• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PELATIHAN ENTREPRENEURSHIP PADA SANTRI DI HIPSI KABUPATEN BREBES PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN PELATIHAN ENTREPRENEURSHIP PADA SANTRI DI HIPSI KABUPATEN BREBES PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

HIPSI Kabupaten Brebes merupakan organisasi yang berada di bawah payung RMI (Rabithah Ma'ahid Islamiyah) NU yang berupaya untuk menggalakkan kewirausahaan di kalangan pelajar di seluruh Indonesia dengan memberikan pelatihan kewirausahaan. HIPSI telah berdiri lebih dari 4 tahun dan tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Kabupaten Brebes. HIPSI Kabupaten Brebes sebagai aktor utama yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan, berperan dalam mengelola seluruh proses pengelolaan pelatihan mulai dari perencanaan hingga evaluasi pelatihan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pengelolaan pelatihan kewirausahaan pada mahasiswa HIPSI Kabupaten Brebes?”. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian lapangan, dimana penulis mengumpulkan data dengan melakukan kajian mendalam berupa wawancara kepada Ketua HIPSI Kabupaten Brebes, Wakil Presiden, Bagian Pengembangan UKM, Bagian Pengembangan SDM, pelatih dan peserta pelatihan, observasi. fenomena yang terjadi dan mendokumentasikan datanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, secara umum diperoleh hasil bahwa HIPSI Kabupaten Brebes belum benar dalam menerapkan manajemen pendidikan kewirausahaan secara keseluruhan.

Transliterasi kata Arab yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini diatur dengan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ketua HIPSI Kabupaten Brebes dan seluruh keluarga besar HIPSI Kabupaten Brebes yang memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian.

Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tabel 1   Kajian Pustaka, 12
Tabel 1 Kajian Pustaka, 12

Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan merupakan suatu kegiatan usaha baru atau perbaikan dan pengembangan usaha yang mereka miliki sebagai hasil pelatihan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang berguna sebagai penunjang kehidupan keluarga. 5 Keberhasilan seorang wirausaha akan tercapai apabila pemikiran kreatif dan perilaku inovatif dijadikan sebagai landasannya. dasar, sumber daya,. Melihat pentingnya pelatihan kewirausahaan untuk mencetak wirausahawan yang mumpuni, Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU mendirikan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) pada tanggal 3 Februari 2012 di Pondok Pesantren Al Yassin Wonorejo Pasuruan, Jawa Timur dengan jumlah anggota sekitar 500 santri. dari berbagai daerah dan mendapat persetujuan langsung dari ketua dan sekretaris RMI NU (Dr. HIPSI mempunyai visi yaitu mencetak satu juta wirausaha santri dan misinya menjadi wadah pengembangan pelatihan kewirausahaan santri, mensinergikan perekonomian jaringan santri Indonesia dan memberdayakan perekonomian masyarakat.

HIPSI Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berkomitmen untuk terus mendorong wirausaha berlatar belakang santri untuk mengembangkan perekonomian masyarakat setempat. Dari hasil observasi awal yang penulis lakukan di HIPSI Kabupaten Brebes telah diperoleh data berupa informasi bahwa perumusan rencana pelatihan di HIPSI Kabupaten Brebes didasarkan pada analisis kebutuhan pelatihan kewirausahaan. Beberapa kebutuhan pelatihan yang dibahas antara lain menganalisis jenis pelatihan kewirausahaan yang dibutuhkan peserta pelatihan, menyiapkan tenaga pendamping atau pelatih yang profesional, merencanakan anggaran pelatihan, membuat jadwal pelatihan dan menyiapkan materi.

Dalam menyusun perencanaan kegiatan pelatihan HIPSI, Kabupaten Brebes juga mencermati rencana program pelatihan yang telah diterbitkan. Namun perencanaan HIPSI Pusat tidak menjadi acuan mutlak, pelaksanaan diklat diserahkan sepenuhnya kepada HIPSI cabang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan dan potensi yang tersedia. Upaya HIPSI Kabupaten Brebes mendatangkan pelatih profesional melalui kerjasama dengan pemerintah, LSM, perguruan tinggi, ormas dan swasta.

Efektivitas program pelatihan antara lain tergantung pada minat dan kemampuan pelatih dalam melatih. Metode pelatihan yang digunakan HIPSI Kabupaten Brebes lebih cenderung menggunakan metode learning by doing (belajar sambil bekerja), namun jika pelatihan jenis ini tidak memerlukan praktek langsung dan sarana prasarana tidak mendukung maka teknik pelatihan yang digunakan seperti seperti simulasi, demonstrasi dan presentasi. HIPSI Kabupaten Brebes sebagai penyelenggara pelatihan kewirausahaan merupakan komponen penting dalam menunjang keberhasilan suatu pelatihan.

Dalam melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan mahasiswa, kerjasama dengan pemilik modal menjadi bagian yang penting, karena pendidikan dan perekonomian santri selama ini dibangun hanya dengan modal yang terbatas. Evaluasi pelatihan di HIPSI Kabupaten Brebes tidak dilakukan secara konseptual, aspek program pelatihan tidak dinilai atau dievaluasi secara menyeluruh. HIPSI Kabupaten Brebes hanya melakukan evaluasi dari aspek kualitas penyelenggara diklat dengan cara saling mengevaluasi hasil kerja masing-masing divisi yang dilakukan pada saat rapat atau sarasehan anggota.

Sementara beberapa aspek pelatihan yang perlu dievaluasi seperti peserta pelatihan, pelatih dan sarana prasarana belum dilakukan evaluasi. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “MANAJEMEN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DI HIPSI KABUPATEN BREBES”.

Definisi Oprasional

Santri Kelelawar adalah sebagian santri yang tidak tinggal di pondok pesantren, melainkan pulang ke rumah masing-masing setelah selesai belajar di pondok pesantren tersebut. Sedangkan santri mukim adalah putra-putri yang tinggal di pesantren dan biasanya berasal dari daerah jauh di seluruh Indonesia.

Dari pengertian penegasan istilah dengan judul skripsi pelatihan manajemen dalam pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa HIPSI Kabupaten Brebes, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui manajemen pelatihan bagi mahasiswa agar menjadi individu yang berjiwa berani dan berwirausaha, sehingga para mahasiswa ini juga bisa melakukan hal yang sama.

Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengelolaan pelatihan kewirausahaan pada mahasiswa HIPSI Kabupaten Brebes. Bagi para akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi lembaga pendidikan atau pondok pesantren yang ingin menerapkan manajemen pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat mengenai pelatihan kewirausahaan. Bagi penulis, penelitian ini merupakan pembelajaran dalam penerapan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan.

Bagi penyelenggara pendidikan diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan sehubungan dengan pengembangan kebijakan mengenai pengelolaan pendidikan kewirausahaan.

Kajian pustaka

Proses pelatihan yang diberikan kepada peserta tidak hanya bergantung pada interaksi antara pelatih dan peserta. Hasan Basri dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pendidikan dan Pelatihan berpendapat bahwa kegiatan pelatihan harus dikelola. Lebih lanjut Mustofa Kamil dalam bukunya yang berjudul Model Pendidikan dan Pelatihan menjelaskan bahwa pelatihan sebenarnya tidak harus selalu berhubungan dengan pekerjaan, atau selalu didedikasikan untuk karyawan.

Model-model tersebut terutama dilihat dari sudut pandang tujuan dan kebutuhan pelatihan yang kemudian menentukan proses pelatihan. Salah satunya adalah model pelatihan kewirausahaan, dimana tujuan dari pelatihan ini adalah untuk melahirkan wirausaha baru atau untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaan yang dimiliki. Penulis telah membuat review terhadap penelitian yang sudah ada dan penelitian serupa dengan judul yang dikemukakan terkait dengan isu pelatihan kewirausahaan dan masukan terhadap penelitian ini.

Penggunaan sistem nilai budaya profetik (kewirausahaan) yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Zainal Abidin. Fungsi Manajemen Pelatihan Da’I dalam Majelis Pemuda Muslim Dunia Jakarta”), 2009. Membahas fungsi manajemen pelatihan Da’I yaitu tentang disiplin organisasi yang baik dan metode yang digunakan dalam pelatihan Da’I. Deden Suprihatin (“kewirausahaan sistem pelatihan di Pondok Pesantren Darun Najah dalam menumbuhkan santri berwirausaha. Cipining Bogor"), 2008.

Tabel 1 Kajian Pustaka  Nama (Judul
Tabel 1 Kajian Pustaka Nama (Judul

Sistematika pembahasan

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1   Kajian Pustaka, 12
Gambar 2 Struktu organisasi HIPSI, 63
Tabel 1 Kajian Pustaka  Nama (Judul

Referensi

Dokumen terkait

Peduli Sosial • Mengadakan santunan anak yatim bagi siswa Madrasah yang yatim atau yatim piatu setiap tahun sekali pada bulan Muharram • Mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana