• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tentang Peradangan (Inflamasi)

N/A
N/A
Nayla Fatimah Azzahro

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Tentang Peradangan (Inflamasi) "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

Makalah Tentang Peradangan (Inflamasi)

Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan Dosen: Dr. Dr. Fitriyati Irviana, MM

(2)

ii

Di susun oleh:

Nayla Fatimah Azzahro 231030123437

Nazwa Aprilia Putri 231030123466

Novia Safitri 231030123445

Putra Kusuma Wardhana 231030123508

Queeni Sitha Aziizah Musthofa 231030123463

Rahma Dini Putri 231030123444

Raihan Julistyan Ramdani 231030123446

Rizky Putra Pratama Waruwu 231030123440

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG 2023

(3)

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Persoalan 1.3 Tujuan Penulisan 1.4 Manfaat Penulisan BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Peradangan ( Inflamasi) 2.2 Jenis Peradangan (Inflamasi)

2.3 Tanda dan Gejala Peradangan (Inflamasi) 2.4 Penyebab Peradangan (Inflamasi)

2.5 Cara Mengatasi Peradangan (Inflamasi) BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.2 Penutup

DAFTAR PUSTAKA

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radang atau inflamasi (Inggris: inflammation) adalah respons dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang merupakan salah satu dari respons utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.

Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.

1.2 Rumusan Persoalan

1. Apa definisi dari peradangan (inflamasi)?

2. Apa saja jenis-jenis sel-sel peradangan (inflamasi)?

3. Bagaimana tanda dan gejala peradangan (inflamasi)?

4. Apa saja penyebab peradangan (inflamasi)?

5. Bagaimana cara mengatasi peradangan (inflamasi)?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari peradangan (inflamasi)

2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sel peradangan (inflamasi) 3. Untuk mengetahui tanda dan gejala peradangan (inflamasi) 4. Untuk mengetahui penyebab peradangan (inflamasi) 5. Untuk mengetahui cara mengatasi peradangan (inflamasi)

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Biomedik sekaligus sebagai literatur tambahan yang ingin menambah wawasan yang mencakup peradangan (inflamasi).

(5)

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peradangan (Inflamasi)

Peradangan merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing. Gejala peradangan yang mudah dikenali adalah pembengkakan dan kemerahan. Walaupun biasanya tidak selalu memerlukan penanganan, peradangan perlu diatasi jika sudah parah atau mengganggu fungsi tubuh. Peradangan terjadi sebagai respons tubuh terhadap mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur, yang menyerang sistem imun tubuh sehingga menimbulkan infeksi . Namun kondisi ini tidak hanya terjadi akibat infeksi. Cedera fisik, paparan bahan iritan, dan racun juga dapat menyebabkan peradangan.Peradangan juga terkadang bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel-sel tubuh yang sehat sebagai zat asing. Peradangan yang terjadi pada keadaan ini disebut penyakit autoimun .

2.2 Jenis Peradangan (Inflamasi)

1. Neutrofil: Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang pertama tiba di lokasi infeksi atau cedera. Mereka berperan dalam menelan dan mencerna bakteri, virus, atau benda asing lainnya.

2. Limfosit: Limfosit adalah jenis sel darah putih yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Limfosit B menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi, sementara limfosit T membantu dalam membunuh sel yang terinfeksi atau sel kanker.

3. Monosit: Monosit adalah prekursor dari makrofag, yang merupakan sel besar yang menelan dan mencerna bakteri, sel mati, atau benda asing lainnya. Makrofag juga berperan dalam memperbaiki jaringan yang rusak.

4. Eosinofil: Eosinofil adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam respons terhadap alergi dan infeksi parasit.

5. Basofil: Basofil adalah jenis sel darah putih yang melepaskan histamin dan mediator inflamasi lainnya sebagai respons terhadap alergi dan infeksi.

(6)

3

2.3 Tanda dan Gejala Peradangan (Inflamasi)

Gejala peradangan yang dirasakan pada setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung kondisi yang menyebabkannya. Inflamasi yang disebabkan oleh cedera bisa bertahan beberapa hari dan bulan. Gejala yang biasanya tampak pada area radang meliputi: • Kemerahan

• Nyeeri dan lebih sensitif,

• Pembengkakan,

• Rasa hangat bila disentuh

• Kaku dan memar

• Hilangnya kemampuan untuk bergerak (mobilitas).

Sementara itu, inflamasi yang terjadi akibat infeksi virus dan bakteri kerap kali menyebabkan tubuh kelelahan. Pasalnya, tubuh Anda menghabiskan energi untuk menyembuhkan diri.

Gejala ini bisa bertahan beberapa minggu atau lebih bila bertambah parah. Tanda dan gejala yang bisa menyertai inflamasi akibat penyakit infeksi meliputi:

• Demam

• Mual

• Mengantuk

• Pilek

• Sakit tenggorokan

• Hidung tersumbat

• Sakit kepala

• Perubahan suasana hati.

(7)

4

2.4 Penyebab Peradangan (Inflamasi)

Penyebab peradangan (inflamasi) antara lain:

A. Penyebab Inflamasi Akut

Inflamasi akut dapat disebabkan oleh paparan terhadap suatu zat, sengatan serangga, cedera, atau infeksi. Ketika tubuh mendeteksi adanya kerusakan, maka sistem kekebalan tubuh akan memicu sejumlah reaksi, yaitu:

• Mengumpulkan protein plasma yang dapat memicu penumpukan cairan sehingga mengakibatkan pembengkakan

• Tubuh melepaskan neutrofil (sejenis leukosit) yang dapat menyebar ke area yang terkena luka atau infeksi. Leukosit mengandung molekul yang dapat melawan patogen penyebab penyakit sehingga dapat menyembuhkan kerusakan. Kemudian, pembuluh darah kecil akan membesar agar leukosit dan protein plasma lebih mudah mencapai lokasi tempat terjadinya kerusakan.

• Kemudian, pembuluh darah kecil akan membesar agar leukosit dan protein plasma lebih mudah mencapai lokasi tempat terjadinya kerusakan.

Inflamasi akut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi atau penyakit, seperti bronkitis, radang usus buntu (apendisitis), dan berbagai penyakit peradangan lainnya (biasanya

penamaan penyakit berakhiran dengan -itis). Kondisi lain yang dapat memicu inflamasi akut adalah luka fisik, kuku kaki tumbuh ke dalam, atau sakit tenggorokan, misalnya karena flu.

B. Penyebab Inflamasi Kronis

Inflamasi kronis dapat berkembang ketika seseorang:

• Hipersensitivitas terhadap suatu agen yang dapat menyebabkan alergi.

• Menderita penyakit autoinflamasi.

• Menderita gangguan autoimun.

• Mengalami peradangan akut terus- menerus.

• Terkena paparan bahan kimia industri dalam jangka panjang, misalnya panaz

Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan kronis adalah sebagai berikut:

• Berusia lanjut.

• Memiliki kebiasaan merokok.

• Memiliki (obesitas). berat badan berlebih

• Menerapkan pola makan tidak sehat.

• Mengalami gangguan tidur.

• Memiliki hormon seksual yang rendah

(8)

5

2.5 Cara Mengatasi Peradangan (Inflamasi)

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflamasi adalah:

1. Mengkonsumsi Makanan Sehat

Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan bahan-bahan nabati lainnya, dapat membantu mengurangi inflamasi dalam tubuh.

2. Berolahraga Secara Teratur

Olahraga dapat membantu mengurangi inflamasi dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menyebabkan inflamasi dari tubuh.

3. Menghindari stres

Stres dapat meningkatkan inflamasi dalam tubuh. Menghindari stres dengan cara berolahraga, meditasi, atau terapi bicara dapat membantu mengurangi inflamasi.

4. Menghindari Makanan yang dapat Meningkatkan Inflamasi

Makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam dapat meningkatkan inflamasi dalam tubuh.

Menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut dapat membantu mengurangi inflamasi.

5. Mengkonsumsi Suplemen

Beberapa suplemen, seperti omega-3 asam lemak, vitamin C, dan vitamin E, dapat membantu mengurangi inflamasi dalam tubuh.Namun, sebelum mengkonsumsi suplemen apa pun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

6. Menggunakan Obat-obatan Anti-Inflamasi

Obat-obatan anti-inflamasi, seperti obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat- obatan kortikosteroid, dapat membantu mengurangi inflamasi. Namun, obat-obatan ini harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter karena dapat menyebabkan efek samping.

(9)

6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam materi peradangan, kita memahami bahwa peradangan adalah reaksi tubuh terhadap cedera atau infeksi. Proses ini melibatkan respons vaskular dan seluler untuk melindungi jaringan yang terkena. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat diambil:

1. Peradangan adalah mekanisme pertahanan: Ketika jaringan mengalami cedera atau terinfeksi oleh mikroorganisme, tubuh merespons dengan peradangan. Ini melibatkan pelepasan mediator inflamasi, pembengkakan, dan peningkatan suhu lokal.

2. Komponen peradangan: Proses peradangan melibatkan berbagai komponen, termasuk sel darah putih, histamin, dan faktor lain yang bekerja bersama untuk memperbaiki kerusakan dan melawan infeksi.

3. Peran mikroorganisme: Infeksi terjadi ketika mikroorganisme (seperti bakteri, virus, atau jamur) masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan. Peradangan adalah respons tubuh terhadap invasi ini.

4. Spesialisasi dan perdagangan internasional: Seperti halnya dalam perdagangan internasional, spesialisasi juga berperan dalam peradangan. Setiap komponen tubuh memiliki peran khusus dalam melawan infeksi, mirip dengan negara yang mengimpor atau mengekspor barang tertentu.

5. Pentingnya pemahaman: Memahami proses peradangan membantu kita mengenali tanda-tanda infeksi, mengambil tindakan pencegahan, dan memahami bagaimana tubuh berinteraksi dengan lingkungan.

Dengan demikian, materi peradangan memberikan wawasan tentang kompleksitas respons tubuh terhadap cedera dan infeksi, serta pentingnya menjaga kesehatan dan keberlanjutan fungsi tubuh kita

3.2 Penutup

Penutup

Dalam makalah ini, kita telah membahas peradangan sebagai respons tubuh terhadap cedera dan infeksi. Proses ini melibatkan berbagai komponen, termasuk sel darah putih, mediator inflamasi, dan mekanisme vaskular. Memahami peradangan membantu kita mengenali tanda- tanda infeksi dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Kita juga mengeksplorasi bagaimana spesialisasi dan perdagangan internasional dapat dianalogikan dengan proses peradangan. Seperti halnya negara yang mengimpor atau

mengekspor barang tertentu, setiap komponen tubuh memiliki peran khusus dalam melawan infeksi.

Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih bijaksana dalam menjaga kesehatan dan memahami bagaimana tubuh kita berinteraksi dengan lingkungan. Semoga makalah ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan menginspirasi kita untuk terus belajar tentang kesehatan dan fisiologi tubuh kita.

(10)

7

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/peradangan-kenali-mekanisme-gejala-hingga-penanganannya https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/pengaruh-peradangan-adalah-tubuh/

https://www.mypathologyreport.ca/id/pathology-dictionary/definition-inflammatory-cell/

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/inflamasi-adalah.

Referensi

Dokumen terkait