• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN PROBLEMATIKA

N/A
N/A
Muhammad qomaruz Zaman

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN PROBLEMATIKA "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN PROBLEMATIKA

Dosen pengampu :

Rezky Nurma Fitria S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Nurul Farikhatun Nisa 23010714039 2. Nikita Putri Purwati 23010714041

3. Lina Mai Afinda Sari 23010714046

4. Widya Alista Salsabila 23010714065 5. Della Puspita 23010714069

6. Difa Harnum Lestari 23010714070

7. Feby Nabila Inova 23010714077

8. Farhana Laily Nur Hidayah 23010714081

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik dan Problematika ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu kami, yaitu ibu Rezky Nurma Fitria S.Pd, M.Pd. serta pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan makalah dari awal hingga akhir. Tentunya hasil ini tidak akan bias maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Kami mohon maaf apabila ada penulisan yang kurang tepat dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran, kritik, serta masukan yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 05 Maret 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

1.1 Latar Belakang...4

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penulisan...5

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

2.1 Batasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik...6

2.2 Sebab-Sebab Ketidakhadiran Peserta Didik...8

2.3 Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik...9

2.4 Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik...10

BAB III...12

PENUTUP...12

3.1 Kesimpulan...12

DAFTAR PUSTAKA...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembinaan dan pengembangan peserta didik merupakan aspek kunci dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Tujuan utamanya adalah untuk membantu setiap individu mencapai potensi maksimal mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, dalam upaya mencapai tujuan ini, berbagai tantangan dan problematika muncul dalam manajemen peserta didik.

Manajemen peserta didik melibatkan banyak proses yang kompleks, seperti mengelola kehadiran dan ketidakhadiran. Kehadiran siswa di sekolah (schoolabsensi) adalah partisipasi fisik dan mental siswa serta partisipasinya dalam kegiatan sekolah selama hari efektif sekolah. Sebaliknya, ketidakhadiran mengacu pada siswa yang tidak berpartisipasi secara fisik dalam kegiatan sekolah.

Kehadiran peserta didik sangatlah penting. Sebab tanpa mereka, kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak dapat berlangsung. Kehadiran siswa di sekolah merupakan prasyarat agar interaksi belajar mengajar dapat berlangsung.

[ CITATION Sud23 \l 1033 ]

Permasalahan yang sering muncul adalah tingginya tingkat ketidakhadiran, khususnya di kalangan siswa yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu atau tidak mampu. Selain itu, kurangnya motivasi belajar, konflik antarpribadi, dan tantangan dalam memasukkan teknologi ke dalam pembelajaran juga merupakan permasalahan umum yang dihadapi oleh para pendidik. Ketidakhadiran ini terbagi menjadi ketidakhadiran karena lingkungan keluarga, diri sendiri, sekolah maupun masyarakat atau biasanya dikenal dengan istilah alfa, izin, dan sakit. (Umi et al., 2020)

Perlunya mengidentifikasi dan mengatasi masalah manajemen siswa adalah hal yang penting. Hal ini tidak hanya berdampak pada prestasi akademis siswa, namun juga kesehatan mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang tantangan pengelolaan kesiswaan sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan optimal setiap individu.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana batasan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik?

2. Apa yang menjadi sebab ketidakhadiran peserta didik ? 3. Bagaimana pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik ? 4. Bagaimana catatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik ? 1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana batasan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik.

2. Untuk mengetahui sebab-sebab ketidakhadiran peserta didik.

3. Untuk Mengetahui pendekatan peningkatan kehadiran peserta didik.

4. Untuk mengetahui catatan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Batasan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik

Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensi siswa.

Pengertian presensi siswa mengandung dua arti, yaitu masalah kehadiran di sekolah (school attendance) dan ketidakhadiran di sekolah (non school attendance). Kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah dianggap merupakan masalah penting dalam pengelolaan siswa di sekolah, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Di samping , kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah merupakan gambaran mengenai ketertiban suatu sekolah (Gustina, 2014).

Kehadiran siswa di sekolah (school attandence) merupakan kehadiran dan keikutsertaan siswa secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam- jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran merupakan ketiadaan partisipasi secara fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, siswa memang harus berada di sekolah. Jika tidak ada di sekolah, sebagaimana seharusnya dapat memberikan keterangan yang benar terjadi dan diketahui oleh orang tua atau walinya.

Pendidikan telah lama dipandang sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan siswa secara aktif, dan tidak sekedar sebagai penyampaian informasi.

Siswa yang hadir di sekolah hendaknya dicatat oleh guru dalam buku presensi.

Sementara siswa yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara absensi adalah buku daftar ketidakhadiran siswa. Daftar presensi atau daftar hadir dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi kehadiran siswa di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan belajar mereka. Tugas guru atau petugas yang ditunjuk adalah memeriksa dan memberikan tanda tentang hadir atau tidaknya seorang siswa satu kali dalam sehari

Batasan kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik merupakan standar atau batas yang dibuat untuk menentukan apakah siswa termasuk dalam kategori

(7)

kehadiran atau ketidakhadiran. Batasan ini dapat berupa persentase, jumlah hari, atau waktu yang diperbolehkan untuk siswa untuk hadir atau tidak hadir di sekolah. Batasan ini dapat diatur oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau sekolah sendiri untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang cukup dan terstruktur.

Terdapat banyak sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Faktor penyebab ketidakhadiran peserta didik menurut Ali Imron dapat dikelompokkan kepada empat faktor yaitu: 1) Keluarga, 2) Peserta didik, 3) sekolah, 4) Masyarakat [ CITATION Rud21 \l 1033 ].

1) Ketidakhadiran yang bersumber dari lingkungan keluarga. Ada kalanya suatu keluarga mendukung terhadap kehadiran peserta didik di sekolah, dan adakalanya tidak mendukung. Bahkan dapat juga terjadi, bahwa keluarga justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk hadir di sekolah.

2) Ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik itu sendiri. Hal demikian bisa terjadi, terutama pada peserta didik yang berjiwa labil serta kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua atau keluarga [ CITATION Rud21 \l 1033 ].

3) Ketidakhadiran yang bersumber dari sekolah. Penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah yang bersumber dari lingkungan sekolah adalah lokasi sekolah yang tidak menyenangkan, program sekolah yang tidak efektif, terlalu sedikit peserta didik yang masuk dan biaya sekolah yang terlalu mahal.

4) Yang bersumber dari masyarakat Sebagai lingkungan pendidikan yang ketiga. masyarakat juga menentukan dapat tidaknya peserta didik hadir di sekolah. Ketidakhadiran yang bersumber dari faktor masyarakat ini adalah kemacetan masal, keadaan genting di masyarakat, adanya peperangan dan lain sebagainya.

.

(8)

2.2 Sebab-Sebab Ketidakhadiran Peserta Didik

Terdapat beberapa sebab jika peserta didik tidak hadir dalam kelas. Dalam pengelolaan ketidakhadiran siswa, perlunya adanya aturan ketidakhadiran yang tegas dan jelas, disertai dengan sanksi yang mendidik, contohnya untuk siswa yang sering mendapatkan absen alpha akan dipanggil oleh guru konselor atau guru BK yang akan membantu peserta didik dalam menangani masalah siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran (Alzizah et al., 2022). Berikut merupakan macam-macam yang menyebabkan ketidakhadiran peserta didik di dalam kelas:

1. Izin sakit

Peserta didik mungkin absen karena mereka atau anggota keluaranya lagi dalam keadaan kurang sehat, atau mereka mungkin memiliki masalah kesehatan yang membuat mereka tidak bisa hadir.

2. Kondisi cuaca

Cuaca ekstrem atau bencana alam bisa membuat sulit para peserta didik untuk hadir di sekolah.

3. Komitmen keluarga

Terkadang terdapat beberapa peserta didik yang harus absen karena mereka perlu membantu keluarga mereka dengan tugas-tugas rumah.

4. Transportasi

Kesulitan dalam transportasi dapat membuat peserta didik kesulitan untuk sampai ke sekolah terutama jarak sekolah dengan tempat tinggalnya jauh.

5. Masalah pribadi

Terkadang peserta didik memiliki masalah pribadi sehingga dapat mempengaruhi kehadiran peserta didik, mungkin masalah dalam keluarga ataupun depresi.

6. Masalah akademik

Peserta didik mungkin absen karena mereka merasa tertinggal jauh dengan temannya dalam akademik ataupun tidak nyaman dengan materinya.

7. Masalah sosial

(9)

Peserta didik memiliki konflik dengan temannya sekelas yang dapat membuat mereka tidak nyaman di sekolah, yang kemudian mempengaruhi ketidakhadiran mereka

8. Kesenjangan pendidikan

Dalam beberapa daerah, akses pendidikan masih menjadi masalah, sehingga beberapa peserta didik mungkin tidak dapat menghadiri sekolah karena factor fasilitas sekolah yang kurang memadai atau kurangnya sumber daya pendidik

2.3 Pendekatan Peningkatan Kehadiran Peserta Didik

Kehadiran peserta didik merupakan sebagai salah satu poin penilaian kinerja dinilai dari kedisiplinan untuk hadir tepat waktu. Tingkat kehadiran secara keseluruhan sangat berguna untuk mengambil kebijakan, baik pada tingkat kelas maupun sekolah serta dapat digunakan untuk kepentingan pemberian bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menunaikan kewajiban kehadiran sekolah (Gustina, 2014).

Daftar presensi atau daftar hadir dimaksud untuk mengetahui frekuensi kehadiran peserta didik di sekolah sekaligus untuk mengontrol kerajinan belajar mereka. Pendekatan peningkatan kehadiran pembelajaran dilakukan pada saat waktu yang digunakan hanya 10 menit. Hal ini antara lain mengkoordinasikan siswa dalam di dalam kelas melalui berdoa, mengecek kehadiran peserta didik, dan menghubungkan materi pembelajaran dengan pertemuan sebelumnya.

Kehadiran peserta didik di sekolah merupakan bagian terpenting untuk memberikan yang terbaik dalam hidup siswa. Kemudian guru pembimbing yang di sekolah dapat memberikan bantuan jika siswa masih mengalami masalah tentang ketidak hadiran.

Dengan demikian guru pembimbing di sekolah sangat berperan penting dalam dunia pendidikan untuk mewudujkan keberhasilan dalam dunia pendidikan (Ariana, 2016). Ada beberapa Pendekatan kehadiran peserta didik sebagai berikut :

(10)

1. Monitoring kehadiran

Monitoring kehadiran siswa membantu guru maupun wali kelas untuk mengelolah data kehadiran dengan cepat, tepat dan akurat. Menghasilkan laporan kehadiran siswa yang akurat akan membantu sekolah mengevaluasi sistem pembelajaran jarak jauh dan juga berfungsi sebagai sumber pengambilan Keputusan bagi kepala sekolah (Normah et al., 2022).

2. Kolaborasi dengan orang tua

Perlunya membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua atau wali murid untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran dan bekerja sama mencari Solusinya.

3. Lingkungan pendidikan yang positif

Dengan adanya lingkungan pendidikan yang positif bisa menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, lingkungan dimana anak merasa aman dan memotivasi siswa untuk datang ke sekolah untuk meningkatkan efektivitas pembelajarandan kontribusi positif terhadap pencapaian akademik.

Pendekatan peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran serta memberikan dampak positif pada perkembangan akademik dan sosial peserta didik.

2.4 Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik

Manajemen peserta didik merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, dan tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Aspek penting dalam pengelolaan kesiswaan adalah kehadiran dan ketidakhadiran siswa. Catatan kehadiran dan ketidakhadiran ini memberikan gambaran partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan data penting untuk menerangi dan meningkatkan sistem pendidikan.

Peserta didik merupakan subyek dan obyek pembelajaran yang diolah dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan dalam satuan lembaga pendidikan. Manajemen pada lembaga pendidikan, sekolah, sangat diperlukan.

(11)

Begitu juga terhadap pengelolaan peserta didik yaitu manajemen peserta didik.Dengan tujuan menata dan mengatur terhadap berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan, mulai dari peserta didik masuk sampai dengan lulus agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur.

Hal lain yang tak kalah penting dalam pengelolaan kehadiran siswa ini adalah perlunya aturan ketidakhadiran yang tegas dan jelas, disertai dengan sanksi yang mendidik (khususnya bagi siswa yang kerap alpa). Kendati demikian, tidak diharapkan adanya bentuk sanksi yang secara eksplisit menyatakan bahwa siswa yang sering tidak hadir wajib menghadap guru Bimbingan Konseling / Konselor. Jika hal ini terjadi maka secara langsung ataupun tidak langsung, Bimbingan dan Konseling akan dipersepsi siswa sebagai “satpam-nya sekolah”, yang tentunya tidak akan menguntungkan bagi pengembangan layanan Bimbingan Konseling sebagai lembaga pelayanan bantuan psikologis di sekolah. Salah satu yang bertanggung jawab dalam menangani masalah ketidakhadiran ini adalah master Bimbingan Konsling.

Master Bimbingan Konseling merupakan guru / konselor sekolah yang membantu peserta didik dalam menangani masalah siswa yang berkaitan dengan proses belajar maupun tingkah laku siswa.

Untuk melaksanakan pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran secara efektif, sekolah memerlukan sistem pencatatan yang efisien dan terpadu. Selain itu, penting untuk melibatkan orang tua dalam memantau kehadiran anak.

Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua mengenai kehadiran dan ketidakhadiran membantu meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, penggunaan data ini secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan memerlukan pelatihan bagi guru dan staf sekolah tentang pengelolaan pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran.

Oleh karena itu, pencatatan kehadiran dan ketidakhadiran siswa tidak hanya mewakili pengelolaan sederhana, tetapi juga merupakan alat penting untuk pengelolaan siswa yang efektif. Jika digunakan secara bijak, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

(12)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensi siswa.

Pengertian presensi siswa mengandung dua arti, yaitu masalah kehadiran di sekolah (school attendance) dan ketidakhadiran di sekolah (non school attendance). Kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah dianggap merupakan masalah penting dalam pengelolaan siswa di sekolah, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Di samping , kehadiran dan ketidakhadiran siswa di sekolah merupakan gambaran mengenai ketertiban suatu sekolah.

Terdapat beberapa sebab jika peserta didik tidak hadir dalam kelas. Dalam pengelolaan ketidakhadiran siswa,sebagai contoh,izin sakit,kondisi cuaca,masalah pribadi,komitmen keluarga,transportasi,dll. Beberapa pendekatan kehadiran peserta didik sebagai berikut monitoring kehadiran,kolaborasi dengan orang tua,lingkungan pendidikan yang positif. pendekatan peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran serta memberikan dampak positif pada perkembangan akademik dan sosial peserta didik.

Catatan kehadiran dan ketidakhadiran ini memberikan gambaran partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan memberikan data penting untuk menerangi dan meningkatkan sistem pendidikan. Melalui pemantauan kehadiran dan ketidakhadiran, sekolah dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, menjaga disiplin, mengidentifikasi masalah potensial, serta merancang strategi perbaikan yang sesuai. Catatan juga

(13)

menjadi dasar evaluasi sistem pendidikan dan perbaikan yang lebih baik. Dengan sistem pencatatan yang efisien, keterlibatan orang tua, dan pelatihan bagi guru dan staf sekolah, manfaat dari catatan kehadiran dan ketidakhadiran dapat dimaksimalkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Alzizah, E., Wulandari, D. S., Rahim, R., Wulansyah, J., & Duriska. (2022).

Pengelolaan Ketidakhadiran Siswa Berbasis Aplikasi di SMK 1

Muhammadiyah Sangatta. Jurnal Administrasi Pendidikan Islam, 4(2), 190–

200. https://doi.org/10.15642/japi.2022.4.2.190-200

Ariana, R. (2016). Peranan Guru Pembimbing Dalam Meningkatkan Kehadiran Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Pekanbaru. 1–23.

Gustina. (2014). Tingkat Kehadiran Siswa Dalam Proses Pembelajaran Dan Usaha Guru Pembimbing Dalam Meningkatkannya Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kampar. Repositori UIN Suska, 11–31.

Normah, Rifai, B., Vambudi, S., & Maulana, R. (2022). Analisa Sentimen Perkembangan Vtuber Dengan Metode Support Vector Machine Berbasis SMOTE. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI, 8(2), 174–180.

https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2

Umi, F., Marsidin, S., & Sabandi, A. (2020). Analisis Kebijakan dan Pengelolaan terkait Peserta Didik di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(2), 128–133. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i2.114

Rudi, H. (2021). Manajemen Peserta Didik (Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan). Medan: Umsu Press.

Sudadi, & Anwar, C. (2023). Buku Ajar Manajemen Peserta Didik. Kota Jambi:

PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

(15)

Referensi

Dokumen terkait