• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah masalah sosial

N/A
N/A
MUHAMMAD AKBAR ASSIDIK

Academic year: 2024

Membagikan "makalah masalah sosial"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH SOSIAL (FUNGSIONAL) Judul: Kasus E KTP Setya Novanto 2017

Penulis: Muhammad Zoela Perdana Kelas: XI G

Absen: 24 Sumber:

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43579739

https://nasional.tempo.co/read/1041781/begini-kronologi-kasus-setya-novanto

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/04/12351421/awal-mula-kasus-korupsi-e-ktp-yang- sempat-hebohkan-dpr-hingga-seret-setya

Pertanyaan

1. Latar belakang munculnya peristiwa

Kasus korupsi e-KTP merupakan hasil dari dugaan korupsi dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Indonesia. Proyek ini dimulai pada tahun 2011 sebagai bagian dari upaya modernisasi administrasi kependudukan. Kasus ini menjadi

perhatian utama karena melibatkan dana publik yang sangat besar, dengan nilai kontrak mencapai miliaran rupiah

Menurut sumber BBC, salah satu figur utama yang terlibat dalam kasus ini adalah Setya Novanto, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia diduga terlibat dalam konspirasi untuk memanipulasi anggaran proyek e-KTP, yang menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.

Dalam laporan Tempo, terdapat kronologi yang mendetail tentang bagaimana kasus ini terjadi. Kasus dimulai dengan adanya dugaan penyelewengan anggaran dan proyek e-KTP yang diduga bermasalah. Bukti-bukti tentang pemalsuan dokumen dan keterlibatan anggota DPR serta pejabat tinggi lainnya semakin memperparah kasus ini.

Kemudian, melalui berbagai proses penyelidikan dan pengadilan, kasus ini menjadi sorotan nasional dan menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap anggota DPR dan lembaga-lembaga pemerintahan. Kasus ini juga menimbulkan perdebatan tentang proses hukum yang terkadang dianggap lambat dan rentan terhadap intervensi politik.

Dengan demikian, kasus korupsi e-KTP yang melibatkan Setya Novanto merupakan sebuah peristiwa yang sangat mencolok dan menciptakan dampak yang signifikan dalam politik dan tata kelola pemerintahan di Indonesia.pada saat itu

(2)

2. Dampak terjadinya peristiwa

Dalam konteks dampak pada bidang sosiologi berdasarkan sumber-sumber yang telah dilampirkan, kita dapat menyimpulkan beberapa dampak yang muncul dari kasus korupsi e- KTP yang melibatkan Setya Novanto:

1.Ketidakpercayaan Masyarakat:

Salah satu dampak sosial yang jelas adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap anggota DPR, pejabat pemerintah, dan sistem politik secara keseluruhan. Kasus ini

memunculkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan dalam masyarakat, yang mungkin berdampak pada tingkat partisipasi politik dan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga pemerintah.

2. Perasaan Keadilan:

Masyarakat dapat merasa bahwa mereka tidak mendapatkan perlakuan yang adil dalam kasus ini, terutama jika mereka menganggap bahwa pelaku korupsi tidak dihukum dengan tegas atau bahwa proses hukum dipengaruhi oleh faktor politik. Hal ini dapat menciptakan ketidakpuasan dan perasaan ketidakadilan di kalangan masyarakat.

3. Kemunculan Kesadaran Antikorupsi:

Dampak positifnya, kasus ini juga memunculkan kesadaran lebih besar tentang pentingnya memerangi korupsi di masyarakat. Banyak kelompok aktivis dan organisasi masyarakat sipil yang mendorong perubahan dan menekankan pentingnya integritas dalam kepemimpinan. Beberapa contoh yang dilakukan olehb aktivis adalah melakukan demosntrasi untuk menuntut penyelesaian kasus e-KTP

4. Tuntutan untuk Pemantauan Lebih Ketat:

Masyarakat mulai menuntut pengawasan yang lebih ketat terhadap kebijakan pemerintah dan penggunaan dana publik. Hal ini dapat menginspirasi tindakan dan gerakan yang lebih aktif dalam memantau kinerja pemerintah.

5. Efek pada Partisipasi Politik:

Dampak kasus korupsi seperti ini juga mempengaruhi tingkat partisipasi politik.

Ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem politik dan pemimpin mereka dapat berdampak pada pemilihan umum dan tingkat partisipasi masyarakat dalam proses politik.

(3)

3. Upaya menanggulangi peristiwa (versi kamu)

Dalam konteks upaya menanggulangi kasus korupsi e-KTP yang melibatkan Setya Novanto dan dampaknya pada aspek sosial, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

1. Reformasi Hukum dan Peraturan:

-Penyelidikan Mendalam:

Langkah awal adalah memastikan penyelidikan yang mendalam dan transparan mengenai kasus korupsi e-KTP. Ini termasuk mengidentifikasi pelaku korupsi, memproses mereka sesuai dengan hukum, dan mengambil tindakan hukum yang tegas.

-Hukuman yang Sangat Amat Tegas:

Meningkatkan hukuman bagi pelaku korupsi, termasuk hukuman pidana dan sanksi finansial yang signifikan. Hal ini akan membantu meminimalkan dorongan untuk terlibat dalam tindakan korupsi.

-Penguatan Lembaga Antikorupsi:

Memperkuat peran lembaga-lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman dalam mengawasi tindakan korupsi. Meningkatkan dana, independensi, dan sumber daya untuk lembaga-lembaga tersebut.

2. Transparansi dan Akuntabilitas:

- Publikasi Data Anggaran:

Meningkatkan transparansi dalam penggunaan dana publik, termasuk proyek-proyek pemerintah. Informasi tentang anggaran, kontrak, dan pelaksanaan proyek harus tersedia untuk umum.

- Pelaporan Korupsi:

Mendorong publik untuk melaporkan kasus korupsi dan menyediakan sarana yang aman bagi para pengungkap (whistleblower). Pemerintah harus memberikan perlindungan hukum dan mekanisme pelaporan yang efisien.

3. Pendidikan dan Kesadaran Antikorupsi:

- Pendidikan Antikorupsi:

Memasukkan pendidikan antikorupsi ke dalam kurikulum sekolah dan program pendidikan masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan kesadaran sejak dini tentang konsekuensi negatif dari korupsi.

- Kampanye Antikorupsi:

Mengadakan kampanye publik dan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak korupsi pada masyarakat dan tata kelola pemerintahan.

(4)

4. Partisipasi Masyarakat:

- Pemantauan Masyarakat :

Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan kinerja anggota DPR dan lembaga pemerintah. Organisasi masyarakat sipil dan kelompok pemantauan harus didukung untuk mengawasi tindakan korupsi dan mempromosikan akuntabilitas.

- Pelibatan Media:

Mendorong media independen untuk melakukan investigasi dan peliputan yang mendalam tentang kasus korupsi dan tindakan penyelewengan anggaran. Media berperan penting dalam mengungkap kasus-kasus korupsi.

5. Pengaruh Terhadap Budaya dan Politik:

- Pengaruh pada Budaya Politik:

Membahas secara terbuka budaya politik yang memfasilitasi korupsi. Reformasi politik dan perubahan budaya politik perlu digalakkan.

- Efektivitas Hukum:

Meningkatkan efektivitas sistem hukum dan keadilan untuk memastikan bahwa penegakan hukum tegas dan tidak dipengaruhi oleh faktor politik.6. Perubahan Kebijakan Ekonomi:

- Transparansi Bisnis:

Memastikan perusahaan yang terlibat dalam proyek-proyek pemerintah mematuhi standar transparansi dan etika bisnis yang tinggi. Memantau kontrak-kontrak yang melibatkan perusahaan swasta.

Langkah-langkah ini harus dikembangkan melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat sipil, lembaga-lembaga independen, dan media. Upaya bersama ini bertujuan untuk

menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, mengurangi praktik korupsi, dan membangun budaya politik yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Referensi

Dokumen terkait