• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH JUJUR DAN DUSTA Filsafat Akhlak Kelas F1

N/A
N/A
AKMAD MAULANA MUDZAKIR LIILAH Tasawuf dan Psikoterapi

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH JUJUR DAN DUSTA Filsafat Akhlak Kelas F1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH JUJUR DAN DUSTA Mata Kuliah: Filsafat Akhlak

Dosen Pengampu: Dr. H. Mukhlisin Saad, M.Ag

Disusun oleh :

Ahmad Naufal Rohman (07020620018) Akmad Maulana Mudzakkir li’illah (07020620021)

Kelas F1

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT.

Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah- Nya baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Filsafat Akhlak. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Filsafat Akhlak, Dr. H.

Mukhlisin Saad, M.Ag, dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan- kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Gresik, 11 Oktober 2021

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penulisan 4

BAB II 5

PEMBAHASAN 5

A. Pengertian jujur dan dusta 5

B. Nilai tinggi kejujuran dan nilai rendah berdusta 5 C. Dusta-dusta yang dibenarkan secara syar'i 6

BAB III 7

PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

B. Saran-saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kejujuran dapat diartikan dengan menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada, baik dalam perkataan, perbuatan, tulisan atau pun isyarat, dalam arti meliputi seluruh aktifitas sebagai muslim, dimulai dari niat sampai kepada pelaksanaannya.

Setiap orang harus menjaga perkataannya, tidak berkata kecuali yang benar dan secara jujur. Jujur dalam perkataan merupakan jenis jujur yang paling terkenal dan jelas. Dia juga harus menghindari perkataan yang di buat buat, karena hal ini termasuk jenis dusta, kecuali jika ada keperluan yang mendorongnya berbuat begitu dan dalam kondisi-kondisi tertentu bisa mendatangkan kemaslahatan.

Sesuatu yang dipercayakan Allah kepada manusia, baik harta, ilmu, anak ataupun lainnya, wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerimanya. Apabila hidup diberikan berkecukupan, bertanggungjawab penuh atasnya, maka memberikan hak kepada orang lain yang dipercayakan kepadanya. Bila sebagai ilmuan hendaknya memberikan ilmunya kepada orang yang membutuhkannya. Bila dirahasiakan hendaknya menyimpannya, memelihara rahasia itu sesuai dengan kehendak yang memercayakan rahasia itu kepadanya. Apabila dipercaya anak hendaklah merawat dan mendidiknya sesuai dengan ajaran agama. Begitu kejujuran terhadap diri sendiri, menjaga anggota lahir dan batin dari segala maksiat, dan menjalankan hidup sesuai dengan ajaran Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian jujur dan dusta?

2. Apa nilai tinggi kejujuran dan nilai rendah berdusta?

3. Apa itu dusta-dusta yang dibenarkan secara syar’i dan falsafi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari jujur dan dusta.

2. Mengetahui nilai tinggi kejujuran dan nilai rendah berdusta.

3. Mengetahui dusta-dusta yang dibenarkan secara syar’i dan falsafi.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian jujur dan dusta

Jujur adalah memberitakan sesuatu sesuai dengan kenyataan dimana kita mengungkapkan sesuatu apa adanya, berdasarkan fakta, tidak ditambah-tambahi ataupun dikurangi. Sedangkan dusta itu lawan daripada sifat jujur yang artinya adalah memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan. Kata jujur menyiratkan sebuah perkataan kebenaran dalam semua situasi dan semua keadaan. Kejujuran juga bisa memiliki arti memenuhi janji, baik itu janji yang tertulis maupun tidak tertulis.

Seperti kata pepatah mengatakan, “Kejujuran adalah sesuatu yang mahal, memang benar adanya. Berperilaku jujur itu sangat terasa berat, terlebih lagi untuk diri sendiri.

Memang, tidak semua orang senang dengan kejujuran, kejujuran tidak selamanya membuat orang-orang bahagia, ada juga kejujuran yang bisa membuat orang sakit hati. Tidak hanya membuat orang lain sakit hati, kejujuran bahkan bisa membuat kita dibenci oleh orang lain.

Maka dari itu satu ungkapan yang berbunyi berkatalah yang benar walau pahit rasanya Imam An-Nawawi berkata, Para ulama berpendapat bahwa dalam Hadits ini terdapat dorongan untuk selalu berlaku jujur, dan itu adalah tujuan Hadits tersebut. Juga terdapat peringatan dan berdusta dan menganggap remeh sikap berdusta, karena jika menganggap remeh berdusta, dapat membuatnya banyak berdusta dan juga akan terbiasa berdusta. Seseorang akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang selalu jujur ketika ia terbiasa dengan kejujuran.

B. Nilai tinggi kejujuran dan nilai rendah berdusta A. Nilai tinggi kejujuran

Jujur merupakan sebuah kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dikerjakan.

Banyak orang yang lalai akan kejujuran. Pribahasa indonesia mengatakan “tong kosong nyaring bunyinya” banyak orang berbicara lantang tapi isinya penuh dengan kedustaan.

Bersikap jujur dalam setiap kesempatan adalah sebuah keharusan. Tanpa kejujuran, kehidupan yang bahagia, aman dan tentram tidak akan pernah bisa terwujud. Sayangnya, ada banyak orang justru tidak mampu menerapkannya dan menjadikan kejujuran sebagai selogan semata. Jujur pada hakikatnya adalah kesanggupan seorang maunisa di bumi kepada sang pencipta. Kejujuran adalah sifat yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita, sebab tanpa kejujuran, hidup ini tidaklah bermanfaat bagi kita semua, kejujuran bisa mendatangkan kebahagiaan dalam diri kita dan orang-orang disekitar kita. Kejujuran bisa mendatangkan simpati dari orang-orang di sekitar kita sekalipun berkata jujur kadang menyakitkan kita sendiri. Kejujuran bisa mendatangkan ketenangan hati kita, kita tidak akan merasa tenang apabila apa yang kita ucapkan selalu berdusta. Kejujuran bisa mendatangkan pahala sebab dengan kejujuran kita akan dimasukkan kedalam surganya Allah SWT.

Nilai-nilai kejujuran dalam Al-Qur`an juga memiliki berbagai macam corak, diantaranya:

A. Sidq al-qalb (jujur dalam hati) B. Sidq al-hadits (jujur saat berkata) C. Sidq al-wa`d (jujur bila berjanji)

(6)

B. Nilai rendah berdusta

Kecenderungan dalam berdusta merupakan sebuah penyakit dan penyimpangan nyata dalam masyarakat sekarang ini, baik dalam ucapan maupun perbuatan, dalam menjual ataupun membeli, juga dalam sumpah dan perjanjian. Sungguh, kebanyakan manusia telah menganggap sepele masalah dusta, sehingga menjadi kebiasaan anak-anak kecil dan tidak diperdulikan lagi oleh orang-orang dewasa. Anak kecil sudah terbiasa dengan berdusta dengan teman sepermainannya, dan orang dewasa pun tak canggung berbohong dengan teman sejawat, kolega, dan sesama anggota masyarakatnya. Berdusta seolah-olah bukan hal yang tabu dalam kehidupan sehari-hari.

Dusta menimbulkan kebencian di antara orang-orang dan menyebabkan kehilangan kepercayaan di antara mereka dan menjadikan mereka saling menjauh tidak saling menolong dan tidak terdapat kerukunan di antara mereka. Karena itu, benarlah Islam menganggap dusta sebagai dosa yang besar.

C. Dusta-dusta yang dibenarkan secara syar'i

Pada dasarnya dusta adalah perbuatan yang diharamkan, bahkan adalah salah satu dosa besar namun, pada kondisi tertentu dusta atau bohong itu diperbolehkan oleh syari’at.

Iman az-zuhri mengemukakan:

نيب حلصلاو برحلا ثلث ىف لا بذك سانلا لوقي امم ئيش ىف صخري عمسأ ملو باهش نبإ لاق اهجوز ةأرملا ثيدحو هتأرمإ لجرلا ثيدحو سانلا Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata: 'Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu: (1) dusta dalam peperangan (2) dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang sedang bertikai, dan (3) dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). (HR.

Muslim No. 4717).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian sikap antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Artinya, seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai dengan

(7)

sebenarnya, disertai tindakan yang seharusnya. Sedangkan dusta itu lawan daripada sifat jujur yang artinya adalah memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan. Nilai-nilai kejujuran yang ada di dalam Al-Qur`an adalah kejujuran dalam bersikap, yang di antaranya yaitu: Jujur dalam berkata, Jujur dalam hati, dan Tidak berkhianat. Sedangkan berdusta menimbulkan kebencian di antara orang-orang dan menyebabkan kehilangan kepercayaan di antara mereka dan menjadikan mereka saling menjauh tidak saling menolong dan tidak terdapat kerukunan di antara mereka. Karena itu, benarlah Islam menganggap dusta sebagai dosa yang besar.

B. Saran-saran

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan terutama dari pak Mukhlisin Saad dalam mata kuliah Filsafat Akhlak untuk memberikan arahan dan bimbingan sehingga permasalahan yang dibahas dalam makalah ini bisa tercapai dan dapat dipahami, dan kepada kawan-kawan juga kami mohon saran kritikannya sehingga apa yang kurang semoga menjadi bahan evaluasi bagi penyusun makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ghufron, Ahmad Royani, “Nilai-Nilai Kejujuran Dalam Pendidikan Presfektif Al-Qur’an.

FENOMENA, Vol. 19 No. 2 Oktober 2020

Al-Gazali, “Bahaya Lidah.” Jakarta: Bumi Aksara, 1992, h. 7.

(8)

https://kalam.sindonews.com/read/150000/69/3-jenis-dusta-yang-diperbolehkan-dalam-

syariat-apa saja1598882915?

_gl=1*q96dv1*_ga*NHNJemxTZkh6ZV9aYkRhU01wbDduejVYSXBoXzVjUHA3RTR5 LVhYQlJVSVEtNjNVQWVkOHN3N3dkeWthTkYwTg

https://id.scribd.com/document/326057256/Jujur-Dan-Dusta

https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/perilaku- jujur/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D

%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16337352745291&referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi

%2Fperilaku-jujur%2F

Referensi

Dokumen terkait

3 Panitia Likuidasi sebagaimana dimaksud pasal 17 ayat 2, terdiri dari unsur- unsur: a Perwakilan Pengurus b Perwakilan Anggota Aktif c Perwakilan Anggota Pasif 4 Musyawarah Nasional,

90 主体性実行力 課題発 見力創造力 発信力 傾聴力規律性 能力名:主体性 働きかけ力 実行力 課題発見力 計画力 創造力 発信力 傾聴力 柔軟性 情況把握力 規律性 ストレスコントロール力 15 TOPIC TALK - INTERVIEW TEST 3 One on One Interview ⾯接試験 Review Topic Talk