Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan merupakan hasil penelitian atau karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dijadikan sumber acuan. Setelah memberikan bimbingan, pengkajian, arahan dan koreksi kepada Muhammad Azka Amrullah, maka disertasi NIM berjudul: “Pengelolaan Kegiatan Masjid; Kajian Pengelolaan Dakwah dan Kegiatan Sosial Keagamaan di Masjid Baiturrahman Mersi. Saya berpendapat skripsi ini dapat diserahkan kepada Rektor IAIN Purwokerto untuk diperiksa guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Dakwah (S.Kom.I).
Keluarga besar IAIN Purwokerto khususnya para dosen dakwah yang membimbing dan menularkan ilmunya kepada penulis dengan penuh kesabaran. Kemudian penelitian ini ingin menjelaskan tentang dakwah dan manajemen kegiatan sosial keagamaan di Masjid Baiturrahman Mersi. Dengan menggunakan fungsi dasar teori manajemen, peneliti menganalisis langkah-langkah penerapan teori dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian proses dakwah dan kegiatan sosial keagamaan.
Menganalisis teori tersebut, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa para anggota Takmir Masjid Baiturrahman Mersi telah menerapkan fungsi dasar manajemen dalam menjalankan kegiatan dakwah dan sosial keagamaan. Aku bersyukur tak terhingga kepada Allah. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Fakultas Invitasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, selain sebagai syarat juga sebagai sarana untuk meningkatkan pemikiran dan kreativitas penulis.
Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Latar Belakang Masalah
Artinya pada hakikatnya seluruh permukaan bumi adalah masjid bagi umat Islam. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan masjid bukan hanya berarti suatu bangunan yang digunakan oleh umat Islam untuk melaksanakan salat, tetapi juga dapat berarti tempat berkumpulnya orang dan melakukan berbagai kegiatan ibadah. Nilai 4 Selain sebagai tempat beribadah juga merupakan sama halnya dengan gereja, pura, vihara, dan lain sebagainya, masjid juga dimanfaatkan oleh umat islam untuk berbagai keperluan, misalnya saja dalam bidang dakwah seperti sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, pemerintahan dan lain-lain. aktivitas lainnya. Dalam arti lain, masjid dapat dijadikan sebagai pusat pelaksanaan dakwah Islam, dan hampir tidak dapat dipisahkan antara masjid dan kegiatan dakwah.
Di masjid itulah beliau memberikan ajaran Islam, nasehat dan ceramah kepada umat Islam. Seiring berkembangnya umat Islam di Madinah dari komunitas kecil menjadi komunitas kota dan kemudian menjadi negara, maka fungsi masjid di Madinah pun semakin meningkat.5 Singkatnya, masjid Madinah dalam perkembangannya menjadi pusat pemerintahan Nabi Muhammad SAW, keduanya . di bidang militer dan sipil. Dan saat ini fungsi masjid semakin terbatas yaitu sebagai tempat salat, salat jum'at dan salat tarawih pada bulan puasa, sehingga fungsi masjid mengalami kemunduran yang besar setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. teman.
Meski Islam tidak membatasi bahwa salat hanya boleh dilakukan di masjid (bumi adalah masjid Allah tempat seorang muslim bisa salat bila saatnya tiba), namun Nabi selalu berpesan kepada umatnya untuk selalu salat berjamaah di masjid. Bagi kehidupan umat Islam, masjid bukan hanya sekedar tempat ibadah seperti gereja, kuil dan lain-lain, namun masjid merupakan pusat kehidupan umat Islam. Sebagai pusat kehidupan, masjid tentu saja mempunyai multifungsi, yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi politik, dan lain sebagainya.
Contohnya sebagai tempat belajar dan mengajar kebajikan (menuntut ilmu), mengubati orang sakit, menyelesaikan hukum lian dan sebagainya. Kepentingan masjid bagi umat Islam adalah seperti hati bagi manusia, kerana dari masjid itulah Rasulullah saw. membina tamadun Islam dan akhlak umat Islam yang menjadi khalifah di muka bumi. Masjid selain sebagai tempat beribadat, juga menjadi tempat berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, tempat kegiatan sosial keagamaan, pusat dakwah dan sebagainya.
Sebagai wadah bagi umat Islam untuk melakukan Itikaf, menyucikan diri, merangsang pikiran untuk mengembangkan kesadaran dan memperoleh pengalaman batin/keagamaan, sehingga keseimbangan antara jiwa dan raga serta kebutuhan kepribadian selalu terjaga. Sehubungan dengan berbagai peran dan fungsi masjid, maka masjid ini dinamakan “Baiturahman” dan terletak di Jl. Desa VI Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas mempunyai peran dan fungsi yang hampir sama.
Diantaranya adalah kegiatan dakwah dan kegiatan sosial keagamaan yang rutin berlangsung di masjid, seperti kegiatan pengajian rutin remaja, adanya Madrasah Roudhlotul Qur'an (MRQ) "Mahadi'urrahman", pengajian rutin dan arisan. untuk wanita, Madrasah Diniyah, majelis Ta'j, pengajian hari besar Islam, wisata religi (rutin di akhir bulan Rajab), Mujahadah (setiap malam Jumat), pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah, pembagian daging kurban, santunan anak yatim anak-anak, anak yatim, orang miskin dan orang lanjut usia (pada bulan Muharram), adanya perpustakaan masjid dan lain sebagainya.9 Dan kegiatan tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam bagaimana upaya Masjid “Baiturrahman” dalam merevitalisasi fungsi sosial keagamaannya di tengah masyarakat.
Penegasan Istilah
Poerwadarminta memberikan pengertian agama sebagai berikut: Religiusitas adalah sifat-sifat yang terkandung dalam agama atau segala sesuatu tentang agama, misalnya perasaan keagamaan, atau urusan keagamaan.13. Yang dimaksud dengan masjid dalam penelitian ini adalah Masjid Baiturrahman Mersi yang merupakan pusat kegiatan dakwah keagamaan dan sosial di kawasan yang terletak di Jl.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Telaah Pustaka
Sistematika Penulisan
Baiturrahman” Mersi, dan menggunakan keempat fungsi manajemen berupa: Perencanaan, Pengorganisasian, Penindakan dan Pengendalian. Bab ini juga akan menjelaskan teori dakwah yang meliputi pengertian dan unsur-unsurnya, teori manajemen dakwah dan teori aktivitas sosial keagamaan.
Bab IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian, berisi tentang gambaran umum Masjid “Baiturrahman” Kelurahan Mersi Kecamatan
Saran-saran
Takmir Masjid Baiturrahman Mersi diharapkan mampu melaksanakan kegiatan dengan lebih inovatif sehingga tidak monoton dalam kegiatan yang sifatnya sama maupun dengan paket kegiatan yang berbeda. Seluruh masyarakat setempat diharapkan dapat berpartisipasi lebih aktif, sehingga kegiatan yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Rasakan kasih sayang dan ketaqwaan kepada Allah SWT karena hanya atas hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Dengan segala kemudahan dan keterbatasan yang penulis miliki dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Solehuddin, 2005, Masjid sebagai media pembelajaran politik; Studi Kasus Pemilihan Umum Masjid Takmir Jogokariyan, Disertasi, Yogyakarta: Institut Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga. Slamet, 2014, “Nahdlatul Ulama dan Pluralisme; Kajian Strategi Dakwah Pluralisme NU di Era Reformasi,” Jurnal Komunikasi, Vol.
Yanto, 2008, Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah; Kajian Penerapan Fungsi Perencanaan dan Fungsi Pengawasan, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga.