Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Dr. Dewi Indrapangastuti, M.Pd.
Pengertian Kurikulum
Zainal Arifin (2015)
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan
jenjang pendidikan.
UU No.20 Tahun 2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. tujuan
tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional, kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi.
Hamalik (2007)
Memandang kurikulum di antaranya sebagai sebagai suatu program yang terencana, hasil belajar yang diharapkan, reproduksi kultural, kumpulan tugas, agenda
rekontruksi sosial, dan percepatan.
Pendapat tentang Kurikulum
Syafaruddin & Amiruddin (2017)
Dengan perubahan zaman, maka tuntutan perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan menjadi keniscayaan dalam tatanan sistem pendidikan nasional. Sebagaimana halnya perubahan kurikulum dari kurikulum tingkat satuan pendidikan diubah menjadi kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan saintifik merupakan keniscayaan di tengah perubahan global terutama dalam konteks eksistensi dan kemajuan bangsa.
Kunandar (2011)
Kurikulum harus dirancang dalam rangka lebih mengembangkan segala potensi yang ada pada peserta didik. Olehmkarena itu, kurikulum jangan sampai membebani peserta didik, seperti beban belajar yang terlalu berat.
Indikator Pengembangan Kurikulum
• Kurikulum pendidikan harus bersifat luwes, sederhana dan bisa menampung berbagai
kemungkinan perubahan dimasa yang akan datang sebagai dampak perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat.
• Kurikulum harus bersifat pedoman pokok (general guideline) kegiatan pembelajaran siswa.
• Pengembangan kurikulum selayaknya dilakukan secara simultan dengan pengembangan bahan ajar (buku dan lembar kerja peserta didik) dan media atau alat pembelajaran.
• Kurikulum pendidikan hendaknya berpatokan pada standar global dan regional, berwawasan nasional, dan dilaksanakan secara lokal.
• Kurikulum pendidikan hendaknya merupakan satu kesatuan dan kesinambungan dengan jenjang pendidikan di atasnya.
• Pengembangan kurikulum bukan lagi menjadi otoritas pemerintah pusat tetapi merupakan shared activity dengan pemerintah daerah, bahkan komunitas.
• Pengembangan tidak diarahkan untuk menciptakan satu kurikulum tunggal yang diberlakukan untuk semua sekolah. Kurikulum pendidikan hendaknya dapat dibedakan untuk kelompok anak rata-rata, baik karena faktor bawaan atau karena faktor ketersediaan sumber daya pendukung.
• Kurikulum juga mesti memperhatikan pendidikan yang terjadi di keluarga dan komunitas.
Manajemen Kurikulum
Syafaruddin & Amiruddin (2017)
Manajemen kurikulum adalah proses mendayagunakan semua unsur manajemen dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan
kurikulum pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan.
Rusman (2009)
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum
Kegiatan Manajemen Kurikulum (Tita Lestari, 2006)
1. Tahap Perencanaan 1) analisis kebutuhan;
2) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofi;
3) menentukan desain kurikulum;
4) membuat rencana induk: pengembangan, pelaksanaan dan penilaian.
2. Tahap Pengembangan
1) perumusan rasional atau dasar pemikiran;
2) perumusan visi, misi dan tujuan;
3) penentuan struktur dan isi program;
4) pemilihan dan pengorganisasian materi;
5) pengorganisasian kegiatan pembelajaran;
6) pemilihan sumber, alat dan sarana belajar;
7) penentuan cara mengukur hasil belajar.
3. Tahap Implementasi
1) penyusunan rencana pembelajaran;
2) penjabaran materi;
3) penentuan strategi dan metode pembelajaran;
4) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran;
5) penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar dan
6) setting lingkungan pembelajaran.
4. Tahap Penilaian
untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk
penilaian formatif maupun sumatif. Penilaian
kurikulum dapat mencakup context, input, proses, produk (CIPP).
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Husaini Usman (2009)
Manajemen kurikulum dan pembelajaran adalah meliputi seluruh kegiatan dalam rangka melaksanakan kurikulum dan pembelajaran
melalui taahapan perencanaan, pengorganisasian, dengan pengarahan dan pengendalian seluruh sumber daya untuk mencapai tujuan
kurikulum yang telah ditetapkan Asep Sudarsyah dkk (2009)
Prinsip dalam melaksankan kurikulum: a) Produktifitas, b) Demokratisasi, c) Kooperatif, d) Efektifitas dan efisiensi, e) Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran merupakan bagian dari MBS, yang mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
kurikulum.
Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Depdikbud pada tingkat pusat. pada level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran.
Sekolah juga bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan
setempat.
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah atau
manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah pengaturan kurikulum dan
pembelajaran yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen
berbasis sekolah
Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum, baik
kurikulum nasional maupun lokal, yang diwujudkan melalui proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, dan instruksional. Diperlukan manajemen kurikulum dan
pembelajaran agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah adalah
keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pembelajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pembelajaran terlaksana secara efektif dan efisien.