• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF “KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF”

N/A
N/A
Shofaa Najwan

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF “KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF”"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

“KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif Dosen Pengampu :

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamulaikum Wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Kuliah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya Selaku dosen mata kuliah tersebut. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini

Wassalamu'alaikum Wr.wb

Tangerang, Maret 2023 Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II... 2

PEMBAHASAN... 2

A. Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif……... 2

B. Pengertian dari Triangulasi... 5

C. Macam-Macam Triangulasi ………...5

BAB III ...8

PENUTUP...8

A. Kesimpulan ...8

B. Saran ...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam suatu penelitian, data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga. Dari data yang terkumpul selanjutnya akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sbagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu pentingnya data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang benar akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar. Menurut Alwasilah (2008: 170) tantangan dari segala jenis penelitian pada akhimya terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika. Untuk mencapai hal tersebut tentunya keabsahan data menjadi hal mutlak yang harus terpenuhi.

Dalam penelitian kuantitatif ada banyak instrumen penelitian yang dapat digunakan yaitu tes, skala sikap, kuisioner/angket, observasi, ataupun wawancara. Namun di dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah manusia yaitu peneliti itu sendiri. Oleh sebab ituyang diuji keabsahannya bukanlah instrumennya, tetapi datanya. Ada banyak cara yang dikembangkan untuk pemeriksaan keabsahan (validitas dan reliabilitas) data yaitu: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan/diskusi teman sejawat, kecukupan referensial, dan pengecekan anggota.

Dalam tulisan ini akan dibahas secara mendalam mengenai teknik triangulasi data untuk menguji kredibilitas data sebagai bagian dari uji keabsahan data pada penelitian kualitatif.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keabsahan data dalam penelitian kualitatif?

2. Bagaimana pengertian dari Triangulasi?

3. Sebutkan dan jelaskan Macam-Macam Triangulasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami keabsahan data dalam penelitian kualitatif.

2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Triangulasi 3. Untuk mengetahui dan memahami Macam-Macam Triangulasi

(5)

BAB III PEMBAHASAN A. Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2007:320).

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar- benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2007:270).

Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan.

1. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.

a. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/kepercayaan data.

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru. Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin terbuka, saling timbul kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh semakin banyak dan lengkap.

Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat

(6)

dipertanggungjawabkan/benar berarti kredibel, maka perpanjangan pengamatan perlu diakhiri

b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum.Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin berkualitas.

c. Analisis Kasus Negatif

Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya (Sugiyono, 2007:275).

d. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan fotofoto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya (Sugiyono, 2007:275).

e. Mengadakan Membercheck

Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan (Sugiyono, 2007:276).

(7)

f. Triangulasi

Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono, 2007:273).

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2007:276).

Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dependability

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama. Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabilapenelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil pengamatan.

4. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability penelitian.

Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data

(8)

yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Triangulasi

Sebagai salah satu teknik pengolahan data kualitatif, Triangulasi menurut Sugiyono (2011) diartikan sebagai teknik yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Peneliti melakukan triangulasi tentunya ada maksud tertentu yang ingin dilakukan. Selain peneliti mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian, juga sekaligus menguji kredibilitas suatu data melalui berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Kegunaan triangulasi adalah untuk mentracking ketidaksamaan antara data yang diperoleh dari satu informan (sang pemberi informasi) dengan informan lainnya.

Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono, 2007:273).

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknik yang dapat menyatukan perbedaan data agar ditarik kesimpulan yang akurat dan tepat. Karena itu, Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

C. Macam-Macam Triangulasi

Trianggulasi adalah suatu cara mendapatkan data yang benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi ada berbagai macam cara yaitu:

1. Triangulasi Metode

Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Trianggulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan

(9)

lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.

Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek.perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karna perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Untuk mendapatkan data yang sahih melalui observasi peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja.Menurut Patton (1987) dam Moleong (2004) terdapat 2 strategi dalam melakukan triangulasi metode, yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data

b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama

2. Triangulasi Peneliti

Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara. Karena masing-masing peneliti mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati suatu fenomena maka hasil masing kelompok atau jenis stakeholder bahwa anda sedang mengevaluasi. Kemudian, yakin pada sejumlah orang untuk diperbandingkan dari masing-masing kelompok stakeholder dalam evaluasi belajar.

Sebagai contoh, dimulai dengan menggunakan evaluasi satu program afterschool.

Pertama Anda akan mengidentifikasikan kelompok stakeholder seperti kaum muda dalam program, orang tua mereka, guru sekolah, administrator sekolah, staf program dan mengikuti secara sukarela. Anda memutuskan untuk melakukan mendalam wawancara untuk memperkuat penglihatan mendalam. Anda kemudian mewawancarai secara representatif terhadap setiap kelompok stakeholder. Anda akan triangulate dengan cara mencari hasil itu adalah menyetujui pada semua kelompok stakeholder. Beban dari bukti adalah meyakinkan bahwa jika setiap stakeholder cocok pada setiap jawaban, kemudian siapa yang akan memperhatikan isu dari pandangan dalam titik yang berbeda, melihat satu hasil adalah lebih dari nampaknya akan satu benar- benar sebuah hasil yang tepat.

Jenis triangulasi ini adalah barangkali sebagian besar populer, paling mudah untuk diterapkan, dan yang terutama sekali cocok untuk Extension dengan mengetahui stakeholder berbeda kelompok yang mempunyai kepentingan dalam program kita.

(10)

Singkatnya triangulasi peneliti yaitu penggunaan lebih dari satu peneliti yang menganalisis data yang sama, untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dan memastikan keabsahan temuan penelitian.

3. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda (Patton, 1987) dalam Moleong (2004). Hal tersebut dapat dicapai dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan seseorang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada ataupun orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Dalam hal ini peneliti sebaiknya tidak mengharapkan agar hasil perbandingan tersebut memiliki kesamaan pandangan, pendapat, ataupun pemikiran. Yang terpenting dalam melakukan triangulasi sumber ini dalah peneliti bisa mengetahui alasan-alasan mengapa terjadi perbedaan tersebut (Patton, 1987 dalam Moleong, 2004).

4. Triangulasi Teori

Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan raneangan penelitian pengumpulan data dan analisis data yang lebih lengkap. dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif. Triangulasi teori melibatkan penggunaan beberapa teori atau kerangka pemikiran yang berbeda untuk memeriksa temuan yang sama. Dalam triangulasi teori, peneliti mencoba memperkuat validitas dan keandalan temuan penelitian dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda dari beberapa teori atau kerangka pemikiran.

(11)

BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan

1. Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar- benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability

2. Triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

3. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi ada berbagai macam cara yaitu:

a. Triangulasi Metode, adalah usaha mengecek keabsahan data, atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Trianggulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.

b. Triangulasi Peneliti, yaitu penggunaan lebih dari satu peneliti yang menganalisis data yang sama, untuk memperoleh pemahaman yang lebih luasdan memastikan keabsahan temuan penelitian.

c. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

d. Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu.

Untuk itu diperlukan raneangan penelitian pengumpulan data dan analisis data yang lebih lengkap. Triangulasi teori melibatkan penggunaan beberapa teori atau kerangka pemikiran yang berbeda untuk memeriksa temuan yang sama.

B. Saran

Mungkin inilah yang dapat kami sampaikan dari makalah kami, kami harap kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar, 2008. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Karya

Bachtiar S. Bachri, April 2010. Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Elfabeta

Referensi

Dokumen terkait

ACORN Board of Directors Rebecca East President Trent Batchelor Director Standards Committee Chair Patricia Flood Director Journal Committee Chair, Acting Journal Editor and

Tetty Rina Aritonang S.ST.,M.Keb 29 MHS TIDAK HADIR BERITA ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKes MEDISTRA INDONESIA PERTEMUAN TGL PUKUL