• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESAI: Sejarah Perkembangan Antariksa Dan Hasil Penelitian Badan Antariksa Dunia

N/A
N/A
Butler Mask

Academic year: 2023

Membagikan "ESAI: Sejarah Perkembangan Antariksa Dan Hasil Penelitian Badan Antariksa Dunia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA

“Sejarah Perkembangan Antariksa Dan Hasil Penelitian Badan Antariksa Dunia (NASA, ESA, Roscosmos, CNSA, ISRO)”

DOSEN PENGAMPU:

ATIKA ULYA AKMAL, S. Pd., M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

ANANDA ARZETI RAHMADANI 22129011

KHAIRUL IMANSYAH 22129168

NOVITRI ASTRID RAHMADANI 22129191 STEVY NURFANI PUTRI 22129368

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Bumi Antariksa dan Kimia dengan Judul Sejarah Perkembangan Antariksa Dan Hasil Penelitian Badan Antariksa Dunia (NASA, ESA, Roscosmos, CNSA, ISRO)

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Bumi Antariksa dan Kimia yaitu Ibu Atika Ulya Akmal,M.Pd yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah. Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang kami miliki.

Maka dari itu kami membutuhkan saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kami serta pihak lain yang berkepentingan dan balasan yang setimpal kepada pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Padang, 28 September 2023

Kelompok 5

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

PETA KONSEP ... iii

BAB I ... iv

PENDAHULUAN ... iv

A. Latar Belakang ... iv

B. Rumusan Masalah ... v

C. Tujuan Penulisan ... v

BAB II ... 1

PEMBAHASAN ... 1

A. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTARIKSA ... 1

B. HASIL PENELITIAN BADAN ANTARIKSA DUNIA (NASA, ESA, ROSCOSMOS, CNSA, ISRO) ... 5

BAB III ... 12

PENUTUPAN ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

iii

PETA KONSEP

Sejaran Perkembangan Antariksa dan Hasil

Penelitian Badan Antariksa Dunia

Sejaran Perkembangan Antariksa

Hasil Penelitian Badan Antariksa Dunia

NASA

ESA

Roscosmos

CNSA

ISRO

(5)

iv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Luar angkasa beserta seluruh isinya memiliki arti yang begitu penting dan menyeluruh bagi kepentingan seluruh umat manusia. Luar angkasa ialah ruang hampa yang terdapat galaksi dan benda-benda lagit lainnya. Manusia sudah tertarik dengan sistem antariksa atau tata surya sejak lama. Namun dengan pengetahuan yang terbatas sebagian pengamatan hanya dilakukan untuk kepentingan lain misalnya astrologi.

Perkembangan teknologi antariksa berdampak pada peningkatan peluncuran satelit untuk menjalankan berbagai misi, seperti telekomunikasi, penginderaan jauh, navigasi atau kebutuhan memantau aktivitas Bumi.

Persaingan antara Amerika dan Rusia semakin menarik perhatian setelah tahun 1945, ketika Perang Dunia II berakhir dan berganti menjadi perang dingin . Sebuah perjanjian kolaborasi dibuat oleh NASA dan Akademi Soviet pada tahun 1971 yang memungkinkan berbagi informasi tentang aktivitas luar angkasa, termasuk data dan temuan dari penelitian luar angkasa. Selama periode ini, dua kekuatan terus bersaing satu sama lain. Amerika dan Uni Soviet memiliki ideologi yang berbeda, Amerika menganut liberalisme sementara Uni Soviet mengikuti paham komunisme.

Persaingan antara Amerika dan Uni Soviet meluas ke berbagai sektor, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan militer. Tetapi kontestasi mereka tidak hanya terbatas pada bumi saja, tetapi juga mencakup ruang angkasa. Inilah saatnya mereka memasuki era antariksa, dikenal sebagai era antariksa, dan bersaing dalam perlombaan antariksa.

Eksplorasi antariksa telah menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah manusia. Berbagai badan antariksa dunia, seperti NASA (National Aeronautics and Space Administration) dari Amerika Serikat, ESA (European Space Agency) dari Eropa, Roscosmos dari Rusia, CNSA (China National Space Administration) dari Tiongkok, dan ISRO (Indian Space Research Organization) dari India, telah memainkan peran kunci dalam menggerakkan penelitian dan eksplorasi luar angkasa. Namun, sejarah perkembangan antariksa dan hasil penelitian dari badan- badan antariksa ini tidak hanya berdampak pada aspek ilmiah dan teknologi, tetapi juga memiliki implikasi sosial, politik, dan ekonomi yang mendalam.

Makalah ini akan membahas sejarah perkembangan antariksa dan hasil penelitian badan-badan antariksa dunia, serta mencoba memahami dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan tantangan yang masih dihadapi dalam menjelajahi dan memahami luar angkasa.

(6)

v B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan antariksa?

2. Bagaimana hasil penelitian badan antariksa dunia?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah perkembangan antariksa?

2. Mengetahui apa saja hasil penelitian badan antariksa dunia?

(7)

1 BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN ANTARIKSA

Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa. Sedangkan luar angkasa atau dikenal juga dengan istilah antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara. Pada masa perang, teknologi luar angkasa erat kaitannya dengan persenjataan. Hal ini karena secara spesifik pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket yang digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.

Sejarah teknologi luar angkasa dimulai oleh Jerman pada tahun 1930-an dibawah pimpinan Wernher Von Braun, seorang insinyur dan ilmuwan roket. Wernher Von Braun dan timnya berhasil menciptakan roket V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan sebagai senjata Jerman pada Perang Dunia II. Jerman juga membuat Amerika Bomber Project, sebuah upaya membangun pesawat yang dapat lepas landas dari Jerman kemudian menjatuhkan bom di Amerika (Sekutu). Selain itu Jerman merancang Silbervogel, roket bersayap yang dapat terbang berulang dan mampu meluncur melewati Atlantik secara lebih cepat.

Biarpun Jerman sempat menyerang kota-kota besar Eropa yang dikuasai Sekutu, namun pada akhirnya Jerman harus mengakui kekalahannya dari pihak Sekutu. Secara terbuka maupun tersembunyi melalui Paperclip Operation, ilmuwan-ilmuwan hebat dan peralatan-peralatan canggih yang dimiliki Jerman dipindahkan ke Amerika Serikat. Tujuannya adalah agar mereka berkontribusi bagi penelitian-penelitian di Amerika Serikat dan mencegah mereka agar tidak jatuh ke tangan Uni Soviet.

Terbukti para tenaga ahli Jerman yang pindah ke Amerika Serikat berhasil mengembangkan Heavy Water melalui Manhattan Project, mereka kemudian menciptakan bom atom dengan kode nama Little Boy dan Fat Man yang dijatuhkan di Kota Hirosima dan Nagasaki, Jepang. Tercatat beberapa nama ilmuwan Jerman yang bekerja untuk Amerika Serikat yaitu:

1. Wernher Von Braun, ia bekas anggota SS Nazi Jerman yang menciptakan roket V-2 bagi Jerman. Di Amerika Serikat ia menciptakan roket Saturnus V untuk membantu misi Apollo tahun 1969.

2. Hubertus Strughold, ia dikenal sebagai bapak kedokteran luar angkasa karena merancang system penyokong kehidupan di luar angkasa. Ia mengawalinya dengan meneliti efek dari temperatur yang sangat rendah pada tubuh manusia di Camp Dachau, Jerman. Di Amerika Serikat ia menduduki beberapa jabatan tinggi di Angkatan Udara dan NASA.

(8)

2

3. Herbert A. Wagner, ia menemukan rudal Henschel Hs 293 yang digunakan Jerman. Di Amerika Serikat ia bekerja sebagai penasihat teknik bidang pertahanan Amerika Serikat.

4. Kurt Blome, ia seorang dokter yang ahli dalam pengembangan senjata biologi, baik ketika bekerja untuk Jerman maupun Amerika Serikat.

Teknologi luar angkasa semakin dikenal luas dunia pada masa Perang Dingin.

Informasi dan propaganda yang disebarkan oleh Uni Soviet maupun Amerika Serikat membuat perbincangan mengenai luar angkasa menarik untuk diikuti. Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia (Sputnik I). Tidak lama kemudian pada 31 Januari 1958 Amerika Serikat meluncurkan satelit pertamanya (Exploler 10 I). Tanggal 12 April 1961 Uni Soviet meluncurkan astronot pertama ke luar angkasa mengelilingi orbit bumi (Yuri Alekseyevich Gargarin) menggunakan kapsul Vostok I. Amerika Serikat mengikutinya dengan meluncurkan astronot (Alan B. Shepard) menggunakan kapsul Mercury I.

Penerbangan ini hanya bersifat naik dan turun serta tidak mencapai orbit bumi.

Uni Soviet kembali mengungguli Amerika Serikat dengan mengirim astronot (Mayor German Stephanovich) dalam penerbangan 25 jam 18 menit mengelilingi orbit bumi menggunakan Vostok II. Amerika Serikat pada akhirnya mampu melakukan tiga kali orbit dalam penerbangan 4 jam 56 menit diawaki oleh astronot (Letkol Jhon Herschel Glenn) menggunakan kapsul Friendship 7. Setelah berlomba keluar angkasa dan mengelilingi orbit bumi, Uni Soviet dan Amerika Serikat melanjutkan rivalitasnya, kali ini bulan dipilih sebagai objek persaingannya. Pada tanggal 14 September 1959 Uni Soviet mengawalinya dengan mengirimkan satelit tanpa awak (Lunik II). Satelit ini tercatat sebagai satelit pertama yang mendarat di permukaan bulan. Selang tujuh tahun kemudian, Uni Soviet berhasil melakukan pendaratan lunak melalui satelit (Lunik IX). Tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat mengejutkan dunia karena meliput pendaratan manusia pertama di bulan menggunakan satelit (Apollo-11) yang di awaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Adrin. Total sejak pertama kali mendarat di bulan sejak tahun 1969 sampai tahun 1972 Amerika Serikat sudah mengirim tujuh kali misi ke bulan.

(9)

3

Perkembangan dunia luar angkasa semakin meneguhkan Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai sebuah Negara yang mampu mengakses, mengeksplorasi dan mengeksploitasi luar angkasa yang pada periode itu masih jarang Negara lain untuk melakukannya. Pasca Perang Dingin berakhir, prinsip untuk mengembangkan luar angkasa secara lebih lanjut dibangun dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengirim manusia keluar angkasa 2. Mengembangkan pesawat ruang angkasa

3. Mengembangkan askses keruang angkasa dengan proses mudah dan lebih murah

4. Menggunakan pesawat ruang angkasa untuk membangun stasiun ruang angkasa, Mars, dan planet-planet lainnya

5. Menghuni stasiun ruang angkasa dan menggunakannya sebagai dasar untuk memulai ekspedisi ke bulan

Pada akhirnya Uni Soviet dan Amerika Serikat bersama-sama dengan Negara maju lainnya bahu-membahu membangun serta mengembangkan stasiun luar angkasa Internasional. Kini, perkembangan teknologi luar angkasa tidak hanya menjadi

(10)

4

monopoli Uni Soviet dan Amerika Serikat saja. Cina, Jepang, India dan Negara- negara Uni Eropa lainnya tercatat serta terbukti telah berhasil mengembangkan hal yang sama. Di Indonesia perkembangan teknologi luar angkasa memang berjalan agak lambat. Tahun 1963 didirikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang difokuskan untuk pembuatan roket dan satelit, dilanjutkan tahun 1976 Indonesia berhasil meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa).

Pada masanya itu Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan satelit komunikasi. Rentang beberapa puluh tahun kemudian baru pada tahun 2012 Indonesia mampu menciptakan satelit sendiri yang dinamakan Lapan A2/Orari, yang pada tahun 2015 untuk pertama kalinya berhasil diluncurkan ke luar angkasa.

Dampak positif perkembangan teknologi antariksa kehidupan manusia : 1. Mempercepat proses persebaran informasi secara akurat dan mutakhir 2. Mempermudah komunikasi antarwilayah

3. Pengembangan wawasan 4. Sarana hiburan

5. Media pertukaran data data secara efektif dan cepat

Dampak negatif perkembangan teknologi antariksa bagi kehidupan manusia : 1. Memudarnya nilai tradisional dalam masyarakat

2. Semakin banyaknya pembajakan hasil karya 3. Memunculkan sikap individualism

(11)

5

B. HASIL PENELITIAN BADAN ANTARIKSA DUNIA (NASA, ESA, ROSCOSMOS, CNSA, ISRO)

1. NASA (National Aeronautics and Space Administration)

Badan antariksa ini adalah milik Amerika Serikat. Presiden Dwight D.

Eisenhower meresmikannya pada tahun 1958. NASA telah menjalankan berbagai misi ke ruang angkasa. Di antaranya, misi Apollo yang membawa astronaut ke Bulan, misi-misi dengan pesawat ulang alik Space Shuttle, misi-misi wahana ruang angkasa misalnya mengirim wahana ruang angkasa Cassini ke Saturnus, dan masih banyak lainnya. NASA memimpin sebagian besar eksplorasi luar angkasa Amerika, termasuk Proyek Mercury, Proyek Gemini, misi pendaratan Apollo di Bulan 1968–1972, stasiun luar angkasa Skylab, dan Pesawat Ulang-alik.

NASA saat ini mendukung Stasiun Luar Angkasa Internasional dan mengawasi pengembangan pesawat ruang angkasa Orion dan Sistem Peluncuran Luar Angkasa untuk program Artemis bulan berawak, pesawat ruang angkasa Kru Komersial, dan rencana stasiun luar angkasa Lunar Gateway. NASA menjelajahi hal-hal yang belum diketahui di udara dan luar angkasa, berinovasi untuk kepentingan umat manusia, dan menginspirasi dunia melalui penemuan.

1) Hasil penelitian terkait keberadaan UFO

NASA rilis penelitian tentang keberadaan UFO Atau Unidentified Anomalous Phenomenon (UAP). Dalam laporan setebal 33 halaman, NASA menjelaskan bahwa alien buka satu-satunya penyebab UAP, NASA masih berupaya menemukan jawaban pasti.

2) Cara baru menanam tanaman di luar angkasa

Sebuah sistem baru yang dipatenkan dan diuji di stasiun dapat menyediakan air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh di luar angkasa tanpa menggunakan listrik. Pada misi luar angkasa di masa depan, para astronot dapat menggunakan metode ini untuk menanam sayuran segar sebagai pelengkap makanan kemasan mereka.

3) Berkomunikasi kembali ke rumah

Demonstrasi teknologi yang sukses di stasiun luar angkasa membuktikan teknik komunikasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar dikirimkan lebih cepat antara luar angkasa dan Bumi.

4) Mempelajari efek radiasi ruang angkasa terhadap kesuburan

Radiasi luar angkasa tidak mempengaruhi DNA sperma tikus atau kesuburannya dan menghasilkan keturunan, normal di Bumi dengan tingkat keberhasilan yang sama seperti kontrol di darat.

5) Penemua Lubang Hitam Raksasa

Chandra X-ray Observatory milik NASA temukan lubang raksasa hitam yang tersembunyi di balik awan gas padat. Lubang hitam ini berukuran supermasif dan lebih besar daripada Matahari. Lubang hitam ini tumbuh dengan cara menarik material dari cakram materi di sekitarnya.

6) Mikroba yang Hidup di Mars

NASA juga menemukan temuan baru di Planet Mars. Mesin penjelajah NASA, Curiosity, menemukan bahwa Mars punya kondisi yang

(12)

6

mendukung bagi kehidupan mikroba di masa lalu. Dikutip dari MARS.NASA.GOV, Curiosity sudah mengebor sampel ke-22 dari permukaan Mars. Peneliti Mars menyebut kawasan ini sebagai "unit bantalan tanah" di sisi Gunung Sharp, di dalam Kawah Gale. Hasil dari pengeboran sampel itu, peneliti NASA menemukan miliaran tahun lalu ada aliran dan danau di dalam kawah. Air berubah menjadi endapan yang tersimpan di dalam danau, menjadikan banyak mineral tanah liat di wilayah tersebut.

7) Temukan Planet Baru

Januari 2019, NASA pernah menemukan tiga planet baru di luar tata surya. Dari ketiga planet itu, salah satunya diberi nama HD 21749b. Kali ini NASA kembali menemukan planet baru yang masih bagian dari sistem tata surya TOI-270. Ketiga planet ini berjarak 73 tahun cahaya dari Bumi dan planet yang paling dekat serta salah satu yang terkecil.

2. ESCA (European Space Agency)

Berdiri pada tahun 1975. Pendirinya adalah 22 negara Uni Eropa. Markasnya terletak di Paris, Prancis. ESA juga memiliki pusat- pusat penelitian antariksa yang memiliki fungsi yang berbeda-beda di berbagai kota di Eropa. Misalnya, Pusat Astronaut Eropa terletak di Cologne, Jerman. European Space Agency atau ESA merupakan satu-satunya lembaga antariksa yang didirikan atas kesepakatan banyak negara dalam daftar ini. Total sebanyak 22 negara jadi anggota dari ESA yang bermarkas di Paris, Prancis. Tujuan utama dari lembaga ini adalah mengembangkan kapabilitas Eropa dalam bidang antariksa yang nantinya diharapkan dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat Eropa secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. ESA telah memimpin sebagian besar eksplorasi ruang angkasa Eropa, termasuk misi ke Bulan, Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan pengembangan pesawat ruang angkasa untuk program Artemis yang berawak di bulan. ESA berinvestasi pada berbagai infrastruktur berbasis darat dan luar angkasa untuk mendukung mandat sains dan eksplorasinya. ESA juga memiliki fokus pada observasi Bumi dan pemantauan lingkungan. Belum ada informasi bagaimana ESA dikaitkan dengan perkembangan emosional dan moral siswa.

Berikut Beberapa Hasil Penelitian ESA : 1) Studi Eksoplanet

Studi eksoplanet adalah bidang penelitian ilmu angkasa yang fokus pada planet di luar tata surya kita, yang mengorbit bintang lain. Ilmuwan menggunakan berbagai metode untuk mendeteksi dan mempelajari eksoplanet, termasuk transit (ketika planet melewati depan bintangnya dari perspektif pengamat di Bumi) dan metode kecepatan radial (mengamati perubahan dalam gerakan bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami keragaman dan karakteristik planet di luar tata surya kita, serta mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi. Studi eksoplanet juga mencakup penelitian

(13)

7

atmosfer dan kondisi lingkungan di planet di luar tata surya, untuk memahami apakah mereka memiliki sifat-sifat yang mendukung kehidupan seperti yang kita kenal. ESA juga telah terlibat dalam beberapa misi dan proyek terkait eksoplanet, termasuk misi CHEOPS (Characterizing Exoplanet Satellite) yang diluncurkan pada 2019 untuk mempelajari eksoplanet yang telah diketahui. Mereka juga berpartisipasi dalam proyek-proyek kolaboratif internasional dalam penelitian eksoplanet.

2) Penelitian Pengamatan Bumi

Penelitian pengamatan Bumi adalah studi tentang planet kita sendiri, termasuk fenomena alam, lingkungan, dan perubahan yang terjadi di atas dan di dalamnya. Hal ini meliputi berbagai aspek, seperti cuaca, iklim, lautan, daratan, atmosfer, dan ekosistem. Organisasi seperti European Space Agency (ESA) memiliki berbagai proyek dan misi yang berkaitan dengan pengamatan Bumi. Mereka menggunakan satelit dan teknologi canggih lainnya untuk mengumpulkan data yang penting untuk memahami dan memantau perubahan lingkungan kita. Studi ini penting untuk membantu kita memahami dampak dari aktivitas manusia terhadap planet kita dan untuk mengembangkan strategi untuk melindungi dan memelihara lingkungan alam Bumi.

3) Misi Antariksa Rosetta

Misi antariksa Rosetta adalah misi eksplorasi yang diluncurkan oleh European Space Agency (ESA) pada tahun 2004. Tujuan utamanya adalah untuk mempelajari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko dan memahami lebih dalam tentang asal-usul serta evolusi sistem tata surya kita. Salah satu momen puncak dari misi ini adalah pendaratan modul Philae pada permukaan komet pada November 2014. Ini merupakan pertama kalinya manusia berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di permukaan komet. Rosetta mengamati komet selama beberapa tahun selama perjalanannya menuju, berada di sekitar, dan mengikuti komet tersebut dalam perjalanannya mengelilingi Matahari. Selama misi ini, banyak penemuan dan data penting tentang komet dan kondisi di Tata Surya awal yang terkumpul. Pada September 2016, misi Rosetta diakhiri dengan mengirimkan Rosetta untuk mendarat pada komet 67P, mengakhiri secara resmi misi yang luar biasa ini. Misi Rosetta memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan ilmiah kita tentang komet dan membuka pintu untuk penelitian mendalam tentang objek-objek seperti itu di Tata Surya.

4) Misi Antariksa Exomars

Misi ExoMars adalah proyek eksplorasi antariksa kolaboratif antara European Space Agency (ESA) dan Russian space agency Roscosmos.

Tujuan utamanya adalah untuk mencari tanda-tanda kehidupan atau jejak kehidupan di Mars, serta memahami lingkungan planet tersebut dengan lebih baik. Misi ExoMars terdiri dari dua fase utama:

(14)

8

a) ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) : Bagian pertama dari misi ini diluncurkan pada 14 Maret 2016. Orbiter ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, ia berfungsi sebagai relay komunikasi antara pesawat ruang angkasa yang mendarat di permukaan Mars dan stasiun bumi. Kedua, ia dilengkapi dengan instrumen untuk mendeteksi jejak-jejak gas-gas yang terkait dengan aktivitas biologis atau geologis.

b) ExoMars Rover : Fase kedua dari misi ini mencakup pendaratan rover di Mars untuk melakukan eksperimen ilmiah di permukaan planet. Rover ini dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk mempelajari batuan, tanah, dan atmosfer Mars. Selain itu, ia juga mempunyai peralatan untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba dan mengumpulkan data tentang lingkungan Mars.

Sementara misi ini telah mengalami beberapa keterlambatan dan tantangan teknis, itu merupakan proyek ambisius yang memiliki potensi untuk memberikan wawasan penting tentang kondisi dan sejarah Mars serta mencari petunjuk tentang kehidupan di planet tersebut.

3. Roscosmos

Roscosmos adalah Perusahaan Antariksa Negara Federasi Rusia yang bertanggung jawab atas penerbangan luar angkasa, program kosmonotika, dan penelitian dirgantara. Badan ini didirikan pada Agustus 2015 untuk mengawasi dan melaksanakan reformasi komprehensif industri luar angkasa Rusia.

Roscosmos memastikan pelaksanaan program luar angkasa pemerintah Rusia dan peraturan hukumnya, memesan pengembangan, manufaktur, dan pasokan peralatan luar angkasa dan objek infrastruktur luar angkasa, dan bertanggung jawab atas kerja sama luar angkasa internasional. Ia juga bertugas menyiapkan landasan bagi penggunaan hasil kegiatan luar angkasa di masa depan dalam pembangunan sosial dan ekonomi Rusia. Roscosmos adalah salah satu mitra dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional dan menyumbangkan modul inti luar angkasa Zarya dan Zvezda. Dulunya dikenal sebagai Badan Antariksa Federal Rusia, yang dibentuk pada tahun 1992.

Berikut hasil penelitian dan proyek Roscosmos : 1) Stasiun Luar Angkasa Rusia (ISS)

Roscosmos merupakan mitra kunci dalam operasi dan pemeliharaan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Mereka melakukan berbagai eksperimen ilmiah di ISS untuk memahami efek mikrogravitasi terhadap tubuh manusia dan melakukan penelitian di berbagai bidang ilmu pengetahuan.

2) Misi ke Mars

Roscosmos telah berpartisipasi dalam beberapa misi ke planet Mars, termasuk misi ExoMars bersama ESA (Badan Antariksa Eropa). Misi

(15)

9

ExoMars bertujuan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars dan memahami lingkungan planet tersebut.

3) Program Soyuz dan Progress

Program roket Soyuz dan pesawat ruang angkasa Progress adalah tulang punggung transportasi manusia dan kargo ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan teknologi dan efisiensi operasi ini.

4) Penelitian Ilmiah Antariksa

Roscosmos telah melaksanakan berbagai eksperimen ilmiah, termasuk penelitian di bidang biologi, fisika, meteorologi, dan astronomi. Mereka juga telah melakukan pengamatan dan penelitian di luar angkasa untuk memahami fenomena alam di luar angkasa.

5) Pengembangan Teknologi Antariksa

Roscosmos terus melakukan pengembangan teknologi antariksa baru, termasuk roket dan kendaraan luar angkasa canggih, serta sistem pendukung kehidupan manusia di luar angkasa.

4. CNSA

China National Space Administration (CNSA) adalah lembaga pemerintah Republik Rakyat Tiongkok yang bertanggung jawab atas administrasi ruang angkasa sipil dan kerja sama luar angkasa internasional. Didirikan pada tahun 1993 dan berkantor pusat di Haidian, Beijing. CNSA telah memelopori sejumlah pencapaian di bidang luar angkasa bagi Tiongkok, termasuk menjadi badan antariksa pertama yang mendarat di sisi terjauh Bulan dengan Chang'e 4, membawa material kembali dari Bulan dengan Chang'e 5, dan menjadi yang kedua. agensi yang berhasil mendaratkan penjelajah di Mars bersama Tianwen-.

CNSA bertanggung jawab untuk mengatur atau memimpin pertukaran luar negeri dan kerja sama di bidang kedirgantaraan. Ini adalah lembaga administratif di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. CNSA tidak melaksanakan program luar angkasa apa pun, namun merupakan badan pengelola kegiatan luar angkasa sipil. Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak Tiongkok adalah organisasi yang sebenarnya bertanggung jawab atas program luar angkasa berawak Tiongkok, yang berada di bawah Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat Tiongkok. CNSA bertanggung jawab mengelola China Space Standard (versi 1.0), yang mencakup manajemen, jaminan produk, teknologi rekayasa, dan layanan operasi, aplikasi ruang angkasa, dan ilmu ruang angkasa. Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) telah mencapai beberapa pencapaian penting dalam penelitian antariksa.

Beberapa proyek dan pencapaian terpenting termasuk:

1) Misi Penjelajahan Bulan dan Pengambilan Sampel

(16)

10

CNSA berhasil meluncurkan misi penjelajahan bulan seperti Chang'e, yang termasuk misi untuk mengambil sampel dari Bulan. Misi-misi ini bertujuan untuk mempelajari geologi dan sumber daya Bulan.

2) Misi Penjelajahan Mars Tianwen

CNSA meluncurkan misi Tianwen-1 untuk mengeksplorasi Mars. Misi ini mencakup pengorbit, pendaratan, dan rover yang akan melakukan penelitian ilmiah di permukaan Mars.

3) Stasiun Luar Angkasa China (Tiangong)

CNSA telah meluncurkan beberapa modul untuk membangun stasiun luar angkasa China yang disebut Tiangong. Stasiun ini akan memberikan fasilitas untuk penelitian di luar angkasa dan eksperimen ilmiah.

4) Penelitian Ilmiah Antariksa

CNSA juga telah melakukan berbagai eksperimen ilmiah, termasuk penelitian di bidang biologi, fisika, astronomi, dan ilmu material di lingkungan luar angkasa.

5) Pengembangan Teknologi Antariksa

CNSA terus melakukan pengembangan teknologi antariksa baru, termasuk roket dan kendaraan luar angkasa canggih, serta sistem pendukung kehidupan manusia di luar angkasa.

5. ISRO (Indian Space Research Organisation)

bantariksa nasional India. ISRO beroperasi sebagai badan penelitian dan pengembangan utama Departemen Luar Angkasa, yang diawasi langsung oleh Perdana Menteri India, sedangkan Ketua ISRO adalah Sekretaris Pemerintah India di Departemen Luar Angkasa. ISRO terlibat dalam sains, teknik, dan teknologi untuk memanfaatkan ruang angkasa bagi India dan untuk mengembangkan teknologi ruang angkasa untuk pembangunan nasional. Program ISRO telah memainkan peran penting dalam pembangunan sosio-ekonomi India dan telah mendukung ranah sipil dan militer dalam berbagai aspek termasuk manajemen bencana, telemedis, navigasi, dan misi pengintaian. Teknologi tambahan ISRO juga telah melahirkan banyak inovasi penting bagi industri teknik dan medis India.

Beberapa pencapaian penting ISRO termasuk keberhasilan peluncuran Misi Mars Orbiter, misi Chandrayaan-1, dan Chandrayaan-2, serta pengembangan Geosynchronous Satellite Launch Vehicle (GSLV) dan Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV). ISRO juga terlibat dalam kerja sama internasional dan telah meluncurkan satelit untuk negara lain. ISRO memiliki beberapa lowongan untuk rekrutmen di banyak posisi, dan memiliki portal yang membawa semua pemberitahuan terkait tender, corrigendum, dll. untuk aktivitas terkait pengadaan di seluruh Pusat ISRO yang tersebar di seluruh negeri. Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) telah mencapai sejumlah pencapaian penting dalam penelitian antariksa.

(17)

11

Beberapa proyek dan pencapaian terpenting termasuk:

1) Misi Mars Orbiter Mission (Mangalyaan)

Diluncurkan pada November 2013, Mangalyaan menjadi misi Mars pertama India. Misi ini bertujuan untuk memahami atmosfer, iklim, dan geologi Mars.

2) Misi Chandrayaan

ISRO telah meluncurkan dua misi ke Bulan, Chandrayaan-1 dan Chandrayaan-2. Chandrayaan-1 adalah misi pertama India ke Bulan yang diluncurkan pada tahun 2008, sedangkan Chandrayaan-2 diluncurkan pada tahun 2019 dan mencakup orbiter, lander, dan rover.

3) Pusat Penelitian Antariksa Satish Dhawan (SDSC SHAR)

Pusat ini adalah fasilitas utama untuk peluncuran roket dan misi antariksa di India. Pusat ini telah berperan penting dalam peluncuran berbagai satelit dan misi antariksa.

4) Program Satelit India (INSAT)

SRO telah berhasil meluncurkan serangkaian satelit komunikasi dan meteorologi untuk memantau cuaca, mengamati bencana alam, dan menyediakan layanan komunikasi di seluruh India.

5) Program Navigasi Regional India (IRNSS/NavIC)

ISRO telah mengembangkan sistem navigasi satelit sendiri yang disebut NavIC. Sistem ini memberikan layanan navigasi dan pemosisian di wilayah India dan sekitarnya.

6) Penelitian Ilmiah Antariksa

ISRO juga terlibat dalam berbagai proyek penelitian ilmiah di bidang biologi, fisika, astronomi, dan ilmu material di luar angkasa.

(18)

12 BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan

Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa. Sedangkan luar angkasa atau dikenal juga dengan istilah antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara. Pada masa perang, teknologi luar angkasa erat kaitannya dengan persenjataan. Hal ini karena secara spesifik pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket yang digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.

Sejarah perkembangan antariksa dimulai pada tahun 1930-an oleh Jerman dibawah pimpinan Wernher Von Braun, seorang insinyur dan ilmuwan roket Badan antariksa dunia yang terkenal antara lain NASA, ESA, Roscosmos, CNSA, dan ISRO.

NASA didirikan pada tahun 1958 dan merupakan badan antariksa Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk eksplorasi antariksa dan penelitian. Roscosmos adalah badan antariksa Rusia yang bertanggung jawab untuk penerbangan antariksa, program luar angkasa, dan riset aeronautika umum. ESA adalah badan antariksa Eropa yang didirikan pada tahun 1975. CNSA adalah badan antariksa Tiongkok yang didirikan pada tahuISRO adalah badan antariksa India yang didirikan pada tahun 1969

Hasil penelitian badan antariksa dunia mencakup penemuan keberadaan UFO, cara baru menanam diluar angkasa, mempelajari efek radiasi ruang terhadap kesuburan, penemuan lubang hitam raksasa, penemuan planet baru, dan mikroba yang hidup di mars yang di teliti oleh NASA. Penilitian ESA yakni studi eksplanet, penelitian pengamatan bumi, misi antariksa rosetta, dan misi antariksa exomars. Hasil penelitian roscomos yakni pemeliharaan stasiun luar angkasa, misi ke mars, program soyuz dan progress, penelitian bidang biologi antariksa, dan penge,bangan teknologi baru seperti roket dan kendaraan luar angkasa lainnya. Hasil penelitian CNSA yaitu misi penjelajahan bulan dan pengambilan sampel, misi penjelajahan mars tianwen, stasiun luar angkasa china (tiangong), penelitian ilmiah antariksa,dan pengembangan teknologi antariksa. Hasil penelitian ISRO yaitu misi mars orbiter mission (Mangalyaan), misi chandrayaan, Pusat Penelitian Antariksa Satish Dhawan (SDSC SHAR), Program Satelit India (INSAT), Program Navigasi Regional India (IRNSS/NavIC), dan Penelitian Ilmiah Antariksa

B. Saran

Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami materi tentang awan dan angin. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan dari penulis sendiri. Maka saran serta kritik yang membangun sangat penulis nantikan agar makalah ini bisa menjadi semakin baik nantinya.

(19)

13

DAFTAR PUSTAKA

Priyatikantoa, R. "Materi dan Media Edukasi Sains Antariksa."

Biondy, Y., & Santosa, I. (2012). Museum Antariksa Indonesia (Doctoral dissertation, Bandung Institute of Technology).

Indian Space Research Organisation. (n.d.). https://www.isro.gov.in/

Liputan6.com. (2019, August 14). 3 Rahasia Besar Luar Angkasa Yang Berhasil dipecahkan NASA. liputan6.com. https://www.liputan6.com/tekno/read/4037845/3-rahasia-besar- luar-angkasa-yang-berhasil-dipecahkan-nasa

20Detik, T. (2023, September 15). NASA rilis Hasil Penelitian Terkait Keberadaan UFO.

20DETIK. https://20.detik.com/detikupdate/20230915-230915138/nasa-rilis-hasil- penelitian-terkait-keberadaan-ufo

Referensi

Dokumen terkait