• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL DI RUMAH SINGGAH PASIEN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL DI RUMAH SINGGAH PASIEN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL DI RUMAH SINGGAH PASIEN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Oleh:

SETRI ASRININGATI NIM 16250009

Pembimbing:

Dr. Asep Jahidin, M.Si.

NIP. 19750830 200604 1 002

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2020

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua saya, Ibu Teti Rohayati dan Bapak Narta,

Kepada teman-teman yang tidak mengenal kata lelah untuk menanyakan, Kapan skripsimu selesai? Kapan lulus?

(7)

vii MOTTO

Hidup memang susah, maka jangan mengandalkan hasil. Andalkanlah keikhlasanmu dalam berjuang. Nikmatilah perjuangan.

(Cak Nun)

Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,

Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

(Q.S An-Najm ayat 39-40)

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang ini.

Skripsi ini berjudul “Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Siti Solechah, S. Sos.I., M. Si , Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(9)

ix

3. Bapak Dr. Asep Jahidin M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar dalam memberikan masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

4. Ibu Andayani S.IP, MSW, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.

5. Seluruh Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

6. Bapak Darmawan selaku staf tata usaha Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan kemudahan dalam urusan surat menyurat.

7. Bapak Nanang selaku Kepala Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta, Mbak Asri Wulandari selaku Pramu Rumah Tangga Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta dan Bapak Aji Widiatmoko selaku Driver Ambulance Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

8. Kedua orangtua dan keluarga besar tercinta yang tak henti memberikan doa, motivasi dan dukungan baik dari segi materiil maupun nonmateriil.

9. Sahabat-sahabat yang setia menemani dan memberikan dukungan dalam penulisan akhir, Afifah Fajar, Devi Kurniasih, Mariyati, Maharani FN, Alfi Firkhannisa, Amelia dan Novianto Fajar.

(10)

x

10. Untuk Novita Salma Khairunnisa, sahabat satu frekuensi dan sudah saya anggap seperti adik saya sendiri, terima kasih banyak sudah menjadi sahabat suka dan duka sejak tahun 2013.

11. Untuk Tri Wijaya Agus Sapto Utomo, yang selalu mendampingi disaat suka maupun duka, tempat berkeluh kesah dan selalu memberikan dukungan selama berjuang menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Seluruh teman-teman Ilmu Kesejahteraan Sosial 2016, teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

13. Teman-teman Alumni Kelas Agama tahun 2016 Madrasah Aliyah Negeri 5 Sleman yang telah memberikan begitu banyak ilmu dan pengalaman berharga.

14. Almamater tercinta Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terimakasih.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan dan bimbingan serta memberikan ilmu dan pengalaman. Semoga segala bantuan tersebut diberikan balasan oleh Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memperluas pengetahuan. Terimakasih banyak.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(11)

xi ABSTRAK

Setri Asriningati, 1625009. Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta. Skripsi: Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2020.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui manajemen pelayanan sosial di RSP IZI cabang Yogyakarta. Manajemen organisasi pelayanan sosial merupakan proses kegiatan yang bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan dibidang sosial dengan cara memanfaatkan sumber daya di lingkungan masyarakat. Seperti manajemen pelayanan sosial di RSP IZI cabang Yogyakarta dilakukan agar pasien dan pendamping pasien merasa ikhlas, bersabar dalam menghadapi cobaan dan merasa senang dengan tidak memikirkan penyakit yang dirasakan serta mendapatkan tempat yang layak ketika pasien sedang melakukan rawat jalan di Rumah Sakit di Yogyakarta.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Manajemen Pelayanan Sosial menurut Judith A. Lewiss mengenai fungsi manajemen pelayanan kemanusiaan.

Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dalam pemilihan subyek yaitu Kepala RSP, Pramu Rumah Tangga dan Driver Ambulance. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RSP IZI cabang Yogyakarta dalam pelaksanaan Manajemen Pelayanan Sosial menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan menjalankan fungsi-fungsi dari Manajemen Pelayanan Sosial, yakni, 1) perencanaan: seluruh pengelola melakukan musyawarah secara internal dan kegiatan dalam berkoordinasi masing-masing pembagian tugas kerja pengelola untuk melakukan perencanaan, 2). pengembangan SDM: dengan cara belajar bersama pasien dan pendamping pasien melalui pelatihan yang dilakukan, 3) pengawasan: kepala RSP memberikan masukan dan dukungan kepada kedua pengelola RSP dan ketiga pengelola saling juga melakukan pengawasan, 4) pengelolaan keuangan: pengendalian anggaran oleh Kepala RSP dan Pramu Rumah Tangga, anggaran dana diperoleh dari Yayasan IZI, donatur tetap dan donatur bebas dan 5) evaluasi: melakukan rapat evaluasi yang berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan berbagai program pelayanan yang dilakukan.

Kata kunci : Manajemen Pelayanan Sosial, Rumah Singgah Pasien.

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ... iv

SURAT PERNYATAAN MEMAKAI JILBAB ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Kajian Pustaka ... 6

F. Kerangka Teori ... 9

G. Metode Penelitian... 18

H. Sistematika Pembahasan ... 29

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SINGGAH PASIEN DARI YAYASAN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA 30 A. Gambaran Umum Yayasan IZI ... 30

1. Sejarah Yayasan IZI ... 30

2. Visi Yayasan IZI ... 32

(13)

xiii

3. Misi Yayasan IZI ... 32

4. Kantor Pusat Yayasan IZI ... 33

5. Kantor Cabang Yayasan IZI ... 33

6. Program Pelayanan Yayasan IZI... 35

B. Profil RSP IZI cabang Yogyakarta ... 36

1. Sejarah RSP IZI ... 36

2. Alur Penerimaan Penghuni RSP IZI ... 39

3. Struktur kepengurusan RSP IZI cabang Yogyakarta ... 40

4. Tata Tertib Pengelola RSP, Penghuni RSP dan Tamu RSP ... 40

5. Fasilitas di Rumah Singgah Pasien IZI cabang Yogyakarta ... 42

BAB III MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL DI RUMAH SINGGAH PASIEN INISIATIF ZAKAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA 46 A. Program pelayanan di RSP IZI cabang Yogyakarta ... 47

B. Manajemen Pelayanan Sosial di RSP IZI cabang Yogyakarta ... 54

1. Perencanaan program pelayanan di RSP IZI cabang Yogyakarta . 56 a. Kekuatan yang dimiliki RSP IZI cabang Yogyakarta ... 62

b. Kelemahan yang dimiliki RSP IZI cabang Yogyakarta ... 64

c. Peluang yang dimiliki RSP IZI cabang Yogyakarta ... 67

d. Ancaman yang dihadapi RSP IZI cabang Yogyakarta... 68

2. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) di RSP IZI cabang Yogyakarta ... 70

3. Pengawasan di RSP IZI cabang Yogyakarta... 73

4. Pengelolaan keuangan di RSP IZI cabang Yogyakarta ... 76

5. Evaluasi di RSP IZI cabang Yogyakarta ... 78

(14)

xiv

BAB IV PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Set Penelitian ... 23 Tabel 2.1 : Fasilitas RSP IZI cabang Yogyakarta ... 43

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tampak Depan RSP IZI cabang Yogyakarta ... 38

Gambar 2.2 : Tempat Penerimaan Tamu ... 39

Gambar 2.3 : Kamar Tidur Pasien dan Pendamping Pasien ... 44

Gambar 2.4 : Ruang Dapur dan Toilet ... 44

Gambar 2.5: Ambulance milik RSP IZI ... 45

Gambar 3.1: Pelatihan P3K dan Senam Rutin di Halaman RSP IZI ... 48

Gambar 3.2: Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Milad RSP IZI cabang Yogyakarta ke-3 tahun ... 50

Gambar 3.3: Kegiatan Pelatihan Keterampilan... 53

Gambar 3.4: Donatur tetap RSP IZI cabang Yogyakarta... 78

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan pusat kekuatan berpikir dengan fungsi selaku alat yang efektif serta aktif, mesin penggerak guna mengorganisir berbagai unsur yang membentuk suatu sistem supaya dapat bekerja serta terorganisasikan dengan efisien serta efektif guna tujuan yang diinginkan. Tanpa adanya manajemen, organisasi hanyalah suatu kumpulan individu tanpa memperoleh apapun, rentan mati, serta pecah.1 Manajemen adalah sebuah usaha menggerakkan beberapa individu pada organisasi guna melakukan sesuatu untuk meraih tujuan yang telah disepakati, sedangkan organisasi yakni beberapa individu yang melakukan kerja sama untuk meraih tujuan bersama.

Organisasi menjadi tempat bagi berlangsungnya manajemen 2

Sebuah organisasi mendapatkan sumber daya dan mempergunakannya dengan efektif serta efisien menganut peraturan yang sudah ditetapkan bersama, maka dari itu dibutuhkan penataan dalam membagi kerja, struktur pola hubungan kerja diantara kelompok individu yang memegang posisi guna

1 Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan (Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan), hlm. 17, 20.

2 Muhammad Rifa’i dan Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi (Medan: Citapustaka Media Perintis, 2013), hlm. 13–4.

(18)

2

bekerja bersama dengan teratur supaya bisa meraih tujuan.3 Salah satu contoh organisasi yang membutuhkan adanya sebuah manajemen adalah organisasi pelayanan sosial.

Menurut Hasenfeld, organisasi pelayanan sosial adalah orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk melindungi, memelihara atau meningkatkan kesejahteraan pribadi seseorang dengan cara menetapkan, menetapkan atau membentuk ciri khas pribadi masing-masing individu.4 Tanpa adanya manajemen, pelayanan sosial yang baik akan diragukan bahkan kualitas dan sifat pelayanan sosial terpengaruh dari kualitas serta sifat manajemen. Dalam arti, beragam aspek dalam manajemen yakni syarat tergapainya sasaran serta tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan oleh suatu organisasi pelayanan.5

Salah satu organisasi pelayanan sosial atau kemanusiaan adalah Rumah Singgah Pasien. Rumah Singgah Pasien ini berada dibawah naungan Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Yayasan IZI merupakan sebuah lembaga untuk mengelola zakat dan donasi keagamaan yang lain. Yayasan IZI mempunyai berbagai program pelayanan, seperti IZI To Smart, IZI To Help, IZI To Success, IZI To Fit dan IZI To Iman. Dari kelima program pelayanan tersebut, Yayasan IZI

3 Priyono, Pengantar Manajemen (Surabaya: Zifatama Publisher, 2007), hlm. 38.

4 Dikutip dari Eni Setiyawati, Santoso Tri Raharjo, dan Muh. Fedryansyah, “Pelayanan Sosial di Bidang Pendidikan pada Faith Based Organization (Studi di Rumah Yatim At-Tamim Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)”, Share Social Work Jurnal, Vol 5 No 1, hlm. 27.

5 Budhi Wibhawa, Santoso T Raharjo, dan Meilany Budiarti S, Pengantar Pekerjaan Sosial (Sumedang: Unpad Press, 2015), hlm. 214.

(19)

mempunyai sebuah program unggulannya dalam IZI To Fit yakni Rumah Singgah yang diperuntukkan untuk Pasien sedang dirawat jalan pada beberapa Rumah Sakit setempat. Rumah Singgah tersebut diberi nama Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia.

Rumah Singgah Pasien ini gratis atau sama sekali tidak berbayar dan diperuntukkan bagi para pasien dengan penyakit berat serta memiliki ekonomi menengah ke bawah. Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia memiliki sejumlah cabang di Indonesia, termasuk di Yogyakarta. Pasien yang berada di Rumah Singgah tersebut merupakan pasien yang berasal dari luar Yogyakarta dan mereka adalah keluarga kurang mampu, tidak memiliki akses transportasi, tidak memiliki tempat tinggal di Yogyakarta dan mereka kurang begitu mengetahui tentang akses informasi selama mereka menjalani pengobatan di di RSUP Dr. Sardjito selaku Rumah Sakit Pusat Rujukan Faskes (Fasilitas Kesehatan) tingkat 3 di Yogyakarta.6

Dalam proses penyembuhan pasien, tidak hanya peran pendamping pasien saja yang dibutuhkan untuk mendukung kesembuhan para pasien, tetapi manajemen atau pengelolaan pelayanan yang ada di Rumah Singgah Pasien tersebut juga ikut andil dalam proses penyembuhan pasien. Rumah Singgah

6 Wawancara Pra Penelitian dengan Kepala RSP IZI cabang Yogyakarta, pada tanggal 20 Januari 2020 di RSP IZI cabang Yogyakarta

(20)

4

Pasien ini memberikan alternatif solusi dengan memberikan pelayanan bagi mereka yang sedang melakukan pengobatan rawat jalan di Yogyakarta.

Beberapa pelayanan di Rumah Singgah Pasien tersebut yakni program kegiatan jalan-jalan bersama pasien dan pendamping pasien ke tempat rekreasi, berbagai pelatihan keterampilan seperti membuat aksesoris, dan lain sebagainya. Dengan adanya program pelayanan tersebut, pasien dan pendamping pasien tidak jenuh dan bosan, tetap sabar, serta bisa mengatur emosional dengan baik. Maka dari itu, peran serta fungsi manajemen amatlah diperlukan sebuah organisasi guna mencapainya tujuannya.7

Melihat bahwa sangat pentingnya manajemen pelayanan sosial bagi suatu lembaga di bidang sosial, maka peneliti memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang manajemen pelayanan sosial yang dilakukan oleh Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan digunakan sebagai acuan penelitian yaitu: “Bagaimana Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta?”

7 Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan (Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan) (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm. 24.

(21)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Perolehan dari penelitian ini di harap bisa bermanfaat, mulai manfaat dari segi teoritis hingga manfaat secara praktis. Manfaat yang dapat diperoleh meliputi:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharap mampu untuk memperluas wawasan serta pengetahuan pada bidang kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan Manajemen dalam sebuah Lembaga, khususnya Manajemen Pelayanan Sosial yang ada di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharap mampu berperan sebagai pertimbangan untuk seluruh pihak yang terkait, meliputi lembaga, instansi dan pihak yang bertanggung jawab serta sebagai bahan informasi bagi referensi penelitian dan bahan masukan terhadap penelitian selanjutnya.

(22)

6

E. Kajian Pustaka

Untuk mendukung penelitian yang lebih mendalam, maka peneliti melakukan kajian terhadap penelitian terdahulu sebagai pembanding maupun sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini, antara lain:

Pertama: Skripsi Annisa Nur Afifah dengan judul “Pengelolaan Rumah

Singgah (Studi Kasus di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri Depok).8 Skripsi ini berfokus pada program pembinaan anak jalanan di Rumah Singgah Master yang Yayasan Bina Insan Mandiri selenggarakan, yakni program jalur pendidikan nonformal serta formal, kelas teknologi, kelas tahfidz, kelas seni, kelas bisnis, serta program lab skill.

Program pelayanan rumah singgah Master juga sesuai pada program yang ditentukan Kementrian Sosial RI, yakni penjangkauan, pengkajian masalah, resosialisasi, rujukan pemberdayaan terhadap anak jalanan dan orang tuanya, serta pengakhiran pelayanan (terminasi). Rumah Singgah Master dikelola dengan berbagai unsur meliputi merencanakan, mengorganisasikan, mengendalikan (mengawasi) serta evaluasi.

Kedua: Skripsi oleh Muhammad Fathoni yang berjudul “Manajemen Rumah Singgah dalam Perspektif George R. Terry (Studi Kasus Rumah

8 Annisa Nur Afifah, Pengelolaan Rumah Singgah (Studi Kasus di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri Depok), Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014).

(23)

Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta).9 Skripsi ini berfokus pada pola manajemen yang Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta terapkan. Pola manajamen tersebut mempunyai persamaan pada pola manajemen perspektif George R. Terry. Dalam hal pelaksanaan manajemen, Rumah Singgah tersebut sudah terlaksana secara baik, tetapi fungsi penggerakan tepatnya pada motivasi masih dibutuhkan peningkatan.

Selain itu dalam pelaksanaan manajemennya, terdapat faktor penghambat serta pendukung. Faktor penghambat yakni tenaga professional yang kurang, guna memberi arahan serta motivasi pada anak yang dibina serta putusnya relawan yang baru. Sedangkan faktor pendukung terdapatnya rasa percaya tinggi dari masyarakat, kinerja yang sifatnya kekeluargaan, serta terdapatnya persamaan visi maupun misi.

Ketiga: Skripsi oleh Irma Maratun Hasanah dengan judul “Manajamen Pelayanan Sosial Lanjut Usia di UPT Panti Wredha Bhudi Dharma Kota Yogyakarta”.10 Skripsi ini menjelaskan manajemen pelayanan sosial yang dilaksanakan UPT Panti Wredha Bhudi Dharma Kota Yogyakarta telah menganut tujuh fungsi manajemen pada Management of Human Services, tetapi

9 Muhammad Fathoni, Manajemen Rumah Singgah dalam Perspektif George R. Terry (Studi Kasus Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta), Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009).

10 Irma Maratun Hasanah, Manajemen Pelayanan Sosial Lanjut Usia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015).

(24)

8

masih belum meraih sasaran secara sepenuhnya dari panti guna meraih kesejahteraan lansia, khususnya secara batin.

Kondisi tersebut terlihat melalui fungsi manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), meliputi fungsi supervisi serta pekerja sosial yang masih belum terlaksana dengan maksimal. Meskipun kesejahteraan batin lansia masih belum bisa dipenuhi, tetapi panti telah berupaya memenuhi kesejahteraan fisik untuk lansia.

Keempat: Jurnal Kodarni yang berjudul “Manajemen Pelayanan Sosial di

Lembaga Panti Asuhan Hasana Pekanbaru”.11 Jurnal ini berfokus pada manajemen yang ada di Panti Asuhan Hasana yang berjalan dengan terkelola, tertata, serta baik. Hasil penelitiannya meliputi: Pertama, Perencanaan, dilaksanakan sebelum aktivitas pelayanan sosial pada anak di panti.

Keikutsertaan semua unsur pada perencanaan merupakan hal yang amat krusial.

Kedua, Pengorganisasian, dilaksanakan antar lintas kelas ataupun antar unit yang ada sejalan pada prosedur pelayanan sosial, diawali identifikasi hingga intervensi serta tindak lanjut. Ketiga, Pelaksanaan, dilaksanakan pada kegiatan rutin dalam lembaga, penggunaan metode hingga pengelolaan administrasi berlangsung sejalan pada prosedur pelayanan sosial yang dilaksanakan.

Keempat, Pengawasan, yakni evaluasi beragam aktivitas sejalan pada

11 Kodarni, “Manajemen Pelayanan Sosial di Lembaga Panti Asuhan Hasana Pekanbaru”, Jurnal Risalah, Vol.28 No.02, (2017).

(25)

pelaksanaannya serta rencana yang telah dilaksanakan meliputi persiapan serta pelaksanaan proses pembelajaran antar lembaga maupun dalam kelas.

Berdasarkan dari beberapa kajian pustaka tersebut, bahwa Peneliti Pertama menekankan pada pengelolaan program pembinaan anak jalanan dan pelaksanaan pengelolaan Rumah Singgah Master; Peneliti kedua menekankan pada manajemen yang Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta terapkan mempunyai persamaan pada pola manajemen perspektif George R. Terry;

Peneliti Ketiga menekankan pada Manajemen Pelayanan Sosial yang ada pada UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta; dan Peneliti Keempat menekankan pada manajemen pelayanan sosial di Lembaga Panti Asuhan Hasana Pekanbaru.

Persamaan pada penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada pembahasan Manajemen, sedangkan perbedaannya terdapat dalam tempat penelitian, penelitian ini berada di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

F. Kerangka Teori

1. Tinjauan tentang Manajemen Pelayanan Sosial a. Pengertian Manajemen Pelayanan Sosial

Kata manajemen mempunyai arti mengatur, mengurus, memimpin, melaksanakan, menjalankan, menangani, mengendalikan, mengelola, dan menyelenggarakan. Kata management sendiri asalnya dari Bahasa

(26)

10

Latin, yakni mano yang mempunyai arti tangan, menjadi manus yang artinya bekerja berulang kali mempergunakan tangan, ditambahkan agere yang artinya melaksanakan suatu hal, selanjutnya menjadi managiare yang mempunyai arti melaksanakan suatu hal berulang kali mempergunakan tangan.12

Sementara arti dari manajemen organisasi pelayanan sosial adalah proses aktivitas guna meraih berbagai tujuan di bidang sosial dengan memanfaatkan sumber daya yang ada pada lingkungan masyarakat dengan efektif.13 Organisasi pelayanan kemanusiaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk mendukung berbagai aktifitas di masyarakat tanpa mencari keuntungan, selain itu lebih berorientasi pada visi atau misinya yakni mendukung, mendorong serta memperkuat berbagai kepentingan masyarakat supaya menjadi lebih sejahtera atau baik.14

b. Fungsi Manajemen Pelayanan Sosial

Menurut Thomas Wolf yang dikutip dari Budhi Wibhawa, dkk menjelaskan bahwa sebuah organisasi pelayanan manusia ataupun non- profit dikelola serta diatur secara sungguh-sungguh serta baik dalam

12 Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan (Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan), hlm. 23.

13 Budhi Wibhawa, Santoso T Raharjo, dan Meilany Budiarti S, Pengantar Pekerjaan Sosial, hlm. 214.

14 Materi Mata Kuliah Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan, UIN Sunan Kalijaga, 2018.

(27)

beragam bidang. Sebagian dari kesuksesan yang didapatkan staf serta dewannya yakni komitmennya pada proses untuk mengembangkan serta mengevaluasi permasalahan dengan sistematis guna berbuat yang lebih baik lagi. Kondisi itu bisa dilaksanakan melalui memperkirakan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), problems (permasalahan), serta opportunities (peluang). Diagnosis strengths, weakness, problems, serta opportunities suatu organisasi saat ini meliputi asesmen yang dilaksanakan dalam beragam wilayah serta mengevaluasi organisasi melalui beragam sudut pandang. Proses itu mencakup ajuan pertanyaan terkait bagaimana mengukur organisasi dalam taraf yang ideal.15

Proses manajemen di dalam organisasi pelayanan sosial tidaklah jauh berbeda pada proses yang dilaksanakan oleh organisasi lain.

George Terry menyebutkan fungsi manajemen yang terkenal dengan sebutan POAC (Planing, Organizing, Actuating, and Controlling).16 Sementara dalam organisasi pelayanan kemanusiaan atau sosial menurut Judith A. Lewis, Thomas R. Packard dan Michael D. Lewis dalam bukunya Management of Human Services Programs,

15 Ibid., hlm. 216–7.

16 Budhi Wibhawa, Santoso T Raharjo, dan Meilany Budiarti S, Pengantar Pekerjaan Sosial, hlm. 216.

(28)

12

menjelaskan bahwa fungsi utama dari Manajemen Pelayanan Kemanusiaan sebagai berikut:17

1. Perencanaan

Fungsi perencanaan ini terdiri dari berbagai kegiatan dalam mengembangkan sebuah visi untuk masa depan, mengembangkan strategi, menentukan tujuan serta memilih model program. Proses perencanaan dalam pengaturan pelayanan kemanusiaan diawali dari sebuah assessment kebutuhan organisasi atau masyarakat serta visi tentang keadaan masa depan negara atau komunitas yang diharapkan dari perspektif yang menggambarkan tujuan (misi serta nilai-nilai lembaga tersebut).

Perencana menggunakan berbagai metode guna memutuskan masalah dan adanya peluang dalam populasi yang diberikan.

Masyarakat juga memahami kebutuhan tersebut juga mendesak atau paling prioritas. Jika layanan yang ditawarkan saat ini juga di analisis, maka perencana dapat mengenali kesenjangan dalam sistem pelayanan kemanusiaan.

Penilaian kebutuhan serta identifikasi kekuatan ataupun aset masyarakat memberi dasar dalam menentukan tujuan program yang potensial untuk lembaga. Masyarakat ataupun penerima layanan

17 Judith A. Lewis, Thomas R. Packard, dan Michael D. Lewis, Management of Human Programs, 5th edisi (USA: Linda Schreiber-Ganster, 2012), hlm. 8–14.

(29)

yang potensial serta penyedia layanan maupun pembentuk kebijakan, seluruhnya diharuskan ikut serta pada penetapan tujuan pelayanan.

2. Merancang Program dan Organisasi

Fungsi merancang program dan organisasi mencakup kegiatan penataan serta mengkoordinasikan pekerjaan guna melaksanakan perencanaan. Jika fungsi perencanaan membantu pekerja pelayanan kemanusiaan menentukan apa yang harus dicapai, maka fungsi merancang program dan organisasi adalah membantu mereka melaksanakan rencana tersebut.

Fungsi ini dilaksanakan dalam 3 tingkatan yaitu pekerjaan individu, program, serta organisasi menyeluruh. Terdapat 2 aspek perancangan, yaitu: Pertama, struktur yakni elemen tradisional yang berhubungan pada “pengorganisasian”. Hal ini terkait dengan apa fungsi dalam beragam unit serta bagaimana rantai komando diatur. Kedua, desain juga termasuk dalam proses organisasi seperti komunikasi serta mekanisme pengambilan keputusan.

3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia

Fungsi ini mengembangkan SDM meliputi kegiatan dalam memobilisasi orang-orang yang diperlukan guna membentuk

(30)

14

program kerja serta menentukan berbagai langkah-langkah dalam meningkatkan produktivitas mereka.

Kesuksesan layanan bergantung kepada kapabilitas manajer dalam memobilisasi SDM yang berharga secara langsung sehingga kebutuhan panjang organisasi dan klien terpenuhi. Ketika sumber daya keuangan berkurang, maka seorang manajer pelayanan kemanusiaan harus merencanakan dengan hati-hati, baik untuk membawa individu yang diperlukan dalam organisasi manupun meningkatkan perkembangan mereka setelah mereka memulai dalam menyediakan pelayanan.

Praktek pekerjaan ini biasanya memperhitungkan sebuah kemampuan, pengalaman dan karakteristik potensi pekerja pelayanan kemanusiaan serta tanggung jawab pekerjaan serta prioritas juga harus didefinisikan dengan tepat sebelum lowangan pekerjaan di iklankan.

Analisis ini kemudian harus menjadi landaan guna memilah pelamar serta mempekerjakan kandidat orang yang berkualias, sejalan pada pekerjaan yang sebenarnya harus dilaksanakan.

Sesudah mempekerjakan, karyawan baru itu harus sepenuhnya berorientasi ke berbagai lembaga di daerah, dimulai dari struktur pemerintahan, kebijakan, prosedur sejarah lembaga serta budaya

(31)

organisasi. Selain itu metode pelayanan perlu ditingkatkan, karyawan juga perlu pelatihan yang tepat. Selain itu, penilaian kinerja juga harus terjadi secara rutin.

4. Mengawasi

Fungsi mengawasi terdiri dari berbagai kegiatan dalam mendorong pekerja mengoptimalkan efektifitasnya untuk memberi pelayanan melalui pemberian dorongan serta dukungan, membantu membentuk kompetensi serta keterampilan juga mengawasi supervisi pekerjaan tersebut.

Sifat hubungan supervisi bergantung terhadap gaya kepemimpinan atasannya, motivasi supervisi, serta kebutuhan organisasi. Pada dasarnya, tugas inti supervisor yakni memastikan tiap supervisi itu memandang karya sendiri sebagai komponen kunci dalam membantu sebuah organisasi tersebut dalam meraih tujuan, menumbuhkan sikap, keterampilan, serta pengetahuan yang dibuthkan guna melakukan pekerjaan ini serta tetap termotivasi pada perkembangan.

Pada pemenuhan semua fungsi peran supervisi, manajer pelayanan kemanusiaan dalam hal ini adalah pemimpin organisasi menyediakan seorang pemimpin, dukungan emosional serta

(32)

16

psikologis untuk para stafnya selaku sarana guna meningkatkan kepuasan serta motivasi kerja juga mencegah kelelahan pekerja.

Supervisi pelayanan kemanusiaan pun memenuhi fungsi manajemen ataupun administrasi. Melalui hal tersebut, supervisor diharuskan mempunyai keterampilan serta pengetahuan yang relevan pada arah serta kontrol sehari-hari unit operasi, contohnya menetapkan serta mendelegasikan pekerjaan, mengkoordinasikan kegiatan pekerja, tujuan perencanaan unit serta tujuan seterusnya.

Supervisor juga perlu mempunyai kesadaran tajam mengenai keprihatinan administrasi serta organisasi secara lebih luas, termasuk strategi dan taktik perencanaan, struktur, staf, penggalangan dana, penganggaran, serta evaluasi program.

5. Mengelola Keuangan

Fungsi mengelola keuangan terdiri dari kegiatan perencanaan pemakaian sumber daya keuangan guna mengendalikan pengeluaran serta meraih tujuan. Proses pengendalian serta pengaturan anggaran berhubungan erat pada evaluasi serta perencanaan. Anggaran merupakan dokumentasi konkret dari proses perencanaan serta membuat cita-cita menjadi nyata.

(33)

6. Monitoring dan Evaluasi

Fungsi monitoring meliputi kegiatan pelacakan kemajuan dalam kegiatan serta tujuan program. Sistem informasi lembaga memungkinkan guna mengawasi aktivitas lembaga serta memberi data untuk evaluasi penilaian pada dampak layanan terhadap klien.

Sistem informasi seperti ini bisa disebut sebagai dokumentasi, menjaga statistik, ataupun manajemen sistem informasi. Sistem ini seharusnya tidak harus melacak kegiatan program, namun hasil akhir juga, atau hasil yang berkaitan dengan klien. Bukan hanya itu, sistem informasi ini juga di gunakan untuk melacak kegiatan organisasi dan kemajuan juga menyajikan data guna evaluasi.

Sedangkan, fungsi evaluasi terdiri dari aktivitas membandingkan sebuah prestasi. Program dengan standar yang ditetapkan dengan perencanaan yakni mempergunakan hasil sebagai hasil dasar untuk perubahan. Pelayanan kemanusiaan secara profesional hendaknya perlu mengetahui apakah layanan yang dilaksanakan sejalan pada apa yang direncanakan pada waktu tentu serta anggaran belanja. Mereka pun harus tahu apakah program telah mencapai tujuan dalam hal perubahan klien.

Ketika standar serta kriteria jelas, maka evaluator bisa melakukan identifikasi pada data yang di perlukan guna mengukur

(34)

18

sejauh mana tujuan sudah tergapai. Kemudian langkah yang dilaksanakan yakni mengidentifikasi sumber data serta merancang suatu sistem guna memperoleh serta melaporkan informasi.

Jika sistem informasi sudah dilaporkan, maka upaya evaluasi dan keefektifan dapat dilaksanakan baik oleh konsultan eksternal atau pekerja sebuah lembaga. Setelah evaluasi dilaporkan, para penukar program yang diperlukan dapat diidentifikasi kemudian dilaksanakan.

Sulit untuk memisahkan evaluasi dari perencanaan karena sebuah rencana yang efektif harus mencakup komponen evaluasi, tetapi evaluasi yang efektif harus didasarkan pada tujuan yang telah diidentifikasi sebagai bagian dari rencana. Yang terpenting, seorang pekerja pelayanan kemanusiaan harus menyadari perlunya mengumpulkan data yang tepat sebagai bagian dari operasi program yang normal dan bekesinambungan. Hanya evaluasi yang benar- benar dalam mengkoordinasikan semua kegiatan dalam sebuah manajemen.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan yakni aturan, hukum, serta tata cara tertentu yang telah ditentukan serta diatur berdasar pada kaidah-kaidah

(35)

ilmiah untuk melaksanakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.18

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini mempergunakan penelitian deskriptif kualitatif, yang berguna untuk menggambarkan beragam fenomena, situasi, serta kondisi yang terdapat dalam masyarakat yang merupakan objek penelitian serta berusaha menarik realitas tersebut menuju permukaan menjadi suatu gambaran, tanda, model, sifat, atau karakter mengenai suatu fenomena, situasi, maupun kondisi tertentu.19

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Monjali No 138, Karangjati RT 13 RW 39, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

3. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan yakni sumber data primer serta sekunder. Sumber data primer yakni data yang berasal dari orang yang bersangkutan atau diperoleh langsung dari informan kepada peneliti yaitu seluruh pengelola Rumah Singgah Pasien cabang Yogyakarta. Sedangkan sumber data sekunder, peneliti menggunakan data-data yang sudah ada,

18 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2011), hlm. 17.

19 Burhan Bungin, Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 68.

(36)

20

kemudian peneliti menganalisis data itu sejalan pada tujuan dari penelitian.

Data-data tersebut digunakan untuk mendukung sumber data primer yang telah didapatkan oleh peneliti.

4. Metode pengumpulan data

Data yakni kumpulan informasi yang berhubungan pada penelitian yang dilaksanakan. Peneliti memahami data-data sebagai angka yang tersusun dalam sebuah tabel atau hasil statistik lainnya. Data tersebut dapat berupa angka, kata, foto ataupun dokumentasi.20

Pengumpulan data yakni prosedur yang sistematis guna memperoleh data-data yang dibutuhkan peneliti. Dalam hal ini, pengumpulan data yakni proses dimulai dengan persiapan peneliti masuk dalam situs penelitian sampai dengan melaksanakan kegiatan pengambilan data. Selanjutnya, pemusatan data merupakan proses penetapan data yang menjadi fokus peneliti, memahami data tersebut dan mengolahnya sesuai kebutuhan.

Terakhir, analisis data yakni bagaimana peneliti membangun proses analisis dan menuliskan hasil analisisnya tersebut dalam bentuk laporan penelitian.21

20 Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma, Metode dan Aplikasi (Malang:

UB Media, 2017), hlm. 61.

21 Ibid., hlm. 62.

(37)

a. Wawancara

Wawancara pada penelitian kualitatif yakni perbincangan yang memiliki arah serta tujuan, yang dimulai dengan pertanyaan informal.

Wawancara pada suatu penelitian tidak hanya sekedar percakapan yang dilaksanakan dari informal menuju formal. Walau seluruh perbincangan memiliki aturan kendali oleh satu ataupun informan lain, namun aturan dalam wawancara penelitian lebih mengikat. Wawancara penelitian ini bertujuan guna memperoleh suatu informasi hanya dari satu sisi, yang membuat hubungan asimetris harus tampak. Disini, peneliti mengarahkan wawancara terhadap penemuan pemikiran, persepsi, serta perasaan dari informan.22

b. Observasi

Observasi yakni kegiatan mengamati serta mencatat suatu objek dengan sistematika fenomena yang diteliti oleh peneliti.23 Menurut Arikunto yang dikutip dari Imam Gunawan, menjelaskan bahwa observasi yakni teknik dalam mengumpulkan data yang dilaksanakan melalui melaksanakan penelitian dengan teliti serta pendataan dengan sistematis.

22 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 160.

23 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), hlm. 69.

(38)

22

Sedangkan oleh Kartono yang dikutip dari Imam Gunawan menjelaskan bahwa observasi yakni studi yang dilaksanakan dengan sengaja serta sistematis terkait gejala psikis serta fenomena sosial melalui mengamati serta mencatat. Sedangkan, tujuan dari observasi yakni untuk mengetahui ciri-ciri serta luasnya signifikasi dari interelasi elemen-elemen tingkah laku manusia dalam fenomena sosial yang serba kompleks pada suatu pola kultur.24

c. Dokumentasi

Dokumen yakni berbagai catatan peristiwa atau kejadian lampau.25 Dokumen dapat berbentuk foto, video, kaset, catatan kasus, notulen rapat, laporan kerja, buku harian, surat pribadi, catatan pribadi, serta lainnya.26 Dokumentasi pada penelitian ini berupa berbagai fasilitas yang dimiliki oleh RSP IZI cabang Yogyakarta seperti kamar pasien, dapur, kamar mandi, donatur tetap RSP IZI, selain itu berbagai program kegiatan yang dilakukan, dan lain sebagainya.

24 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, hlm. 143.

25 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 396.

26 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, hlm. 100–

1.

(39)

Tabel 1.1 Data Set Penelitian

No Jabatan Data yang Diperlukan

Teknik Pengumpulan

Data 1 Kepala Rumah

Singgah Pasien

- Latar belakang berdirinya RSP IZI - Proses pelaksanaan

manajemen pelayanan sosial di RSP IZI - Cara pemimpin dalam

memberikan dukungan dan motivasi kepada staff

- Program pelayanan yang ada di RSP IZI - Analisis SWOT

manajemen pelayanan sosial

- Wawancara - Dokumentasi

2 Pramu Rumah Tangga

- Struktur kepengurusan RSP IZI

- Proses pelaksanaan manajemen di RSP IZI - Fasilitas yang ada di

RSP IZI

- Pengelolaan keuangan di RSP IZI

- Pihak-pihak yang bekerja sama dengan RSP IZI

- Analisis SWOT manajemen pelayanan sosial

- Wawancara - Observasi - Dokumentasi

3 Supir Ambulance

- Proses pelaksanaan manajemen di RSP IZI

- Wawancara - Dokumentasi

(40)

24

- Analisis SWOT manajemen pelayanan sosial

5. Subyek dan Obyek Penelitian

Peneliti menentukan subyek penelitian mempergunakan teknik purposive sampling, merupakan suatu teknik untuk mengambil sampel sumber data melalui suatu pertimbangan. Contohnya seorang individu dianggap sangat mengerti terkait sesuatu yang penulis inginkan, sehingga bisa mempermudah peneliti dalam menjelajahi situasi sosial yang diteliti.27 Subyek dalam penelitian ini yaitu tiga pengelola RSP IZI cabang Yogyakarta meliputi Kepala RSP, Pramu Rumah Tangga dan Driver Ambulance. Sementara objek yang dipergunakan yakni manajemen pelayanan sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

6. Analisis data

Analisis data merupakan proses dalam menyederhanakan data supaya menjadi mudah untuk diinterpretasikan dan dibaca. Menurut Bogdan & Biklen yang dikutip dari Lexy J.Moeloeng menuturkan, analisis data kualitatif yakni cara yang dilaksanakan melalui bekerja dengan data, pengorganisasian data, pemilahan data menjadi satuan

27 Bambang Rustanto, Penelitian Kualitatif Pekerjaan Sosial (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 57.

(41)

yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari serta menemukan sebuah pola, menemukan suatu hal yang dianggap penting, kemudian dipelajari juga menentukan sesuatu untuk diberitahukan pada orang lain.28

Analisis, menurut Matthew dan Michael terbagi menjadi 3 alur kegiatan, meliputi:29

a. Reduksi data

Reduksi data yakni pemilihan, pengabstrakan, berpusat pada transformasi serta penyederhanaan data yang timbul dari catatan lapangan. Reduksi data dilakukan dengan terus-terusan selama proses mengumpulkan data yang dilakukan berjalan. Reduksi data yakni suatu bagian dari analisis untuk menajamkan, mengarahkan, menyingkirkan yang tak diperlukan serta mengorganisasi data supaya bisa diambil kesimpulan serta diverivikasi.

b. Penyajian data

Penyajian data yakni sekumpulan dari berbagai informasi yang disusun serta memberi probabilitas terdapatnya penyimpulan serta

28 Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 248.

29 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Bandung, Alfabeta:

2013), 2013), hlm. 100–1.

(42)

26

penentuan tindakan. Pada data kualitatif di masa lalu, penyajian data yang sering digunakan yakni bentuk teks naratif.

c. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan bergantung terhadap luasnya sebuah kumpulan catatan lapangan, penyimpanan, pengkodean, kecakapan peneliti, tuntutan sponsor serta metode pencarian ulang yang dipergunakan.

Penarikan kesimpulan yakni sebagian aktivitas dari konfigurasi yang utuh. Verifikasi ataupun pembuktian kembali dilaksanakan guna mencari persetujuan serta pembenaran supaya validitas data bisa tergapai.

7. Validasi Data

Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa data-data yang telah didapatkan benar atau dengan kata lain sebagaimana di kemukakan oleh Neuman yang dikutip dari Asfi Manzilati, bahwa validitas berorientasi apakah data yang didapatkan sesuai (fit) pada data yang diperlukan pada penelitian.30 Untuk memeriksa validitas data, mempergunakan teknik triangulasi sumber.

Triangulasi merupakan teknik untuk memeriksa keabsahan data dengan menggunakan suatu hal yang lain diluar data tersebut, tujuannya yakni sebagai pembanding ataupun pengecekan pada data tersebut.31

30 Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma, Metode dan Aplikasi, hlm. 93.

31 Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hlm. 330.

(43)

Sedangkan, triangulasi data dipergunakan untuk memantapkan derajat kepercayaan (validitas ataupun kredibilitas), konsisten (reabilitas) data, serta bermanfaat menjadi alat bantu analisis data pada lapangan.32

Dalam skripsi ini, untuk menguji validitas data, maka peneliti menggunakan triangulasi sumber. Teknik triangulasi sumber bertujuan untuk menguji tingkat kepercayaan data yang dilaksanakan, dengan mengecek data yang didapatkan melalui berbagai sumber.33 Hal ini dilaksanakan dengan: 34

a. Membandingkan data yang didapatkan melalui pengamatan dengan hasil wawancara.

b. Membandingkan perkataan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan sesuatu yang orang-orang katakan terkait situasi penelitian dengan apa yang ia katakan sepanjang waktu.

d. Memperbandingkan perspektif dan kondisi seseorang dengan beragam pandangan serta pendapat orang-orang biasa, orang dengan pendidikan tinggi ataupun menengah, serta orang berada dan pemerintah.

32 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, hlm. 218.

33 Bambang Rustanto, Penelitian Kualitatif Pekerjaan Sosial, hlm. 67.

34 Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, hlm. 190.

(44)

28

e. Membandingkan hasil dari wawancara pada dokumen yang berkaitan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai langkah pada penelitian ini, meliputi:

a. Proses pengumpulan data, peneliti berusaha memperoleh data- data yang berhubungan pada penelitian. Data-data ini diperoleh dari jurnal yang berkaitan dengan penelitian dan data dari Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

b. Peneliti melakukan observasi di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta mengenai proses Manajamen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien tersebut.

c. Peneliti melakukan wawancara dengan informan guna meninjau kembali data-data yang sudah didapatkan.

d. Peneliti melakukan dokumentasi dengan cara pengambilan gambar (foto) dan pengambilan suara (rekaman) di tempat penelitian.

e. Meninjau kembali serta memperbandingkan data-data yang didapatkan melalui hasil observasi pada lapangan serta wawancara pada informan sehingga jawaban dari informan bisa disimpulkan.

(45)

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pemahaman serta menyusun skripsi ini, peneliti menetapkan pembagian sistematika pembahasan meliputi:

BAB I: Berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II: Berisikan gambaran umum tentang Rumah Singgah Pasien dari Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta yang mencakup; sejarah terbentuknya, struktur pengurusan, fasilitas, dan lain sebagainya.

BAB III: Berisikan pembahasan Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta.

BAB IV: Berisikan kesimpulan melalui hasil penelitian yang sudah dilaksanakan serta pemberian saran-saran.

(46)

81

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Manajemen Pelayanan Sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta”, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Manajemen pelayanan sosial di RSP IZI cabang Yogyakarta menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) yakni:

1. Kekuatan (Strength), RSP IZI cabang Yogyakarta mempunyai ciri tersendiri yakni meringankan beban kaum dhuafa yang sedang melakukan pengobatan di Yogyakarta yang memiliki ciri khas Keislamannya karena berada dibawah naungan Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan pelayanannya 24 jam.

2. Kelemahan (Weakness), RSP diibaratkan seperti Rumah Sakit pada umumnya, dalam arti bekerja di RSP tidak bisa berpacu pada standar jam kerja seperti pekerjaan lainnya karena RSP IZI merupakan bagian dari lembaga kemanusiaan, dengan pengelola berjumlah tiga orang maka tidak jarang pengelola kewalahan, khususnya pramu rumah tangga yang harus terus belajar mengenai gizi pasien.

3. Peluang (Opportunities), RSP IZI cabang Yogyakarta berharap dengan adanya program pelatihan keterampilan membuat pasien dan

(47)

pendamping pasien bisa menerapkan hal tersebut ketika sudah dirumah sehingga mereka mempunyai penghasilan tambahan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

4. Ancaman (Threats) terlihat dari SDM (Sumber Daya Manusia) yang berjumlah tiga pengelola, ketika pasien penghuni sedang penuh terkadang membuat pengelola merasa kewalahan karena permintaan pasien yang bermacam-macam.

Selain itu RSP IZI cabang Yogyakarta menjalankan fungsi-fungsi dari Manajemen Pelayanan Sosial yakni:

1. Perencanaan dilakukan dengan musyawarah secara internal yang dihadiri oleh seluruh pengelola dan dilakukan satu atau dua pekan sekali dan kegiatan dalam berkoordinasi pembagian tugas kerja masing- masing pengelola untuk melakukan hasil dari perencanaan yang sudah disepakati.

2. Pengembangan SDM, dilakukan pengelola, pasien dan pendamping pasien dengan cara sama-sama belajar melalui berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh RSP IZI cabang Yogyakarta, seperti pelatihan keterampilan, pelatihan P3K, dan lain sebagainya.

3. Pengawasan, dilakukan oleh Kepala RSP kepada pengelola lain (Pramu Rumah Tangga dan Driver Ambulance) dan ketiga pengelola tersebut juga saling melakukan pengawasan satu sama lain.

(48)

83

4. Pengelolaan keuangan yakni pengendalian seluruh anggaran dana yang dilakukan oleh Kepala RSP dan Pramu Rumah Tangga, anggaran dana RSP IZI cabang Yogyakarta diperoleh dari Yayasan IZI, donatur tetap dan donatur bebas.

5. Evaluasi dilakukan dengan cara rapat evaluasi yang dilaksanakan satu atau dua pekan sekali yang dihadiri oleh ketiga pengelola, evaluasi tersebut berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan berbagai program pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh RSP IZI cabang Yogyakarta.

B. Saran

Saran yang diberikan sebagai solusi untuk meningkatkan manajemen pelayanan sosial di Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta, sebagai berikut:

1. Membangun kerjasama dengan lembaga sosial atau lembaga lain untuk mendukung pelayanan terhadap pasien, seperti pekerja sosial maupun lembaga pelayanan lainnya.

2. Membuat struktur kepengurusan, wewenang pengelola dan pembagian tugas kerja yang jelas sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh setiap pengelola tidak merangkap.

(49)

3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih diperlukan karena pada saat penghuni RSP IZI cabang Yogyakarta sedang penuh dengan pasien dan pendamping pasien, para pengelola merasa kewalahan.

4. Pengelola RSP IZI cabang Yogyakarta agar lebih bisa meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan agar pelayanan yang diberikan bisa menjadi lebih baik.

(50)

85

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan; Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, Bandung: Kaukaba, 2012.

Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma, Metode dan Aplikasi, Malang: UB Media, 2017.

Bambang Rustanto, Penelitian Kualitatif Pekerjaan Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.

Budhi Wibhawa, Santoso T Raharjo, dan Meilany Budiarti S, Pengantar Pekerjaan Sosial, Sumedang: Unpad Press, 2015.

Burhan Bungin, Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.

Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan (Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan), Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Bandung, Alfabeta: 2013), 2013.

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta:

Salemba Humanika, 2011.

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Judith A. Lewis, Thomas R. Packard, dan Michael D. Lewis, Management of Human Programs, 5th edisi, USA: Linda Schreiber-Ganster, 2012.

Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Muhammad Rifa’i dan Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi, Medan:

Citapustaka Media Perintis, 2013.

Priyono, Pengantar Manajemen, Surabaya: Zifatama Publisher, 2007.

(51)

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012.

Sumber Jurnal

Eni Setiyawati, Santoso Tri Raharjo, dan Muh. Fedryansyah, “Pelayanan Sosial di Bidang Pendidikan pada Faith Based Organization (Studi di Rumah Yatim At- Tamim Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung)”, Share Social Work Jurnal, Vol 5, No 1.

Kodarni, “Manajemen Pelayanan Sosial di Lembaga Panti Asuhan Hasana Pekanbaru”, Jurnal Risalah, Vol.28 No.02, 2017.

Sumber Skripsi

Annisa Nur Afifah, Pengelolaan Rumah Singgah (Studi Kasus di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri Depok), Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014.

Irma Maratun Hasanah, Manajemen Pelayanan Sosial Lanjut Usia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Muhammad Fathoni, Manajemen Rumah Singgah dalam Perspektif George R. Terry (Studi Kasus Rumah Singgah Ahmad Dahlan Yogyakarta), Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Sumber Website

https://www.google.com/amp/s/m/kumparan.com/amp/inisiatif-zakat-indonesia- izi/semangat-para-pasien-peringati-milad-rsp-izi-dan-maulid-nabi-saw-

1543931456059984521 https://izi.or.id/

https://izi.or.id/izi-yogyakarta-gelar-maulid-nabi-bertepatan-dengan-milad-ke-3-rsp/

(52)

87

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/inisiatif-zakat-indonesia- izi/rsp-izi-d-i-yogyakarta-beri-pelatihan-batik-asal-jepang-kepada-penghuninya- 1t0QqAXJHu

Hasil Observasi

Observasi Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta pada tanggal 07 September 2020.

Hasil Wawancara

Wawancara Pra Penelitian dengan Bapak Nanang selaku Kepala Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta pada tanggal 20 Januari 2020 Wawancara dengan Bapak Nanang selaku Kepala Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus 2020

Wawancara dengan Mbak Wulan selaku Pramu Rumah Tangga Kepala Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta pada tanggal 07 September 2020

Wawancara dengan Bapak Aji selaku Driver Ambulance Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia cabang Yogyakarta pada tanggal 07 September 2020

(53)

1 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(Wawancara dengan Kepala RSP IZI cabang Yogyakarta)

(Wawancara dengan Driver Ambulance RSP IZI cabang Yogyakarta)

(Wawancara Dengan Pramu Rumah Tangga RSP IZI cabang Yogyakarta)

(54)

2

(55)

3

(56)

4

(57)

5

(58)

6

(59)

7

(60)

8

(61)

9

(62)

10

(63)

11

(64)

12

(65)

13

(66)

14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri

1. Nama : Setri Asriningati

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Tempat dan tanggal lahir : Majalengka, 11 Maret 1998

4. Alamat : Sombangan, Banyurejo, Tempel, Sleman

5. Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

No Sekolah Tahun

1. TK Lestari Bekasi Selatan 2003-2004 2. SD N Jaka Setia II Bekasi Selatan

2004-2010

3. SMPN 2 Tempel 2010-2013

4. MAN 5 Sleman 2013-2016

5. UIN Sunan Kalijaga 2016-2020

C. Pengalaman Organisasi

a. Anggota Laboratorium Pengembangan Profesi Pekerja Sosial (LP3S) Divisi Pengabdian

b. Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (HMPS) UIN Sunan Kalijaga periode 2017-2018

D. Pengalaman Magang

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta, tahun 2019.

Gambar

Tabel 1.1 : Data Set Penelitian ........................................................................
Tabel 1.1  Data Set Penelitian

Referensi

Dokumen terkait