• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HADITS TARBAWI: MATERI PEMBELAJARAN

N/A
N/A
041@Imroatul Aliyah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH HADITS TARBAWI: MATERI PEMBELAJARAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH HADITS TARBAWI MATERI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. M. RUSDI, M. Ag.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV

Wiwi Fadriani : 20200121038 Imroatul Aliyah : 20200121041 Siti Zulistyani Djabar : 20200121044

PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2023/2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Hadits Tarbawi, dengan judul : “Materi Pembelajaran”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Samata, 31 Oktober 2023

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Hadits tentang Materi Pembelajaran Aqidah dan Keimanan... 3

B. Hadits tentang Materi Pembelajaran Al-Qur’an ... 5

C. Hadits tentang Materi Pembelajaran Ibadah dan Dzikir ... 7

D. Hadits tentang Materi Pembelajaran Fiqih ... 10

BAB III PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan dalam pengertiannya yang luas, memainkan peran yang besar untuk mewujudkan perubahan mendasar dalam cara hidup dan bertindak.

Pendidikan adalah kekuatan masa depan karena merupakan alat perubahan yang paling ampuh, karena dengan pendidikan kita bisa mempengaruhi manusia secara massal untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Merujuk kepada pentingnya pendidikan tersebut, maka dibutuhkan materi-materi yang harus dijadikan landasan dan sandaran dalam pendidikan.1

Dalam dunia pendidikan materi pembelajaran menjadi salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran adalah bahan ilmu pengetahuan yang ditetapkan dalam suatu proses pembelajaran. Materi itu pada umumnya ditetapkan dalam silabus suatu mata pelajaran tertentu atau bidang studi tertentu. Namun materi pembelajaran di sini terkadang juga dimaksudkan mata pelajaran itu sendiri. Di Indonesia umumnya materi pembelajaran secara garis besar dibagi dua, yaitu materi ilmu agama dan materi ilmu umum. Ada juga sekolah agama dan ada sekolah umum, guru agama dan guru umum. Pembagian itu tidak menjadi persoalan, keduanya saling sinergi dan berintegrasi karena hakikatnya semua ilmu dari Allah diberikan kepada manusia yang sungguh-sungguh mencarinya.2

Rasulullah sebagai teladan yang baik (uswah ḥasanah) dalam segala aspek kehidupan manusia, telah meletakkan beberapa materi pembelajaran yang bisa ditelusuri dalam hadits-hadits beliau. Hadits Nabi SAW tentunya banyak yang menyebutkan materi pembelajaran sekalipun tidak persis menggunakan nama- nama yang ada sekarang. Namun ada isyarat ke nama-nama tersebut, misalnya tentang keimanan, keislaman, akhlak, Al-Qur'an, fikih, zikir, dan lain-lain. Dalam

1 Edgar Mori, Tujuh Materi Penting Bagi Dunia Pendidikan (Jogja: Kanisius, 2005), h. 9.

2 Abdul Majid, Hadis Tarbawi: Hadis-Hadis Pendidikan (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), h. 4.

(5)

makalah ini penulis akan mengemukakan beberapa hadits Nabi terkait materi pembelajaran tentang keimanan, al-Qur'an, ibadah, dzikir, dan fiqih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa hadits tentang materi pembelajaran aqidah dan keimanan?

2. Apa hadits tentang materi pembelajaran al-Qur’an?

3. Apa hadits tentang materi pembelajaran ibadah dan dzikir?

4. Apa hadits tentang materi pembelajaran fiqih?

C. Tujuan Pembahasan

1. Pembaca dapat mengetahui hadits tentang materi pembelajaran aqidah dan keimanan

2. Pembaca dapat mengetahui hadits tentang materi pembelajaran al-Qur’an 3. Pembaca dapat mengetahui hadits tentang materi pembelajaran ibadah dan

dzikir

4. Pembaca dapat mengetahui hadits tentang materi pembelajaran fiqih.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Hadits tentang Materi Pembelajaran Aqidah dan Keimanan

٢٥١٦ – ُث ۡيَل اَن َرَب ۡخَأ :َلاَق ، ِك َراَبُمۡلا ُن ۡب ِالله ُد ۡبَع اَن َرَب ۡخَأ :َلاَق ،ىَسوُم ِنۡب ِدَّمَحُم ُنۡب ُدَم ۡحَأ اَنَثَّدَح ٍد ۡعَس ُن ۡب

َرَب ۡخَأ :َلاَق ،ِن ٰم ۡح َّرلا ِدۡبَع ِنۡب ِالله ُدۡبَع اَنَثَّدَح َو )ح( .ِجاَّجَحۡلا ِنۡب ِسۡيَق ۡنَع ،َةَعيِهَل ُنۡبا َو وُبَأ اَن

ٍشۡنَح ۡنَع ،ٌد ِحا َو ىَنۡعَمۡلا ِجاَّجَحۡلا ُنۡب ُسۡيَق اَنَثَّدَح :َلاَق ،ٍدۡعَس ُنۡب ُثۡيَل اَنَثَّدَح :َلاَق ،ِديِل َوۡلا ِالله ِلوُس َر َفۡلَخ ُت ۡنُك :َلاَق ، ٍساَّبَع ِنۡبا ِنَع ،ِ يِناَعۡنَّصلا ِإ ُم َلَُغ اَي( :َلاَقَف ،اًم ۡوَي ﷺ

َكُمِ لَعُأ يِ ن

َف َت ۡنَعَت ۡسا اَذِإ َو ،َالله ِلَأ ۡساَف َتۡلَأَس اَذِإ ، َكَهاَجُت ُهۡد ِجَت َالله ِظَف ۡحا ، َك ۡظَف ۡحَي َالله ِظَف ۡحا ،ٍتاَمِلَك ۡنِعَت ۡسا

ِإ َكوُعَفۡنَي ۡمَل ٍء ۡيَشِب َكوُعَفۡنَي ۡنَأ ىَلَع ۡتَعَمَت ۡجا ِوَل َةَّمُ ۡلۡا َّنَأ ۡمَل ۡعا َو .ِللهاِب َّلّ

، َكَل ُالله ُهَبَتَك َدَق ٍء ۡيَشِب

َ ۡلۡا ِتَعِف ُر ، َكۡيَلَع ُالله ُهَبَتَك ۡدَق ٍء ۡيَشِب َّلِّإ َكو ُّرُضَي ۡمَل ٍء ۡيَشِب َكو ُّرُضَي ۡنَأ ىَلَع اوُعَمَت ۡجا ِوَل َو ُم َلَۡق

.) ُفُحُّصلا ِتَّفَج َو : لاقو يذمرتلا هاور(

ي ِحَص ٌنَسَح ٌثيِدَح )ح

Artinya: Ahmad bin Muhammad bin Musa telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: ‘Abdullah bin Al-Mubarak mengabarkan kepada kami, beliau mengatakan: Laits bin Sa’d dan Ibnu Lahi’ah mengabarkan kepada kami, dari Qais bin Al-Hajjaj. (Dalam riwayat lain) ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman telah menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Abul Walid mengabarkan kepada kami, beliau mengatakan: Laits bin Sa’d menceritakan kepada kami, beliau mengatakan: Qais bin Al-Hajjaj menceritakan kepada kami dengan makna yang sama, dari Hansy Ash-Shan’ani, dari Ibnu ‘Abbas, beliau mengatakan: Aku pernah di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari. Ketika itu beliau bersabda, “Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajari engkau beberapa kalimat. Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Apabila engkau mohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan engkau suatu manfaat, niscaya mereka tidak dapat memberimu manfaat kecuali yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Dan sekiranya mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kamu,

(7)

kecuali yang telah Allah tetapkan atas kamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. At-Tirmidzi nomor 2516 dan Ia berkata Hadis Hasan Shahih)

" ةدايز يذمرتلا ريغ ةياور يفو ِظَفْحا

َ َّاللَّ

ُهْدجَت ْف َّرَعَت ، َكَمامأ يف َكْف ِرْعَي ِءاخ َّرلا يف الله ىلإ

َصأ اَم َو ، َكَبي ِصُيِل ْنُكَي ْمَل َكأطْخأ ام َّنأ ْمَلْعا َو ،ِةَّدِ شلا " هرخآ يفو " َكَئ ِطْخُيِل ْنُكَي ْمَل َكَبا

و ،ِب ْرَكلا َعَم َج َرَفلا َّنأو ، ِرْبَّصلا َعَم َرْصَّنلا َّنأ ْمَلْعا َو ميظع ثيدح اذه " ًارسُي ِرْسُعلا َعَم َّنأ

عقوملا

Dan dalam riwayat selain dari Tirmidzi, terdapat tambahan: “Peliharalah (perintah) Allah niscaya engkau akan menemui-Nya dihadapanmu. Hendaknya engkau mengingat Allah diwaktu senang, niscaya Allah akan mengingatmu diwaktu susahmu. Ketahuilah bahwa apa pun yang melewatkanmu tidak akan mengenaimu, dan apa pun yang mengenaimu tidak akan melewatkanmu. ‘Dan pada akhirnya, Ketahuilah bahwa kemenangan datang dengan kesabaran, kemudahan datang dengan kesulitan, dan dengan kesulitan datang kemudahan.' Ini adalah hadis yang mendalam."

Hadits ini mengandung penjelasan tentang aqidah Islam. Rasul menyampaikan pelajaran ini kepada Abdullah ibn 'Abbas pada usia mudanya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan aqidah sudah ditanamkan kepada seseorang sejak ia kecil. Karena usia inilah yang paling tepat untuk menanamkan nilai ajaran agama Islam. Bila nilai itu sudah tertanam, maka kehidupan setelah dewasa dan masa tua banyak dipengaruhi oleh masa muda itu. Sehingga kalaupun seseorang hidup di lingkungan yang sangat jauh dari ajaran Islam, tetapi ideologinya tidak terpengaruh, keyakinannya tidak goyah.3

Dalam hadits tersebut Rasulullah mengajarkan kepada Ibnu 'Abbas, agar senantiasa memelihara aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. tidak melanggar batasan-batasanNya. Kalau ini dilakukan, niscaya Allah akan memeliharanya juga. Dan jika Allah dijaga dalam arti hukum-hukum-Nya ditaati,

3 Juwariyah, Hadist Tarbawi (Yogyakarta: Teras, 2010), h. 45.

(8)

maka pada saat manusia membutuhkan bantuan Allah, maka Allah senantiasa di hadapan-Nya, menolong kesusahannya, dan meringankan bebannya.

Rasulullah Saw. mengajarkan di dalam hadits ini dasar-dasar aqidah, yaitu tempat meminta hanya kepada Allah Swt. Tempat mengadu hanya Allah Swt.

Meyakini sifat Allah Maha Pemelihara, Maha Pelindung, dan Maha Pengaman, dan lain-lain terhadap setiap orang yang memelihara agama yakni memelihara perintah agama dan segala larangannya. Percaya kepada qada qadar yang telah ditentukan Allah pada setiap kejadian yang ada di sekitarnya. Kewajiban manusia berusaha dan berikhtiar lahir dan batin untuk menentukan takdir dan menyerahkan diri pada ketentuan Tuhan (qada qadar) setelah berusaha.. Inilah pelajaran penting dalam aqidah.

B. Hadits tentang Materi Pembelajaran Al-Qur’an

ُبْيَبُخ يِنَثَّدَح َلاَق ،ُةَبْعُش اَنَثَّدَح ،ٍديِعَس ُنْب ىَيْحَي اَنَثَّدَح ،ِ َّاللَّ ِدْبَع ُنْب ُّيِلَع اَنَثَّدَح ِدْبَع ُنْب

ُّيِبَّنلا يِناَعَدَف يِ لَصُأ ُتْنُك َلاَق ،ىَّلَعُمْلا ِنْب ِديِعَس يِبَأ ْنَع ، ٍم ِصاَع ِنْب ِصْفَح ْنَع ،ِنَمْح َّرلا يِ لَصُأ ُتْنُك يِ نِإ ِ َّاللَّ َلوُس َر اَي ُتْلُق ُهْب ِجُأ ْمَلَف ملسو هيلع الله ىلص َلاَق .

"

ُ َّاللَّ ِلُقَي ْمَلَأ اوُبي ِجَتْسا {

ْمُكاَعَد اَذِإ ِلوُس َّرلِل َو ِ َّ ِلِلّ

ِد ِجْسَمْلا َنِم َج ُرْخَت ْنَأ َلْبَق ِنآ ْرُقْلا يِف ٍة َروُس َمَظْعَأ َكُمِ لَعُأ َلَّأ َلاَق َّمُث }

"

ُلۡ َتْلُق َكَّنِإ ِ َّاللَّ َلوُس َر اَي ُتْلُق َج ُرْخَن ْنَأ اَنْد َرَأ اَّمَلَف يِدَيِب َذَخَأَف . َنِم ٍة َروُس َمَظْعَأ َكَّنَمِ لَع

ِنآ ْرُقْلا َلاَق .

"

َنيِمَلاَعْلا ِ ب َر ِ َّ ِلِلّ ُدْمَحْلا {

ُهُتيِتوُأ يِذَّلا ُميِظَعْلا ُنآ ْرُقْلا َو يِناَثَمْلا ُعْبَّسلا َيِه }

"

يراخبلا هاور(

)

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, telah menceritakan kepadaku Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Sa'id Al-Mu'alla ia berkata; Suatu ketika aku sedang shalat, tiba-tiba Rasulullah saw. memanggilku namun aku tidak menjawab panggilannya. Seusai shalat, aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi aku sedang shalat."

Beliau bersabda: "Bukankah Allah telah berfirman: 'Penuhilah panggilan Allah dan panggilan Rasul-Nya bila ia mengajak kalian.'" kemudian beliau bersabda:

(9)

"Maukah kamu aku ajari satu surat yang paling agung yang terdapat dalam Al Qur`an sebelum kamu keluar dari Masjid?" Lalu beliau memegang tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah berkata, 'Sungguh, aku akan mengajarkan padamu suatu surat yang paling agung dari Al Qur`an.' Beliau pun bersabda: "Yaitu: 'AL-HAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIIN..' ia adalah As-Sab'u Al Matsaanii dan Al-Qur`an yang agung yang telah diberikan kepadaku." (HR. Bukhari)

Surat al-Fatihah sebagai surat yang paling agung, baik agung dalam kedudukannya maupun agung pahala bagi pembacanya. Keagungan al-Fatihah terlihat menjadi salah satu rukun yang wajib dibaca dalam shalat dan keagungan dalam kandungannya yang mengandung seluruh isi al-Qur'an. Dalam arti yang sederhana al-Fatihah diartikan pembukaan atau pengantar dan pendahuluan. Dalam karya ilmiah pendahuluan pada umumnya berisikan pengantar yang menjelaskan isi kandungan karya ilmiah yang akan ditulis. Al-Fatihah lebih dahulu mengajarkan demikian sebelum ada karya ilmiah, ia mengandung maksud al-Qur'an dan mengandung seluruh isi surat dalam al-Qur'an secara global. la menjelaskan tentang tauhid (ayat: 1-4), ibadah (ayat: 5), janji dan ancaman melalui kisah orang-orang dahulu baik yang mendapat petunjuk maupun yang sesat (ayat: 6-7). Oleh karena itu, surat al-Fatihah juga diberi nama Ummu Al-Kitab atau Ummu Al-Qur'an (Induk al-Qur'an), seolah-olah seluruh isi kandungan al-Qur'an menginduk pada surat al- Fatihah. Demikian juga al-Fatihah, disebut al-Sab'u al-Matsani artinya tujuh ayat yang terulang-ulang dibaca pada setiap rakaat dalam shalat.4

Materi pembelajaran al-Qur'an adalah materi yang paling agung di antara sekian materi pembelajaran, karena seluruh mata pembelajaran menginduk dan merujuk pada al-Qur'an. Semua materi pengajaran baik agama maupun umum, sains dan teknologi bersumber dari al- Qur'an. Betapa agungnya manusia yang mau mempelajari dan mengajarkannya, sebagaimana sabda Nabi riwayat al-Bukhari dari Utsman ra:

4 Abdul Majid, Hadis Tarbawi: Hadis-Hadis Pendidikan (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), h. 12.

(10)

) يراخبلا هاور ( ُهمَّلع َو َنآ ْرُقلا َمَّلَعَت ْنَم مُكريَخ

"Sebaik-baik (manusia) di antara kamu adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. al-Bukhari)

Materi pembelajaran al-Qur'an meliputi pengajian membaca al-Qur'an dengan tajwid, sifat dan makhrajnya maupun kajian makna, terjemahan dan tafsirnya. Pengajaran al-Qur'an juga memasukkan ilmu-ilmu yang dikaji dari al- Qur'an baik umum maupun agama. Para pakar pendidikan sepakat bahwa al-Qur'an adalah materi pokok dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak didik.

C. Hadits tentang Materi Pembelajaran Ibadah dan Dzikir

اَنَثَّدَح َو .َلاَق )ح( ِالله ُدْيَبُع اَنَثَّدَح ، ُرِمَتْعُمْلا اَنَثَّدَح ، ُّيِمْيَّتلا ِرْضَّنلا ُنْب ُم ِصاَع اَنَثَّدَح ْيَتُق

ُنْب ُةَب

َة َرْي َرُه يِبَأ ْنَع ،ٍحِلاَص يِبَأ ْنَع ، ْنَع اَمُه َلَِك ، َن َلَْجَع ِنْبا ِنَع ، ٌثْيَل اَنَثَّدَح ، ٍديِعَس اَذَه َو -

َأ . َةَبْيَتُق ُثيِدَح ِالله َلوُس َر ا ْوَتَأ َني ِر ِجاَهُمْلا َءا َرَقُف َّن

ِتاَج َرَّدلاِب ِروثُّدلا ُلْهَأ َبَهَذ :اوُلاَقَف ﷺ

َنوُموُصَي َو ،ي لَصُن اَمَك َنوُّلَصُي اوُلاَق ؟ َكاَذ اَم َو :َلاَقَف ِميِقُمْلا ِميِعَّنلا َو ىَلُعْلا ،ُموُصَن اَمَك

ِالله ُلوُس َر َلاَقَف .ُقِتْعُن َلّ َو َنوُقِتْعُي َو ،ُقَّدَصَتَت َلّ َو َنوُقَّدَصَتَي َو ِهِب َنوُك ِرْدُت اًئْيَش ْمُكُمِ لَعُأ َلََفَأ ﷺ

ْنَم َّلِّإ ْمُكنِم َلَضْفَأ ٌدَحَأ ُنوُكَي َلّ َو ،ْمُكَدْعَب ْنَم ِهِب َنوُقِبْسَت َو ْمُكَقَبَس ْنَم َعَنَص

؟ْمُتْعَنَص اَم َلثِم

َمْحَت َو َنو ُرِ بَكُت َو َنوُحِ بَسُت :َلاَق ِالله َلوُس َر اَي ىَلَب :اوُلاَق ًة َّرَم َنيِثلََث َو اًث َلََث ٍة َلََص َّلُك َرُبُد َنوُد

ِالله ِلوُس َر ىَلِإ َني ِر ِجاَهُمْلا ُءا َرَقُف َعَج َرَف ٍحِلاَص وُبَأ َلاَق َعِمَس :اوُلاَقَف ﷺ

اَنُنا َوْخِإ اَمِب ِلا َوْمَ ْلۡا ُلْهَأ

الله ُلوُس َر َلاَقَف !؟ُهَلْثِم اوُلَعَفَف اَنْلَعَف ْضَف َكِلَذ ﷺ

ُءاَشَي ْنَم ِهيِتْؤُي ِالله ُل هاور(

ملسم و يراخبلا

)ملسم ظفل اذهو

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi, telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajlan, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari Abu Hurairah -dan ini adalah

(11)

hadis Qutaibah bahwasanya sahabat-sahabat Muhajirin yang miskin datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: "Orang-orang yang kaya mendapatkan derajat yang luhur dan kenikmatan yang abadi". Beliau bertanya: "Kenapa demikian? Mereka menjawab: "Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah tetapi kami tidak bisa bersedekah, dan mereka memerdekakan budak tetapi kami tidak bisa memerdekakannya". Kemudian beliau bersabda: Bolehkah aku memberitahukan kepada kamu tentang sesuatu yang dapat mengejar mereka dan kamu akan berada pada barisan terdepan bagi orang orang sesudahmu serta tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kamu kecuali orang yang melakukan seperti apa yang kalian lakukan? Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:

"Yaitu kalian membaca tasbih (subhanallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdulillah) setelah selesai shalat, sebanyak tiga puluh tiga kali". Kemudian [Abu shalih] berkata; "Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah saw dan berkata: "Saudara-saudara kami yang kaya itu mendengar apa yang kami kemudian mereka melakukan seperti apa yang kami lakukan".

Rasulullah SAW bersabda: "Itulah karunia Allah yang diberikan pada siapa yang ia kehendaki." (HR. Bukhari dan Muslim)

اَذَه يِف َةَبْيَتُق ُرْيَغ َدا َز َو اَذَه يِلْهَأ َضْعَب ُتْثَّدَحَف ٌّيَمُس َلاَق َن َلَْجَع ِنْبا ْنَع ِثْيَّللا ْنَع ِثيِدَحْلا

َو َنيِث َلََث َو اًث َلََث َ َّاللَّ ُدَمْحَت َو َنيِث َلََث َو اًث َلََث َ َّاللَّ ُحِ بَسُت َلاَق اَمَّنِإ َتْمِه َو َلاَقَف َثيِدَحْلا اًث َلََث َ َّاللَّ ُرِ بَكُت

ِث َلََث َو َحْلا َو ِ َّاللَّ َناَحْبُس َو ُرَبْكَأ ُ َّاللَّ َلاَقَف يِدَيِب َذَخَأَف َكِلَذ ُهَل ُتْلُقَف ٍحِلاَص يِبَأ ىَلِإ ُتْعَجَرَف َني ُدْم

اَق َنيِث َلََث َو ًةَث َلََث َّنِهِعيِمَج ْنِم َغُلْبَت ىَّتَح ِ َّ ِلِلّ ُدْمَحْلا َو ِ َّاللَّ َناَحْبُس َو ُرَبْكَأ ُ َّاللَّ ِ َّ ِلِلّ

َل َن َلَ ْجَع ُنْبا

ْنَع َة َرْي َرُه يِبَأ ْنَع ٍحِلاَص يِبَأ ْنَع ِهِلْثِمِب يِنَثَّدَحَف َة َوْيَح َنْب َءاَجَر ِثيِدَحْلا اَذَهِب ُتْثَّدَحَف ِزَي اَنَثَّدَح ُّيِشْيَعْلا َماَطْسِب ُنْب ُةَّيَمُأ يِنَثَّدَح و َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّاللَّ ىَّلَص ِ َّاللَّ ِلوُسَر اَنَثَّدَح ٍعْيَرُز ُنْب ُدي

ُلاَق ْمُهَّنَأ َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّاللَّ ىَّلَص ِ َّاللَّ ِلوُسَر ْنَع َةَرْيَرُه يِبَأ ْنَع ِهيِبَأ ْنَع ٍلْيَهُس ْنَع ٌح ْوَر اَي او

ِمِب ِميِقُمْلا ِميِعَّنلا َو ىَلُعْلا ِتاَجَرَّدلاِب ِروُثُّدلا ُلْهَأ َبَهَذ ِ َّاللَّ َلوُسَر َّلَِّإ ِثْيَّللا ْنَع َةَبْيَتُق ِثيِدَح ِلْث

ِدَحْلا ِر ِخآ ىَلِإ َني ِر ِجاَهُمْلا ُءاَرَقُف َعَجَر َّمُث ٍحِلاَص يِبَأ َل ْوَق َةَرْيَرُه يِبَأ ِثيِدَح يِف َجَرْدَأ ُهَّنَأ ِثي

يِمَجَف َة َرْشَع ىَدْحِإ َة َرْشَع ىَدْحِإ ٌلْيَهُس ُلوُقَي ِثيِدَحْلا يِف َدا َز َو ٌةَث َلََث ِهِ لُك َكِلَذ ُع

نوث َلََثو

(12)

"Dan selain Qutaibah menambahkan dalam hadis ini dari Al-Laits dari Ibn 'Ajlan.

Sumay mengatakan; "Lalu aku ceritakan hadits ini kepada beberapa keluargaku, maka keluargaku berkata; "Engkau salah, yang benar beliau bersabda: "Engkau bertasbih kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertakbir kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali." Aku lalu kembali menemui Abu Shalih dan aku katakan kepadanya, Abu Shalih menarik tanganku dan berkata; "Allahu akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, hingga semuanya berjumlah tiga puluh tiga." Kata Ibn 'Ajlan; "Lalu kuceritakan hadis ini kepada Raja` bin Haiwah, ia menceritakan kepadaku hadits seperti di atas dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw. Dan telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bustham Al 'Aisyi, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, bahwa para sahabat berkata; "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong derajat tinggi dan kenikmatan yang tiada habis…" seperti hadis Qutaibah dari Al Laits, hanya ia memudrajkan ucapan Abu Shalih dalam hadis Abu Hurairah."Kemudian orang faqir muhajirin kembali, hingga akhir hadis." Dalam hadis itu ia tambahkan, Suhail mengatakan; "Sebelas sebelas, hingga semuanya berjumlah tiga puluh tiga."

Sangat indah pengajaran Rasulullah yang diberikan kepada para sahabat, setelah ada pertanyaan atau permintaan. Karena ilmu akan terasa bermanfaat ketika yang diberi sangat memerlukannya. Para sahabat sangat memerhatikan amal saleh dan pahala yang diperolehnya. Mereka berbalap dalam kebaikan, fastabiqul khairat. Mereka iri ketika orang lain bisa beramal baik atau dapat meraih pahala yang besar sementara dirinya tidak dapat melakukannya. Iri dalam kebaikan diperbolehkan dalam Islam untuk memotivasi beramal yang lebih baik.

Ketika para sahabat melihat adanya kesenjangan pahala antara si kaya dan si miskin. Si kaya memperoleh pahala yang banyak, karena amal kekayaannya itu yang tidak dapat dimiliki oleh orang miskin. Orang kaya bisa zakat, sedekah, infak, amal jariah, dan lain-lain di samping shalat dan puasa. Di kalangan sahabat

(13)

Muhajirin yang miskin merasa tertinggal dalam hal ibadah harta (maliyah) tersebut.

Mendengar keluhan tersebut Rasulullah menawarkan suatu amalan yang nilainya sama dengan sedekahnya orang kaya yaitu berdzikir setelah sholat.

Pelajaran yang dapat diambil dari hadis ini yaitu: Guru sebagai motivator hendaknya mampu memberi motivasi murid dalam pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran, semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan perhatiannya dalam beramal kebajikan, materi pembelajaran yang diberikan Rasul adalah dzikir setelah shalat wajib, fadhilah dzikir bernilai sama dengan pahala sedekahnya orang- orang kaya.5

D. Hadits tentang Materi Pembelajaran Fiqih

ْبا ِنَع ، َسُنوُي ْنَع ،ٍبْه َو ُنْبا اَنَثَّدَح :ُليِعاَمْسِإ اَنَثَّدَح ُتْعِمَس :َلاَق ديمح يِن َرَبْخَأ ٍباَهِش ِن

يبنلا تعمس :َلاَق ُبُطْخَي َناَيْفُس يِبَأ َنْب َةَيِواَعُم َم( :ُلوُقَي ﷺ

يف ههقفي اريخ هب الله ِد ِرُي ْن

ُي َو مِساَق اَنَأ اَمَّنِإ َو ،نيدلا ِذَه ُرْمَأ َلا َزَي ْنَل َو الله يِطْع

َعاَّسلا َموُقَت ىَّتَح اًميِقَتْسُم ِةَّمُ ْلۡا ِه ىتح وأ ُة

)الله رمأ يتأي )يراخبلا هاور(

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Humaid berkata, aku mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan berpidato dengan berkata, Aku mendengar Nabi SAW bersabda; "Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk memperoleh kebaikan, maka Allah menjadikannya pandai terhadap urusan agamanya, bahwasanya aku membagi sedang Allah Sang Pemberi, dan keadaan umat ini akan terus senantiasa lurus hingga kiamat tiba, atau dengan redaksi, hingga keputusan Allah tiba”. (HR. Bukhari)

Dalam hadist tersebut menunjukkan salah satu keutamaan ilmu agama yang paling besar. Dalam hadist tersebut juga dapat kita pahami bahwa ilmu yang bermanfaat merupakan tanda akan keberuntungan seorang hamba, dan tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan dengannya. Fiqih (pemahaman) dalam masalah

5 Ibid., h. 20.

(14)

agama Islam mencakup pemahaman tentang dasar-dasar keimanan, syariat, dan hukum-hukum Islam. Ilmu fiqih yang dilandasi oleh keimanan yang kuat, akan mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt. sebagai sumber kehidupan.

Selanjutnya adalah pengamalan yang mengkondisikan untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan fiqih dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaannya tentu dengan membiasakan melakukan tata cara ibadah, bermasyarakat dan bernegara yang sesuai dengan materi pelajaran fiqih yang dicontohkan oleh para ulama. Untuk dapat melaksanakan agama dan kepercayaannya dengan baik dan benar itu, maka diperlukan pendidikan agama khususnya fiqih yang menjadi aturan dalam syariat Agama Islam secara berkesinambungan, mulai dari sekolah tingkat dasar sampai pada perguruan tinggi.6

Demikian juga masuk dalam pemahaman agama ini adalah: mempelajari ilmu yang mendukung pemahaman tentang agama Islam seperti belajar bahasa Arab dengan segala macamnya. Dalam hadits ini juga dapat dipahami bahwa barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, Allah akan memberikan pemahaman dalam perkara-perkara agama dan membimbing untuknya. Dari hadits di atas juga bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang berpaling dari ilmu-ilmu agama secara keseluruhan pertanda bahwa Allah tidak menghendaki kebaikan padanya, karena Allah tidak memberikan padanya hal-hal yang bisa dipakai untuk mendapatkan kebaikan yang banyak, dan meraih keberuntungan hakiki yakni dengan ilmu agama,

6 Nurul Hidayah, “ANALISIS HADIST TARBAWY TENTANG MATERI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM (KAJIAN HADIST KONTEMPORER)”, Jurnal Dinamika 6 no. 1, (2021): h. 100.

(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

a. Hadits yang pertama yakni mengenai aqidah dan keimanan, Rasul menyampaikan pelajaran mengenai hal ini kepada Abdullah ibn 'Abbas pada usia mudanya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan aqidah harus ditanamkan kepada seseorang sejak ia kecil.

b. Hadits yang kedua yakni mengenai materi pembelajaran al-Qur’an, meliputi pengajian membaca al-Qur'an dengan tajwid, sifat dan makhrajnya maupun kajian makna, terjemahan dan tafsirnya. Pengajaran al-Qur'an juga memasukkan ilmu-ilmu yang dikaji dari al-Qur'an baik umum maupun agama. Para pakar pendidikan sepakat bahwa al-Qur'an adalah materi pokok dalam pendidikan Islam yang harus diajarkan kepada anak didik.

c. Hadits yang ketiga yakni mengenai ibadah dan dzikir, yang mana guru sebagai motivator hendaknya mampu memberi motivasi murid dalam pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran, semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan perhatiannya dalam beramal kebajikan, materi pembelajaran yang diberikan Rasul adalah dzikir setelah shalat wajib, fadhilah dzikir bernilai sama dengan pahala sedekahnya orang- orang kaya.

d. Hadits yang keempat yakni mengenai fiqih, fiqih (pemahaman) dalam masalah agama Islam mencakup pemahaman tentang dasar-dasar keimanan, syariat, dan hukum-hukum Islam. Ilmu fiqih yang dilandasi oleh keimanan yang kuat, akan mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt. sebagai sumber kehidupan.

B. Saran

Penulis sangat berharap makalah ini dapat memudahkan pembaca untuk memahami materi yang penulis sampaikan mengenai hadits terkait materi pembelajaran, serta dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dibidang ilmu hadits tarbawi.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayah, Nurul. “ANALISIS HADIST TARBAWY TENTANG MATERI PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM (KAJIAN HADIST KONTEMPORER)”, Jurnal Dinamika 6 no. 1, (2021): h. 100.

Juwariyah. Hadist Tarbawi. Yogyakarta: Teras, 2010.

Majid, Abdul. Hadis Tarbawi: Hadis-Hadis Pendidikan. Jakarta: Prenamedia Group, 2015.

Mori, Edgar. Tujuh Materi Penting Bagi Dunia Pendidikan. Jogja: Kanisius, 2005.

Referensi

Dokumen terkait