• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SUMBER SEJARAH LISAN DALAM PENULISAN SEJARAH

N/A
N/A
MAN Official

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH SUMBER SEJARAH LISAN DALAM PENULISAN SEJARAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SUMBER SEJARAH LISAN DALAM PENULISAN SEJARAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Lisan Dosen Pengampu: Dian Prayoga, S.Pd, M.Hum

Disusun Oleh:

Fikri Maulana Yusuf (02202012120) Muhammad Amirulhaq (02202012121)

Muhammad Aminuddin (02202012

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU ADAB DAN BUDAYA ISLAM RIYADLUL’ULUM

KOTA TASIKMALAYA 2023/1444 H

(2)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Tak lupa Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam, panutan umat manusia dan tokoh yang paling berpengaruh di Dunia yaitu Nabi Muhammad SAW juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.

Dan Alhamdulillah pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul “SUMBER SEJARAH LISAN DALAM PENULISAN SEJARAH”. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Lisan. Kami berharap makalah dapat bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan mengenai bagaimana kedudukan sumber sejarah lisan dalam penulisan sejarah.

Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menjumpai berbagai macam hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Maka pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu meyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, tugas ini juga masih tergolong jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan tugas selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini memberikan ilmu dan bermanfaat, khususnya bagi kelompok kami, umumnya kepada pembaca sekalian. Terimakasih.

Tasikmalaya, 20 Maret 2023

Kelompok 2

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

D. Manfaat Penulisan...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

A. Perkembangan Sejarah Lisan...3

B. Penggunaan Sumber Sejarah Lisan...4

C. Pe...5

D. Kondisi...12

BAB III...14

PENUTUPAN...14

A. Kesimpulan...15

DAFTAR PUSTAKA...16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah Lisan merupakan al yang menarik untuk dibahas dan dikaji secara meneyluruh bgai para sejarwan, terutama untuk dapat memberikan suatu rekontruksiyang lebih menarik atas sebuah peristiwa yang telah dibahas, guna kemudian diberikan kepada para penikmattulisan mereka atau bagi para pembaca.

Dalam hal ini, para pembaca tentunyaingin memperoleh narasi yang utuh terkait dengan peristiwa yang digambarkan, yang sekiranya dekat dengan kebenarannya dengan peristiwa yang terjadi. 1

Sebab Itulah kenapa kemudian para penulis sejarah mempunyai serangkaian tugas dalam menyajikan sebuah peristiwa yang telah Ia rekonstruksi sebagaimana adanya, utuh sesuai dengan konteks ruang dan waktu yang ada pada saat itu. Saat kemudian muncul keraguan dan pertanyaan dalam benak para penulis mengenai bagaimana menghadirkan sebuah peristiwa yang sekiranya telah lampau atau telah terjadi tersebut? Maka tentu saja jawabannya kemudian ada pada kekuatan sumber-sumber yang telah tersedia ataupun telah berhasil Ia dapatkan dalam proses penelusurannya tersebut.

Karena itu, untuk memperoleh solusi atas hal tersebut, ka diadaknlah Pusat sejarah au di Indonesia kita kenal dengan ANRI (Arsip Nasional Republik Indoensia). Mengenai perkembangan penggunaan sejarah lisan dalam penulisan sejarah akan dibahas pada makalah ini. Dari mulai dirintisnya kembali pemakaian sumber lisan untuk penulisan, hingga hal seperti kendala sumber lisan dalam pemanfaatannya sebagai sumber akan dibahas pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perkembangan Sejarah Lisan?

2. Bagaimana?

3. Bagaimana?

4. Bagaimana?

C. Tujuan Penulisan

1 Padiatra, A. M. (2021). Sejarah lisan: Sebuah pengantar ringkas. Buku Belaka.hlm.16 1

(5)

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh kami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Perkembangan Sejarah Lisan 2. Untuk mengetahui

3. Untuk mengetahui 4. Untuk mengetahui D. Manfaat Penulisan

1. Makalah ini sangat kami harapkan bisa menjadi sumber bacaan ataupun penambah reverensi oleh pemakalah lain dalam ruang lingkup yang senada.

2.

Memberi pengetahuan terkait sumber sejarah lisan dalam penulisan sejarah

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Sejarah Lisan

Perkembangan sejarah lisan tidak hanya akan dibahas secara sempit dengan cangkupan yang lebih sedikit. Kita akan memulai dengan melihat perkembangan sejarah lisan yang terjadi di Eropa pada abad ke-19. Penggunaan sejarah lisan sebagai penulisan sejarah di Eropa sangatlah kecil. Hal ini disebabkan karena para professor mendsarkan informasipada sumber-sumber arsip-arsip dan bahan-bahan documenter lainnya. Sedangkan penggunaan dan validasi pembuktian informasi lisan baru muncul setelah abad ke-19 yang kemudian meningkasejak Perang Dunia Kedua. Hal ini juga beriringan dengan meningkatnya teknologi rekaman melalui tape recorder.2

Baik waktu maupun pola kebangkitan sejarah lisan tentunya tidak akan sama di setiap negara. Di Amerika Serikat, pada ahun 1948 kegiatan sejarah lisan dipelopori oleh Universitas Colombia, sementara di Inggris dalam tahun 1950–

1960-an, lebih tertarik untuk merekam pengalaman atau dalam istilahnya

ordinary working people’. Pilihan subjek semacam ini tidak bisa dilepaskan dari komitmen politik masing-masing negara. Proyek sejarah lisan di negara ini dipelopori oleh para sejarawan sosial yang berfokus pada ‘history from below’.

Namun kemudian pendirian pusat sejarah lisan kian berkembang juga di Inggris, Kanada, dan Italia3

Pemakaian sumber sejarah lisan di Indonesia juga ikut eksis, meski jika dihitung dengan waktu, Indonesia terlambat 34 tahun dalam pemanfaatan sumber lisan untuk penulisan sejarah. Di Indonesia sendiri pengakuan terhadap sejarah lisan dimuali pada tahun 1964 oleh sejarawan dari Universitas Indonesia, Nugroho Notosusanto dengan proyek Monumen Nasionalnya yang mengumpulkan data-ta sejarah Revolusi Indonesia 1945-1950.4

2 Erman, E. 2011. Penggunaan Sejarah Lisan Dalam Historiografi Indonesia. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume. 13. No.1. hlm.8.

3 Ibd, hlm.9.

4 Syukur, A. 2006. Sejarah Lisan Orang Biasa: sebuah pengalaman penelitian. Makalah Konferensi nasional Sejarah VIII. Jakarta. hlm.2.

3

(7)

Kerja sejarah lisannya lalu dipusatkan pada keberhasilan para perwira TNI Angkatan Darat menggagalkan kudeta Gerakan30 September 1965 sebagaimana terlihat dalam karyanya,”40 Hari Kegagalan G-30-S”. Sejak tahun itu Notosusanto memfokuskan kerja sejarah lisannya pada upaya menulis riwayat hidup para tokoh militer atau tentang sejarah militer Indonesia.5

Pada tahun-tahun setelahnya sejarah Lisan di Indoensia semakin berkembangan kokoh terutama setelah ANRI atau “Arsip Nasional Republik Indonesia” melaksanakan proyek sejarah lisan. Penanggung jawab dari proyek tersebut adalah Soemartin, Kepala ANRI periode 1971-1991. Ia juga dibantu tim Panitia Pengarah Sejarah Lisan dengan ketua Karsja W. Bachtiar, seorang guru besar sosiologi dan sejarah perkembangan masyarakat pada Universitas Indonesia.

Dilengkapi juga dengan panitia pengarah yang bersal dari sejarwan Indonesia pada saat iru seperti Sartono Kartodirdjo, Taufik Abdullah, Abdurachman Surjomihardjo, A. B. Lapian, dan Sumber Daya Manusia (SDM) ANRI.6

Meski Notosusato di nobatkan sebagai perintis sejarah lisan di Indonesia, namun orang yang paling berjasa menyebarluaskan perkembangan sejarah lisan di Indonesia adalah kepala ANRI periode 1971-1991 yaitu Soenartini dan Harsja Bactiar. Hal ini terjadi karena keduanya banyak melibatkan sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan memberikan penelitian dan membentuk pusat sejarah lisan di beberapa daerah.

B. Penyebaran Islam di Irak dan Iran

Setelah penaklukan sebagain wilayah Persia yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqqash, maka semakin bertambahlah wilayah kekuasaan Islam pada masa Kahlifah Umar bin Khattab. Umar bin Khatab mengambil sebuah tindakan yaitu menata pemerintahan dengan membentuk Departemen-departemen (diwan), dengan mengadopsi sistem tersebut dari bangsa Persia sebelumnya. Wilayah negara Islam pada saat kepemimpinan Umar dibagi menjadi 8 propinsi meliputi Mekkah, Madinah, Syiria, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.7

5 Ibd.hlm.3.

6 Santoso, A., & Pratama, M. (2021). Perempuan Pelestari Budaya: Warisan Ingatan Perempuan Keraton dalam Koleksi Arsip Lisan ANRI. Jurnal Sejarah. Vol.4. No.1.

7 Lubis, Junaidi. "Kontribusi Peradaban Islam di Masa khalafaurrasyidin: Pembentukan Masyarakat Politik Islam." Madania: Jurnal Kajian Keislaman 17.1. 2020. Hlm.78.

(8)

C. Peradaban Islam Di Irak Dan Iran 1. Peradaban Islam Di Irak

Kota Baghdad merupakan salah satu bukti peradaban yang terkenal di Irak, Kota Baghdad merupakan ibu kota Negara Daulah Abbasiyah yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur (754-775 M). Sebutan nama lain dari kota Baghdad yaitu kota Madinah Assalam yang merupakan nama resmi yang dipakai pada percetakan uang dinar maupun dirham, alat timbang, serta keperluan resmi

dari kelompok Islam fundamentalis yang sebagian tokoh-tokohnya adalah ulama-ulama terkemuka (para Ayâtullah) Iran.8

D. Kondisi Umat Islam Di Irak Dan Iran Saat Ini

Menurut sensus kependudukan pada tahun 2003, jumlah penduduk Irak keseluruhan sekitar 24 juta jiwa, di mana 74 persennya tinggal di perkotaan dan sisanya tinggal di Kegubernuran Baghdad.9 Pada saat ini, jumlah penduduk di Irak mencapai 40 juta jiwa dengan 99 persen dari penduduknya memeluk agama Islam dan seperempat pemeluknya ini beretnis Kurdi yang menganut aliran sunni atau Islam sufi.

8 Anjar Nugroho, Pengaruh Pemikiran Islam Revolusioner Ali Syari’ati Terhadap Revolusi Iran Jurnal Studi Islam, Vol. 15, No. 2, Desember 2014. Hlm. 192

9 Arismunandar, Satrio. "Dari Sumeria ke Irak Modern." hlm. 15.

5

(9)

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Islam menjadi agama yang paling banyak dianut oleh orang-orang Irak dan Iran. Hal ini tidak dapat terlepas dari latar belakang kedua negara tersebut, yang dalam sejarahnya telah tercatat bahwa kedua negara tersebut menjadi penyumbang peradaban Islam terbesar setelah kota Makkah dan Madinah. Kufah dan Basrah, dua kota yang berada dikawasan Irak merupakan tempat terlahirnya banyak ulama

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Erman, E. (2011). Penggunaan Sejarah Lisan Dalam Historiografi Indonesia. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume. 13. No.1.

Syukur, A. (2006). Sejarah Lisan Orang Biasa: sebuah pengalaman penelitian. Makalah Konferensi nasional Sejarah VIII. Jakarta..

Santoso, A., & Pratama, M. (2021). Perempuan Pelestari Budaya: Warisan Ingatan Perempuan Keraton dalam Koleksi Arsip Lisan ANRI. Jurnal Sejarah. Vol.4. No.1.

Padiatra, A. M. (2021). Sejarah lisan: Sebuah pengantar ringkas. Buku Belaka.

7

Referensi

Dokumen terkait