PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Untuk mewujudkan semua itu maka humas pada lembaga pendidikan harus dikelola dengan baik, hal ini tentunya memerlukan manajemen humas sebagai alat untuk mencapai hal tersebut. Menyadari pentingnya manajemen humas untuk membangun citra, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bersama.
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis dan keilmuan bagi pengembangan ilmu manajemen pendidikan khususnya manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Bagi pengambil kebijakan, sebagai acuan dalam mengambil kebijakan mengenai manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan.
Definisi Istilah
Citra suatu lembaga pendidikan dalam penelitian ini merupakan suatu penilaian atau tantangan masyarakat sekitar terkait dengan munculnya rasa partisipasi masyarakat, kesan yang baik dan baik terhadap suatu Madrasah. Maka yang dimaksud dengan manajemen kehumasan untuk membangun citra suatu lembaga pendidikan adalah suatu proses pemberdayaan sumber daya yang ada melalui fungsi manajemen untuk mengkomunikasikan citra sekolah sehingga menimbulkan kesan bahwa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi mempunyai nilai positif dalam mata publik.
Sistem Penulisan
Bab V, Pembahasan, membahas tentang temuan-temuan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya dan membahas secara mendalam hasil-hasil penelitian lapangan. Bab VI Kesimpulan, memuat simpulan dari keseluruhan pembahasan skripsi dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi para pengembang skripsi dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan lembaga pendidikan yang diteliti dan para praktisi pendidikan. praktisi pendidikan dan profesional di bidang penelitian pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen hubungan masyarakat di institusi pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Yudi Ardian Rahman (2012) berjudul “Pengelolaan Humas Dalam Mewujudkan Visi dan Misi SMA Al – Irsyad Bondowoso”. 3Yudi Ardian Rahman, Pengelola Humas Dalam Mewujudkan Visi dan Misi SMP Al – Irsyad Bondowoso (Tesis: 2012).
Kajian Teori
- Manajemen Hubungan Masyarakat
- Citra Lembaga Pendidikan
Berdasarkan fakta di lapangan dan disajikan dalam bentuk fenomenologis dengan memperhatikan kinerja manajemen Humas dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Peneliti akan menggunakan teknik tanya jawab pada fokus penelitian yaitu: (1) Bagaimana merencanakan manajemen Humas dalam membangun citra institusi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. 2) Bagaimana implementasi manajemen Humas dalam membangun citra institusi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Bab ini menjelaskan pemaparan data hasil temuan penelitian mengenai manajemen PR dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi.
Bab kelima membahas tentang manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Beberapa pernyataan tersebut, nantinya kita akan mengetahui bagaimana manajemen humas dalam membangun citra lembaga di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Data yang digali merupakan data manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi.
Kesimpulan diatas dapat dipahami bahwa evaluasi kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi berjalan dengan baik. Kedua, implementasi humas untuk membangun citra lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Selain itu penulis memfokuskan pembahasan berkaitan dengan permasalahan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi.
Kerangka Koneptual
Kehadiran Peneliti
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup signifikan, yaitu sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, yang pada akhirnya melaporkan hasil penelitian. Sedangkan alat non-manusia juga dapat digunakan, namun fungsinya hanya untuk mendukung dan membantu penelitian, seorang peneliti harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut: a) tanggap, mampu beradaptasi, mengedepankan integritas, berbasis pada perluasan pengetahuan, mengolah data dengan cepat , dapat memanfaatkan peluang untuk menjelaskan dan dapat memanfaatkan peluang untuk mencari jawaban.
Subjek Penelitian
Penelitian akan menentukan informasi yang dianggap mewakili keseluruhan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi yang dijadikan objek penelitian. Menggunakan yaitu penentuan beberapa informasi yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai permasalahan yang diangkat peneliti.
Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen Humas dalam membangun citra Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi. Demi kelengkapan pada objek ini kami akan menjelaskan tentang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi antara lain : . 1). Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi Srono kini mempunyai tiga program yaitu program IPA, program IPS dan program Agama.
Ketiga, mengevaluasi hubungan masyarakat dalam membangun citra lembaga pendidikan di Medresah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Dari temuan tersebut, penulis kemudian melakukan analisis terhadap hasil penelitian mengenai manajemen kehumasan dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madresah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwnagi. Penerapan hubungan masyarakat dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madresah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi guna menjalin hubungan internal dengan lembaga dan dengan masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dengan mengikutsertakan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat maupun di dalam.
Sosialisasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi ke masyarakat dan menjalin kerjasama dengan instansi lain diantaranya.
Tekhnik Pengumpulan Data
Analisa Data
Keabsahan Data
- Tahap-Tahap Penelitian
Pengecekan keabsahan data sangat diperlukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu pengecekan ulang baik sebelum maupun sesudah data dianalisis. 24 Triangulasi ada empat macam, yaitu dengan menggunakan sumber, metode, peneliti dan teori. Triangulasi sumber artinya membandingkan dan mengecek derajat kredibilitas informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif 25 Triangulasi metode artinya membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda, artinya membandingkan atau mengecek ulang data dari sumber yang berbeda sehingga dapat dipastikan kebenarannya. menemukan perbedaan dan persamaan dengan kenyataan. Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Triangulasi sumber diartikan sebagai pemeriksaan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan waktu yang berbeda. Ketiga sumber data tersebut kemudian dideskripsikan, dikategorikan, pandangan mana yang sama, mana yang berbeda, dan mana yang spesifik. Pengujian data dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda.
Jika metode pengujian data yang berbeda menghasilkan data yang berbeda, hal ini harus dilakukan.
PAPARAN DATA DAN ANALISIS
Paparan Data Dan Analisis
Temuan Penelitian
Evaluasi hubungan masyarakat dalam membangun citra lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi : penilaian dan evaluasi terhadap hasil rencana kegiatan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan atau sudah dilaksanakan dan evaluasi terhadap hasil kegiatan. kegiatan serta menjaga kerjasama yang melibatkan pemangku kepentingan antara lain warga sekolah, orang tua, masyarakat agar seluruh kegiatan berjalan lancar. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi merupakan lembaga Islam yang bertugas mendidik peserta didik yang berakhlak Islami yang kuat untuk mewujudkan visi dan misi yang mengarah pada terciptanya peserta didik yang beriman, bertakwa dan berilmu tinggi serta memiliki kemampuan teknologi. agar dapat dilaksanakan oleh siswa secara komprehensif. Hubungan masyarakat sebagai kepanjangan tangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi untuk berkomunikasi dengan masyarakat bertujuan untuk membangun citra madrasah yang disiplin dan taat aturan yang berlaku, menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan terpercaya melalui masyarakat. rencana yang disusun secara matang sebagai wujud rencana untuk mewujudkan visi dan misi.
Kedepannya visi dan misi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi dapat tercapai dengan baik melalui perencanaan yang baik guna mewujudkan Madrasah yang berkualitas. Dari hasil penelitian diatas peneliti ingin memberikan saran untuk perbaikan manajemen hubungan masyarakat dalam membangun lembaga pendidikan di Medresah Aliyah Negeri (MAN) 3 banyuwangi. Saran-saran tersebut hendaknya diteruskan kepada berbagai pihak yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan. Penelitian selanjutnya akan mengungkapkan bahwa keterbatasan tulisan ini adalah kehumasan belum diteliti, oleh karena itu peneliti yang akan meneliti manajemen humas dalam membangun citra lembaga pendidikan disarankan untuk menelusuri kesenjangan yang masih ada dalam penelitian tersebut.
Awalnya Madrasah Aliyah Negeri berasal dari kelas terpencil (bakti) dari MAN Banyuwangi yang terletak di Desa Parijitah Kecamatan Srono. Dengan dibangunnya gedung ini, Madrasah Aliyah Negeri Filial Srono Banyuwangi menempati dua lokasi terpisah selama kurang lebih lima tahun, yakni. Ketersediaan dan kondisi fasilitas pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut.
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Memahami kondisi internal dan eksternal madrasah dengan mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan madrasah dan manajer Humas dapat mengambil keputusan langkah apa yang akan diambil untuk meningkatkan madrasah. Mengidentifikasi kesenjangan persepsi masyarakat terhadap citra institusi dengan membandingkan kebutuhan masyarakat dengan kinerja sekolah.
Saran
Sehingga kepala humas dapat bekerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatkan citra madrasah lebih baik lagi dan menjalankan tugas pokok dan fungsi bidang kehumasan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Karena di Parijatah ternyata kemajuannya relatif lambat karena letaknya yang kurang strategis, maka MAN Filial Parijatah dipindahkan ke kota Srono, dengan status tetap kelas jauh, dengan nama Medresah Aliyah Negeri Banyuwangi Filial Srono. Saat ini madrasah tersebut menempati gedung milik yayasan Cokro Aminoto yang terdiri dari 4 ruang, dengan 3 ruang belajar dan 1 ruang kantor.Ternyata dari tahun ke tahun madrasah pembantu ini mengalami perkembangan yang sangat baik, terlihat dari peningkatan jumlah mahasiswa dan kualitas lulusan yang semakin baik. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1996, dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 515A, tanggal 25 November 1995, status Madrasah Filial Aliyah Negeri Banyuwangi di Srono menjadi Madrasah Negeri Aliyah Srono. Dengan demikian, pengelolaannya sepenuhnya dikelola oleh Kepala Madrasah bersama seluruh guru dan pegawai MAN Srono selama ini.
Pada tanggal 1 Januari 2017, terjadi perubahan nama dari MAN SRONO menjadi MAN 3 Banyuwangi Srono sesuai dengan Keputusan Menteri Agama no. 673 Tahun 2016 tentang Perubahan Madrasah Aliyah Negeri, Masrasah Tsanawiyah Negeri, dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Provinsi Jawa Timur. Namun baru disahkan dan diperkenalkan sebagai MAN 3 Banayuwangi pada 1 Februari 2017 sesuai surat edaran Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Kementerian Agama, Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, MAN 3 Banyuwangi Srono juga memiliki Ma'ahad (Pondok Pesantren) Al-Hidayah untuk anak perempuan yang belajar di MAN 3 Banyuwangi Srono untuk memperdalam ilmu agamanya.
Bersama Drs. H. Kosim, M.Pd.I, M.Ag. dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 316 orang yang terdiri dari 89 orang siswa laki-laki dan 227 orang siswa perempuan, maka jumlah kelas Implementasi pendidikan Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadist yang ditujukan untuk mutu lulusan melalui pengajaran yang efektif memberikan dan meningkatkan penguasaan keterampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” a) Meningkatkan prestasi mahasiswa agar dapat mencapai prestasi yang lebih baik dan terus dapat diterima di perguruan tinggi negeri.