• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pokok-pokok Ajaran Islam

N/A
N/A
Muhammad Ridwan

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Pokok-pokok Ajaran Islam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK-POKOK AJARAN ISLAM

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Study Islam

Dosen Pengampu: Dr. Mulyadi, M.A

Disusun Oleh:

Titin Fazira

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-AZHAR

PEKANBARU

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan Rahmat-nya yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-nya serta segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah tentang “Pokok-pokok Ajaran Islam” ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yang semakin tgeruji kebenarannya yakni baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat serta para pengikutnya. Dan semoga syafa’atnya diberikan diakhirat kelak dan selalu menyertai kehidupan ini.

Makalah ini berisi tentang Pokok-pokok Ajaran Islam.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Mulyadi, M.A selaku Dosen mata kuliah Metodologi Study Islam yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini

2. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukunga yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan penyusunan ini. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 03 Maret 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB 2 PEMBAHASAN...2

A. Iman...2

B. Ibadah...3

C. Ihsan...4

BAB 3 PENUTUP...6

A. Kesimpulan...6

B. Saran...6

C. Daftar Pustaka...6

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dapat diumpakan seperti sebuah pohon, yang terdiri dari akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah. Masing-masing bagian dari pohon ini nama dan fungsinya berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun saling berkaitan secara fungsional, dan membentuk sebuah sistem yang terpadu.

Pokok-pokok ajaran Islam dapat diibaratkan sebagai akar atau fondasi yang di atasnya dapat berdiri batang, dahan, dan lainnya.

Oleh karena itu sebagai pokok-pokok ajaran Islam, maka ia menjadi bagian yang inti, sedangkan bagian lainnya tidak boleh bertentangan dengan yang inti.

Pokok-pokok ajaran Islam yang akan dibahas pada makalah ini meliputi Iman, Ibadah, dan Ihsan. Dalam makalah ini penulis akan mengkaji hal-hal yang mencakup pokok-pokok ajaran Islam tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Iman?

2. Apa itu Ibadah?

3. Apa itu Ihsan?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami tentang Iman

(5)

2. Memahami tentang Ibadah

3. Memahami tentang Ihsan.

BAB 2 PEMBAHASAN A. Iman

Iman berasal dari bahasa Arab, yaitu

ناميإ

diambil dari kata kerja 'aamana' (

نمأ

) - yukminu' (

نمؤيييي

) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'. Secara istilah, Iman adalah:

ِناَكْرَ ْلاِب ٌلَمَعَو ِناَسلّلاِبٌرْيِرْقَتَو ِبْلَقْلِب ٌقْيِدْصَت

“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, mengamalkan dengan perbuatan”.

Dalam Islam, iman atau kepercayaan juga disebut dengan ‘aqidah, berasal dari kata aqada, yu’qidu, aqdan, aqidatan yang berarti ikatan, perjanjian, dan kokoh. ‘Aqidah merupakan hal yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan dipengaruhi oleh persangkaan. Selain itu, dilihat dari objek yang diimaninya, yaitu hanya Allah SWT semata, maka keimanan tersebut dinamakan tauhid. Istilah tauhid berasal dari bahasa Arab, yang berarti mengesakan, yakni mengesakan Allah atau pengakuan bahwa di alam semesta ini tiada Tuhan selain Allah.

(6)

Terdapat visi keyakinan pada Tuhan yang tampak dalam amal saleh yang bermanfaat bagi manusia. Visi tersebut dikemukakan ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Iman yang mendorong manusia melakukan amal saleh, yaitu perasaan, pikiran, dan perbuatan yang baik menurut Allah, Rasul, dan pendapat akal sehat manusia yang bermanfaat bagi manusia.

b. Iman yang melahirkan optimisme dan rasa percaya diri.

c. Iman yang melahirkan sikap jujur (shiddiq).

d. Iman yang melahirkan sikap terpercaya (amanah).

e. Iman yang melahirkan sikap yang menganggap bahwa apapun perbuatan yang dilakukan senantiasa didasarkan semata-mata karena Allah SWT, serta beribadah kepada-Nya.

f. Iman yang melahirkan semangat juang yang gigih dalam rangka jihad di jalan Allah.

g. Iman yang melahirkan akhlak mulia yang dihasilkan daru proses mengidentifikasi sifat-sifat agung yang ada pada Allah dan sifat-sifat mulia yang ada pada Rasulullah SAW.

B. Ibadah

Kata ibadah berasal dari kata ‘abada yang berarti patuh, tunduk, mengabdi, menyembah, merendahkan diri dihadapan Allah SWT. Secara istilah ibadah berarti ketaatan kepada Allah, tunduk atas segala perintah-Nya, dan pengabdian diri kepada Allah SWT. Menurut Abu A’la al-Mududi sebagaimana dikutip oleh Muhaimin, dkk (213:279), menyebutkan bahwa hakikat ibadah adalah usaha mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturan Allah dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan yang diperintahkan- Nya mulai akil balig sampai dengan meninggal dunia.

Ibadah tidak hanya sebatas dalam menjalankan rukun Islam, tetapi ibadah juga berlaku pada semua aktivitas duniawi yang didasari rasa ikhlas.

Oleh karena itu ibadah terdapat dua klasifikasi yaitu khusus (berkaitan dengan arkan al-Islam, seperti syahadat, shalat, zakat, puasa, haji) dan umum

(7)

(segala aktivitas yang titik tolaknya ikhlas yang ditunjukkan untuk mencapai ridha Allah SWT berupa amal saleh).

Dalil naqli yang berkaitan dengan ibadah salah satunya terdapat dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56-57 yang artinya “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makanan”.

Ibadah merupakan dimensi exoteric (luar) dari ajaran Islam. Adapun keimanan merupakan dimensi esoteric (dalam) dari ajaran Islam. Namun demikian, antara keimanan dan ibadah ini saling mengisi. Keimanan merupakan jiwa, spirit, atau rohnya. Adapun ibadah merupakan raga atau fisiknya.

Dalam Islam, pokok-pokok ibadah tersebut terumuskan dalam rukun Islam, sebagaimana tertulis pada Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya

“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.”

C. Ihsan

Kata ihsan berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘hasana-yuhsinu-husnaan’

yang berarti baik, bagus. Selain itu ihsan juga berarti beneficence (kemurahan hati, derma). Di dalam hadis, ihsan dinyatakan sebagai berikut:

كارييي هيينإف هارييت نكت مل نإف ,هارت كنأك هللا دبعت نأ (ير اخبلا هاور)

”Engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat Allah, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihat engkau.” (HR. al-Bukhari).

(8)

Ihsan dapat diartikan melakukan berbagai amal kebaikan kemanusiaan yang didasarkan atas ibadah semata-mata karena Allah SWT . Ihsan dalam arti yang demikian itu pada hakikatnya dekat dengan akhlak al-karimah. Kata

‘akhlak’ berasal dari bahasa arab, merupakan bentuk jamak dari ‘khuluq’

yang menurut bahasa berate budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Akhlak al-karimah berarti sifat-sifat terpuji yang sudah tertanam dalam jiwa yang dengannya, maka lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan lagi. Suatu perbuatan dapat dikatakan berakhlak jika memiliki lima ciri sebagai berikut:

a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah melekat menjadi kepribadian dan karakternya.

b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran lagi. Hal ini terjadi karena perbuatan tersebut telah melekat dalam jiwa dan kepribadiannya, sehingga dengan mudah dapat dilakukan.

c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul atas kemauan sendiri dari orang yang mengerjakannya, tanpa ada tekanan atau paksaan dari luar.

d. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau berpura-pura.

e. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan karena semata-mata atas panggilan Allah SWT.

(9)

BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam itu tidak bisa terlepas dari tiga pokok dasar, yaitu: akidah, ibadah, dan akhlak, yang mana dari ketiga pokok permasalahan tersebut terkandung sebuah korelasi yang tidak dapat dipisahkan, karena akidah mengajak kita untuk lebih meluruskan keyakinan kita. ibadah mengajak kita untuk lebih membuka wawasan kita tentang ajaran Islam dan pembinaan moral. Sedangkan akhlak mengajak kita untuk lebih mengetahui makna dari kehidupan untuk menjalin hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia. Sehingga kita sebagai manusia yang tahu akan hal ini, sekiranya kurang patut apabila tidak merealisasikannya.

B. Saran

Demikian makalah ini penulis buat. Menyadari bahwa tugas makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang konstruktif selalu diharapkan demi kesempurnaan tugas makalah ini.

(10)

membantu dalam penggarapan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang membutuhkan.

C. Daftar Pustaka

Ghazali, Dede Ahmad, dan Heri Gunawan. Studi Islam Suatu Pengantar dengan Pendekatan Interdisipliner, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015) cetakan ke-1.

Musyarrofah, Umi. Hadis Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: Tasnim, 2012) cetakan ke- 3.

Nata, Abuddin. Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Prenamedia, 2011).Cetakan ke- 1.

Supadie, Didiek Ahmad. Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011).

Referensi

Dokumen terkait