• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEKNOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Mudarrisa Derkan

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH TEKNOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN TEKHNIK PENGOLAHAN SAMPAH

Dosen Pengampu Dr. Lensoni, M.Kes

DISUSUN OLEH : SYARIFAH AULA NIM : 23181149P

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ABULYATAMA TAHUN 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan rasa Syukur dan hormat, penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada tuhan yang maha esa, yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan, tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama proses penyusunan makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki dan mendalami aspek-aspek penting tentang

“tekhnik pengolahan sampah” pembaca diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai tersebut melalui paparan, analisis, dan argumentasi yang disajikan dalam tulisan ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif, memperkaya wawasan, dan memberikan pemahaman yang lebik baik kepada pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan pengembangan penulisan di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan rujukan yang berguna bagi pembaca yang berminat. Semoga bermanfaat.

Banda Aceh, 19 Februari 2024

( Penulis )

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Sampah merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan. Sampah jika tidak diperhatikan dengan baik akan mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti masalah kesehatan, kenyamanan, ketertiban, dan keindahan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga tercipta lingkungan permukiman yang bersih.

Persoalan lingkungan yang selalu menjadi isu besar di hampir seluruh wilayah perkotaan adalah masalah sampah. Laju pertumbuhan ekonomi di kota dimungkinkan menjadi daya tarik luar biasa bagi penduduk untuk hijrah ke kota (urbanisasi), sehingga terjadi tekanan penduduk di wilayah perkotaan. Akibat dari tekanan penuduk tersebut menyebabkan alih fungsi lahan di daerah perkotaan yang secara umumnya dari lahan pertanian ke non pertanian.

Tempat penampungan sampah (TPS) sementara merupakan sarana yang harus dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Tempat Penampungan Sampah (TPS) sementara yang baik, wajib dipenuhi apabila pemerintah daerah hendak menanggulangi masalah sampah di daerahnya. Peran Tempat penampungan Sampah (TPS) Sementara sangat penting bagi masyarakat maupun bagi pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan karena sebelum sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), maka terlebih dahulu diangkut ke tempat penampungan sampah (TPS) sementara, sehingga memudahkan masyarakat untuk membuang sampah. Ketersediaan tempat penampungan sampah (TPS) sementara di setiap daerah baik desa, kecamatan, maupun kota/kabupaten sangat diperlukan untuk membantu penanganan masalah sampah.

Pembuatan dan konstruksi tempat penampungan sampah (TPS) sementara pada umumnya berupa bak beton atau batu bata yang pada bagian atasnya terbuka dan dilengkapi dengan lubang pintu. Ukuran-ukuran dari tempat penampungan sampah (TPS) sementara sangat bervariasi, tergantung dari besar kecilnya produktivitas sampah pada daerah masing-masing, namun secara umum tempat penampungan sampah (TPS) sementara biasanya dapat menampung sampah lebih dari 4 m3 .

Dalam kehidupan sehari-hari sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga penulis setiap mata memandang di situ ada sampah memang berlebihan jika

(4)

penulis mengatakan demikian. Namun semua itu memang kenyataan yang tidak dapat penulis pungkiri lagi. Sampah merupakan kotoran bisasesuatu yang tak terpakai dan dibuang semua barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi berarti dapat penulis katakana sampahadalah barang bekas barang buangan barang tidak berguna barang kotor dan lain-lain. Seharusnya dimanfaatkan diolah dikelola sesuai dengan prosedur ,reduse /mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah reuse /menggunakan kembali barang yang biasa dibuang dan recycle /mendaur ulang sampah.

dalam kenyataannya pengel"laan peng"lahan sampah dalam kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kitabayangkan. Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang burukmengakibatkan pen!emaran baik pen!

emaran udara air di dalam dan atas permukaan tanah serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengan!am kesehatan masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak berartibagi manusia$ sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. 1rang sering membuangsampah sembarangan$ se"lah-"lah mereka tidak memiliki salah apapun. Padahal membuang sampah merupakanperbuatan tidak menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari dalam latar belakang masalah tersebut$ dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. mengapa "rang lebih suka membuang sampah sembarangan

2. Faktor apa yang menyebabkan orang tersebut membuang sampah sembarangan 3. Apa dampak negatif dan manfaat dari sampah baik organik maupun anorganik.

4. Bagaimana Cara mengelola sampah yang benar

5. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah

3. Tujuan

1.Membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan).

2.Menghimbau sekaligus menggerakan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah

(5)

4. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat memahami pengertian sampah dan jenis-jenis sampah secara singkat dan jelas.).

2. Pembaca dapat mengetahui dampak negatife yang ditimbulkan jika mengelola sampah dengan tidak tepat.

3. Pembaca dapat mengetahui cara pengelolaan sampah yang benar.

4. Pembaca dapat mengetahui manfaat dan pengelolaan sampah.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah di pakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor yang paling dominan, di samping itu kepekaan Masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar.

Sampah yang ada diperkotaan saat ini seolah-olah telah menjadi suatu masalah besar bagi para pengelola kota yaitu pemerintah daerah. Penumpukan sampah di sudut kota yang tidak terangkut menyebabkan suatu permasalahan tersendiri bagi sebuah kota. Penumpukan sampah selain berimplikasi pada estetika, kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat juga mengakibatkan terjadinya penyebaran penyakit pada suatu wilayah perkotaan.

Pengelolaan sampah yang tidak baik, terlihat ketika sampah disudut-sudut kota menumpuk hingga berhari – hari bahkan sampai bulanan. Pengelolaan sampah biasanya dilakukan secara komunal oleh intansi pemerintah yaitu Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang.

Salah satu permasalahan pengelolaan sampah adalah minimnya lahan pembuangan atau tempat pembuangan akhir (TPA). Karena semakin tidak ditangani dengan baik akan berdampak buruk bagi lingkungan kota dan memicu penurunan fungsi dan kemajuan kota kedepan. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negative.

karena dalam penanganannya baik untuk membuang atau membersihkan memerlukan biaya yang cukup besar. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai. Pengertian lain mengenai sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Selain itu sampah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Kemudian Menurut Tandjung “sampah merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.” Ketentuan pasal 1 ayat (1) UU Persampahan no.18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah, “sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.” Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah

(7)

spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis, sampah rumah tangga berdasarkan ketentuan umum pasal 1 ayat (1), sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3R Atau Reuse, Reduce, Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau Reuse, Reduce, Recycle menjadi salah satu Solusi pengelolaan sampah. Mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber Listrik (PLTSa, Pembangkit Listrik tenaga sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan Kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah dan Recycle berarti mengolah Kembali (Daur Ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Contoh kegiatan Reuse sehari-hari

 Pilihlah wadah kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau

berulang-ulang. Misalnya pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.

 gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.

 gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.

 gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.

 gunakan email /surat elektronik untuk berkirim surat.

 jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan

(8)

Contoh kegiatan Reduce sehari-hari

 pilih produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang

 hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

 Gunakan produk yang dapat diisi ulang (reffil), misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang Kembali

 Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan di tulis Kembali.

 Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.

 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotocopy

 Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

Contoh kegiatan Recycle sehari-hari

 Pilih produk dan kemasan yang dapat di daur ulang dan mudah terurai.

 Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton Kembali.

 Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.

 Lakukan pengolahan sampah nonorganic menjadi barang yang bermanfaat.

Kunci sukses pengolahan sampah juga meliputi:

1. Kredibilitas para pengambil kebijakan

2. Mekanisme implementasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar 3. Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang

4. Keterlibatan Masyarakat

5. Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap semua operasi fasilitas pengelolaan sampah

6. Evaluasi yang efektif terhadap strategi/opsi yang dipilih, yang tak kalah pentingnya, pengelolaan sampah memerlukan paying hukum yang jelas. Kalau tidak pengelolaan sampah akan tetap buruk, dan ini bisa menjadi Pustaka yang menyeramkan.

Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan peran serta dan kesadaran

(9)

Masyarakat akan pentingnya kebersihan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, diperlukan juga partisipasi dan dukungan pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menitikberatkan terhadap masalah sampah yang telah menjadi permasalahan utama.

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara Masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organic maupun an-organic harus mampu di olah, dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Cara pengolahan sampah juga dapat dikelola dengan metode 3R yaitu Reduse (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan Kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah).

Dan cara lainnya yang memudahkan Masyarakat untuk mengelola sampah. Selain itu, Cuma diperlukan kesadaran Masyarakat itu sendiri dan partisipasi dari pemerintah untuk melindungi lingkungan.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Mengurangi jumlah sampah yang dikenal dengan program 3R dimulai dengan cara meminimasi timbulan sampah dari setiap sumber sampah ( reduce ), melakukan daur

Secara umum, pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis pengelolaan sampah terpadu 3R (reuse, reduce, recycle) yaitu menggunakan kembali sampah secara langsung,

Proses memanfaatkan barang bekas atau sampah untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali memiliki manfaat antara lain: (a)mengurangi jumlah sampah yang dibuang

Pengelolaan sampah dikenal dengan istilah “prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (Menggunakan/memanfaatkan kembali), dan Recycle (Mendaur ulang). Oleh karena

Ma- syarakat telah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, telah menerapkan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle

BSIS dibentuk karena keinginan untuk memotivasi masyarakat melakukan prinsip 3R: reduse, reuse, recycle (mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang)

Secara umum, pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis pengelolaan sampah terpadu 3R (reuse, reduce, recycle) yaitu menggunakan kembali sampah secara langsung,

Penangana sampah yang dilakukan terdiri dari penanganan one side,yaitu 3R reduce, reuse, recycle, pengumpulan, pengolahan dengan cara pengomposan dan pembakaran, serta pengolahan