• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN

N/A
N/A
Shaqile Majid

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH WAWASAN KEBANGSAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

WAWASAN KEBANGSAAN

“Wawasan Kebangsaan”

Dosen Pengampu:

Ludfi Arya Wardhana, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh : 1. Fitri Nur Wahyuni

2. Rita Nur Nadifah 3. Indah cahyanti

224420014 224420020 224420034

PROGAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCA MARGA TAHUN 2023/2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Wawasan Kebangsaan” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Kebangsaan.

Selama proses pengerjaan makalah ini, penulis mendapat bantuan, motivasi, dan masukan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. R. Abdul Haris, M.M. selaku Rektor Universitas Panca Marga.

2. Ludfi Arya Wardhana, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Ludfi Arya Wardhana, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan.

4. Orang tua yang senantiasa memberikan doa dan motivasi dalam penyelesaian karya tulis ini.

5. Teman-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini 6. Semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami terima demi kesempurnaan karya ilmiah ini.Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Probolinggo, 12 September 2023

Kelompok 1

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Wawasan Kebangsaan ... 2

2.2 Landasan Wawasan Kebangsaan ... 2

2.3 Hakikat Wawasan Kebangsaan ... 4

2.4 Pentingnya Wawasan Kebangsaan ... 4

2.5 Implementasi Wawasan Kebangsaan ... 5

2.6 Unsur Dasar Kebangsaan ... 5

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 6

3.2 Saran ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik "devide et impera". Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata. Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahimya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Wawasan Kebangsaan?

2. Apa Landasan Wawasan Kebangsaan?

3. Apa Hakikat Wawasan Kebangsaan?

4. Apa Pentingnya Wawasan Kebangsaan?

5. Apa Implementasi Wawasan Kebangsaan?

6. Apa Unsur Dasar Kebangsaan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Wawasan Kebangsaan 2. Untuk mengetahui Landasan Wawasan Kebangsaan 3. Untuk mengetahui Hakikat Wawasan Kebangsaan 4. Untuk mengetahui Pentingnya Wawasan Kebangsaan 5. Untuk mengetahui Implementasi Wawasan Kebangsaan 6. Untuk mengetahui Unsur Dasar Kebangsaan

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan menurut L.B. Moerdani dalam buku

”Menegakkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa” (1991), memiliki tiga dimensi yang harus dihayati dan diwujudkan secara keseluruhan, agar tumbuh kesadaran berbangsa yang kokoh dan bulat. Ketiga dimensi itu adalah rasa kebangsaan, faham kebangsaan dan semangat kebangsaan.

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa yang tumbuh secara alamiah dalam diri seorang karena kebersamaan sosial yang berkembang dari kebudayaan, sejarah dan aspirasi perjuangan. Tumbuh dan berkembangnya rasa kebangsaan didorong oleh kecintaan kepada kampung halaman, sanak keluarga, sahabat-sahabat yang tumbuh bersama sejak masa anak-anak. Pengalaman cinta pertama di kampung halaman.

Rasionalisasi rasa kebangsaan akan melahirkan faham kebangsaan ,yaitu pikiran-pikiran rasional tentang hakekat dan cita-cita kehidupan dan perjuangan yang menjadi ciri khas bangsa itu. Penghayatan akan ideologi bangsa akan menegakkan faham kebangsaan. Selanjutnya rasa dan faham kebangsaan secara bersama akan mengobarkan semangat kebangsaan yang merupakan tekad dari seluruh masyarakat bangsa itu untuk melawan semua ancaman dan rela berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara.

Wawasan Kebangsaan membentuk orientasi, persepsi, sikap dan perilaku yang dihayati bersama oleh seluruh rakyat bangsa, bahwa mereka itu satu bangsa. Wawasan Kebangsaan menjadi landasan bagi berkembangnya nilai-nilai utama bangsa yang diwujudkan sebagai karakter bangsa. Wawasan Kebangsaan adalah juga bentuk loyalitas anak bangsa terhadap bangsanya, yang akan selalu mengobarkan dirinya sebagai bangsa Indonesia di manapun juga di ujung dunia ini. Oleh karena itu penghayatan Wawasan Kebangsaan tidak cukuphanya dengan memiliki semangat dan menguasai faham kebangsaan, tetapi harus digali lebih dalam sampai ke lubuk hati, sehingga rasa kebangsaan mekar di dadanya.

2.2 Landasan Wawasan Kebangsaan

 Landasan Idiil:

Pancasila Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Pada hakikatnya, Pancasila mencerminkan nilai-nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan, dan kearifan dalam membina kehidupan nasional. Perpaduan nilai-nilai tersebut mampu mewadahi kebinekaan seluruh aspirasi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sumber

(6)

3

motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk secara beradat dan mandiri menata kehidupan di dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara, para pimpinan pemerintahan, dan seluruh rakyat Indonesia. Pengetahuan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diaktualisasikan dengan mensyukuri segala anugerah baik dalam wujud konstelasi dan posisi geografi maupun segala isi dan potensi yang dimiliki wilayah Nusantara, untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan harkat, martabat bangsa, dan negara Indonesia dalam pergaulan antarbangsa. Hal-hal tersebut menimbulkan rangsangan dan dorongan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan segala aspek dan dimensi kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh, dan menyeluruh agar mampu mempertahankan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup serta pertumbuhannya dalam perjuangan mewujudkan cita-cita nasional. Setelah menegara dalam menyelenggarakan kehidupan nasionalnya bangsa Indonesia didorong oleh motivasi untuk mencapai tujuan nasional dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional dihadapkan pada lingkungannya yang serba berubah.

 Landasan Konstitusional:

UUD 1945 Undang Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berdasarkan hal itu bangsa Indonesia bersepakat bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan bekedaulatan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Oleh karena itu, negara mengatasi segala macam paham, golongan, kelompok, dan perseorangan, serta menghendaki persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Artinya, kepentingan negara dalam berbagai aspek dan perwujudannya lebih diutamakan daripada kepentingan golongan, kelompok, dan perseorangan berdasarkan atas aturan, hukum, dan perundang-undangan yang berlaku yang memperhatikan hak asasi manusia (HAM), aspirasi masyarakat, dan kepentingan daerah yang berkembang saat itu. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air dan dirgantara di atasnya serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

(7)

4 2.3 Hakikat Wawasan Kebangsaan

Hakikat Wawasan Kebangsaan Adalah keutuhan nasional/

nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara dan aparatur negara wajib berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.

Wawasan kebangsaan yang sering didengungkan oleh pemerintah, hendaknya tidak tidak sekedar menjadi pelajaran semata, namun tidak pernah bisa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sangat penting untung bisa merealisasikan wawasan kebangsaan ini dalam kehidupan nyata. Kenyataan yang bisa kita saksikan adalah kurang nya penerapan wawasan kebangsaan di masyarakat, misalnya:

1. Suatu golongan begitu mudah untuk menghujat golongan lain

2. Suatu kelompok saling menjelekkan satu sama lain Hal seperti ini kalua dibiarkan akan menimbulkan benih-benih panatisme kelompok, panatisme golongan, kesukuan dan lain-lain yang menimbulkan perpecahan yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Keadaan yang seperti ini lah yang bisa memicu masalah-masalah seperti:

a. Tawuran antar sekolah b. Tawuran antar kelompok c. Tawuran antar suku

Hal tersebut dapat menimbulan keresahan. Kerusuhan, dan kerusakan di masyarakat sebagai akibat dari tindakan kekerasan yang disebabkan oleh kurangnya penerapan wawasan kebangsaan

2.4 Pentingnya Wawasan Kebangsaan

Wawasan Nusantara memiliki peran yang penting yaitu membentuk persepsi masyarakat Indonesia menjadi sebuah satu kesatuan, memiliki pandangan yang berbeda dianggap sebagai hal yang wajar, justru mungkin dapat menimbulkan kreatifitas, ide yang saling berintegrasi dengan persamaan persepsi diharapkan bangsa memiliki kesatuan hati dan sepemikiran terhadap cita cita nasional. Jika masyarakat indonesia memiliki perbedaan pandang terhadap suatu wawasan nasional, maka akan menimbulkan degradasi yang dapat menghancurkan Bangsa Indonesia, korupsi, mementingkan masing masing golongan, dan mementingkan diri sendiri dapat membunuh bangsa Indonesia itu sendiri negara yang tidak dapat mempersatukan sudut pandang masyarakat, maka negara itu akan hancur dengan sendirinya, maka itu, diperlukan pengetahuan terhadap kesatuan dan persatuan nasional untuk membentuk suatu ketahanan Negara

(8)

5 2.5 Implementasi Wawasan Kebangsaan

Penerapan Wawasan Kebangsaan harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

 Wawasan Kebangsaan sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Wawasan kebangsaan menjadi pedoman bagi upayamewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuandan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Wawasan Kebangsaan dalam Pembangunan Nasional : a) Implementasi dalam kehidupan politik

b) Implementasi dalam kehidupan Ekonomi c) Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya

d) Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan 2.6 Unsur Dasar Kebangsaan

Terdapat 3 Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan, sebagai berikut.

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat. berbangsa dan bernegara mencakup seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan wadah beragam kegiatan kenegaraan dalam bentuk supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat pada berbagai kelembagaan dalam bentuk infra struktur politik.

2. Isi (Content)

Isi (content) merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita- cita serta tujuan nasional.

3. Tata laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan kebangsaan akan berwujud tata laku, meliputi sebagai berikut.

 Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam perbuatan, tindakan dan perilaku dari bangsa Indonesia.

 Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.

 Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas kepribadian atau jati diri bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air.

(9)

6 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Wawasan kebangsaan memiliki tiga dimensi yang harus dihayati dan diwujudkan secara keseluruhan, agar tumbuh kesadaran berbangsa yang kokoh dan bulat. Rasionalisasi rasa kebangsaan akan melahirkan faham kebangsaan, yaitu pikiran-pikiran rasional tentang hakekat dan cita- cita kehidupan dan perjuangan yang menjadi ciri khas bangsa itu.

Pengetahuan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diaktualisasikan dengan mensyukuri segala anugerah baik dalam wujud konstelasi dan posisi geografi maupun segala isi dan potensi yang dimiliki wilayah Nusantara, untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan harkat, martabat bangsa, dan negara Indonesia dalam pergaulan antarbangsa.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada mahasiswa yang mengambil jurusan PGSD jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai Wawasan kebangsaan untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki wawasan kebangsaan

Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan yang akan datang.

(10)

7

DAFTAR PUSTAKA

http://rowland_pasaribu.staff gunadarma.ac.id/Downloads/files/36620/bab-07- wawasan-nusantara.pdf

https://simdos.unudacid/uploads/filependidikan1dir/9c056473bed4391fb510dal bbe51fd5f.pdf

https://lesbangpolbantenprox.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan- wawas.html

http://yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62869/Bab+11+Waw asan+Kebangsaan.pdf

Referensi