MAKALAH KUNJUNGAN LAPANG
KOEFISIEN TEKNIS DAN ANALISIS BIAYA BUDIDAYA PETERNAKAN BURUNG PUYUH PETELUR
Oleh Kelompok 3 (Q-P2):
Muhamad Farid (J1410221051)
Nayla Siti Nadira (J1410221028)
Zahra Alifia (J1410221085)
Vetry Muthia Maghfira (J1410221032) Fikri Bambang Somantri (J1410221008)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...i
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 2
C. Tujuan...2
BAB II ISI... 3
A. Profil Usaha...3
B. Waktu dan Lokasi Kunjungan... 3
C. Koefisien Teknis...3
D. Analisis Biaya... 9
BAB III PENUTUP...16
A. Kesimpulan... 16
B. Saran...16
LAMPIRAN...17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangAgribisnis merupakan bisnis yang bergerak di bidang pertanian, dimana pertanian dalam hal ini adalah pertanian secara luas. Pertanian dalam arti luas terdiri dari beberapa subsektor, seperti pertanian (tanaman), perikanan, peternakan, perkebunan., dan kehutanan. Kegiatan yang dilakukan dalam tiap-tiap sub sektor tersebut mulai dari hulu hingga hilir adalah pengadaan input sarana produksi, budidaya, penanganan pasca panen, dan pemasaran, dimana kegiatan tersebut didukung oleh beberapa lembaga, seperti perbankan dan pemerintah. Salah satu contoh agribisnis terutama dalam subsektor peternakan adalah usaha budidaya burung puyuh.
Burung puyuh merupakan hewan liar yang kemudian dijadikan hewan yang dapat diternakan. Di Indonesia, burung puyuh sudah menjadi hewan yang tidak asing lagi karena burung tersebut dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara komersial, dimana telur puyuh menjadi output yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Telur puyuh merupakan sumber protein hewani rendah lemak dan mempunyai nilai gizi yang tidak kalah baik dengan telur ayam dan daging ayam. Selain itu, telur puyuh juga mempunyai harga jual yang jauh lebih stabil dibandingkan harga jual telur ayam di pasaran. Oleh karena itu, usaha budidaya burung puyuh petelur menjadi usaha budidaya yang cukup menjanjikan.
Dalam usaha budidaya diperlukan koefisien teknis (KT) untuk menghitung dan memproyeksikan jumlah produksi. Koefisien teknis adalah perhitungan suatu besaran baik yang bersifat linier, luas bidang, besaran volume, maupun jumlah berat dengan menggunakan angka standar yang mematuhi kaidah yang sudah ditentukan. Pada dasarnya, koefisien teknis juga merupakan asumsi berdasarkan pertimbangan faktor lingkungan dan teknologi di suatu lokasi tertentu. Oleh karena itu, koefisien teknis menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui
dalam menjalankan usaha budidaya. Selain itu, analisis biaya dalam suatu usaha budidaya juga sangat penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan dengan analisis biaya para peternak dapat mengetahui berapa biaya yang diperlukan selama periode budidaya dan berapa keuntungan yang akan didapatkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan wawancara dan observasi langsung di Peternakan Puyuh Aziz yang berlokasi di Jl. Citamiang No.39, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk mengetahui secara nyata koefisien teknis dan analisis dari usaha budidaya burung puyuh petelur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja koefisien teknis dari usaha peternakan burung puyuh petelur?
2. Berapa besaran koefisien teknis yang ada pada peternakan burung puyuh petelur?
3. Apa saja kelompok koefisien teknis pada peternakan burung puyuh petelur?
4. Apa saja dan berapa biaya yang dikeluarkan dalam budidaya peternakan burung puyuh petelur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui koefisien teknis dari usaha peternakan burung puyuh petelur.
2. Untuk mengetahui besaran koefisien teknis yang ada pada peternakan burung puyuh petelur.
3. Untuk mengetahui kelompok koefisien teknis pada peternakan burung puyuh petelur.
4. Untuk mengetahui apa dan berapa biaya dikeluarkan dalam budidaya peternakan burung puyuh petelur.
BAB II ISI
A. Profil UsahaPeternakan Puyuh Aziz merupakan peternakan burung puyuh petelur yang berlokasi di Jalan Citamiang No.39, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Peternakan Puyuh Aziz ini didirikan oleh Damasa dan Intan sejak tahun 2019. Pada tahun 2022, Peternakan Puyuh Aziz diambil alih dan dikelola lebih intens oleh orang tua Damasa yang bernama Pak Puryadi. Saat ini, Peternakan Puyuh Aziz telah menjadi tempat pelatihan bagi para peserta program petani milenial dari Pemerintah Jawa Barat.
Peternakan Puyuh Aziz mengelola burung puyuh mulai dari DOQ (Day Old Quail) hingga burung puyuh afkir (tidak berproduksi).
Peternakan ini mempunyai 3 kandang, yaitu kandang produksi yang berbentukclosed house, kandang pembesaran yang berbentukopen house, dan kandang brooding yang berbentuk closed house. Ketiga kandang tersebut mempunyai ukuran atau luasan kandang yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan, jumlah populasi, dan ukuran burung puyuh. Peternakan Puyuh Aziz telah menjual telur puyuh tersebut ke seluruh pasar di daerah Sukabumi.
B. Waktu dan Lokasi Kunjungan
Hari/tanggal : Senin, 06 November 2023
Alamat : Jl. Citamiang No.39, Kadudampit, Kab. Sukabumi, Jawa Barat
C. Koefisien Teknis
● Koefisien Teknis Input - Lahan
Lahan yang digunakan oleh Peternakan Puyuh Aziz dalam proses budidaya burung puyuh seluas 800 m2 yang terdiri dari 3 kandang, yaitu kandang brooding, kandang pembesaran, dan kandang produksi. Luas lahan yang
digunakan untuk kandangbrooding adalah 85 m2, kandang pembesaran sebesar 80 m2, dan kandang produksi sebesar 240 m2.
- Kandang
Peternakan Puyuh Aziz mempunyai tiga kandang. Kandang I adalah kandang produksi yang berbentuk closed house dengan sistem kandang tipe H sebesar 120 x 30 cm dan jumlah populasi per kandang 24 ekor, sehingga floor space (kepadatan) kandang I sebesar 150 cm2/ekor. Kandang II adalah kandang pembesaran yang berbentuk open house dengan sistem kandang tipe H sebesar 80 x 120 cm dan jumlah populasi per kandang 85 ekor, sehingga didapati floor space (kepadatan) untuk kandang II sebesar 112 cm2/ekor. Kandang III adalah kandang brooding yang berbentuk closed house dengan sistem kandang tipe H sebesar 60 x 120 cm dan jumlah populasi per kandang 100 ekor, sehingga floor space (kepadatan) pada kandang III sebesar 72 cm2/ekor. Puyuh dipindahkan dari kandang brooding ke kandang pembesaran setelah berumur 2 minggu dan akan dipindahkan kembali ke kandang produksi setelah puyuh berumur 27 minggu.
- Bibit
Peternakan Puyuh Aziz tidak memproduksi sendiri bibit burung puyuh. Peternakan tersebut memilih untuk membeli bibit burung puyuh kepada supplier bibit burung puyuh, dimana bibit puyuh yang dibeli adalah puyuh betina. Hal ini dikarenakan produk yang diperjual-belikan oleh Peternakan Puyuh Aziz adalah telur puyuh. Peternakan Puyuh Aziz juga pernah mencoba untuk menetaskan telur, tetapi dari 500 ekor induk betina dan 500 ekor induk jantan hanya menghasilkan ± 500 ekor bibit puyuh betina. Bibit
puyuh yang dibeli adalah puyuh yang berumur 1 hari atau biasa dikenal dengan DOQ (Day Old Quail) dengan harga Rp 2.500/ekor.
- Pakan
Pakan yang digunakan dalam usaha Peternakan Puyuh Aziz adalah tipe pakan bubuk dengan merk Cargill Super QL dengan berat 50 kg/karung. Dalam sehari, Peternakan Puyuh Aziz menghabiskan pakan sebanyak 2,5 karung atau setara dengan 125 kg dengan harga Rp 450.000/karung.
- Vaksin
Peternakan Puyuh Aziz selalu melakukan vaksinasi kepada burung puyuh yang sedang dibudidayakan. Vaksin yang digunakan adalah vaksinlive dan vaksinkilled. Vaksin live adalah jenis vaksin yang menggunakan patogen hidup yang dilemahkan, sedangkan vaksin killed adalah jenis vaksin yang menggunakan patogen yang telah dimatikan. Saat pertama kali masuk kandang, DOQ divaksin menggunakan vaksinlivejenis vaksin ND-IB. Selanjutnya puyuh divaksin kembali dengan vaksin killed jenis vaksin ND-IB dan vaksin ND-AI sebelum puyuh dimasukkan ke dalam kandang produksi dan divaksin ulang setelah puyuh berumur 90 hari. Cara pemakaian atau penggunaan vaksin yang dilakukan oleh Peternakan Puyuh Aziz adalah dengan cara diminum. Sebelum diberi vaksin puyuh akan dipuasakan terlebih dahulu selama 2 jam dan setiap 1 jenis vaksin diberi waktu 1,5 jam untuk diminum puyuh, dimana 1 fial vaksinkilleddigunakan untuk 2.000 ekor puyuh.
-Peti
Peternakan puyuh pak Aziz biasanya menjual telur puyuh bisa eceran ataupun peti, tergantung kebutuhan para pembeli. Biasanya dalam 1 peti terdapat 10 layer telur puyuh, setiap layernya berisi 100 telur berukuran masing-masing 12 gram, jadi dalam 1 peti terdapat 12 kilogram telur puyuh.
● Koefisien Teknis Produksi
- Produksi Rata-Rata Telur Puyuh
Peternakan Puyuh Aziz mempunyai burung puyuh sebanyak 20.000 ekor untuk ketiga kandang, dimana sebanyak 19.000 ekor puyuh berada di kandang produksi.
Satu ekor puyuh rata-rata memproduksi telur sebanyak 1 butir dalam sehari, tetapi terkadang Peternakan Puyuh Aziz hanya menghasilkan 6 butir telur dalam seminggu. Oleh karena itu, produksi telur Peternakan Puyuh Aziz dalam sehari sebanyak 15.000-19.000 butir telur atau dapat dikatakan bahwa rata-rata produksi telur puyuh dalam sehari sebanyak 17.000 butir, sedangkan dalam sebulan produksi telur puyuh di Peternakan Puyuh Aziz sebanyak 456.000 - 570.000 butir telur atau dapat dikatakan bahwa rata-rata produksi telur puyuh dalam sebulan sebanyak 513.000 butir telur puyuh. Puyuh mulai dapat memproduksi telur saat umur 37-40 hari, dimana masa puncak burung puyuh bertelur adalah saat berumur 70-80 hari dan akan afkir saat berumur 1 tahun. Saat awal, burung puyuh bisa bertelur selama 24 jam sekali. Akan tetapi, semakin tua umur puyuh maka semakin lama puyuh tersebut bertelur.
Oleh karena itu, burung puyuh mulai dilakukan seleksi dengan cara diabsen per kandang saat burung puyuh berumur 7-8 bulan.
- Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kualitas budidaya peternakan puyuh adalah pH air dan suhu kandang. Hal ini dikarenakan puyuh akan mengalami stres atau bahkan mengalami kematian jika pH air dan suhu dalam kandang tidak sesuai. Maka dari itu, Peternakan Puyuh Aziz sangat memperhatikan faktor eksternal tersebut dengan memastikan PH air berada di angka 6,8 - 7. Selain itu, suhu di dalam kandang puyuh juga harus sesuai dengan umur puyuh, dimana pada kandang brooding untuk puyuh DOQ (Day Old Quail) suhunya berkisar 34-36°C, sedangkan di kandang produksi suhunya berkisar 26-27,5°C.
● Koefisien Teknis Rasio Sumber Daya - Feed-Egg Ratio
Feed-Egg Ratiomerupakan suatu ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang diberikan untuk menghasilkan sebutir telur berdasarkan dalam jumlah tertentu.
Pada Peternakan Puyuh Aziz, jumlah pakan yang digunakan adalah 125 kg/hari = 125.000 gram/hari dengan rata-rata jumlah produksi telur puyuh sebanyak 17.000 butir/hari, maka:
FER =
=
= 7,35
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan 1 butir telur diperlukan pakan sebanyak 7,35 gram.
- Feed-Gain Ratio
Feed-Egg Gain Ratio digunakan untuk mengukur efisiensi konversi pakan menjadi berat telur pada hewan ternak.
Perhitungan Feed-Egg Gain Ratio dilakukan dengan membagi jumlah pakan yang digunakan oleh berat telur yang dihasilkan. Pada peternakan puyuh Aziz jumlah pakan yang digunakan adalah 125 kg/hari = 125.000 gram/hari dengan berat telur 12 gram/butir atau 12 gram/butir x 17.000 butir/hari = 204.000 gram/hari, maka:
FGR =
=
= 0,61
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan telur dengan berat 1 gram dibutuhkan pakan sebanyak 0,61 gram.
● Koefisien Teknis Non Biologis - Depresiasi Tahunan Bangunan
Depresiasi tahunan bangunan adalah penurunan suatu nilai bangunan akibat dari adanya penggunaan dan faktor lainnya. Depresiasi tahunan bangunan closed house (85 m2) Peternakan Puyuh Aziz sebagai berikut:
Depresiasi Tahunan =
=
= Rp 1.737.500/tahun
Depresiasi tahunan bangunan closed house (240 m2) Peternakan Puyuh Aziz sebagai berikut:
Depresiasi Tahunan =
=
= Rp 4.000.000/tahun
Depresiasi tahunan bangunan open house (80 m2) Peternakan Puyuh Aziz sebagai berikut:
Depresiasi Tahunan =
=
= Rp 785.000/tahun
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai bangunan yang dialami oleh Peternakan Puyuh Aziz sebesar Rp 6.522.500/tahun.
- Umur Mesin
1. Temperature Controller : umur mesin dari temperature controller± selama 6 tahun.
2. Blower: umur mesin dariblower± selama 10 tahun.
3. Panel Control Blower : umur mesin dari panel control blower± selama 10 tahun.
- Harga dan Biaya
Biaya Vaksin:Rp. 125/ekor = 20.000 ekor x Rp.125/ekor = Rp 2.500.000
Biaya Gaji Tenaga Kerja:Rp. 3.200.000 per bulan (UMR Sukabumi)
Harga Jual:
- Telor Normal:
1. Eceran (0 - < 1000 butir) : Rp 395,-/Butir
2. 1 Peti : Rp 385,-/Butir
3. 2 Peti : Rp 380,-/Butir
4. 3 Peti : Rp 375,-/Butir
- Telor Abnormal:
1. Telor kecil : Rp 275,-/Butir 2. Telor putih, jumbo, dll : Rp 325,-/Butir 3. Telor retak : Rp 200,-/Butir - Daging Burung Puyuh Afkir:
Rp 5.000/ekor
Harga BangunanClosed House:Rp 115.000.000 Harga Kandang Baterai Puyuh :Rp 136.600.000 HargaBlower:Rp 2.850.000/item
HargaPanel Control Blower:Rp 13.098.000/item HargaTemperature Controller:Rp 30.000/item D. Analisis Biaya
- Biaya Investasi
No. Keterangan Qty Harga Per
Qty Jumlah
1. Closed House(85 m2)
1 Rp 37.250.000 Rp 37.250.000
2. Closed House(240 m2)
1 Rp 87.750.000 Rp 87.750.000
3. Open House(80 m2)
1 Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
4. Tanah 800 m2 Rp 550.000/m2 Rp 440.000.000
5. Kandang Baterai 2.000 Rp 68.300 Rp 136.600.000
6. Blower 20 Rp 2.850.000 Rp 57.000.000
7. Bibit 1.200 Rp 2.500 Rp 3.000.000
8. Panel Control Blower
2 Rp 13.098.000 Rp 26.196.000
9. Temperature
Controller 20 Rp 30.000 Rp 6.000.000
TOTAL Rp 809.796.000
- Biaya Tetap
Rumus Penyusutan:
Penyusutan = (Harga Beli-Nilai Sisa)/(Umur Ekonomis) PenyusutanClosed House(85 m2)
Penyusutan = (Rp 37.250.000-Rp 2.500.000)/20 tahun
= Rp 1.737.500/tahun
= Rp 144.792/bulan PenyusutanClosed House(240 m2)
Penyusutan =(Rp 87.750.000-Rp 7.750.000)/20 tahun
= Rp 4.000.000/tahun
= Rp 333.333/bulan PenyusutanOpen House(80 m2)
Penyusutan = (Rp 16.000.000-Rp 300.000)/20 tahun
= Rp785.000/tahun
= Rp 65.417/bulan Penyusutan Kandang Baterai Puyuh
Penyusutan = (Rp 136.600.000-Rp 1.200.000)/10 tahun
= Rp 6.770.000/tahun
= Rp 561.167/bulan PenyusutanBlower
Penyusutan = (Rp 57.000.000-Rp 500.000)/10 tahun
= Rp 5.650.000/tahun
= Rp 470.833/bulan Penyusutan Bibit Puyuh
Penyusutan = (Rp 3.000.000-Rp 5.000)/1 tahun
= Rp 2.995.000/tahun
= Rp 249.583/bulan PenyusutanPanel Control Blower
Penyusutan = Rp (26.196.000-Rp 300.000)/10 tahun
= Rp 2.631.960/tahun
= Rp 219.330/bulan PenyusutanTemperature Controller
Penyusutan = (Rp 6.000.000- Rp 0)/6 tahun
= Rp 1.000.000/tahun
= Rp 83.333/bulan
No. Keterangan Qty Harga Per Qty Jumlah
1. Gaji Karyawan 1 Rp
3.200.000/bln
Rp 3.200.000
2. Listrik dan Air 1 Rp
2.500.000/bln Rp 2.500.000 3. PenyusutanClosed
House ( 85 m2)
1 Rp 144.792 Rp 144.792
4. PenyusutanClosed House ( 240 m2)
1 Rp 333.333 Rp 333.333
5. PenyusutanOpen House(80m2)
1 Rp 65.147 Rp 65.147
6. Maintanance 1 Rp 583.000 Rp 583.000
7. Penyusutan Kandang Baterai Puyuh
2.000 Rp 280 Rp 561.167
8. PenyusutanBlower 20 Rp 23.542 Rp 470.833 9. PenyusutanPanel
Control Blower
2 Rp 109.665 Rp 219.330
10. Penyusutan Temperature Controller
20 Rp 4.167 Rp 83.333
11. Penyusutan Bibit Burung Puyuh
1.200 Rp 208 Rp 249.583
TOTAL Rp 8.410.518
- Biaya Variabel
No. Keterangan Qty Harga Per Qty Jumlah
1. Pakan 75
karung
Rp 450.000/karung Rp 33.750.000
2. Vaksin 20.000 Rp 125/ekor Rp 2.500.000
3. Peti 579 Rp 10.000/peti Rp 5.790.000
TOTAL Rp 42.040.000
- Pendapatan
Penjualan Telur Puyuh
Peternakan Puyuh Aziz menjual telur puyuh sebanyak 17.000 butir per hari atau sebanyak 513.000 butir per bulan. Harga jual telur puyuh pada Peternakan Puyuh Aziz berbeda-beda sesuai dengan kualitas dan volume pembelian telur puyuh. Jika diasumsikan 80% dari hasil produksi bersifat normal dan 20% lainnya bersifat abnormal dengan harga jual telur puyuh diambil dari nilai rata-rata, dimana telur puyuh yang bersifat normal dijual dengan harga Rp 384 per butir dan telur puyuh yang bersifat abnormal dijual dengan harga Rp 267 per butir.
Dapat diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh Peternakan Puyuh Aziz dari hasil produksi telur puyuh yang bersifat normal sebanyak 410.400 butir per bulan dengan harga jual Rp 384 per butir adalah Rp 157.593.600, sedangkan pendapatan dari hasil produksi telur puyuh yang bersifat abnormal sebanyak 102.600 butir per bulan dengan harga jual sebesar Rp 267 per butir adalah Rp 27.394.200. Maka, dapat disimpulkan bahwa total pendapatan Peternakan Puyuh Aziz
berdasarkan jumlah penjualan telur puyuh, yaitu sebesar Rp 184.987.800 per bulan.
Penjualan Daging Burung Puyuh Afkir
Peternakan Puyuh Aziz sudah mempunyai kesepakatan dengan Mie Puyuh Abah Odik yang berlokasi di Sriwedari, Gunung Puyuh, Sukabumi untuk menyuplai daging burung puyuh sebanyak 300 ekor per minggu atau 1.200 ekor per bulan, dimana daging burung puyuh yang sudah afkir ini dijual dengan harga Rp 5.000/ekor. Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan Peternakan Puyuh Aziz dari penjualan daging burung puyuh afkir sebesar Rp 6.000.000.
Penjualan Kotoran Burung Puyuh
Peternakan Puyuh Aziz tidak hanya menjual telur puyuh dan dagingnya, tetapi Peternakan Puyuh Pak Aziz pun menjual kotoran puyuh dalam bentuk karung seberat 30 kg dengan harga Rp 15.000 per karung dalam sehari atau sebanyak 30 karung dengan total berat 900 kg dalam sebulan. Maka, total pendapatan yang didapatkan Peternakan Puyuh Aziz dari penjualan kotoran sebesar Rp 450.000 dalam sebulan.
Berdasarkan ketiga jenis pendapatan di atas, dapat disimpulkan bahwa Peternakan Puyuh Aziz menghasilkan pendapatan sebesar Rp 191.437.800 dalam sebulan.
- R/C
TR = Rp 191.437.800 TC = TFC + TVC
= Rp 8.410.518 + Rp 42.040.000
= Rp 50.450.518 R/C = TR/TC
= Rp 191.437.800/Rp 50.450.518
= 3,8
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Peternakan Puyuh Aziz mengalami keuntungan karena hasil perhitungan R/C > 1 atau dapat dikatakan juga bahwa biaya sebesar Rp 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,8 atau keuntungan sebesar Rp 2,8.
- BEP
BEP Unit
Asumsikan harga jual telur puyuh merupakan rata-rata dari penjumlahan seluruh harga jual, yaitu sebesar Rp 334 per butir. Jika TVC sebesar Rp 42.040.000 dan jumlah telur puyuh yang dijual sebanyak 570.000 per butir, maka besar TVC per unit adalah Rp 74.
BEP (unit) = TFC/(P-TVC(2per unit))
= Rp 8.410.518/(Rp 334 - Rp 74)
= Rp 8.410.518/Rp 260
= 32.348
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik impas Peternakan Puyuh Aziz harus menjual telur puyuh sebanyak 32.348 butir per bulan.
BEP Harga
Asumsikan harga jual telur puyuh merupakan rata-rata dari penjumlahan seluruh harga jual, yaitu sebesar Rp 334 per butir. Jika TVC sebesar Rp 42.040.000 dan jumlah telur puyuh yang dijual sebanyak 570.000 per butir, maka besar TVC per unit (AVC) adalah Rp 74.
BEP (harga) = TFC/[1-(AVC/P)]
= Rp 8.410.518/[1-(Rp 74/Rp 334)]
= Rp 8.410.518/(1-0,2)
= Rp 8.410.518/0,8
= Rp 10.513.148
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa Peternakan Puyuh Aziz akan berada di titik impas jika penjualan pada suatu periode tertentu mencapai Rp 10.513.148.
BAB III PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kelompok koefisien teknis yang terdapat pada usaha budidaya burung puyuh petelur terutama di Peternakan Puyuh Aziz adalah koefisien teknis input, koefisien teknis produksi, koefisien teknis rasio sumber daya, dan koefisien teknis non biologis. Selain itu, koefisien teknis reproduksi dari burung puyuh tidak dapat diketahui atau didapatkan karena Peternakan Puyuh Aziz tidak menetaskan telur burung puyuh untuk keperluan bibit burung puyuh secara sendiri. Akan tetapi, Peternakan Puyuh Aziz memilih untuk membeli bibit burung puyuh kepada supplier bibit burung puyuh.
Selain itu, Peternakan Puyuh Aziz berada di kondisi yang baik karena hasil perhitungan R/C > 1 atau dapat dikatakan usaha tersebut untung, dimana Peternakan Puyuh Aziz perlu menjual telur sebanyak 32.348 butir dengan total penjualan sebesar Rp 10.513.148 untuk mencapai titik impas atau BEP.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, saran yang dapat diberikan atau direkomendasikan kepada Peternakan Puyuh Aziz adalah perubahan
bentuk layer kandang pada kandang pembesaran dari tipe H menjadi tipe A. Hal ini dikarenakan jarak antara kotoran burung puyuh yang terlalu dekat dengan tubuh burung puyuh dapat menyebabkan masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan kematian bagi burung puyuh.
LAMPIRAN
(Dokumentasi Senin, 06 November 2023)
(KandangBrooding Closed House)
(Kandang PembesaranOpen House)
(Kandang ProduksiClosed House)