• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM “PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABAD KONTEMPORER DENGAH TOKOH MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD IQBAL”

N/A
N/A
Why-Rmdhan

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM “PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABAD KONTEMPORER DENGAH TOKOH MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD IQBAL”"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

“PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABAD KONTEMPORER DENGAH TOKOH MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD

IQBAL”

DOSEN PENGAMPUH : ADV. NERI ASLINA S.H.I.,MA.

DISUSUN OLEH :

TAUFIK HIDAYAT ( 1207.22.0144 )

WAHYU RAMADHAN ( 1207.22.0146 )

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH ( HESY ) SEKOLAH TINGGI AGAMA

IBNU SINA BATAM

2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bangun Rancang Ekonomi Islam.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan senantiasa Penulis terima dengan senang hati. Dengan segala keterbatasan, Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ADV. Neri Aslina S.H.I,MA., selaku pengampu mata pelajaran Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah-Nya, Amin.

Batam, 21 September 2023 Penulis

Kelompok 14

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN... 2

A. Latar Belakang Tokoh Dalam Mazhab Iqtishaduna ... 2

B. Konsep Pemikiran Ekonomi Islam Mazhab Iqtishaduna... 2

1. Strategi doktrin... 5

2. Strategi legislatif ... 5

BAB III PENUTUP... 6

A. Kesimpulan ... 6

B. Saran ... 6

DAFTAR PUSTAKA... 7

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ekonomi Islam merupakan hasil pemikiran para muslim yang bersumber kepada nilai-nilai Islam yaitu al-Quran dan al-Hadist. EkonomiIslam juga merupakan sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan segalafenomena tantang penerapan ,pilihan dan pengambilan keputusan dalamsetiap unit kegiatan atau aktivitas ekomomi yang mendasarkan pada aturanmoral dan etika Islam.Pemikiran ekonomi Islam kontemporer merupakan buah pikiran dari para ekonom muslim pada abad ke-20 masehi. Pemikiran ekonom-ekonommuslim kontemporer dapat diklasifikasikan menjadi 3 mazhab, yaitu mazhabiqtishaduna, mazhab mainstream, mazhab alternatife. Hal yang melatar -belakangi pembagian ketiga mazhab ini adalah adanya perbedaan pendapat,konsep tentang apa dan bagaimana ekonomi Islam.Dalampembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran Muhammad Baqir As-Sadr dalam bidang ekonomi,karena luasnya pembahasan yang dimiliki Muhammad Baqir As-Sadr terhadap perkembangan ekonomi Islam kontemporer.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana latar belakang tokoh dalam mazhab iqtishaduna?

2) Bagaiamana pemikiran ekonomi Islam baqir as-Sadr dalam mazhabiqtishaduna?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui latar belakang tokoh dalam mazhab iqtishaduna.

2) Untuk mengetahui konsep pemikiran mazhab iqtishaduna.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Tokoh Dalam Mazhab Iqtishaduna

Muhammad Baqr Al-Sadr Ash-shahid dilahirkan di Khadimiyeh pada25 Dzulhijjah 1353 H/1 Maret 1935 M. Beliau datang dari keluargaintelektual Islam. Beliau memilih studi-studi Islam tradisional di hauzas (sekolah-sekolah tradisional) di Irak. Beliau belajar fiqh, ushul dan teologi.

Meskipun Al-Sadr berlatar-belakang tradisional, Al-Sadr tidak pernahdipisahkan dari isu- isu penting dunia modern. Perhatian intelektualnya yangsangat tajam menginspirasinya untuk mendalami filsafat, kontemporer,ekonomi, sosiologi, sejarah, dan hukum. Al-Sadr terus menerusmenyuarakan pandangan-pandangan tentang kondisi umat muslim danmenyuarakanya tentang perlunya untuk bebas, tidak hanya darikolonialisme ekonomi dan politis, tetapi juga dari “fikiran dan memikirkankekuasaan.”

Di bukunya falsafatuna (filsafat kita), Al-Sadr menawarkan suatukritik komparatif terhadap kapitalisme dan sosialisme dan menawarkansuatu solusi pemikiran islami dan kerangka-kerangka dari suatu sistemekonomi Islam. Ditulis pada tahun 1960-an, Iqtishaduna dipandang sebagaisuatu analisa yang menyeluruh dan suatu perbandingan yang pertama darisistem ekonomi dilihat dari prespektif Islam, salah satu yang masihdigunakan sarjana- sarjana ekonomi di tahun sembilan puluhan.

Tahun 1948, Al-Sadr masuk perguruan Islam di Najaf dan tahun 1958aktif di Partai ad - Da’wa. Tahun 1959, Al-Sadr menulis buku yang berjudul Falsafatuna dan tahun 1961 menulis buku yang berjudul Iqtishaduna. Sejak tahun 1962 Al-Sadr menyatakan keluar dari Partai ad-dawa’, kemudian padatahun 1963 aktif mengajar di Perguruan Tinggi Islam Nafaj hingga tahun1980, serta menjadi pimpinan Marja’ di kawasan Najaf. Pada 1975, ia menerbitkan buku Prinsip-prinsip Hukum Islam. Pada 1978 hingga 1979,Beliau aktif mengorganisasi dan mengomandoi pergerakan anti rezimSadam Husain dan partai baats.

Karena keterlibatan nya dalam dunia politik tersebut,membuatnya senantiasa berhadapan langsung dengan rezimSaddam Husain. Pada 8 april 1980, Al-Sadr dibunuh oleh tentara Saddam, bersama dengan adik perempuannya, bint al-huda.

B. Konsep Pemikiran Ekonomi Islam Mazhab Iqtishaduna

Menurut Al-Sadr, ekonomi Islam adalah cara atau jalan yang dipiliholeh Islam untuk dijalani dalam rangka mencapai kehidupan ekonominyadan dalam memecahkan masalah

(6)

3

ekonomi praktis sejalan dengan konsepkeadilan. Bagi Al-Sadr, Islam “tidak mengurusi hukum permintaan dan penawaran (tidak pula) hubungan antar laba dan bunga (tidak pula)fenomena diminishing return di dalam produksi” yang baginya merupakan‘ilmu ekonomi’.

Al-Sadr memandang ekonomi Islam bukanlah sebuah disiplin ilmu,melainkan sebuah mazhab atau doktrin yang direkomendasikan Islam.Dengan demikian, ekonomi Islam adalah doktrin karena ia membicarakansemua aturan dasar dalam kehidupan ekonomi yang dihubungkan denganideologi-ideologinya mengenai keadilan (sosial). Oleh sebab itu, kehadiranIslam, khususnya ajarannya tentang ekonomi, bukan hendak menemukanfenomena tentang ekonomi di tengah masyarakat, akan tetapi inginmenerapkan ajaran Islam di bidang ekonomi.Sistem ekonomi Islam juga merupakan sebuah penerapan ilmuekonomi dalam praktik sehari-hari bagi individu maupun kelompok masyarakat dalam rangka mengorganisasi faktor produksi, distribusi dan pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan dan tunduk dalam peraturan/perundang-undangan Islam (Sunnatullah)

Menurut Baqir Al-Sadr, sistem ekonomi Islam berhubungan dengankenyataan dan apa yang seharusnya berasas pada kepercayaan, hukum,konsep dan definisi Islam yang diambil dari sumber al-Quran dan al-Hadis. Berdasarkan hal diatas Al-Sadr mengusulkan istilah lain untuk menggantiekonomi, yaitu iqtishad. Iqtishad berasal dari kata qasada yang berartisetara, selaras, atau seimbang. Dengan demikian,iqtishad tidaklah samadengan pengertian ekonomi, dan bukan sekadar terjemahan dari kataekonomi dalam bahasa Arab. Penggunaan kata iqtishad ini dilatarbelakangioleh permasalahan dasar yang dialami oleh masyarakat, yaitu distribusisumber daya ekonomi yang tidak merata, dimana terdapat kesenjanganantara kelompok yang sedemikian kaya dan kelompok yang sedemikianmiskin yang tidak memiliki kesempatan kerja.

Pemahaman ekonomi iqtisaduna beranggapan bahwa puncak permasalahan ekonomi adalah bukan karena sumber daya yang tidak terbatas, tetapi karena ketamakan manusia yang tidak terbatas. Pahammazhab ekonomi ini menganggap bahwa segala sumber daya alam adalahtidak terbatas. Aliran ini dipelopori oleh Baqir Sadr.

Dalam kehidupan sehari-hari, distribusi biasa diartikan sebagaikegiatan membagi-bagi barang kepada orang atau pihak yang berhak untuk menerimanya. Misalnya, dalam keadaan kesulitan ekonomi, pemerintahMelakukan distribusi bahan makan kepada pegawai negeri dan penduduk; di pusat pembangkit tenaga listrik terdapat bagian distribusi yang mengurus penyaluran tenaga listrik ke seluruh wilayah

(7)

4

.Dalam kegiatan ekonomi, kegiatan distribusi tidak hanya sekedar membagi-bagi atau menyalurkan barang, tetapi mempunyai pengertian yanglebih luas lagi. Kegiatan itu antara lain meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, penanggungan resiko, dan seterusnya sampai barang yang bersangkutan diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.

Dengan demikian, ruang lingkup kegiatan distribusi mencakup seluruh penanganan barang sejak lepas dari produsen sampai barang tersebutditerima oleh konsumen.

Meskipun pengertian distribusi sangat luas, dengan singkat dapatdikatakan bahwa yang dimaksud dengan distribusi adalah usahamenyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. Berkenaan dengandistribusi dalam arti penyebaran dan penukaran hasil produksi ini, Islamtelah memberikan tuntunan yang wajib diikuti oleh para pelaku ekonomi, pemerintah maupun masyarakat luas. Tuntunan tersebut secara hukumnormatif tertuang dalam fiqh almu’amalah.

Al-Sadr membagi pembahasannya menjadi dua bagian, yaknidistribusi sebelum produksi (pre-production distribution) dan sesudah produksi (post-production distribution). Penjelasan Al-Sadr yang terincimengenai hal itu didasarkan pada ajaran atau hukum yang berhubungandengan kepemilikan dan distributive rights.Distribusi sebelum produksi membahas tentang distribusi tanah dansumber daya lain, yang diistilahkan kekayaan primer.

Al-Sadr membagisumber daya alam menjadi 4 kategori, yakni tanah, bahan mentah ( sumber daya alam) di dalam tanah,air dan sumber daya lain (produk laut, sungai, buah-buahan).

Mengenai distribusi sesudah produksi (Post-Production Distribution),As-Sadr menyatakan bahwa Islam tidak menganggap semua faktor produksi(ataupun pemiliknya) itu sama derajatnya, yakni ‘orang yang melakukan produksi (pekerja) adalah “pemilik” riil dari barang yang dihasilkan’.Selanjutnya pekerja itu bertanggung jawab untuk membayar uangkompensasi bagi faktor produksi lain yang digunakan di dalam proses produksi. As-sadr juga membedakan antara mengerjakan sumber daya alammilik orang lain dan bekerja pada

“produk pekerja” milik orang lain.

As-sadr juga menentang kompensasi ‘resiko’ seperti yang kebanyakandikatakan oleh para ahli ekonomi, termasuk muslim, yang mengunakanungkapan ‘no risk, no gain’. Ahli ekonomi muslim yang mengajukanargument bahwa pemilik modal dalam kontrak mudharabah bisamemperoleh imbalan karena resiko itu keliru. As-sadr melilhat bahwaimbalan tersebut adalah karena kenyataan bahwa uang mereka sedangdigunakan, bukan faktor resiko.As-Sadr membagi dua aspek dalakegiatan produksi. Pertama, aspek objektif yang berhubungan dengan sisi teknis dan ekonomis seperti, hokum-hukum produksi, fungsi biaya, dan

(8)

5

sebagainya. Tetapi as-Sadr tidak membahas hal tersebut melainkan tentang pertanyaan dasar dalam ekonomi(apa, bagaimana, dan untuk siapa suatu produk itu diproduksi).

Kedua, aspek subjektif atau doktrin. ‘Apa yang akan diproduksi’(what ) dan ‘untuk siapa diproduksi’ (for whom) sesuai dengan ajaran Islammengenai barang-barang yang halal dan berbagai kategori barang.‘bagaimana memproduksi’ (how) dianggap sebagai tanggung jawab negara. Negara mempunyai tugas untuk merencanakan dan memberi petunjuk bagaimana seharusnya aktivitas ekonomi berjalan sesuai dengan al-Quran,sunnah dan ijma ulama.

As-sadr memiliki dua cabang strategi dalam memberi pandangan yangsehat mengenai produksi, yaitu:

1. Strategi doktrin

Manusia termotivasi untuk bekerja karena bekerja dipandangsebagai ibadah jika dilaksanakan dengan pemahaman dan niat sepertiyang dinyatakan dalam al-Quran.

2. Strategi legislatif

a) Tanah menganggur dapat disita oleh negara dan di redistribusikankepada mereka yangmau menggarapnya

b) Prinsip ‘tak ada kerja, tak ada hasil

c) Larangan dengan hima’, yaitu memiliki tanah dengan paksa d) Pelarangan bunga

e) Dilarangnya pemusatan dan konsentrasi kekayaan

f) Pelarangan transaksi tidak produktif, seperti membeli murah danmenjual mahal tanpa kerja.

(9)

6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Ekonomi Islam merupakan doktrin yang direkomendasikan Islam.karena ia membicarakan semua aturan dasar dalam kehidupan ekonomiyang dihubungkan dengan ideologi- ideologinya mengenai keadilan(sosial). Oleh sebab itu, kehadiran Islam bukan hendak menemukanfenomena tentang ekonomi di tengah masyarakat, akan tetapi inginmenerapkan ajaran Islam di bidang ekonomi.Kemudian Baqir as-Sadr mengganti dengan kata iqtishad Penggunaan kata iqtishad ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dasar yang dialami oleh masyarakat, yaitu distribusi sumber daya ekonomi yangtidak merata, dimana terdapat kesenjangan antara kelompok yangsedemikian kaya dan kelompok yang sedemikian miskin yang tidak memiliki kesempatan kerja.

B. Saran

Makalah ini memberi penjelasan tentang ekonomi Islamkontemporer iqtishaduna yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr. Denganadanya makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahamitentang ekonomi kontemporer iqtishaduna dengan baik.

(10)

7

DAFTAR PUSTAKA

Arravik, Havis.Sejarah Pemikiran Islam Kontemporer . Depok: Kencana, 2017.Choiriyah,

“Pemikiran Ekonomi Muhammad Baqir Ash-Sadr,”Islamic Banking ,

Haneef, Mohamed Aslam,Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer : Analisa Komparatif Terpilih, Terjemahan oleh Suherman Rosyidi. Jakarta: RajawaliPers, 2010.

Maulana, Rian. Konsep Distribusi Menurut Muhammad Baqir As-Sadr,Jurnal Al-Iqtishad , Vol. II, No. 2, Juli 2010 - diakses pada 12 September, 2019 - http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad/article/view/2486

Maulidzien, Ahmad. Pemikiran dan Konstribusi Tokoh Ekonomi Islam Klasik dan Kontemporer, Jurnal Deliberatif, Vol. 1, No. 1, Juni (2017) - diakses pada12 September, 2019 - https://www.ojs.usnd.ac.id

Vol. 2, No. 1(2016) - diakses pada 12 September, 2019 - http://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/isbank/article/view/23

Referensi

Dokumen terkait

Minggu Ke- Sub-CP-MK sbg kemampuan akhir yg diharapkan Indikator Materi Pembelajaran Pustaka Metode Pembelajaran Kriteria & Bentuk Penilaian Estimasi Waktu Menit

"Membangun Sistem Ekonomi Berkeadilan: Telaah atas Pemikiran Muhammad Baqir Al-Sadr", Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 2011 Publication repository.uinsu.ac.id