• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA

N/A
N/A
Syajarotin Aslin

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Indonesia| 1 MAKALAH

PENGEMBANGAN PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. SITI ANNIJAT MAIMUNAH, M. Pd.

Oleh Kelompok 5:

KHOFIFAH KHURIN IIN (210101110069) JIBRIL DEWA NUGROHO (210101110071) SYAJAROTIN ASLIN NURONIA (210101110078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021

(2)

Bahasa Indonesia| 2

Kata Pengantar

Puji Syukur Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, baik kesehatan maupun kesempatan dalam memberikan dorongan dan motivasi sehingga terselesainya tugas ini.

Selanjutnya kami selaku mahasiswa yang membuat makalah mengenai Pola

Pengembangan Paragraf sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, maka kami menulis sebuah makalah yang berjudul “ Pola Pengembangan Paragraf berdasarkan kalimat utamanya”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Siti Annijat Maimunah,M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, atas bimbingan yang diberikan dalam pembuatan

makalah. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya teman- teman Pendidikan Agama Islam kelas C dalam pembelajaran berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini kemungkinan jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu penulis mengharapkan respon atau saran yang positif agar tulisan makalah kami ini dapat diterima. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Malang, 15 September 2021

Penulis

(3)

Bahasa Indonesia| 3 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI ... 3

BAB 1 ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan... 4

BAB 2 ... 5

2.1 Pengertian Paragraf ... 5

2.2 Gagasan Utama dan Kalimat Topik ... 5

2.3 Struktur Paragraf ... 6

2.4 Aspek Penyusun Paragraf... 7

2.5 Jenis Paragraf Berdasarkan Kalimat Utamanya ... 7

2.5.1 Paragraf Deduktif ... 7

2.5.2 Paragraf Induktif ... 8

2.5.3 Paragraf Deduktif – Induktif ... 9

2.5.4 Paragraf Ineratif ... 10

2.5.5 Ide Pokok Menyebar ... 10

BAB III ... 11

Simpulan ... 11

Saran ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(4)

Bahasa Indonesia| 4 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam sebuah karangan ilmiah tidak mungkin baik apabila paragraf-paragraf

penyusunnya tidak baik, sama halnya dengan paragraf tidak mungkin menjadi paragraf yang baik bila kalimat penyusunnya juga tidak baik. Berkaitan dengan paragraf, dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf.

Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil

penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan bearti

seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam pragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal pragraf.

Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.

Pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu paragraf 1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari paragraf ?

2. Apa definisi gagasan utama dan kalimat topik ?

3. Bagaimanakah struktur paragraf yang baik dan benar?

4. Sebutkan aspek penyusun paragraf!

5. Apa sajakah jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari paragraf

2. Untuk mengetahui apa itu gagasan utama dan kalimat topik 3. Untuk mengetahui struktur paragraf

4. Untuk mengetahui aspek penyusun paragraf

5. Untuk mengetahui jenis - jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya.

(5)

Bahasa Indonesia| 5 BAB 2

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain. “Paragraf sering disebut sebagai karangan mini” (Suparno,

2007:316). Kegunaan dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisahkan gagasan-gagasan utama yang berbeda. Penggunaan paragraf memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh. Panjang dari satu paragraf adalah beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan oleh cara pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan. Jumlah kalimat di dalam paragraf dapat menentukan kualitas dari bacaan. Paragraf tersusun dari gagasan utama yang terletak dalam kalimat topik. Selain itu, terdapat kalimat penjelas yang memperjelas kalimat topik. Paragraf juga berfungsi untuk mengungkapkan pemikiran penulis secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Kriteria sekumpulan kalimat yang dapat menjadi paragraf yaitu adanya kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan sudut pandang yang tidak berubah-ubah.

2.2 Gagasan Utama dan Kalimat Topik

“Inti permasalahan dari sebuah paragraf disebut juga kalimat utama atau gagasan utama. Pada pikiran utama inilah segala pembicaraan dalam paragraf terpusat. Pikiran utama inilah yang sering disebut sebagai gagasan pokok, gagasan utama, atau ide pokok yang kemudian dikemas dalam sebuah kalimat topik” (Suladi 2014:2).

Kalimat topik sendiri yaitu kalimat utama yang berisi gagasan utama permasalahan yang dijadikan sebuah dasar cerita ataupun paragraf. Berikut adalah karakteristik/ ciri - ciri dari gagasan pokok supaya kita bisa dengan mudah menemukannya:

 Mendominasi bahasa dalam paragraf

 Topik utamanya bisa dijelaskan secara terperinci lewat kalimat kalimat penjelas

 Jika berdiri sendiri dalam satu kalimat, maka kalimat tetap memiliki arti yang jelas

 Jika letaknya diakhir paragraf (paragraf induktif) maka biasanya di tekankan dengan kata kunci seperti „sebagai kesimpulan‟, „oleh karena itu‟, „yang terpenting‟, „jadi‟.

Selanjutnya kita juga harus mengetahui beberapa cara untuk menemukan gagasan utama supaya kita dapat dengan mudah menemukannya. Berikut adalah caranya:

 Baca dengan cermat setiap kalimat dalam paragraf tersebut

 Identifikasi ide atau subjek yang mendominasi paragraf tersebut

 Tentukan satu kalimat dari paragraf tersebut yang cocok menjadi kalimat topik

 Tentukan gagasan pokok dalam kalimat topik tersebut

(6)

Bahasa Indonesia| 6 Pembahasan selanjutnya adalah kalimat topik. Kalimat topik sendiri yaitu kalimat utama yang berisi gagasan utama permasalahan yang dijadikan sebuah dasar cerita ataupun paragraf.

Fungsi kalimat topik:

 Memberitahu pembaca mengenai apa yang dibicarakan dalam paragraf itu

 Bagi penulis berfungsi sebagai pengendali terhadap seluruh persoalan yang dibicarakan

 Bagi paragraf itu sendiri kalimat topik berfungsi sebagai sandaran bagi kalimat kalimat lain dalam paragraf tersebut. Dengan kata lain kalimat kalimat lainnya akan bertumpu pada kalimat topik tersebut sehingga akan saling berkaitan satu sama lain.

Tidak cukup sampai disitu, namun untuk membuat paragraf harus dikembangkan dengan kalimat penjelas. Tujuan dari kalimat penjelas ini yaitu untuk menjelaskan isi dan maksud dari gagasan pikiran atau topik yang dimiliki oleh penulis agar tulisannya dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Dalam pembuatan paragraf, gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dapat diletakkan pada bagian awal, tengah, akhir, maupun menyebar ke seluruh bagian paragraf.

Berikut adalah ciri – ciri paragraf yang efektif:

 Mengandung satu gagasan utama yang dijelaskan beberapa kalimat penjelas

 Pikiran penjelas yang benar – benar mendukung gagasan utama

 Gagasan utama dan penjelas yang dikemas dalam kalimat yang lugas dan efektif

 Kalimat yang satu berkaitan dengn kalimat yang lain.

2.3 Struktur Paragraf

Struktur paragraf terdiri dari kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea dan menggambarkan keseluruhan isi paragraf dan mempunyai arti atau maksud yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Oleh karena itu, kalimat penjelas berisi keterangan – keterangan tambahan untuk memaparkan isi paragraf dengan lebih detail. Adanya struktur paragraf ini memudahkan pembaca untuk lebih memahami paragraf tersebut

2.4 Aspek Penyusun Paragraf

Seseorang tidak boleh asal asalan dalam menulis atau menyusun paragraf . “Paragraf pada dasarnya dibuat oleh penulis untuk mempermudah pembaca dalam menangkap

informasi” ( Sulistyo, 2015). Oleh karenanya ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum menyusun paragraf. Aspek – aspek tersebut yaitu: 1) kesatuan 2) kepaduan 3) kelengkapan dan ketuntasan 4) keruntutan 5) konsistensi.

Kesatuan dalam paragraph mengandung makna kalimat – kalimat dalam sebuah paragraf selalu relevan dengan topik yang dikembangkan. Dengan kata lain sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan apabila kalimat – kalimat dalam paragraf tersebut saling berkaitan mendukung satu ide pokok.

(7)

Bahasa Indonesia| 7 Kepaduan dalam paragraf ditandai dengan adanya hubungan timbal balik antara kalimat – kalimat yang ada dalam paragraf tersebut. Hubungan timbal balik tersebut berguna untuk membangun paragraf yang koheren sehingga mudah dipahami pembacanya.

Kelengkapan sebuah paragraf ditandai dengan adanya kalimat – kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Tidak ada ketentuan berapa jumlah kalimat

penjelas dalam suatu paragraf agar paragraf tersebut dikatakan lengkap.

Keruntutan yaitu dimana informasi atau ide disampaikan secara runtut tidak meloncat – loncat. Tujuannya adalah agar pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis ( Suladi, 2014).

Sementara konsistensi merupakan kemantapan penulis membuat sudut pandang terhadap karangannya. Sebuah paragraf lebih baik menggunakan satu sudut pandang saja agar bisa terfokus dalam membuat paragraf maupun karangan. Konsistensi atau pemilihan sudut pandang itulah yang membuat penulis dapat memilih gaya penulisan bahasa dari awal sampai akhir karangan.

2.5 Jenis Paragraf Berdasarkan Kalimat Utamanya 2.5.1 Paragraf Deduktif

Menurut Suladi (2014:53,55) paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada diawal. jenis paragraf ini bersifat deduksi yang gagasannya berkembang dari umum ke khusus. Kalimat utama paragraf deduktif berada di awal paragraf, sedangkan kalimat penjelas berada tepat setelah kalimat utamanya. Jenis paragraf deduktif memiliki ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan umum.

Contoh:

Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang tahun 2018, sudah 12 orang meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di jalan tol. Mengendarai mobil saat mengantuk bisa menyebabkan kecelakaan beruntun yang berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena mengantuk ini bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam.

Kalimat topik paragraph tersebut adalah kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat – kalimat penjelas.

Kalimat – kalimat penjelas itu untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik.

2.5.2 Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam paragraf. Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang

berfungsi untuk mendukung gagasan utama.

(8)

Bahasa Indonesia| 8 Jenis paragraf ini memiliki ciri-ciri menggunakan konjungsi seperti “jadi”, “akhirnya”,

“akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, berdasarkan uraian di atas”, “dengan demikian”, untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan utama.

Contoh:

Nalar ala Socrates juga dapat menempatkan pola pikir untuk menjadi kritis dan skeptis.

Berpikir dengan metode Socrates menuntut masyarakat berpikir kritis dan akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga menekankan dialog-dialog pemikiran sebagai usaha

mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju pada hakikat terdalamnya. Jadi, Metode ala Socrates ini disebut juga dengan istilah metode kritis atau metode dialektika. Hal inilah yang mengantarkan literasi tidak sesederhana membaca dan menulis saja. Tetapi, literasi menjadi budaya lengkap disertai dengan proses memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan. Akibatnya orang akan bersikap luwes, kaya pengetahuan, dan memiliki rasa empati tinggi pada suatu diluar dirinya maka dia telah berhasil memaknai literasi.

Paragraf ini dapat kita kategorikan sebagai paragraph induktif suatu paragraph yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.

2.5.3 Paragraf Deduktif – Induktif

Paragraf Deduktif – Induktif ( Campuran ) ini adalah paragraf dengan posisi kalimat topik di awal dan di akhir. Namun, bukan berarti dalam paragraf tersebut terdapat dua

gagasan utama. Adanya dua kalimat topik tersebut adalah bentuk pengulangan gagasan utama yang bertujuan untuk memperkuat informasi. Pragraf dengan pola ini diawali dengan

pernyataan yang bersifat umum, lalu diikuti dengan pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas dan diakhiri dengan pernyataan umum lagi yang berupa pengulangan gagasan utama.

Biasanya gagasan utama di akhir paragraf dikemas dengan kalimat topic yang sedikit berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama.

Untuk memudahkan dalam memahami paragraf campuran berikut merupakan contoh paragraf campuran.

Contoh:

“Eceng gondok dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air. Bagi masyarakat disekitar pinggiran sungai, eceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai. Eceng gondok dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat, atau meluap karena ditumbuhi eceng gondok terlalu banyak. Masyarakat di sekitar pinggiran danau juga menganggap eceng gondok adalah tanaman pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau. Tak salah jika eceng gondok dicap sebagai tanaman perusak lingkungan perairan”(Handoko, Adi Dwi: 2018).

(9)

Bahasa Indonesia| 9 Gagasan utama paragraf tersebut adalah Eceng gondok dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Gagasan utama itu kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas. Ketiga kalimat penjelas itu adalah:

( 1 ) Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air.

( 2 ) Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, eceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai. Eceng gondok dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat, atau meluap karena ditumbuhi eceng gondok terlalu banyak.

( 3 ) Masyarakat di sekitar pinggiran danau juga menganggap eceng gondok adalah tanaman pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau.

Ketiga kalimat diatas adalah kalimat pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas gagasan utama. Pada bagian akhir dari paragraf ini terdapat pengulangan gagasan utama yang dikemas sedikit berbeda dengan gagasan utama yakni: . Tak salah jika eceng gondok dicap sebagai tanaman perusak lingkungan perairan. Makna nya memang sama dengan gagasan utama namun, cara penyampaiannya dibuat berbeda.

2.5.4 Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh:

“Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.

NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa.Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung”(Suladi, 2014:57,58).

Gagasan utama paragraf tersebut adalah Indonesia sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.Dalam menyampaikan informasi penulis memulai dengan menampilkan hal hal yang bersifat khusus. Penulis mengawalinya dengan menampilkan bermacam macam

peristiwa yang terjadi diberbagai daerah di Indonesia kemudian menyimpulkannya dalam bentuk kalimat topic. Untuk menegaskan bahwa semua yang terjadi itu merupakan musibah yang menimpa masyarakat Indonesia, penulis menambahkan informasi yang berupa akibat dari bencana itu.

(10)

Bahasa Indonesia| 10 2.5.5 Ide Pokok Menyebar

Paragraf dengan jenis ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat – kalimatnya.

Contoh:

Awan mendung menyelimuti wajah ibu kota seolah siap menumpahkan air matanya. Siap membuat jalanan ibu kota tergenang banjir. Banjir memang ritual rutin di ibukota jika musim hujan sedang melanda. Banjir yang merepotkan. Meski begitu, awan mendung itu tak

mampu menyapu senyuman dari wajah gadis kecil itu. Wajahnya yang bulat dan dihiasi lesung pipi terus saja menebarkan senyuman seolah ingin memberi tahu dunia bahwa hatinya sedang dilanda badai kebahagian.

Gagasan utama paragraf tersebut tidak terdapat pada kalimat utama, kedua, ketiga dan seterusnya. Namun, untuk dapat memahami gagasan pada paragraph tersebut pembaca harus menyimpulkan isinya. Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf tersebut kita dapat menyimpulkan isinya yaitu gambaran suasana hati seorang gadis kecil yang sedang bahagia dan kebahagiaannya tak bisa dibendung dengan apapun.

(11)

Bahasa Indonesia| 11 BAB III

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan makalah ini dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain. Penggunaan paragraf memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh. Inti permasalahan dalam paragraf disebut juga dengan kalimat utama atau gagasan utama

sedangkan kalimat topik adalah kalimat utama yang berisi gagasan utama permasalahan yang dijadikan sebuah dasar cerita ataupun paragraf. Struktur paragraf sendiri terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.

Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya dibedakan menjadi lima yaitu: Paragraf deduktif yang gagasan utamanya berada diawal, paragraf induktif berkebalikan dengan paragraf deduktif yakni gagasan utamanya berada di akhir, paragraf campuran dengan posisi gagasan utamanya berada diawal dan di akhir, paragraph ineratif dengan letak gagasan utama di tengah, serta ide pokok menyebar yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluru paragraf atau tersirat pada kalimat kalimatnya.

Saran

Setelah memahamai mengenai pengembangan paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya, sebaiknya ketika kita membuat sebuah karya diharapkan dapat memperhatikan pola pengembangan paragraf, supaya mencapai sebuah karya yang baik dan benar. Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.

(12)

Bahasa Indonesia| 12 DAFTAR PUSTAKA

Handoko,Adi Dwi. (2017). 10 Contoh Paragraf Campuran.

https://www.dapurimajinasi.com/2017/09/10-contoh-paragraf-campuran.html, diakses pada 20 September 2021pukul 09.00 WIB

Suladi. (2014). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sulistyo, dkk. (2015). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta: UPT UNS Press.

Suparno. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

book event called “A Nation Exiled: Crimean Tatars.” Gold class years indicate Golden Saxons and honored years at Reunion 2014 Dear Alumni, Faculty, Staff, Administration – If you