• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM “RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM”

N/A
N/A
Why-Rmdhan

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM “RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM”"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

LATAR BELAKANG

Ekonomi Islam dikembangkan dari asumsi bahwa permasalahan ekonomi bersifat kompleks atau multidimensi, sehingga memerlukan pendekatan interdisipliner, khususnya antara ilmu agama tradisional dan ilmu umum yang multidisiplin. Berdasarkan asumsi Anas, pemikiran ekonomi Islam pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga. Sesuai dengan kaidah ilmiah yang disepakati, pengetahuan ilmiah akan terdiri dari tiga aspek.

Tiga rumusan hasil yang diharapkan, tujuan dan kegunaan pengetahuan ini disebut aksiologi. Saat ini pemikiran ekonomi Islam telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan cakupannya luas. Pada tingkat perkembangan ini dapat diperoleh materi untuk merumuskan konsep sistem ekonomi Islam, baik pada tingkat mikro maupun makro.

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

Keuangan dan perbankan didasarkan pada hukum syariah, sehingga ekonomi Islam disebut juga “ekonomi syariah”. Senada dengan Umer Chappra yang mengatakan bahwa rujukan dasar ekonomi Islam adalah al Maqasith al Syari'ah. Dalam pemikiran atau konsep ini, ekonomi Islam merupakan “ekonomi syariah” yang tergolong dalam kategori “ekonomi hukum” (Legal economics).

Kedua, ekonomi Islam adalah pemikiran dan konsep ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai yang ditafsir dari ajaran Islam. Di Indonesia, ekonomi Islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ekonomi syariah sudah menjadi sebuah wacana. Sebagai ilmu ekonomi syariah, ekonomi Islam mirip dengan ekonomi pasar sosial yang dianut di Jerman.

Dengan demikian, sistem ekonomi Islam dapat dirumuskan sebagai sistem ekonomi pasar yang bermoral atau sistem ekonomi sosial yang bermoral. Yang pertama adalah kajian dan penelitian terhadap realitas yang terjadi dan sampai pada tataran wacana yaitu kajian ekonomi Islam sebagai ekonomi syariah.

RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI

DEFINISI, HAKEKAT DAN PARADIGMA

EKONOMI ISLAM SEBAGAI EKONOMI SYARI’AH

PENGERTIAN GENERIK “EKONOMI ISLAM”

EKONOMI ISLAM SEBAGAI EKONOMI MORAL-SOSIAL

FONDASI NILAI

AGENDA KAJIAN DAN PENELITIAN

KESIMPULAN

Hal serupa juga dilakukan oleh ekonom pertanian Ahmad Muflih Saefuddin dalam bukunya “Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam” (1984), yang hasilnya memberikan gambaran tentang arsitektur dan sistem ekonomi Islam. Bahkan yang kini berkembang ke tataran wacana adalah ekonomi Islam dengan istilah ekonomi syariah sebagai ekonomi hukum. Pakar ekonomi Islam dari Clark University, Kanada asal Pakistan, Muhammad Arief Zakrullah dalam tulisannya telah menyatakan bahwa paradigma ekonomi Islam yang disepakati dalam masyarakat ekonomi Islam adalah Syariah.

Berdasarkan penafsiran tersebut, Ekonomi Islam dapat diartikan sebagai suatu sistem keilmuan atau perekonomian yang berdasarkan pada nilai-nilai (value based economy), yaitu mengutamakan keselamatan dan menyelamatkan nyawa manusia di dunia dan di akhirat. Faktanya, sistem ekonomi Islam mengarah pada konsep koperasi, berdasarkan Surat al Baqarah: 104 dan 110, dipadukan dengan Surat Al-Maidah: 2. Penafsiran ayat Al-Qur'an sempat menimbulkan kontroversi, namun kemudian para ahli ekonomi modern telah berhasil merumuskan solusinya dalam teori keuangan dan perbankan syariah yang kini telah mencapai konsensus dan menjadi inti paradigma ekonomi syariah.

Namun dalam rangkaian seminar yang diselenggarakan oleh Konrad Audenoer Stiftung di Berlin, Abu Dhabi dan Ankara dijelaskan bahwa Ekonomi Islam tidak identik dengan Ekonomi Syariah dalam arti sempit yaitu ilmu hukum khususnya di bidang keuangan dan perbankan. . , karena kesan terhadap kenyataan yang terjadi. Pakar ekonomi Islam asal Turki, Mehmed Austy mengatakan hakikat ekonomi Islam adalah ekonomi moral dan ekonomi sosial. Oleh karena itu, secara perspektif, dapat muncul dua mazhab dominan dalam pemikiran ekonomi Islam.

Namun ketertarikan Kristen Demokrat terhadap Ekonomi Islam justru karena berkembangnya pemikiran Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Moral dan Ekonomi Sosial yang dekat dengan ajaran sosial Kristen. Faktanya, perkembangan pemikiran Ekonomi Islam kini telah mencakup wilayah yang cukup luas, seperti terlihat pada buku dan artikel tentang Ekonomi Islam, tidak hanya sebagai Ekonomi Syariah, tetapi juga sebagai Ekonomi Moral, Ekonomi Sosial, dan Ekonomi Politik. Pendekatan historis-struktural ini patut dijadikan landasan bagi pengembangan pemikiran Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Positif.

Kedua, dalam pengembangan lebih lanjut pemikiran Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Normatif yang inspiratif, perlu dikaji filsafat ekonomi. Kekuatan pemikiran Ekonomi Islam mengenai fenomena “matinya ilmu ekonomi” adalah konsep Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Institusional. Desain-desain yang coba dibangun, pertama desain Ekonomi Syariah, serta desain Ekonomi Pasar Sosial Moral, memberikan cetak biru agenda kajian dan penelitian Ekonomi Islam di masa depan.

Kajian ini akan bermuara pada rumusan paradigma ekonomi Islam yang selama ini diyakini bertumpu pada konsep ‘Syariah’, sehingga ekonomi Islam diidentikkan dengan ekonomi hukum. Kedua, dihadapkan pada kenyataan bahwa ekonomi Islam dipandang identik dengan ekonomi syariah, maka kajian akademis ekonomi syariah harus diperluas dengan mengkaji konsep al Maqosith al Syari'ah (tujuan syariah). Oleh karena itu, agenda kajian Ekonomi Islam ke depan hendaknya mengarah pada kajian Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Institusional.

Dengan demikian, agenda kajian Ekonomi Islam tidak hanya mencakup pembangunan ekonomi saja, namun juga pembangunan manusia secara menyeluruh sebagai sebuah visi baru pembangunan yang tidak hanya memperhatikan aspek material saja, namun juga aspek budaya dan spiritual. .

SARAN

Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali Ekonomi Islam sebagai ilmu tentang perilaku manusia dalam mengelola sumber daya, menghindari aktivitas buruk dan melakukan aktivitas baik, untuk mencapai keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan hidup manusia (falah). .

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENERAPAN ISAK NO 35 TERHADAP KINERJA DAN PELAPORAN KEUANGAN MASJID BAITUL HIKMAH KOTA BAUBAU Icang Fatmawati*1 L.M Hasrul Adan2 1,2, Program Studi Akuntansi, Fakultas