Hubungan Negara dan Warga Negara
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu KewargaNegaraan Dosen Pengampu: Muhammad Ichsan,M.Si
Disusun Oleh : Kelompok 1
1. Natasya Febrilianti A1A324005 2. Robby Wiliansyah P. A1A324044 3. Nia Kurniati A1A324056 4. Dini Zahwa Agustina A1A324074 5. Ribka Sulastri Sinurat A1A324086 6. Alvito Rico Z. P. A1A324107
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Hubungan Negara dan Warga Negara" tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu KewargaNegaraan. Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan tambahan serta bermanfaat bagi pembaca dalam memahami pentingnya nilai-nilai kewargaNegaraan dalam kehidupan berbangsa dan berNegara.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Jambi,06 September 2024
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ....ii
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah ...1
1.3 Tujuan ...1
BAB II PEMBAHASAN ...2
2.1 .Teori Hubungan Negara dan Warga Negara...2 2.2 Permasalahan Mengenai Hubungan Negara dan Warga Negara ...
2.3 Peranan Warga Negara dalam Demokrasi Politik ...
BAB III PENUTUP...
3.1 Kesimpulan...
3.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA ...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Negara dan warga Negara merupakan dua elemen utama dalam sistem keNegaraan yang tidak dapat dipisahkan. Negara adalah organisasi yang memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan mengelola kehidupan masyarakatnya, sementara warga Negara adalah individu-individu yang berada di bawah naungan dan kewenangan Negara tersebut. Hubungan antara Negara dan warga Negara bersifat timbal balik, di mana Negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak warga Negara, sementara warga Negara juga memiliki kewajiban untuk mematuhi hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Negara.
Namun dalam praktiknya, seringkali terjadi ketegangan antara hak dan kewajiban warga Negara dengan kewenangan Negara. Misalnya, dalam situasi di mana Negara dianggap tidak cukup melindungi hak-hak warga Negara atau bahkan melanggar hak-hak tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara lebih mendalam bagaimana hubungan antara Negara dan warga Negara terjalin, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis peranan warga Negara dalam demokrasi politik, dengan fokus pada hak dan kewajiban warga Negara serta peran Negara dalam melindungi dan menegakkan hak-hak tersebut. Dengan demikian, diharapkan pembahasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika hubungan antara Negara dan warga Negara dalam berbagai konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hubungan Negara dan Warga Negara?
2. Apa saja teori hubungan Negara dan Warga Negara?
3. Apa saja contoh permasalahan mengenai hubungan Negara dan Warga Negara?
4. Bagaimana peranan Warga Negara dalam demokrasi politik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hubungan Negara dan Warga Negara 2. Untuk mengetahui teori hubungan Negara dan Warga Negara
3. Untuk mengetahui permasalahan mengenai hubungan Negara dan Warga Negara 4. Untuk mengetahui peranan Warga Negara dalam demokrasi politik
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan antara Negara dan warga Negara bersifat timbal balik, di mana keduanya memiliki hak dan kewajiban yang saling terkait. Hubungan ini dapat dilihat dari identitas, partisipasi, dan bentuk-bentuk hal lainnya.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijelaskan mengenai hubungan antara Negara dan warga Negara:
1. Peran
Hubungan antara Negara dan warga Negara dapat dilihat dari peranan yang dilakukan, yaitu tugas yang dilakukan sesuai dengan status sebagai warga Negara.
2. Hak dan kewajiban
Hak dan kewajiban warga Negara merupakan wujud dari hubungannya dengan Negara.
3. Kedudukan yang sama
Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga Negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
4. Kewajiban Negara
Negara berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga Negara.
5. Politik demokratis
Politik demokratis dapat menunjukkan kekuasaan dan pengaruh yang seimbang antara Negara dan warga Negara.
6. Politik otoriter
Politik otoriter dapat menunjukkan kekuasaan dan pengaruh yang timpang antara Negara dan warga Negara.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan hubungan antara Negara dan warga Negara, di antaranya adalah:
1. Teori Kontrak Sosial
Teori ini menganggap bahwa Negara adalah hasil dari perjanjian atau kontrak antara individu-individu yang bersedia menyerahkan sebagian hak dan kebebasan mereka kepada Negara, demi mendapatkan perlindungan dan ketertiban dari Negara. Tokoh-tokoh yang menganut teori ini antara lain adalah Thomas Hobbes, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, dan Immanuel Kant.
2. Teori Hak Asasi Manusia.
Teori ini menekankan bahwa setiap manusia memiliki hak-hak dasar yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun, termasuk oleh Negara. Hak-hak tersebut meliputi hak hidup, hak kebebasan, hak kesetaraan, hak berpendapat, hak beragama, dan sebagainya. Negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak tersebut bagi warga Negaranya. Tokoh- tokoh yang menganut teori ini antara lain adalah John Stuart Mill, Thomas Paine, Eleanor Roosevelt, dan Martin Luther King Jr.
3. Teori KewargaNegaraan
Teori ini menyoroti bahwa warga Negara bukan hanya memiliki hak, tetapi juga kewajiban terhadap Negara. KewargaNegaraan adalah status hukum yang memberikan hak dan kewajiban politik kepada individu dalam suatu Negara. KewargaNegaraan juga merupakan identitas sosial yang menunjukkan kesetiaan dan partisipasi individu dalam suatu komunitas politik. Tokoh-tokoh yang menganut teori ini antara lain adalah Aristoteles, Alexis de Tocqueville, John Rawls, dan Jürgen Habermas.
4. Teori Partisipasi Politik
Teori ini mengemukakan bahwa hubungan Negara dan warga Negara tidak hanya bersifat pasif atau formal, tetapi juga aktif atau substantif. Warga Negara tidak hanya menerima apa yang diberikan oleh Negara, tetapi juga berperan aktif dalam proses pembuatan kebijakan publik.Partisipasi politik dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pemilu, demonstrasi,petisi,organisasi sosial, media massa, dan sebagainya. Tokoh-tokoh yang menganut teori ini antara lain adalah Robert Dahl, Sidney Verba, Samuel Huntington, dan Ronald Inglehart.
B. Permasalahan Mengenai Hubungan Negara dan Warga Negara 1. Pelanggaran pemilu
Pelanggaran pemilu dapat di lakukan oleh banyak pihak bahkan dapat di katakan semua orang memiliki potensi untuk menjadi pelaku pelanggaran pemilu.Sebagai uapaya antisipasi, UU 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DPRD (UU pemilu) mengaturnya pada setiap tahapan dalam bentuk kewajiban, dan larangan dengan tambahan ancaman atau sanksi.
Potensi pelaku pelanggaran pemilu dalam UU pemilu antara lain:
a. Penyelenggara pemilu
Penyelenggara pemilu yang meliputi anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, anggota bawaslu, panwaslu Provinsi panwaslu Kabupaten/Kota, panwas kecamatan, jajaran sekretariat dan petugas pelaksana lapangan dan lain-lainnya
b. Peserta pemilu
Peserta pemilu yaitu pengurus partai politik calon anggota DPR, DPD, DPRD tim kampanye.
c. Pejabat
Pejabat tertentu sperti PNS, anggota TNI, anggota Polri, pengurusBUMN/BUMD, Gubernur/pimpinan bank Indonesia, perangkat desa, dan badan lain yang anggarnya bsumber dari keuangan negara.
d. Profesi Media
Profesi Media cetak/elektronik, pelaksanan pengadaan barang distributor.
e. Pemantau dalam negeri maupun asing..
f. Masyarakat
Masyarakat pemilih pelaksanaan survey/hitungan cepat dan umum yang disebut sebagai setiap orang.
Contoh kasus yang telah nyata adalah:
1. Sengketa antara calon peserta pemilu dengan KPU menyangkut keputusan KPU tentang penetapan partai politik peserta pemilu. Keputusan KPU tersebut di anggap merugikan salah satu beberapa calon peserta pemilu.
2. Sengketa antara partai politik peserta pemilu dengan anggota atau orang lain mengenai pendaftaran calon legislatif. Pencalonan oleh partai politik tertentu din anggap tidak sesuai dengan atau tanpa seijin yang bersangkutan
C. Peranan Warga Negara dalam Demokrasi Politik
Warga Negara memiliki peran penting dalam demokrasi politik, di antaranya:
1. Partisipasi dalam Pemilu
Warga Negara yang sudah cukup usia dapat ikut dalam pemilu untuk memilih Pimpinan Negara.
2. Menyampaikan Pendapat
Warga Negara dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang kebijakan publik dan memengaruhi proses pengambilan keputusan politik.
3. Menghargai Pendapat Sesama
Warga Negara harus bisa menilai yang baik dan yang buruk, dan mulai untuk menghargai pendapat sesama.
4. Musyawarah Mufakat
Warga Negara dapat menyelesaikan masalah di masyarakat dengan cara musyawarah mufakat.
5. Menyelesaikan Masalah Secara Demokratis
Warga Negara dapat menyelesaikan masalah secara demokratis sesuai hukum Negara yang berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Partisipasi politik masyarakat dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam penilaian tingkat demokrasi di sebuah Negara.
Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat, maka kondisi demokrasi yang ada akan semakin berkualitas
BAB III KESIMPULAN 3.1 KESIMPULAN
1. Teori Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan antara negara dan warga negara bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Negara bertugas untuk melindungi hak-hak warga negara serta menyediakan layanan dan keamanan, sementara warga negara memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum, berkontribusi pada stabilitas, dan kesejahteraan negara. Dalam konteks ini, negara bertindak sebagai lembaga yang menjalankan kekuasaan, sementara warga negara adalah elemen kunci yang membentuk legitimasi dan arah kekuasaan tersebut melalui partisipasi aktif dalam sistem politik.
2. Peranan Warga Negara dalam Demokrasi Politik
Warga negara memegang peran yang sangat penting dalam proses demokrasi.
Demokrasi memerlukan keterlibatan aktif warga negara dalam berbagai bentuk, mulai dari pemilihan umum, pengawasan kebijakan publik, berpartisipasi dalam diskusi politik, hingga terlibat dalam organisasi sosial dan politik. Melalui partisipasi tersebut, warga negara membantu memastikan bahwa pemerintah bertindak sesuai dengan keinginan rakyat dan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan kepentingan umum.
3. Hubungan negara dan warga negara dalam demokrasi adalah hubungan yang dinamis dan partisipatif.
Negara membutuhkan keterlibatan aktif dari warga negara untuk menjalankan fungsinya dengan baik, sementara warga negara memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk menjaga keberlangsungan demokrasi dengan berpartisipasi secara aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Dalam demokrasi yang sehat, keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara serta akuntabilitas negara menjadi kunci dalam mewujudkan pemerintahan yang adil dan efektif.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan yakni perlu adanya diskusi lanjutan untuk membahas makalah yang kami tulis. Karena kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Kami berharap saran dan kritik dari pembaca untuk evaluasi makalah kami ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23686945/
https://www.academia.edu/43523988/
https://www.academia.edu/7286044
https://an-nur.ac.id/blog/hubungan-negara-dan-warga-negara.html