• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIS

N/A
N/A
Faras Arinal

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIS

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidika Matematika Pada Jurusan Pendidikan Matematika

Dosen Pembimbing : Dr. M. Duskri, M.kes, Disusun Oleh:

Faras Arinal 200205020 Deva Juliana Andila 200205048 Dila Anggrieany 200205041

Vera Ariska 200205042

Putri Nadia 200205060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

(2)

2022/2023 KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah Swt, shalawat an salm juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, serta sahabat dan keluarganya. Seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah Swt dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodhan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Pengembangan Evaluasi Matmatika pada program Stdi Pendidikan Matematika, FTK UIN AR-RANIRY BANDA ACEH. Dengan ini, penulis mengangkat judul “Kemampuan Berfikir Matematika”.

Dalam enulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun isinya.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun demi keempurnaan makalah ini.

Wassalam

Banda Aceh, 18 Juli 2022

(3)

Penulis DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian...3

B. Teori Kreativitas...6

C. Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif...8

D. Tahapan Berpikir Kreatif...8

E. Komponen-komponen dalam Berpikir Kreatif...9

F. Ciri-ciri Orang Kreatif ...9

G. Indikator Menganalisis Kreativitas dalam Pemecahan Masalah...12

H. Contoh Berpikir Kreatif Dalam Matematika...12

BAB III PENUTUP...14

A. Kesimpulan...14

B. Saran...14

DAFTAR PUSTAKA...15

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu hal yang penting dalam masyarkat modern, karena dapat membuat manusia menjadi fleksibel, terbuka, dan mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan permasalahan dalam kehidupan. Tampa berpikir kreatif orang akan kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup. Maka dari itu kemampuan berpikir kreatif harus dimanifestasikan dalam setiap mata pelajaran di sekolah termasuk mata pelajaran Matematika. Begitupun perannya dalam perkembangan peserta didik agar mampu menghasilkan banyak cara dalam menyelesaikan persalan dengan berbagai persepsi dan konsep yang berbeda.

Kemampuan berpikir kreatif membantu peserta didik menciptakan ide-ide baru berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan dari sudut pandang yang berbeda. Berpikir kreatif erat kaitannya dengan kemampuan pemecahan masalah, seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif akan memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Kemampuan berpikir kreatif dipandang penting karena akan membuat peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, suka mencoba, dan senang bermain serta memungkinkan peserta didik, menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya. Masalah yang harus dihadapi dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu kurangya kemampuan berpikir kreatif peserta didik di kelas pada saat pembelajaran. Hal ini disebabkan kemampuan berpikir kreatif peseta didik kurang dilatih, karena paa proses pembelajaran dipusatkan hanya pada guru saja.

(6)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian berpikir, kreatif, dan berpikir kreatif ? 2. Apa saja teori kreativitas ?

3. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhui berpikir kreatif ? 4. Apa saja tahapan berpikir kreatif ?

5. Apa saja komponen-komponen dalam berpikir kreatif ? 6. Apa ciri-ciri orang kreatif ?

7. Apa indikator menganalisis kreativitas dalam pemecahan masalah ? 8. Apa contoh berpikir kreatif dalam matematika ?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu berpikir, kreatif, dan berpikir kreatif.

2. Mengetahui apa saja teori kreativitas.

3. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhui berpikir kreatif.

4. Mengetahui apa tahap dari berpikir kreatif.

5. Mengetahui apa saja komponen-komponen dalam berpikir kreatif.

6. Mengetahui ciri-ciri orang kreatif.

7. Mengetahui indikator menganalisis kreativitas dalam pemecahan masalah.

8. Mengetahui contoh berpikir kreatif dalam matematika.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN 1. Pengertian berpikir

Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental yang dapat menghasilkan pengetahuan.(Maxwell, 2004: 82) mengartikan berpikir sebagai segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna.

Pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu;

1) berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku,

2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif,

3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.

2. Pengertian Kreatif

Menurut (Drevdahl, 1999) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya. Sikap kreatif dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman.

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya

(8)

baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

Kreatif seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif, Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, walaupun memang dalam kenyataannya terlihat bahwa orang-orang tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam (Munandar, 1999).

3. Pengertian berpikir kreatif

Pada dasarnya berpikir kreatif matematis merupakan kemampuan matematis esensial yang perlu dikuasai dan dikembangkan pada siswa yang belajar matematika. Beberapa rasional yang mendasari pernyataan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, berpikir kreatif matematis termuat dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran matematika (KTSP, 2006, Kurikulum Matematika, 2013), dan sesuai dengan visi matematika antara lain: melatih berpikir yang logis, sistematis, kritis, kreatif, dan cermat serta berpikir objektif dan terbuka untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari hari serta untuk menghadapi masa depan yang selalu berubah.

Kedua, berpikir kreatif secara umum dan dalam matematika merupakan bagian keterampilan hidup yang sangat diperlukan siswa dalam menghadapi kemajuan IPTEKS yang semakin pesat serta tantangan, tuntutan, dan persaingan global yang semakin ketat. Ketiga, individu yang diberi kesempatan berpikir kreatif akan tumbuh sehat dan mampu

(9)

menghadapi tantangan. Sebaliknya, individu yang tidak diperkenankan berpikir kreatif akan menjadi frustrasi dan tidak puas.

Beberapa pakar (Alvino dalam Collon, 1991, Coleman dan Hammen dalam Yudha, 2004, Munandar, 1987, 1992, Musbikin, 2006 Semiawan, 1984) mendefinisikan berpikir kreatif dengan ungkapan yang beragam, namun memuat empat komponen utama: kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration).

Beberapa definisi berpikir kreatif merupakan kegiatan:

a. Menyusun idea baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah, dan kemampuan mengidentifikasi asosiasi antara dua idea yang kurang jelas (Semiawan, 1984);

b. Melakukan kegiatan yang di klasifikasi dalam empat komponen yaitu: kelancaran, kelenturan, keaslian, dan elaborasi (Alvino dalam Cotton, 1991, Fisher, 1990, Munandar 1992, 2000, Puccio dan Murdock dalam Costa, ed., 2001);

c. mendefinisikan bahwa kreativitas merupakan kinerja (performance) seorang individu yang menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak terduga (Pehkonen, 1997); d)

d. Pemecahan masalah dan berpikir matematik secara deduktif dan logik (Silver, 1997, Sriraman, 2004);

e. Memulai ide, melihat hubungan yang baru atau tak diduga sebelumnya, memformulasikan konsep yang bukan hafalan, menciptakan jawaban baru untuk masalah lama, dan mengajukan pertanyaan baru (Musbikin, 2006);

f. Berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan dan karya seni (Coleman dan Hammen dalam Yudha, 2004);

g. Kemampuan menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk (Martin, 2009).

(10)

Munandar (1987) dan Supriadi (1994) mengidentifikasi orang yang kreatif adalah mereka yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, kaya akan idea, imajinatif, percaya diri, non-konformis, bertahan mencapai keinginannya, bekerja keras, optimistik, sensitif terhadap masalah, berpikir positif, memiliki rasa kemampuan diri, berorientasi pada masa datang, menyukai masalah yang kompleks dan menantang.

Hampir serupa dengan pendapat Munandar (1987) dan Supriadi (1994), Puccio dan Murdock (Costa, ed., 2001) mengemukakan perilaku afektif yang termuat dalam berpikir kreatif antara lain: merasakan masalah dan peluang, toleran terhadap ketidakpastian, memahami lingkungan dan kekreatifan orang lain, bersifat terbuka, berani mengambil risiko,membangun rasa percaya diri, mengontrol diri, rasa ingin tahu, menyatakan dan merespons perasaan dan emosi, dan mengantisipasi sesuatu yang tidak diketahui. Selain dari itu, dalam berpikir kreatif termuat kemampuan metakognitif antara lain:

merancang strategi, menetapkan tujuan dan keputusan, memprediksi dari data yang tidak lengkap, memahami kekreatifan dan sesuatu yang tidak dipahami orang lain, mendiagnosa informasi yang tidak lengkap, membuat pertimbangan multipel, mengatur emosi, dan memajukan elaborasi solusi masalah dan rencana.

B. Teori Kreativitas

Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998) mengemukakan bahwa dalam studi kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas:

a. Teori Psikoanalisis

(11)

Teori psikoanalisis dikembangkan oleh Freud dengan konsep sublimasi sebagai titik tolaknya. Kemampuan sublimasi merupakan kemampuan merubah tujuan seksual asli menjadi tujuan lain.

b. Teori Assosiasionistik

Teori assosiasionistik berkenaan dengan kreativitas yang dipelopori oleh Ribot yang merupakan pelopor assosiasionist. Assosiasionist menunjukkan pada pertautan dalam proses mental sehingga suatu proses cenderung menimbulkan proses mental lainnya. Menurut teori assosiasionistik, dalam proses berfikir kreatif, berfikir analogis memainkan peranan penting.

c. Teori Gestalt

Teori gestalt memfokuskan perhatiannya terhadap proses terjadinya persepsi dan pengertian pada manusia. Teori ini mengemukakan bahwa pengalaman manusia berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Manusia mengamati stimulus dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah.

d. Teori Eksistensial

Teori eksistensial menjelaskan bahwa pribadi kreatif dalam momen- momen kreatifnya. Teori eksistensial tidak mencoba mengurangi keseluruhan menjadi segmensegmen dan menjelaskan proses secara keseluruhan. Jika teori Gestalt memberikan konsep kekuatan medan, struktur, gestalt dan vektor-vektor, maka teori eksistensial hanya memberikan konsep encounter (pertemuan).

e. Teori Interpersonal

Teori interpersonal memandang kreativitas menekankan pada creator sebagai innovator dan orang lain yang mengenal dan mengakui kreasinya. Dengan kata lain teori ini memandang penting arti nilai dalam karya kreatif, karena nilai mengimplikasikan pengakuan dan kontrol sosial.

(12)

f. Teori Trait

Karakteristik pada individu yang dapat diteliti melalui suatu pendekatan yang menekankan pada perbedaan individual. Guilford menjelaskan bahwa trait utama pada manusia berkaitan dengan kreativitas. Trait tersebut mencakup antara lain: sensitivitas terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan berfikir, orisanalitas berfikir, redefinisi dan elaborasi.

C. Faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif

Ada tiga aspek yang secara umum menandai orang-orang kreatif menurut Munandar (1999):

a. Kemampuan kognitif:

Kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.

b. Sikap yang terbuka

Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal.

c. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri

Orang kreatif ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, dan tidak terikat oleh konvensi-kovensi.

D. Tahap Berpikir Kreatif

Tahap berpikir kreatif menurut Campbell David (Surya, 2013):

a. Persiapan

Peletakan dasar, mempelajari masalah seluk beluk dan problematiknya.

b. Konsentrasi

Memikirkan, meresapi masalah yang dihadapi.

c. Inkubasi

Mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, waktu santai.

(13)

d. Iluminasi

Tahap menemukan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja dan jawaban baru

e. Verifikasi atau produksi

Menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian dan cara kerja.

E. Komponen-komponen Dalam Berpikir Kreatif

Komponen-komponen dalam berpikir kreatif menurut Budiman (2011):

a. Kelancaran (fluency)

Mempunyai banyak gagasan dalam berbagai kategori.

b. Keluwesan (flexibility)

Mempunyai gagasan-gagasan yang beragam.

c. Keaslian (originality)

Mempunyai gagasan-gagasan baru untuk memecahkan persoalan d. Elaborasi (elaboration)

Mampu mengembangkan gagasan untuk memecahkan masalah secara rinci.

F. Ciri-ciri Orang Kreatif

Menurut Mc. Kinnon (Yellon, 1977), orang-orang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memandang dirinya berbeda dan lebih sering melukiskan dari mereka sebagai berdaya cipta, tak tergantung, bersifat individualis.

b. Lebih terbuka dalam pengalaman dan perasaan.

c. Secara relatif tidak tertarik pada detail kecil, tetapi lebih tertarik pada arti dan implikasi, memiliki fleksibel kognitif, ketrampilan verbal, berminat untuk

(14)

berkomunikasi dengan orang lain, bertindak tepat, mempunyai keingintahuan intelektual yang besar

d. Lebih tertarik secara mendalam menyerap pengalaman daripada mempertimbangkan.

e. Lebih bersifat intuitif.

Mulyono Gandadipura (1983) merangkum hasil penelitian para ahli terhadap orang- orang yang ahli berbagai bidang, antara lain: penulis, seniman, arsitek, ahli matematik, peneliti, menyimpulkan bahwa orang-orang yang berpikir kreatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bebas dalam berpikir dan bertindak.

b. Tidak menyukai kegiatan yang menuntut konformitas (kesesuaian).

c. Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin bahwa pendapatnya benar.

d. Kecenderungan kurang dokmatis dan lebih realistis.

e. Mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasar akal (irrasional).

f. Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.

g. Mengakui humor dan memiliki good sense of humor.

h. Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik dan estetis.

Sedangkan S.C. Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang tinggi yaitu:

a. Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

c. Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.

d. Bebas dalam menyatakan pendapat.

e. Menonjol dalam salah satu bidang seni.

(15)

f. Memiliki pendapat sendiri dan mampu mengutarakannya.

g. Tidak mudah terpengaruh orang lain.

h. Daya imajinasi kuat.

i. Memiliki tingkat orisionalitas yang tinggi.

j. Dapat bekerja sendiri.

k. Senang mencoba hal-hal yang baru..

Guilford, ahli yang banyak berkecimpung dalam penelitian penelitian tentang inteligensi menjelaskan kemampuan orang yang kreatif melalui beberapa ciri:

a. Adanya kelancaran, kesigapan, dan kemampuan menghasilkan banyak gagasan.

b. Adanya fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah.

c. Adanya keaslian, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan yang asli.

d. Adanya pengembangan, yaitu kemampuan untuk melakukan hal-hal secara detail dan terinci.

e. Adanya perumusan kembali, yaitu kemampuan untuk merumuskan pengertian dengan cara dan dari sudut pandang yang berbeda.

Dengan memperhatikan beberapa pendapat dan hasil penelitian para ahli penelitian tersebut tentang ciri-ciri yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, nampak bahwa perbedaan itu timbul karena adanyal perbedaan subyek yang menjadi sasaran penelitiannya sehingga ciri ciri yang cukup menonjol sebagai ciri pokok berpikir kreatif yaitu:

a. Ciri kelancaran (fluency)

b. Ciri fleksibelitas (flekxibility) Ciri keaslian (organilaty)

Kelancaran adalah dapat menghasilkan banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah yang dipecahkan dalam waktu yang singkat. Fleksibilitas (keluwesan) menunjukkan bahwa individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak

(16)

biasa. Jadi indivdu yang memiliki kemampuan berpikir kreatif adalah individu yang dapat menghasilkan ide-ide baru yang berbeda dan asli.

G. Indikator Menganalisis Kreativitas dalam Pemecahan Masalah

Silver (dalam Siswono, 2007) menyebutkan indikator dalam menganalisis kreativitas dalam pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Kefasihan (fluency)

Yaitu siswa mampu menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam solusi dan jawaban;

b. Fleksibilitas (flexibility)

Yaitu siswa mampu menyelesaikan (menyatakan) dalam satu cara kemudian dalam cara lain dan siswa mendiskusikan berbagai metode penyelesaian;

c. Kebaruan (novelty)

Yaitu siswa mampu menyelesaikan masalah dengan jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa ada tahap perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.

H. Contoh Kemampuan berfikir Kreatif Dalam Matematika

Contoh soal yang diujikan dan berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sebagai berikut:

1. Diketahui A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12}.

Nyatakan relasi himpunan A ke himpunan B yang menunjukkan relasi

‘setengah dari’ dalam berbagai bentuk!

(17)

Pada soal nomor 1 terdapat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yaitu kelancaran dan keluwesan, meminta siswa untuk memberikan strategi yang berbeda dan beragam dalam menyelesaikan soal.

Berdasarkan jawaban siswa pada gambar 1.1, siswa telah memberikan jawaban lebih dari satu cara, yaitu menggunakan diagram panah, pasangan berurutan, dan diagram kartesius, tetapi terdapat kesalahan dalam penulisan. Kesalahan tersebut terdapat pada penyelesaian yang menggunakan pasangan berurutan dan diagram kertesius. Saat menggunakan penyelesaian pasangan berurutan, siswa tidak menggunakan tanda kurung kurawal ({}). Sedangkan kesalahan yang dilakukan siswa saat menggunakan penyelesaian diagram kartesius, siswa tidak memberikan keterangan letak sumbu x dan sumbu y. Selain itu siswa keliru dalam membuat skala di sumbu y sehingga hasil yang diperoleh salah, dan tidak memberikan keterangan koordinat titik yang di hasilkan.

(18)

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Berpikir kreatif matematis merupakan kemampuan matematis esensial yang perlu dikuasai dan dikembangkan pada siswa yang belajar matematika. berpikir kreatif secara umum dan dalam matematika merupakan bagian keterampilan hidup yang sangat diperlukan siswa dalam menghadapi kemajuan IPTEKS yang semakin pesat serta tantangan, tuntutan, dan persaingan global yang semakin ketat. Ketiga, individu yang diberi kesempatan berpikir kreatif akan tumbuh sehat dan mampu menghadapi tantangan. Sebaliknya, individu yang tidak diperkenankan berpikir kreatif akan menjadi frustrasi dan tidak puas.

Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998) mengemukakan bahwa dalam studi kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas

1. Teori Psikoanalisis 2. Teori Assosiasionistik 3. Teori Gestalt

4. Teori Eksistensial 5. Teori Interpersonal 6. Teori Trait

B.Saran

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih fokus ldan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam pembuatan makalah ini, oleh dari dosen pembimbing maupun dari embaca. Terimakasih atas perhatiannya, kritik dan saran nantinya kami harapkan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amarta, R. (2013). Agar Kamu menjadi Pribadi Kreatif. Yogyakarta: Sinar Kejora.

Amtiningsih, Septi, dkk. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif melalui Penerapan Guided Inquiry dipadu Brainstorming pada Materi Pencemaran Air. Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 868-872

Arini, Wahyu dan Asmila, Asista. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif pada Materi Cahaya Siswa Kelas VIII SMP XAVERIUS KOTA LUBUKLINGGAU. Science and Physics Education Journal, Vol. 1, No.

1, Desember 2017.

Ralingson J.G, 1997, Berfikir Kreatif dan Brain Storming, Jakarta: Erlangga

Izzati, N. (2009), Berpikir Kreatif dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis:

Apa, Mengapa, dan Bagaimana Mengembangkannya Pada Peserta Didik.

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Bandung 19 Desember 2009, hal. 49-60

Referensi

Dokumen terkait