• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Pendidikan PDF

N/A
N/A
Cahyanti Sri Wigunani

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Manajemen Pendidikan PDF"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA PENDIDIKAN

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah

Manajemen Kelembagaan

Disusun oleh Cahyanti Sri Wigunani

2022081014

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan penting bagi setiap orang karena dengan pendidikan orang memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam kehidupan. Pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang, bahkan dapat menjadi sarana kesuksesan. Banyak cara yang dapat ditempuh seseorang untuk memperoleh pendidikan.

Begitu pentingnya pendidikan, di setiap negara, bidang pendidikan dikelola oleh pemerintah. Pendidikan perlu pengelolaan karena pada hakikatnya pendidikan merupakan proses membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, dan pembaharuan.

Untuk dapat mengelola pendidikan dengan baik, diperlukan suatu wadah yaitu lembaga. Lembaga merupakan badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha (KBBI V, 2020).

Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, guru dan sekolah perlu memahami tentang lembaga pendidikan. Oeh karena itu, penulis membahasa masalah lembaga pendidikan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan lembaga pendidikan?

2. Apa fungsi lembaga pendidikan?

(3)

3. Apa peran lembaga pendidikan?

4. Apa perbedaan fungsi dan peran lembaga pendidikan?

C. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian lembaga pendidikan.

2. Mengidentifikasi fungsi lembaga pendidikan.

3. Mengidentifikasi peran lembaga pendidikan.

4. Menjelaskan perbedaan fungsi dan peran lembaga pendidikan.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan gambaran tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan.

2. Memberikan gambaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan lembaga pendidikan.

(4)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan.

Pada bagian pendahuluan telah disinggung mengenai lembaga. Lembaga merupakan suatu wadah. Adapun lembaga pendidikan sendiri tidak lepas dari hakikatnya sebagai suatu wadah.

Menurut Sukma (2023), lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.

Definisi lain menyebutkan bahwa lembaga pendidikan adalah wadah suatu aktivitas tertentu yang memiliki tujuan yang sama dan telah ditetapkan sebelumnya, di mana tujuan umum pada lembaga pendidikan adalah untuk melayani masyarakat berupa penyediaan pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan secara umum baik dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, maupun informal (Purwanto, 2020: 54).

Sementara itu menurut Cobben (dalam Purwanto, 2020: 54) lembaga pendidikan adalah tempat diselenggarakannya sebuah pendidikan yang dapat didefinisikan sebagai proses sosialisasi, di mana individu belajar untuk berpartisipasi dalam lembaga-lembaga publik.

Sedangkan menurut Lunenburg & Ornstein (dalam Purwanto, 2020: 55) lembaga pendidikan adalah sebuah komitmen yang strategis untuk mendapatkan dan berbagi pembelajaran dalam organisasi bagi kepentingan individu, tim, dan organisasi.

(5)

Dengan demikian, lembaga pendidikan dapat dikatakan sebagai wadah suatu aktivitas atau institusi yang bertujuan sama untuk melayani proses sosialisasi individu untuk mendapatkan dan berbagi pembelajaran.

Lembaga pendidikan tentu memiliki perbedaan dengan lembaga lain Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang bersifat sosial dan tidak mementingkan keuntungan finansial.

Lembaga pendidikan sendiri ada dua acam, yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal memiliki struktur dan jenjang yang jelas, sedangkan pendidikan nonformal menyediakan materi dan waktu relative lebih singkat tanpa struktur dan jenjang tertentu. Contoh pendidikan formal adalah TK, SD, SMP, dan SMA. Sementara yang termasuk lembaga pendidikan nonformal di antaranya les piano, kursus menjahit, dan kursus montir.

Lembaga nonpendidikan cukup banyak di antaranya lembaga keuangan seperti bank, lembaga hukum seperti LBH, dan lembaga politik, misalnya Dewan Perwakilan Rakyat.

B. Fungsi Lembaga Pendidikan

Secara fundamental, lembaga pendidikan berfungsi mengatur pemenuhan kebutuhan terkait pendidikan. Lembaga pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi manifest (fungsi nyata) dan fungsi laten (terselubung).

Fungsi manifes adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah (putri, 2020). Menurut Sukma (2023), fungsi lembaga pendidikan yang termasuk ke dalam fungsi manifest adalah

1. Membantu orang untuk mencari nafkah

2. Menolong seseorang untuk memgembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan hidupnya

3. Meningkatkan taraf kesehatan para pemula bangsa melalui latihan

(6)

dan olahraga

4. Melestarikan kebudayaan dengan cara mengajarkannya dari generasi ke generasi berikutnya

5. Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan berbicara dan mengembangkan cara berpikir rasional

6. Memperkaya kehidupan dengan cara menciptakan keyakinan untuk berkembangnya cakrawala intelektual dan cinta rasa keindahan

7. Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus

8. Menciptakan warga negara yang patriotik melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa

9. Membentuk kepribadian, yaitu susunan unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu

Fungsi laten merupakan fungsi yang terselubung. Fungsi laten pendidikan menurut Sukma (2023) adalah sebagai berikut.

1. Mengurangi pengendalian orang tua yang mempercayakan lembaga pendidikan atau sekolah dalam mendidik anaknya

2. Menyediakan sarana pembangkangan karena adanya perbedaan antara pihak sekolah dan masyarakat

3. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pihak sekolah diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau sama dengan status orang tuanya.

4. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan di sekolah dapat pula memperlambat masa kedewasaan seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi kepadanya orangtuanya.

Lembaga tertinggi yang mengatur pendidikan adalah Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 62 tahun 2021. Dalam melaksanakan tugasnya, Kemendikbudristek menyelenggarakan fungsi:

(7)

1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, dan kebudayaan;

2. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;

3. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi dalam rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi;

4. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian formasi pendidik, pemindahan pendidik, dan pengembangan karir pendidik serta pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah provinsi;

5. penyusunan standar, kurikulum, dan asesmen di bidang pendidikan;

6. penetapan standar nasional pendidikan dan kurikulum nasional pendidikan menengah, pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;

7. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi;

8. pelaksanaan kebijakan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi dalam rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi;

9. pelaksanaan fasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, riset, teknologi, dan kebudayaan;

10. pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan;

11. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perfilman nasional;

12. pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra;

13. pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan;

14. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pendidikan dan kebudayaan di daerah;

15. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian;

16. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian;

17. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian; dan

(8)

18. pelaksanaan dukungan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Kementerian.

Penyelenggaraan pendidikan dan kedudukan lembaga yang ada diatur dalam UU nomor 23 tahun 2003. UU ini mengatur segala sesuaitu terkait pendidikan.

C. Peran Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan memiliki peran dalam proses sosialisasi peserta didik. Proses sosialisasi ini bisa antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, juga peserta didik dengan masyarakat.

Dalam Tamansiswa, dikenal ada tiga jenis pendidikan, yaitu pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan masyarakat. Masing-masing memiliki peran sendiri.

1. Pendidikan Keluarga

a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak

Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.

b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak

Tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah : 1) Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan

menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.

2) Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.

(9)

3) Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral

Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya.

Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik.

Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.

d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial

Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak.

Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.

e. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan

Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak.

Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.

2. Pendidikan Sekolah

Ada dua peran lembaga sekolah, yaitu

a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.

(10)

b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

3. Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat lebih berperan sebagai pendukung pendidikan sekolah. Pendidikan masyarakat ini memiliki peran ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja

D. Perbedaan Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan

Sebagian orang menyamakan antar fungsi dan peran lembaga, termasuk lembaga pendidikan. Karena itu, sebagian menggabungkan antara fungsi dan peran lembaga pendidikan.

Sebenarnya, fungsi dan peran memiliki perbedaan. Peran dapat didefinisikan hanya sebagai bagian yang dimainkan oleh seseorang atau lembaga dalam situasi tertentu. (Tedi, 2023). Jadi, peran lembaga pendidikan bergantung jenisnya sebagaimana dijelaskan pada subbab sebelumnya.

Fungsi didefinisikan sebagai aksi atau tujuan yang orang atau hal yang cocok atau digunakan (Tedi, 2023). Jadi, fungsi lembaga pendidikan merupakan aksi atau tujuan dari lembaga pendidikan.

(11)

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian pada bagian sebelumnya, dapat diambil simpulan sebagai berikut.

1. Lembaga pendidikan merupakan wadah suatu aktivitas atau institusi yang bertujuan sama untuk melayani proses sosialisasi individu untuk mendapatkan dan berbagi pembelajaran.

2. Lembaga pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi manifest dan fungsi laten.

3. Peran lembaga pendidikan bergantung jenisnya, yaitu lembaga pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4. Peran dan fungsi lembaga pendidikan merupakan hal yang berbeda, peran dilihat dari jenisnya sedangkan fungsi dilihat dari aksi atau tujuan.

B. Saran

Dari hasil pembahasan pada makalah ini, penulis memberikan saran khususnya kepada guru atau kepala sekolah agar dapat memposisikan lembaga pendidikan sekolah sesuai peran dan mengembangkan fungsi lembaga sekolah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arum Sutrisni Putri. 2020. Lembaga Pendidikan: Pengertian, Peran dan Fungsi.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/200000169/lembaga- pendidikan-pengertian-peran-dan-fungsi. (diunduh pada 9 September 2023)

Chika D. Sukma. 2023. Lembaga Pendidikan.

https://www.academia.edu/10186313/LEMBAGA_PENDIDIKAN.

(diunduh pada 9 September 2023).

Gamal Thabroni. 2022. Lembaga Pendidikan: Pengertian, Tujuan, Jenis, Faktor.

https://serupa.id/lembaga-pendidikan-pengertian-tujuan-jenis-faktor-dsb/.

(diunduh pada 9 September 2023)

Kemdikbud. 2003. UU Sisdiknas.

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/undang-undang/UU%20No

%2020%20Tahun%202003%20tentang%20Sistem%20Pendidikan

%20Nasional (diunduh pada 10 September 2023)

Kemdikbud. 2021. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2021.

https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/tugas-dan-fungsi Nurtanio Agus Purwanto. 2020. Administrasi Pendidikan: Teori dan Praktek di

Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: Intishar Publishing

Referensi

Dokumen terkait

Covariance Matrix for Estimates of Covariance Parameters a Repeated Measures CS diagonal... Information

Adopting a balance scorecard measurement from the private sector to the public sector is not an easy matter, the differences in the organization's characteristics and objectives lead to