belajar jarak jauh yang dilakukan secara online, tetapi itu bukan permasalahan serius karena dengan adanya panduan dari pemerintah seiring berjalannya waktu para guru dan murid-murid mampu beradaptasi dengan metode pembelajaran tersebut.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi penyusunan, bahasa serta aspek – aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas – luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini dan berharap dari makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat serta besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah – makalah berikutnya.

Tegal, 29 Desember 2022

Qoni’akh

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Rumusan Masalah...2

1.3Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Pengertian dan Urgensi Pendidikan Karakter...3

2.2 Prinsip Pendidikan Karakter...4

2.3 Proses Pembentukan Karakter dan Strateginya...5

2.4 Tujuan Pendidikan Karakter...6

2.5 Pelaksaan Pembelajaran Pendidikan Karakter...7

2.6 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Karakter...10

BAB III PENUTUP...12

3.1 Kesimpulan...12

3.2 Saran...12

DAFTAR PUSTAKA...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di tahun ini sudah tidak asing lagi dengan virus covid-19 yang muncul sejak tahun 2019 akhir, virus yang pernah menjadi topik perbincangan utama diseluruh dunia. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini menyerang sistem pernapasan akut seperti flu, infeksi paru-paru, sesak napas, demam, batuk, gagal ginjal dan bahkan kematian. Virus covid-19 pertama kali ditemukan didaerah kota Wuhan, China. Virus tersebut teridentikasi dengan penularannya yang cukup cepat, sehingga mengakibatkan hampir seluruh dunia terkena wabah virus covid-19. Terdapat 215 negara yang telah terkena wabah virus tersebut dan salah satunya Indonesia.

Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan Virus Corona ditetapkan menjadi pandemi Global. Hal ini menyebabkan kekacauan diseluruh manca negara, seperti kacaunya ekonomi secara global, sulitnya seseorang untuk mendapat pekerjaan karena terjadinya krisis perekonomian menyebabkan para buruh diberhentikan dari pekerjaanya, selain itu dunia Pendidikan dan pembelajaran terkena dampak dari wabah ini. Virus ini membawa kekhawatiran hingga membuat aktivitas ditunda sementara dengan melakukan isolasi mandiri dirumah atau kebijakan Work From Home (WFH). Hingga akhirnya sekolah dan kampus secara nasional melaksanakan pembelajaran daring. Kenyataan ini yang menjadikan Pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap sektor pendidikan secara global. Akibat melandanya Covid-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tertanggal 17 Maret 2020. Himbauan yang diberikan adalah mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang disampaikan Kantor Staf Presiden dengan memastikan penanganan penyebaran Covid-19 di unit kerjanya telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dengan menunda penyelenggaraan acara yang mengundang banyak peserta atau menggantinya dengan video conference atau komunikasi daring lainnya. Khusus untuk daerah yang sudah terdampak Covid-l9 agar memberlakukan pembelajaran secara daring dari rumah, bekerja dari rumah (Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3696/MPK.A/HK/2020, 2020).

Dari pemaparan diatas, seluruh jenjang pendidikan mulai dari SLB sederajat, TK/ RA sederajat, SMP/MTS sederajat, SMA/SMK/MA sederajat dan PTN/ PTS sederajat melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru atau dosen dan siswa ataupun mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan ialah melalui aplikasi belajar seperti Google Classroom dan komunikasi melalui aplikasi Zoom meet, Google meet, WhatsApp, maupun Telegram. Pembelajaran daring membawa kendala bagi siswa maupun mahasiswa untuk melakukan atau melaksanakan pembelajaran. Kendala dalam pembelajaran secara daring ini biasanya karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya penguasaan dalam menggunakan komunikasi atau teknologi, jaringan internet/ susah signal, biaya kuota, susah memahami materi yang diberikan guru maupun dosen karena pembelajaran jarak jauh (PJJ), tidak ada interaksi langsung dengan guru maupun dosen, pembelajaran dengan teman saat diskusi menjadi kurang efektif, dan guru

(5)

maupun dosen juga perlu mempersiapkan bahan materinya dengan matang agar siswa maupun mahasiswa dapat memahami materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran daring.

Namun, hal tersebut harus tetap dilaksanakan demi keberlangsungan nya proses belajar.

Disini peran guru maupun dosen dituntut memberikan pengajaran yang baik, mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam proses belajar daring, menciptakan suatu metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siswa maupun mahasiswa merasa tertarik (tidak jenuh) juga dapat memahami materi pembelajran dan tujuan pembelajaran pun tercapai.

Ditambah dengan tuntutan guru maupun dosen dan siswa maupun mahasiswa wajib untuk bisa memahami cara penggunaan teknologi internet yang digunakan dalam proses belajar.

Karena hal tersebut sebagai syarat utama keberhasilan nya proses pembelajaran dengan metode daring.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran daring menjadi salah satu solusi dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19 guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa menyelenggarakan pembelajaran secara daring sesuai dengan arahan Mendikbud dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu dengan menerapkan Social Distancing.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian Covid-19 ?

1.2.2 Dari mana asal mula Covid-19 muncul ? 1.2.3 Bagaimana proses penularan Covid-19 ? 1.2.4 Apa dampak dari wabah Covid-19 ?

1.2.5 Apa solusi yang diberikan terhadap Dunia Pendidikan dan Pembelajaran ? 1.2.6 Apa dampak dari pembelajaran daring ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahu pengertian Covid-19

1.3.2 Mengetahui asal mula munculnya Covid-19 1.3.3 Mengetahui proses penularan Covid-19 1.3.4 Mengetahui dampak wabah Covid-19

1.3.5 Mengetahui solusi yang diberikan pemerintah terhadap Dunia Pendidik dan Pembelajaran akibat wabah Covid-19 dengan kebijakan Work From Home (WFH) 1.3.6 Mengetahui sisi negatif pembelajaran daring

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Covid-19

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini menyerang sistem pernapasan akut seperti flu, infeksi paru-paru, sesak napas, demam, batuk, gagal ginjal dan bahkan kematian. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) bebera Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam.

Pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak dimana- mana meliputi daerah geografi yang luas. Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi adalah penyakit menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan. Maka, jika ada kasus terjadi dibeberapa negara lainnya selain negara asal, akan tetap digolongkan sebagai pandemi. Pandemi Covid-19 bisa diartikan sebagai wabah yang menyebar secara luas dan serempak yang disebabkan oleh jenis Corona Virus yang menyerang tubuh manusia.

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemuikan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakitpenyakit yang lebih fatal seperti middle east respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS).

Covid-19 dapat menyebabkan penomena ringan dan bahkan berat, serta penularan yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan dapat dinonaktifkan (secara efektif dengan hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh karena itu, cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam wabah ini.

Menurut Kemenkes RI (2020a), Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan, sedang sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civetcats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Di akhir tahun 2019 telah muncul jenis virus corona baru yakni coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Menurut WHO (2020a), penyakit coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus.

Menurut Sun et al., 2020, COVID-19 adalah penyakit coronavirus zoonosis ketiga yang diketahui setelah SARS dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Menurut Gennaro et al., 2020, penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19) adalah virus RNA, dengan

(7)

penampakan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron karena adanya paku glikoprotein pada amplopnya. COVID 19 adalah jenis virus yang menular melalui droplet.

2.2 Asal Mula Munculnya Covid-19

Berdasarkan informasi-informasi yang didapatkan Virus Covid-19 muncul di kota Wuhan, tepatnya di Provinsi Hubei di Negara China. Pada 31 Desember 2019, saat dunia bersiap menyambut tahun baru, China menyampaikan laporan ke Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengenai adanya beberapa kasus pneumonia aneh di Wuhan. Dan itu terjadi sejak 12 Desember. Seperti yang telah dijelaskan pada definisi covid-19, bahwa virus ini hampi sama dengan SARS. Mereka yang terserang mengalami gejala batuk kering, demam, badan terasa sakit dan tidak enak badan. Wabah SARS terjadi perkiraan pada tahun 2002 atau 2003, yang telah menewaskan 770 orang di dunia.

Virus baru dan sangat ganas ini secara diam-diam dan efektif menyebar di Wuhan dan wilayah sekitar yang padat. Pada saat yang bersamaan, banyak warga China mudik Tahun Baru Imlek pada tanggal 24 Januari. Ratusan juta warga China melakukan perjalanan pulang atau pergi ke luar negeri selama masa tersebut. Ketika semakin jelas virus ini baru dan berbahaya, pihak berwenang pun berusaha menghentikan, dengan cara menyetop transportasi dan membatalkan kegiatan masyarakat. Tapi sudah terlambat untuk menghentikan jutaan orang yang telah menyelesaikan perjalanan mudik mereka.

Seorang wanita di Thailand yang melakukan perjalanan dari Wuhan adalah orang pertama di luar China yang terkena virus corona. Wanita berusia 73 tahun ini mengatakan dia sama sekali tidak mendatangi pasar mana pun. Dia hanya pernah makan di restoran dan melihat orang-orang batuk di sekitarnya. Kemudian, di Korea Selatan, seorang anggota jamaah keagamaan yang belum pernah ke Wuhan, terjangkit penyakit ini. Korea Selatan telah melaporkan 10.638 kasus dan 237 kematian sejauh ini. Di AS, seorang pria yang pernah datang ke Wuhan kembali ke rumahnya di Washington pada 19 Januari. Dia tidak menunjukkan gejala ketika tiba di rumah, tapi telah membaca berita tentang corona dan ketika merasa sakit, dia langsung ke dokter. Kemungkinan pasien pertama di Amerika telah melakukan hal dengan benar, tapi hal itu tidak menghentikan ledakan kasus di sana. Infeksi ini menyebar dengan cepat. AS kini telah menjadi sumber nomor satu infeksi COVID-19 di dunia.

Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.

Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.

Pada Januari, pihak berwenang setempat menutup Pasar Makanan Hasil Laut Huanan setelah dua pertiga kasus awal COVID-19 dilacak berasal dari pasar hewan dan daging tersebut. Namun dugaan bahwa di sinilah asal-usul COVID-19 berpindah dari hewan liar ke manusia tetap menjadi spekulasi.

(8)

2.3 Proses Penularan Covid

Buku Pedoman COVID 19 (2020) menyatakan bahwa Virus corona merupakan zoonosis, sehingga terdapat kemungkinkan virus berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia. Virus COVID-19 belum diketahui dengan pasti proses penularan dari hewan ke manusia, tetapi data filogenetik memungkinkan COVID-19 juga merupakan zoonosis.

Perkembangan data selanjutnya menunjukkan penularan antar manusia (human to human), yaitu diprediksi COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol atau droplet kemungkinan ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Pada laporan kasus ini bahkan dikatakan penularan terjadi pada saat kasus indeks belum mengalami gejala (asimtomatik) atau masih (Kemenkes RI, 2020b).

Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi (melalui batuk dan bersin), dan jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan, tetapi disinfektan sederhana dapat membunuhnya. Ketika seseorang yang telah terinfeksi bersin dan batuk, maka partikel-partikel virus tersebut akan menyebar melalui mulut atau hidung yang kemungkinan akan mengenai permukaan kemudian disentuh oleh orang yang sehat serta dihirup oleh orang sehat yang berdekatan dengan seseorang yang telah terinfeksi virus corona.

Bahkan saat ini, WHO juga telah mengkonfirmasi kemungkinan tinggi penularan melalui udara akibat aerosol virus yang diperkirakan dapat bertahan di udara lebih lama. Hal ini terutama terjadi di fasilitas kesehatan di mana aerosol virus dari seorang pasien terinfeksi yang sedang menjalani tindakan medis dapat terhirup oleh tenaga medis dan orang-orang di sekitarnya jika mereka tidak mengenakan alat pelindung diri yang standar.

Beberapa laporan menyebutkan penyebaran wabah COVID-19 yang tinggi di area-area tertutup seperti restoran, tempat hiburan malam, tempat kebugaran, tempat ibadah dan tempat kerja di mana terdapat aktivitas banyak orang yang berkumpul dan saling berbicara, berteriak ataupun bernyanyi.

Penyebaran yang tinggi ini diduga akibat proses sirkulasi udara yang tidak baik di ruang tertutup sehingga aerosol virus corona terjebak lebih lama dan dihirup oleh orang-orang yang berada di dalamnya. WHO saat ini sedang melakukan investasi lebih lanjut untuk secara akurat mengukur potensi penularan melalui udara ini (sumber: who.int).

2.4 Dampak Wabah Covid

Tidak dipungkiri dari kejadian wabah tersebut tentunya masyarakat diseluruh dunia mengalami dampak negative yang merugikan. Pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 juga memberi dampak terhadap dunia Pendidik dan pembelajaran. Organisasi berskala internasional bidang keuangan yaitu International Monetary Fund dan World Bank memprediksi bahwa hingga di akhir kuartal I di tahun 2020 ekonomi global akan memasuki resesi yang terkoreksi sangat tajam (Liu et al, 2020).

(9)

Pertumbuhan ekonomi global dapat merosot ke negatif 2,8% atau dengan kata lain terseret hingga 6% dari pertumbuhan ekonomi global di periode sebelumnya.

Dampak yang didapat dalam dunia pendidik dan pembelajaran cukup menyulitkan pihak-pihak yang terkait seperti guru maupun dosen dan siswa maupun mahasiswa. Di Indonesia, pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Hampir semua lembaga pendidikan terdampak covid-19. Salah satu dampak pandemi covid-19 terhadap sistem pendidikan di semua global yaitu diberhentikannya proses belajar mengajar di sekolah dan penutupan semua sekolah, madrasah, universitas, & pondok pesantren.

Pada awal april 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menetapkan kebijakan learning from home atau belajar dari rumah (BDR) dengan sistem pembelajaran jarak jauh(PJJ). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 yang menjelaskan Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular. Dalam konteks yuridis formal, seperti yang termuat dalam PP No.17 Tahun 2010, bab IV tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), memiliki tujuan untuk perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan.

Hal tersebut cukup menyulitkan seluruh pihak-pihak yang terkait. Krisis nya perekonomian secara global akibat dampak Covid-19 menyulitkan masyarakat di dunia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam masalah pangan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Meningkatnya pengangguran yang disebabkan Covid-19 ini berhubungan dengan krisisnya perekonomian secara global yang pada akhirnya pihak-pihak perusahaan dan lapangan pekerjaan lainnya memberhentikan para pekerjanya secara besar-besaran. Dunia Pendidik dan Pembelajaran yang kesulitan dalam beradaptasi dengan metode pembelajaran daring yang diberikan dari pemerintah demi keberlangsungan nya pencegahan penularan Virus Covid-19 yang makin meluas dan pemberantas Virus mematikan tersebut, Maka pemerintah memberi kebijakan untuk dilakukan nya penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

2.5 Solusi Dampak Covid-19 dalam Dunia Pendidik dan Pembelajaran

Dalam setiap dampak negatif yang diakibatkan oleh suatu hal pasti ada solusi yang didapatkan, dalam Dunia Pendidik dan Pembelajaran terdapat solusi yang diberikan oleh pemerintah untuk pihak-pihak yang terkait sebagai kebijakan supaya kegiatan pembelajaran tetap berlangsung demi terwujudnya tujuan dalam dunia Pendidikan. Pihak pemerintah tentu tiada hentinya dalam mendiskusikan keputusan yang mufakat dan hasil yang efisien demi tercapai nya tujuan pembelajaran. Sehingga didapat keputusan yang bijak pihak pemerintah menerbitkan surat edaran resmi dari kantor dinas presiden yang berisi aturan selama wabah Covid-19 masih belum terkendali atau kondusif maka perlu dilakukan sistem penyelenggaraan Pendidikan Jaraj Jauh (PJJ).

Dalam pelaksanaannya PJJ dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu PJJ dalam jaringan (daring) dan PJJ luar jaringan (luring). Guru-guru yang selama ini belum paham teknologi, mau tidak mau harus berlatih agar lebih ahli dalam teknologi. Hal ini berlaku tidak hanya di kota besar saja tetapi juga guru-guru di wilayah 3T (terdalam, terluar, tertinggal) yang belum terjangkau oleh internet. Dengan diberlakukannya sistem pembelajaran ini, semua proses

(10)

pembelajaran berubah mulai dari metode pembelajaran, penganggaran, sampai sasarannya.

Perubahan ini membutuhkan adaptasi supaya aktivitas belajar-mengajar berjalan efektif. Guru dan siswa diharuskan untuk belajar secara online dan menjalankan social distancing selama pandemi covid-19. Meski demikian dampak adanya PJJ dengan sistem belajar dari rumah sangatlah terasa, karena keterbiasaan siswa dalam belajar di sekolah dan bertatap muka langsung dengan guru serta belajar bersama teman-teman tidak bisa dilakukan lagi. Beragam reaksi bermunculan ketika kebijakan PJJ diberlakukan, terutama dari pihak orangtua dan peserta didik yang merasa kesulitan mengikuti proses belajar dari rumah.

Dengan mewabahnya virus korona ini yang menyebakan diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH). Hingga akhirnya sekolah dan kampus secara nasional melaksanakan pembelajaran daring. Kenyataan ini yang menjadikan Pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap sektor pendidikan secara global (Khasanah, Lestari, Rahman, &

Daniel, 2020). Akibat melandanya Covid-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tertanggal 17 Maret 2020.

Himbauan yang diberikan adalah mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang disampaikan Kantor Staf Presiden dengan memastikan penanganan penyebaran Covid-19 di unit kerjanya telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dengan menunda penyelenggaraan acara yang mengundang banyak peserta atau menggantinya dengan video conference atau komunikasi daring lainnya.

Seluruh jenjang pendidikan mulai dari SLB sederajat, TK/ RA sederajat, SMP/MTS sederajat, SMA/SMK/MA sederajat dan PTN/ PTS sederajat melakukan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru atau dosen dan siswa ataupun mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan ialah melalui aplikasi belajar seperti Google Classroom dan komunikasi melalui aplikasi Zoom meet, Google meet, WhatsApp, maupun Telegram. Pembelajaran daring membawa kendala bagi siswa maupun mahasiswa untuk melakukan atau melaksanakan pembelajaran. Kendala dalam pembelajaran secara daring ini biasanya karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya penguasaan dalam menggunakan komunikasi atau teknologi, jaringan internet/ susah signal, biaya kuota, susah memahami materi yang diberikan guru maupun dosen karena pembelajaran jarak jauh (PJJ), tidak ada interaksi langsung dengan guru maupun dosen, pembelajaran dengan teman saat diskusi menjadi kurang efektif, dan guru maupun dosen juga perlu mempersiapkan bahan materinya dengan matang agar siswa maupun mahasiswa dapat memahami materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran daring. Namun, hal tersebut harus tetap dilaksanakan demi keberlangsungan nya proses belajar.

Disini peran guru maupun dosen dituntut memberikan pengajaran yang baik, mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam proses belajar daring, menciptakan suatu metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siswa maupun mahasiswa merasa tertarik (tidak jenuh) juga dapat memahami materi pembelajran dan tujuan pembelajaran pun tercapai.

Ditambah dengan tuntutan guru maupun dosen dan siswa maupun mahasiswa wajib untuk bisa memahami cara penggunaan teknologi internet yang digunakan dalam proses belajar.

Karena hal tersebut sebagai syarat utama keberhasilan nya proses pembelajaran dengan metode daring.

(11)

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran daring menjadi salah satu solusi dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid- 19 guru atau dosen dan siswa maupun mahasiswa menyelenggarakan pembelajaran secara daring sesuai dengan arahan Mendikbud dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu dengan menerapkan Social Distancing.

Referensi

Dokumen terkait