• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TAUHID NEW

N/A
N/A
kang wahyu channel

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH TAUHID NEW"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“ Ilmu Tajwid, Marotibul Qiro’ah, Mahkharijul Huruf dan Sifat-Sifatnya Serta Jenis dan Tata Cara Membaca dalam Al-Qur’an”

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Al -Qur an Dosen Pengampu : Moch Faizin Muflich,M.Pd

Disusun oleh : (kelompok 1)

1. Ahmad Thoha (012410002) 2. Chika Putri Nur A. (012410007) 3. Hilda Fauza Rodliyah (012410012) 4. Imroatun Khoirul N (012410013) 5. Melis Dwi Noviana (012410023) 6. Natasya Navitasari Z (012410029) 7. Refalia Lia Aulia (012410035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu yakni Bapak Moch Faizin Muflich, M.Pd adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah

”Al-Qur’an”.

Disini kami juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kami tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kami memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini, masih banyak kesalahan yang kami buat. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.

Lamongan, 20 September 2024

Kelompok 1

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ...

B. RUMUSAN MASALAH ...

C. TUJUAN MASALAH ...

BAB PEMBAHASAN ...

A. MENGENAL HURUF HIJAIYAH ...

B. PENGERTIAN TAJWID ...

C. HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID...

D. TUJUAN ILMU TAJWID...

E. MAROTIBUL QIROATUL QUR’AN ...

F. MAKHORIJUL HURUF DAN SIFAT-SIFATNYA...

G. PEMBELAJARAN SENI BACA AL-QUR’AN ...

H. TATA CARA MEMBACA AL-QUR’AN ...

BAB PENUTUP...

A. KESIMPULAN ...

B. SARAN ...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah cara-cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahaan seta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid.

Belajar ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah sedangkan membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) hukumnnya fardhu a’in. banyak dalil wajib yang mewajibkan mempraktikaan tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’an.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari huruf hijaiyah?

2. Apa pengertian dari Ilmu Tajwid ? 3. Apa hukum mempelajari Ilmu Tajwid ?

4. Bagaimanakah penjelasan dari maratibul Qur’an?

5. Bagaimanakah tatacara membaca Al-Qur’an?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Mengetahui pengertian huruf hijaiyah.

2. Mengetahui ilmu tentang Ilmu Tajwid.

3. Mengetahui hukum mempelajari Ilmu Tajwid.

4. Mengetahui penjelasan dari maratibuk Al-Qur’an.

5. Mengetahui tata cara membaca Al-Qur’an.

(5)

BAB PEMBAHASAN A. Mengenal Huruf Hijaiyah

Tahap pertama untuk bisa membaca alquran dalam huruf arab adalah menghafal huruf hurufnya. Sebagaimana dulu waktu sekolah dasar kita harus belajar menghafal alfabet untuk bisa membaca. Setelah hafal alfabet kemudian merangkai huruf tersebut menjadi sebuah kata, mengejah kata demi kata sampai mampu membaca satu kalimat. Begitupun dengan belajar membaca alquran, yang paling penting adalah anda harus hafal diluar kepala semua huruf hijaiyah ini. Anda tidak akan dapat mengejah dengan baik dan akan kesulitan saat membaca rangkaian huruf pada tahap selanjutnya yaitu mengejah kata. Jadi pastikan agar hafal dengan baik nama-nama huruf hijaiyah yang ada di bawah ini : Baca mulai dari huruf yang sebelah kanan.

ج

Jim ث

Tsa ت

ta ب

ba ا

Alif ر

Ro

ذ Dzal

د dal

خ kho

ح Ha ض

Dlod

ص Shod

ش syin

س sin

ز Zai ف

Fa

غ Ghin

ع ain

ظ dzo

ط To ن

Nun

م Mim

ل lam

ك kaf

ق Qof ي

ya

ء hamzah

ا lam alif

ه Ha

و Wau

B. Pengertian Tajwid

Secara etimologi kata tajwid berasal dari bahasa Arab yaitu Jawwadayujawwidu-tajwidan yang berarti membaguskan atau membuat jadi bagus.1. Kata tajwid diambil dari fi‟il madhi ( ّدوج (yang berarti membaguskan, menyempurnakan, memantapkan. 2. Dalam pengertian

(6)

lain dapat pula diartikan tajwid sebagai “segala sesuatu yang mendatangkan kebajikan”. 3.

Menurut ulama‟ tajwid, tajwid ialah mengeluarkan bacaan pada tiaptiap huruf sesuai dengan tempat keluarnya.

huruf atau makhrarij al-huruf dan memberikan haqnya huruf serta musytahaq huruf baik yang berkaitan dengan sifat, panjang pendek bacaan atau mad, bacaan yang ditipiskan atau tarqiiq, bacaan yang ditebalkan atau tafkhiim dan lain-lain. Hak huruf artinya ialah sifat-sifat asli yang tidak pernah terlepas dari huruf tersebut dan selalu bersama, seperti sifat al-Isti‟lah (lidah nai ke langit-langit), alIstifaal (lidah turun dari langit-langit), syiddah (tertahannya suara), Rakhawwah (terlepasnya suara) dan lain-lain, sedangkan mustahaq huruf artinya adalah sifat-sifat yang „aridhah atau baru, yang datang dan pergi pada kondisi tertentu karena adanya beberapa penyebab, seperti tarqiiq yang muncul sifatnya dari istifaal atau tafkhiim yang muncul dari sifat isti’laa’. Begitu juga dengan bacaan idzhar, idgham, ikhfa’dan lain-lain, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap14 ada juga yang mendevinisikan tajwid ialah ilmu yang dipakai untuk mengetahui bagaimana mengucapkan huruf -huruf dalam al-Qur’an.Dari beberapa definisi di atas, kesimpulannya adalah bahwa ilmu tajwid ialah ilmu untuk memperbaguskan bacaandan memperindah bacaan dengan tidak mengenyampingkan haq dan mustahaqnya huruf. Selain itu ilmu tajwid juga merupakan ilmu praktik, bukan hanya sekedar pemahaman teori. jika seseorang tidak mempelajari bacaannya secara talaqqi atau berhadap-hadapan langsung dengan para guru atau ulama yang sudah teruji keilmuannya, sesungguhnya itu tak ada artinyai dan niscaya hasilnya tidak akan maksimal.

C. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

• Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, sedangkan hukum membaca Al-Qur'an dengan tajwid adalah fardhu ain.

• Fardhu kifayah berarti jika sudah ada sebagian orang islam yang mempelajarinya, maka gugurlah yang lain dari kewajiban itu.

• Sementara itu, fardhu ain berarti bahwa membaca Al-Qur'an dengan tajwid merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim.

• Ilmu tajwid adalah ilmu yang menjelaskan tentang kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang menjadi landasan wajib saat membaca Al-Qur'an. Tujuannya agar bacaan Al- Qur'an sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW.

(7)

D. Tujuan Ilmu Tajwid

Tujuan mempelajari ilmu tajwid agar menjaga lidah untuk tidak salah ketika membaca al-Qur’an dan dapat membacanya secara betul. Kesalahan dalam membaca al- Qur’an dapat berakibat fatal, jika kesalahan yang terjadi pada pengucapan lafadz baik merubah arti atau tidak misalnya merubah bunyi huruf atau merubah harokat. Kesalahan lain yang harus dihindari pula adalah kesalahan yang terjadi pada pelafadzan huruf-huruf yang sesuai kadiah tajwid misalnya seharusnya dibaca gunnah atau kurang panjang pada mad wajib. Dengan kata lain, pembaca dapat memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al-Qur’an.

E. Marotibul Qiroatul Qur’an

Marotibul Qiroatul Qur'an adalah tempo membaca Al-Qur'an. Kita sering mendapati orang membaca Al-Qur'an dengan tempo berbeda- beda, ada yang membacanya cepat, ada yang pelan, ada yang sedang dan ada yang paling lambat. Ada empat tingkatan dalam membaca Al- Qur'an yang di sepakati oleh para ahli Qiroat (para ulama ilmu tajwid) :

Empat tempo membaca Al-Qur'an : 1. Tartil

Tartil adalah membaca Al-Qur'an dengan pelan dan tenang. Setiap huruf diucapkan satu persatu dengan jelas dan tepat menurut makhroj dan sifat-sifatnya yang sesuai dengan hukum ilmu tajwid.

2. Hadr

Hadr adalah membaca Al-Qur'an dengan cepat yang sesuai dengan kaidah- kaidah hukum ilmu tajwid. Membacanya tetap tidak keluar dari hukum ilmu tajwid.

Hadr biasanya dipakai oleh mereka yang sudah menghafal Al-Qur'an agar dapat mengulang hafalan dalam tempo singkat.

3. Tadwir

Tadwir adalah membaca Al-Qur'an peralihan antara lambat dan cepat.

Bacaan tadwir dikenal dengan bacaan sedang, tidak terlalu cepat namun juga tidak terlalu lambat.

(8)

4. Tahqiq

Tahqiq adalah membaca Al-Qur'an lebih pelan dari tartil atau membacanya lambat dan perlahan-lahan. Tempo ini biasanya digunakan untuk orang yang sedang belajar membaca Al-Qur'an agar mampu melafalkan huruf dan sifat- sifatnya.

Dari empat tempo/tingkatan yang disebutkan di atas, mayoritas ulama berpendapat bahwa membaca dengan tartil adalah yang paling utama. Allah swt berfirman dalam surat Al-Muzzammil ayat 4, yang artinya : “Dan membacalah Al-Qu'an dengan tartil". (QS Al- Muzammil ayat 4)

Dengan demikian, kesimpulannya ada 4 jenis tempo membaca yang biasa dilakukan seseorang ketika membaca Al-Qur'an dan semuanya boleh sepanjang bacaannya sesuai dengan ketentuan yang ada dalam ilmu tajwid yang telah disepakati oleh para ulama ilmu tajwid (ahli qiroat) yang membaca dengan cara tartil, hadr, tadwir dan tahqiq.

F. Makhorijul Huruf Dan Sifat-Sifatnya

a. Pengertian Makharijul Huruf Bab makhraj adalah bagian yang terpenting dari ilmu tajwid. Bahkan hampir seluruh masalah-masalah hukum bacaan dalam ilmu tajwid bermuara dan kembali kepada bab makhraj. Oleh karenanya menjadi suatu keharusan bagi orang yang akan membaca Alquran, terlebih dahulu mempelajarinya sampai mahir.

b. Dasar Makharijul Huruf Alquran harus dibaca dengan bacaan/tilawah yang sebenarnya, yaitu harus mengikuti aturan-aturan dalam membacanya, seperti harus benar makhraj hurufnya, panjang pendeknya, cara berhenti dan lain sebagainya.

c. Tujuan Makharijul Huruf Seseorang yang sedang tilawah Alquran, tidak akan bisa membedakan huruf satu dengan huruf yang lain tanpa mengerti pelafalan huruf itu pada tempat keluarnya. Karena itu sangat penting mempelajari makharijul huruf agar pembaca terhindar dari hal-hal sebagai berikut:

1) Kesalahan mengucapkan huruf yang mengakibat kan berubah makna

2) Ketidak jelasan bentuk-bentuk bunyi huruf, sehingga tidak bisa dibedakan antara huruf satu dengan huruf yang lain.

3) Memelihara lisan dari kesalahan membaca Alquran.

(9)

4) Untuk melancarkan bacaan Alquran umat Islam baik ditingkat pendidikan dasar maupun tinggi, dalam membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

d. Pembagian makharijul huruf dan cara pengucapannya.

No Makhraj Huruf

1. Rongga mulut dan tenggorokan ىو ا

2. Pangkal tenggorokan هء

3. Tengah tenggorokan ح ع

4. Puncak tenggorokan خ غ

5. Pangkal lidah mengenai langit-langit diatasnya ق 6. Pangkal lidah yang agak ke depan mengenai

langit-langit

ك 7. Tengah lidah dan tengah langit-langit يشج 8. Sisi (kanan-kiri) lidah mengenai sisi gigi geraham

atas (sebelah dalam)

ض 9. Sisi bagian depan lidah mengenai gusi gigi depan ل 10. Ujung lidah mengenai gusi gigi depan atas ن 11. Ujung lidah agak kedalam mengenai gusi gigi

depan atas

ر 12. Punggung ujung lidah mengenai pangkal gigi

depan atas

ط د ت 13. Ujung lidah menghadap dan mendekat diantara

gigi depan atas dan bawah

ص س ز 14. Ujung lidah dan ujung dua gigi seri pertama atas ث ذظ 15. Bibir bawah bagian dalam mengenai ujung gigi

seri atas

ف

16. Kedua bibir atas dan bawah بمو

17. Rongga pangkal hidung (ن م)ةنغفرح

Selanjutnya ke 17 makhraj ini diklasifikasikan ke dalam lima tempat. Lima tempat inilah yang merupakan letak makhraj dari setiap huruf yang kita ketahui saat ini. Lima tempat yang dimaksud adalah :

a. Al-Jauf artinya rongga tenggorokan dan mulut

(10)

Pada rongga mulut hanya ada satu makhraj yaitu makhrajnya huruf mad (alif setelah fathah, wawu mati setelah dhummah, ya mati setelah kasroh) huruf-huruf ini dinamakan hawiyah.

b. Al-Halq artinya tenggorokan

Pada tenggorokan terdapat tiga makhraj yaitu:

1) قاحلاىصقأ pangkal tenggorokan yaitu makhrajnya ه dan ء 2) قلحلاطسو tengah tenggorokan yaitu makhrajnya ح dan ع

3) قلحلا ىندا puncak tenggorokan yaitu makhrajnya خ dan غ. Huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan dinamakan huruf halaqiyyah

c. Al-Lisan artinya lidah

Pada lidah terdapat 10 makhraj dan bagian lidah terbagi menjadi empat,20 yaitu : Huruf ظ, menekan ujung lidah pada pertemuan gigi seri atas dengan gusi. Huruf ini dinamakn huruf litsawiyyah )وي ٌَ ٌثا َفرح)ََ(Pucuk )فرط

فرط Huruf ظ, menekan ujung lidah pada pertemuan gigi seri atas dengan gusi. Huruf ini dinamakn huruf litsawiyyah )وي ٌَ ٌثا َفرح)ََ(Pucuk )رطz ناسللاََ َفرط

i. makhraj-makhrajnya adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah.

ii. Dari ujung lidah ke bawah makhrajnya ملا sedikit (agak kedepan) menempel gusi gigi depan dan atas keluar huruf ن (nun hidup dan nun mati) yang ibaca idzhar.

iii. Dari ujung lidah agak ke dalam setelah makhrajnya ن menempel gusi gigi depan atas hurufن-ل-ر dinamakan huruf dalqiyyah (ويملر(َ ف ًرحف ًرح

a. Punggung ujung lidah menempel pangkal gigi depan atas (gigi seri) keluar tiga huruf ت

د-

ط- , ini dinamakan huruf nit‟iyyah )رحًفَةيعطن.

b. Dari ujung lidah dan dari atasnya gigi muka yang bawah (tidak menempel) keluar tiga huruf, yaitu:َ ز-ص-س jadi ketika diproses ke dalam ruangan antara ujung lidah dan halaman dalamnya gigi

c. Dari ujung lidah dan dari atasnya gigi muka yang bawah (tidak menempel) keluar tiga huruf, yaitu:َ ز-ص-س jadi ketika diproses ke dalam ruangan antara ujung lidah dan halaman dalamnya gigi.Dari ujung lidah dan ujung gigi seri yang atas keluar tiga huruf, yaitu: ث-ر-ظ.1 Adapun cara mengucapkan ketiga huruf ini adalah:

1 Abdul Aziz AbdurRouf, PedomanDaurahAlquran, Kajian Ilmu Tajwid, (Ja ka rta : Al Fia n Press,2016),

(11)

1) Huruf ث, menekan ujung lidah pada ujung dua gigi seriyang atas (lidah ada renggang)

2) Huruf ر, menekan ujung lidah pada tengahtengah gigi seri atas.

3) Huruf ظ, menekan ujung lidah pada pertemuan gigi seri atas dengan gusi. Huruf ini dinamakn huruf litsawiyyah ) وي ٌٌَثا َفرح) ََ

d. Pinggir )ةفاح( ناسللا َََةفاح, makhraj-makhrajnya adalah:

e. Pinggiran lidah kanan dan kiri atau kanan/kiri saja. Mengenai gigi geraham atas keluar satu huruf yaitu ض.2

f. Tepi lidah agak ke depan dari makhrajnya ض sampai ujung lidah mengenai gusi gigi depan keluar ل.

g. Tengah )طس ًَ( ُ-ش-ج keluar dari tengah lidah bertemu dengan langit-langit.

h. Pangkal ) َصلا( طس ٌٌَىصلا, dari pangkal lidah keluar dua huruf yaitu ق dan ن. Huruf ini dinamakan huruf lahwiyyah .

d. As-Syafatan )ناتفشلاatau dua bibir

Pada dua bibir terdapat dua makhraj, yaitu:

a. Bibir bawah bagian dalam menempel ujung gigi seri atas, mengeluarkan huruf ف b. Dari antara bibir atas dan bawah keluar tiga huruf, yaitu:

ًا ةيذمَ ريغ (wawu tanpa mad) dan ءاب.

e. Al-Khaisyum)م ٌَ ٌشيخلاatau pangkal hidung.

Pada rongga pangkal hidung hanya terdapat satu makhraj, yaitu: huruf ghunnah.

1) Nun mati dan tanwin ketika di baca idgham bi gunnah, ikhfa, dan iqlab.

2) Mim dan nun yang di tasdid.

3) Mim mati ketika di idghamkan pada mim atau di baca ikhfa‟ ketika bertemu ba‟.

4) Posisi Makharijul Huruf

Berikut adalah gambar letak-letak makharijulhuruf

2 Muha mmad Turmudzi bin Fa dla n, TasyhilulMujawwidain: Ilmu Tajwid MenurutBacaan Imam Hafs, 53-54.

(12)

Keterangan gambar:

1. Rongga mulut : ََ, ًََ,ا 2. Pangkal lisan : ن, َق ََ, 3. Tengah lisan : ََُ,شَ, ج 4. Ujung lisan : ل 5. Pinggir lisan : ض

6. Ujung gigi seri atas : ظَ,رَ,ث

7. Ujung gigi seri bawah : سَ,صَ,ز ََ, 8. Pangkal gigi seri atas : دَ,طَ, ت 9. Dua bibir : بَ,مَ, ًَ

10. Gusi-gusi : َر ,نَ,ل ََ ََ ََ ََ ََ

11. Geraham atas : ن

12. Langit-langit atas : َق ََ ََ

13. Tekak (rongga kerongkongan) : (alif setelah fathah, wawu mati setelah dhummah, ya mati setelah kasroh)

14. Tenggorokan bagian luar : َغ ,خ ََ ََ

15. Tenggorokan bagian tengah : َع ,ح ََ

16. Tenggorokan bagian dalam : َء ,ه 17. Pangkal hidung : م ,ّن

18. Antara bibir bawah dengan ujung gigi seri atas : ف G. Pembelajaran Seni Baca Al-Qur’an

1) Pengertian Seni Baca Al-Qur`an

Seni baca al-Qur`an atau dikenal dengan nama An-Naghom fil Qur`an maksudnya adalah memperindah suara pada tilawatil Qur`an. Sedangkan ilmu Nagham adalah

(13)

mempelajari cara/metode di dalam menyenandungkan/ melagukan/memperindah suara pada tilawatil Qur`an. Seni baca al-Qur`an adalah merupakan ilmu lisan, yaitu ilmu yang direalisasikan dengan bacaan atau perkataan. Untuk itu mempelajari seni baca al-Qur`an Qori‟ dan Qori‟ah dituntut untuk mengetahui dan menguasai semua segi yang berhubungan dengan seni baca al-Qur`an. Syekh Syamsuddin Al Akfanidi dalam kitabnya “Irsyad Al-Qashid” mengemukakan bahwa ilmu hanya bisa diketahui apabila ia mengandung pembuktian (dalalah) baik berupa isyarat, ucapan ataupun tulisan. Isyarat mengharuskan adanya kesaksian, tulisan mengharuskan adanya bentukbentuk (goresan-goresan) yang berarti, adapun perkataan mengharuskan kehadiran dan kesiapan mendengar dari lawan bicaranya.11 Susunan kalimat Naghamul Qur`an yang dilafalkan dengan satu kali tarikan nafas terdiri fari dua kata yaitu Nagham dan al-Qur`an. Kata Nagham yang berarti lagu (symphony) adalah dalam konteks musik. Itulah sebabnya dalam dunia musik terdengar istilah Anghaamul muusiq artinya lagu-lagu.

music/symphony music/ intonasi music. Lagu-lagu ini diungkapkan dalam bentuk notasi musik, baik notasi angka maupun notasi balok. Adapun kata Naghamah bentuk muannats dari annaghamu jamaknya adalah Annaghamaatu berarti lagu (tune, melody) dalam konteks memperindah suara dalan membaca al-Qur`an. 12 Lagu-lagu ini biasanya diungkapkan dalam tausyikh yakni melagukan sejumlah kalimat syair sebatas patokan alunan suara tentang nada suatu lagu seperti yang ada dalam buku ini. Dalam konteks lagu al-Qur`an dapat dikatakan bahwa orang yang melagukan al-Qur`an adalah orang yang memahami apa yang dilagukannya baik berupa pesan-pesan atau kesan yang disampaikan oleh yang dilagukannya itu. Berangkat dari pemahaman yang sederhana seperti diuraikan di atas boleh jadi arah inilah yang dimaksud oleh hadits Nabi dengan sabdanya:

اوأرق َنآرُقلا نوحُلب برعلاا Artinya: Bacalah Al-Qur`an itu dengan lagu orang-orang Arab.

Dalam bahasa Arab pun Seni Baca Al-Qur`an sering disebut dengan Tilawah.

a. Pengertian Tilawah

(14)

Secara Etimologi kata Tilawah merupakan bentuk masdar asal kataلات ( yang artinya zmemiliki makna ىلت،لات yang berarti mengikuti. Kata Tilawah merupakan bentuk masdar dari (ةولات ،اولتي،لات) yang artinya membaca. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Tilawah artinya pembacaan ayat al-Qur`an dengan baik dan indah.13 Dalam kamus Al-Munawir kata (ةولتلا)dan (ةءارقلا) (yang artinya bacaan.

Secara umum kata Tilawah sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun khususnya yang berkaitan dengan al-Qur`an. Istilah Tilawah juga sering digunakan dalam event-event perlombaan keislaman khususnya di Indonesia, seperti Musabaqah (perlombaan) Tilawatil Qur`an (MTQ). Yang dalam pelaksanaannya istilah tersebut hanya sebatas membaca al-Qur`an kemudian mendapatkan penilaian dan itulah yang sering kita lihat pada saat mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ). Hal ini pula yang menjadi pemahaman bersama akan makna tilawah itu sendiri dan sebagian umat muslim yang ada di belahan dunia.14 Oleh karenanya peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tilawah adalah suatu kegiatan atau aktivitas membaca al-Qur`an yang dilakukan dengan menggunakan irama atau lagu khusus tilawah al-Qur`an yang sudah diterapkan oleh para ulama yang ahli dalam bidang ilmu al-Qur`an.

Bahasa al-Qur`an adalah bahasa Arab sehingga orang-orang yang memahami bahasa Arab terlebih lagi orang-orang Arab akan dengan mudah membacanya dengan penuh ekspresi serta intonasi bacaan yang dihiasi dengan suara yang indah yang akan lebih membekas pada hati sanubari pembaca dan pendengarnya

Kesenian sebagai penjelmaan rasa keindahan pada umumnya adalah untuk kesejahteraan hidup. Rasa itu disusun dan dinyatakan oleh pikiran dan perasaan sehingga ia menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki. Intisari kesenian adalah menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Berdasarkan ajaran agama bahwa membaca al-Qur`an dengan seni baca, penuh keindahan suara adalah dalam rangka ibadah dan da’wah. Karena lagu yang indah sesuai dengan kaidah-kaidah SBA (Seni Baca Al-Qur`an) dapat mengantarkan suatu bacaan lebih meresap ke dalam hati sanubari pembacanya maupun pendengarnya.

Menjaga keindahan dalam segala aspek kehidupan dituntut oleh agama karena keindahan itu merupakan kebutuhan hidup manusia itu sendiri (baca al-Qur`an Ali-Imron ayat 14 Surat al-Kahfi ayat 7 dan 46, serta surat Fathir ayat 1). Fungsi perhiasan yang

(15)

diungkapkan oleh ayat-ayat ini khususnya suara yang dihiasi dengan kemerduan adalah untuk keindahan, sedangkan keindahan merupakan intisari kesenian. Al-Qur`an kitab suci umat Islam dianjurkan supaya dibaca dan dihiasi dengan suara yang merdu sehingga dapat memberikan kesan kepada pembaca dan pendengarannya. Melagukan bacaan al-Qur`an dengan suara yang indah merupakan seni baca yang paling tinggi nilainya dalam ajaran agama.

H. Tata Cara Membaca Al-Qur’an

Referensi

Dokumen terkait